Anda di halaman 1dari 33

TEKNOLOGI & FORMULASI

SEDIAAN STERIL
KONSEP STERILISASI

Secara klasik sterilitas didefenisikan


sebagai suatu kondisi yg bebas
secara sempurna dari semua mo
Walaupun demikian, sterilisasi dpt
diterangkan sebagai fungsi
kemungkinan, karena
1. Kematian mo yg mengikuti
kinetika orde pertama
2. Metode yg tdk absolut pada uji
sterilitas

OKI, sterilitas dlm arti mutlak belum dpt


diciptakan, tetapi
Dengan metode sterilisasi akhir khususnya
dengan uap air bertekanan tinggi,
kemungkinan tdk lebih dari satu unit nonsteril
dalam satu juta (10-6) mudah diciptakan
Steril menunjukkan kondisi yg
memungkinkan terciptanya kebebasan penuh
akan mo dengan keterbatasan yg telah
disebutkan

DALAM PROSES FARMASETIK

Diperlukan kompromi antara cara sterilisasi


yg paling efektif dan cara yg lainnya yg tdk
mempunyai efek merugikan terhadap bahan
yg disterilkan
Contohnya, perlu ditambahkan bahan
antibakteri pd produk yg tdk tahan panas utk
meningkatkan efektivitas sterilisasi pd suhu
rendah

SAAT INI

Produk dikatakan steril jika tidak


ada mikroorganisme yg terdeteksi
pada uji sterilitas

Mo menunjukkan resistensi yg
bervariasi terhadap cara sterilisasi
Spora, bentuk yg melindungi mo
tertentu lebih resisten dari bentuk
vegetatifnya
Tabel berikut menunjukkan variasi
resistensi dari spora berbeda
terhadap panas basah & panas kering

Waktu yg dibutuhkan untuk mematikan spora


bakteri dgn pemaparan panas basah & panas kering
Waktu dalam menit
Mikroorganisme

Panas basah
100C

Panas kering
140C

5 - 15

180

330

60

Cl. welchii

5 - 10

Cl. tetani

5 - 15

15

B. anthracis
Cl. botulinum

JADI

Tugas apoteker membuktikan bahwa semua


bagian suatu produk adalah steril yang mana
harus memakai teori probabilitas statistik
Validasi proses sterilisasi dpt dilaksanakan
dengan menggunakan dasar-dasar teoritis
secara kuantitatif, seperti kematian mo secara
kinetis

Suatu rumus penting untuk menyatakan


kematian mikroba secara kinetis karena
sterilisasi panas, kimiawi dan radiasi
adalah nilai D
Nilai D adalah waktu (untuk pemaparan
panas & kimiawi) atau dosis (untuk
pemaparan radiasi) yg dibutuhkan
populasi mo untuk turun satu titik
desimal (penurunan 90%)

Nilai D dpt dihitung secara grafis

U
D = log N log N
o
t

Keterangan

U adalah waktu atau dosis pemaparan pada kondisi tertentu,


No adalah populasi mikroba pada tahap awal, dan
Nt adalah populasi mikroba setelah menerima pemaparan
bahan sterilan selama U atau sebanyak dosis U

Sebagai contoh

Setelah 5 menit pemaparan produk pada suhu


121C, populasi mo berkurang dari 2x105 menjadi
6x103 .
Nilai D = 5 menit/(log 2x105-log 6x103) = 3,28 menit
Jadi pada suhu 121C, populasi mikroba berkurang
90% setiap 3,28 menit.

Nilai D ditentukan secara tepat untuk berbagai


mo yg terdapat pd lingkungan tertentu
(permukaan padat & cair) pd temperatur tertentu
untuk sterilisasi secara panas & pd pemaparan
langsung pada penyinaran kobalt-60
Nilai D tdk dpt ditentukan secara tepat untuk mo
yg terpapar gas etilen oksid, karena interaksi
panas yg kompleks, konsentrasi gas dan
kelembaban nisbi

PROSES PEMBUNUHAN MO

MENGIKUTI REAKSI ORDE 1


DEATH RATES

Nt = No. e-Kt
ln Nt = ln No-Kt
log Nt =log No- kt

Nt=mo hidup setelah waktu t


No=mo hidup mula-mula
K=konstanta kec pembunuhan mo
k =(-1/t)log (Nt/No)=-tan

NILAI D tergantung pada


Jenis mo
Lingkungan
Suhu
Persyaratan internasional Nt = 10-6
(berarti STERIL)

Pengaruh SUHU terhadap nilai D

121

= 2 menit

B. stearo

116

= 4 menit

B. stearo

100

B. stearo

= 120 menit

Pengaruh JENIS mo terhadap nilai D

100

dalam air = 5,2 menit

B. lichenformis

Pengaruh LINGKUNGAN terhadap nilai D

100

dalam larutan gula 20% = 19 menit

B. lichenformis

HUBUNGAN SUHU DENGAN


WAKTU STERILISASI
MAKIN TINGGI SUHU MAKA
AKAN SEMAKIN SINGKAT
WAKTU STERILISASI

HARGA Z = thermal destruction value


Menunjukkan kenaikan suhu yg
dibutuhkan untuk menurunkan harga
D menjadi sepersepuluhnya
Makin resisten suatu mo terhadap
kenaikan suhu maka makin besar
harga Z

HARGA F

Jumlah waktu (dalam menit) yg


dibutuhkan pada suatu suhu sterilisasi
tertentu untuk memperoleh efektivitas yg
sama dengan pemanasan selama 1 menit
suhu 121C
Sebagai patokan Fo=1 menit pada suhu
121C

IF (INACTIVATION FACTOR)

Untuk menghitung efektivitas suatu proses sterilisasi


Rumus IF = 10 t/D

t adalah waktu sterilisasi pada suhu tertentu

D adalah harga D untuk mo tertentu pada suhu tersebut

Contoh harga D untuk B. stearo pada 121C=2 menit .


Bila B. stearo akan disterilkan 15 menit, maka
IF=1015/2=108 (STERIL, apabila No 10-1 karena akan
dihasilkan Nt 10-7)

RUMUS DASAR YANG BIASA DIPAKAI


1.

log Nt=log No-Fo/D121

2.

Nt= jumlah mo yg survive (akhir)


No=jumlah mo sebelum sterilisasi
Fo=daya bunuh (killing power) dari proses sterilisasi
dalam menit pada suhu 121C
Dt=jumlah waktu (dalam menit) yg dibutuhkan untuk
mengurangi mo sebanyak 90%

Fo=Ft.10 (t-121)/Z

Ft=daya bunuh pada suhu t


t = suhu selain 121C

Jaminan Sterilitas

Menunjukkan jangkauan sterilitas yg dicapai


setelah proses sterilisasi dari suatu sediaan atau
alat

Sterility Assurance Level = SAL


Probability of a Survivor per Item = PSI
Probability of Non Sterile Unit =PNSU

Suatu sediaan yg disterilisasi akhir dengan


otoklaf akan mencapai kemungkinan adanya 1
mo hidup dalam 1.000.000 sediaan atau alat.
SAL=6 atau Nt=10-6

Pencapaian nilai SAL yg sudah


ditentukan tergantung pada
1.
2.

3.

Populasi mula-mula mo (bioburden)


Resistensi mo terhadap sterilan (agen
pembunuh)
Jangka waktu kontak dengan sterilan
selama proses sterilisasi

Bioburden yg rendah menjamin


Peningkatan SAL (SAL=-logNt)
Angka partikel yg rendah (bangkai mo
sedikit)
Angka endotoksin yang rendah
DALAM SEDIAAN YANG DISTERILKAN

PROSES STERILISASI

HARUS suatu kompromi antara mencapai


SAL yg maksimum dengan kerusakan produk
yang minimum

SOAL

Sediaan injeksi mengandung 1012 bakteri X


per ml. Harga D bakteri tersebut pada suhu
121C =1 menit. Sediaan disterilkan pada
suhu 121C selama 10 menit.
Bagaimana pula hasilnya apabila injeksi
tersebut mengandung 103 bakteri X pada awal
sterilisasi?

JAWABAN

log Nt=log No -Fo/D121


log Nt=log 1012 -10/1
log Nt=12-10=2 (tidak steril, Nt=10 2)
log Nt=log No -Fo/D121
log Nt=log 103 -10/1
log Nt=3-10=-7 (steril, Nt=10-7 atau SAL=7)

Anda mungkin juga menyukai