Anda di halaman 1dari 8

STERILISASI

Kondisi Inaktivasi Mikroorganisme


Pada prakteknya tidak memungkinkan tidak adanya Fo Equivalent Exposure Time at 121oC
mikroorganisme hidup dalam sediaan. Kenapa? Karena Sebaliknya Z-value, ini bermanfaat untuk sediaan
kinetika jumlah populasi dikenai letal agent tertentu, tidak termolabil, diinginkan suhu tetap stabil dengan autoklaf
mati semua dlam waktu yg sama namun berkurang secara misalnya dan dicari berapa menitnya untuk sterilisasinya.
eksponensial seiring dg waktu pemaparan bakteri. Akan Fo= waktu yg setara dengan sterilisasi suhu 121 C
selalu ada kemungkinan mikroorganism bertahan dalam
sediaan. Jumlahnya tidak akan mencapai nol. Maka
bagaimana untuk alat dan bahan yg harus steril?
Initial viable Mos/ bioburden: jumlah mikroorganisme (Bisa diaplikasikan u/ z-value yg diketahui)
sebelum sterilisasi/ z : temperatur koefisien diasumsikan sb 10oC
Steril kemungkinan memberoleh 1 mikroorganisme viable
setara atau kurang dari 1 dalam 10-6, SAL ≤1x10-6.
Ada juga yg menurut syarat PSI (probability of survivor per A= jumlah mo pada sediaan sebelum sterilisasi/ bioburden
item). B= SAL (10-6)
Mikroorganisme < 10-2 tidak dapat dikuantifikasi karena
tidak membentuk koloni pada media agar (>5mo), memberi
kekeruhan pada nutrien liquid di ≥10-2. Jadi bagaimana
menentukan apakah sudah sesuai SAL? Disebut bisa steril
bila sudah sterilisasi 6-12x proses dan memenuhi syarat D- Parameter yang mempengaruhi proses sterilisasi
value 1. Bioburden
Nilai bioburden harus diturunkan serendah mungkin.
D-Value Misal dengan proses sterilisasi dg membran filter 0,22
No= bioburden 102 µm, kemudian 12x D-value maka dari 10-6 bisa jadi 10-
Nt= jumlah mikroorganisme akhir menit tertentu 15 maka jadi lebih tinggi sterilitasnya. Bakteri yang
Nt= No.e-kt paling kecil Brevundimonal diminuta, karena lolos
D-Value: waktu 1’ berkurang 90% menjadi tersisa 10%. filtrasi 0,45 µm. Teknik aseptis tanpa sterilisasi Sal
Penurunan sebanyak 1 siklus logaritma pada kurva hanya mencapai 10-3 sampai 10-4
survivor. 2. Resistensi mo
Bila D-value biru 1, maka semakin cepat D-value semakin Bakteri resistensi paling tinggi panas basah B.
berkurang. sterotermophelus. Dipengaruhi pH waktu, Co2,
Semakin besar nilai D dari suatu mo maka makin resisten. Radiasi:
Cara lain menentukan D-Value: Cahaya visible: 400-760 nm hampir tidak
Sub letat increamental exposure terhadap proses berpengaruh
sterilisasi. Dari misal No 103 makan untuk mencapai Radiasi IR: 760-50µm, efek panasnya dapat
10-6 butuh 9x proses sterilisasi bila setiap proses membunuh bakteri
mengalami pengurangan jumlah 10-1 Radiasi microwave: 2-12 cm, sama dengan IR
Sinar UV: 240-280 nm, dapat digunakan untuk
Z-Value mengurangi jumlah mikroba di udara tp jarak dekat,
Untuk sediaan stabil dalam paparan suhu tinggi termostabil, spora bakteri tidak dapat dibunuh UV
diinginkan proses sterilisasi lebih cepat. Butuh berapa bila Radiasi ion : high speed electron, gama < 5x 10^2
Z-Value sudah diketahui (Zvalue= koefisien suhu dari nm letal ke semua sel
inaktivasi mo). Menghasilkan molekul yg tereksitasi, radikal bebas
Misal D-value Spora B.S 110oC = 20’ z-value 9oC. merusak fungsi normal sel dan merusak DNA
119oC 2’, 128oC  0,2 menit Paling sering gamma dari radiostop Cobalt 60
Derajat perubahan kenaikan suhu yang menurunkan d-value elektron tinggi
10x lipatnya, begitu pula sebaliknya.
STERILISASI

3. Waktu pemaparan 1. Panas Basah


Makin lama waktu pemaparan jumlah mikroorganisme Kerusakan/ denaturasi protein enzim dan koagulasi
lebih kecil protein, terjadi karena reaksi hidrolisis dalam sel.
Keefektifan lebih baik panas basah.
Pendekan menentukan siklus sterilisasi Didapatkan dari air yang diuapkan, steam yang
Metode Overkill 6 Dvalue/ 12 Dvalue digunakan yg sudah tersaturasi jenuh.
Bakterinya B.stermo 2 menit makan 2 x 12 =24’ Air bila terus dipanaskan uap yg ada di udara bila
Berdasarkan inaktivasi mikroorganisme berdasarkan mencapai titik jenuh disebut saturated steam under
yang lebih besar, resitensi yang lebih kuat dari mo preassure.
natural yang ada dalam sediaaan. 10 6 ke 10-6 ada 12 Saturated steam under preassure:
siklus. a. Dry saturated Steam
Berdasarkan jumlah dan resistensi mikroorganisme yang Punya suhu yang titik didih sama dengan tekanan
ada dalam peoduk sebelum sterilisasi. B. Stermophillus lingkungannya. Air <5%. Lebih efektif karena
dianggap masih ada energi panas 80% membentuk laten heat. Laten heat
Metode Bioburden kontan dg permukaan vial  kondensasi
Berdasrkan jumlah dan resistensi mo yang ada dalam langsung perubahan bentuk gas jadi liquid 
produk sebelum sterilisasi 103 10-6 9x siklus, berarti 9 kontraksi steam berubah dari steam gas liquid ini
x 2 menit = 18 menit. Berapa siklus tetap dianggap10 6 menurunkan tekanan tinggi  tek rendah pindah ke
jadi menuju ke SAL harus melewati 12 x siklus. tinggi, maka udara dari area lain menuju area terjadi
Biological indicator kondensasi steam flow penetrasi ke vial jadi
1. Moist Heat : Spora Bacillus stearothermophilus lebih cepat, sterilisasinya jadi lebih cepat.
2. Dry Heat dan Etilen Okside : Spora Bacillus subtillis
3. Ionic Radiation : Spora Bacillus pumilus

Jenis Mikroorganisme dan Resistensinya


Uniceluler/ multicelullar organism
Uniceluler spora/ Uniceluler nonspora
Phsycrophiles/ Thermophiles
Protozoa dan Alga/ Vegetative bacteria
Acid fast bacteria/ Vegetative bacteria
Spora dari yeast dan molds/ Spora Bakteri
Spora bakteri/ small virus b. Superheated Steam
Bakteri nonspora/ small virus Suhu uap air ditingktkan jika pada suhu konstan
tekanan diturunkan jadi superheated. Tergantung
THE MOST RESISTANT: bacterial endospores pada suhu. Kurang efektif karena buka laten heat
dan hanya peningkatan suhu saja tidak ada
METODE STERILISASI penyebaran suhu pada vial tersebut
Sterilisasi membunuh/ menghilangkan kontaminan viable c. Wet Steam
termasuk spora bakteri Campuran antara uap dan air dalam keadaan
saturated dg konsentrasi air sebesar >5%. Tidak
A. HEAT STERILISATION baik karena akan sangat basah terlalu banyak air,
Most Reiable yang dilakukan, safe and low cost, minimal 5% kandungan air
universal. Memanfaatkan energi panas, dimana efek Sterilisasi pada 1210C (200 kPa) selama 15 menit,
letal akumulasi kerusakan sel yang tidak dapat kembali kondisi alternatif 126-129 (250 kPa/ 2,5 atm) 10 menit,
karena reaksi kimia dalam sel. Di bakteri terdapat 134-138 (300 kPa/ 3 atam) 5’
banyak protein yang aktif dimana memecah ikatan Minimum sterilisation time, dikontrol fisik dan kimia
dalam protein jadi tidak coild lagi tapi jadi unflded SD 2untuk suhu dan SD 10 untuk tekanan
protein yang tidak bisa kembali, denaturasi. 15 menit waktu minimum
STERILISASI

Prinsip saturated steam: Sterilizing = ketika replacement time sudah


a. hilangkan udara lebih dahulu, karena menganggu tercapai
proses sterilisasi dg densitas 1,5-2x steam maka Exhausting= penurunan tekanan setelah proses
pada proses sterilisasi steam akan diatas udara di sterilisasi selesai.
bawah autoklaf. Maka vial yg ada di atas Air dipastikan cukup dalam chamber, bahan/ alat
mengalami proses sterilisasi optimum sedangkan yg dimasukkan dulu ke chamber, didata kemudian
dibawah tidak. Karena udara sterilisasi butuh suhu ditutup, udara dikeluarkan sebelum proses heating
lebih tinggi.  intorelable temperatur gradien up dan boiling period, steam masuk 3-5 menit,
b. proses TF panas laten, harus terkena permukaan yg valve ditutup, temperatur naik sampai 121C
disterilkan. Kontaknya bisa langsung/ indirect. Bila tekanan 2 atm, otomatis mati dan valve dibuka
TF panas ke botol ke cairan makan indirect. Udara steam keluar, baru boleh dibuka bila sudah di 80oC
kosong dalam wadah tertutup tidak dapat Bahan yg boleh disterilkan: hanya untuk cairan
disterilkan dg saturated steam karena gaada proses dalam botol, laboratory work, cultur media. Tidak
transfer panas, oil based misal salep tidak bisa bolehnya apparatus dan dressing, membran filter,
saturated steam. surgical apparatus.
c. Removal kondensat, hasil kondensasi gas jadi Water droplet dapat menyebabkan kontaminasi
liquid. Steam kontak dg permukaan yg lebih harus diperhatikan.
dingin kondensasi. Akan ada air dalam chamber, b. Transportable steam sterillization
maka harus dikeluarkan 525 kcal. Keuntungan dry Seperti presto. Bisa dibuka dari atas, pengeluaran
saturated steam: high penetration, dapat berubah udara dan steam manual, digunakan untuk
jadi steam kapasitas besar. Misal 1 g molekul air instrumen yg tidak dibungkus spt pada surgical
bentuk steam 121o -2,05 bar mengisi volume 15 L, lngsng dipakai. Proses sterilisasi 134-138.
maka bila terkondensasi semua hanya menghasilkan Tergnatung waktu kontak, tidak boleh bahan
18gram/ 18 mL air. Volume kondensat 1/1000 x berpori, tidak boleh ada carian, barang wrapped.
volume steam. Kondensat dihilangkan dg continous Kekurangan removal udaranya kurang baik.
and force bleeding (dalam dynamic steam c. Downroad Displacement Sterilizer
sterilizer). Menunjukkan displacement ke arah bawah, udara
d. Udara dalam wadah tertutup. Sisa udara memiliki keluar warna biru dari chamber keluar. Steam
tekanan maka pada proses cooling sterilisasi dimasukkan udara digantikan uap air,
chamber lebih cpat penurunan suhunya, maka suhu memanfaatkan gravitasi udara> 2x steam. Udara
air dalam botol vial bisa 10oC diatas titik didih tergeser keluar karena di bawah turun masuk ke sal
gelembung udara menguap mendorong tutup udara, nanti ada termometernya suhunya lebih
botol untuk lepas. rendah 121OC maka keseluruhan suhu dalam
Tipe Alat di Lab= Bench Steillizer, transportable steam chamber sama. Sebagian besar tipe gravity
sterillization, downward displacement sterilizer, porous displacement mengalami drainase di bagian bawah
load, steam air over pressure, water spray air. sterilisator. Prinsip densitas. Kondentat
a. Bench Sterilizer dikeluarkan melalui jalan udara, temperatur
Laboratory sterilizer, non jacketed, upright vessel, dimonitor, pressure dikontrol preassure gauge
15 liter kapasitasnya, generating it’s own steam, d. Porous Load/ High Vacuum Sterillizers
terkandung bimetallic thermostat, air and steam Untuk bahan berpori atau dikemas dalam plastic
discharge valve mengatur keluar masuk steam dan bas/ filter box/ sterilisation paper. Proses:
udara dari dalam chamber. 1) Initial removal of the air: menggunakan
Heating sterilizing Exhausting vakum, tekanan -1 bar menyedot udara dalam
Heating = air autoklaf diganti jadi uap air, valve chamber. Diinput steam uap air ke dalam
dibuka dulu, masuk ke dalam chamber nanti valve chamber tekanan lebih tinggi dari 1 atm misal
ditutup lagi. Bila tidak dibuka ada udara, bila tidak 1,25 atm. Steam ini dikelurakan. Dilakukan 3-
ditutup lagi tidak didapatkan tekanan yg di 4x (Pulse Vacuum). Udara yang ada di pori
atmosfer. alat, bisa sampai terserap. Terdapat water ring
STERILISASI
5.
vaccum 70 residual mbar dalam chamber (10% Cooling and Air Counterpressure,nebulasi air
lagi). Dynamic Vaccum: disedot bersamaan spt no 2 tapi ditambahkan udara seperti no 3,
udara dan steamnya 5-10’ tujuannya supaya tidak mengalami tekanan
2) Heating-Sterilisation. Pulsing Peningktan tinggi saat cooling
suhu dan tekanan 134oC 200 kPa. Terbentuk 4) Pengujian Ampul Tightness
kondenstat dalam chamber 1.Kondenstat pada Dengan metilen blue, u/ mengetahui open
dasar chamber dapat dibiarkan tapi tekanan crack pada amul, kemudian ampul didalam
bisa turun, uap ikut terbuang, proses sterilisasi chamber 150-200 mbar disterilisasi dilihat
kurang efektif; 2. Dynamic steam: vacuum secara visual berwarna/ tidak bisa juga
pump dijalankan kondesntat keluar lewat menggunakan metode electronic spark
valve. Harus ada sensor untuk mencegah steam discharge inspection, syarat:
keluar tanpa tidak diketahui.
3) Post Sterilisation Phase: proses vakum,
dryingnya lebih cepat. Tergantung bahan yg
disterilkan.
1.
Vaccum and Time controlled Vacuum
Maintanance, lebih simple, steam dikeluarkan
dari chamber secara cepat, mengeringkan dan
mendinginkan secara bersamaan, tekanan
vacuum pump 100 mbar, dinyalakan hingga
5) Pengujian Vial
waktu 20’, tidak untuk sediaan dalam botol
Dengan High Voltage Leak Detection,
bahaya bursting out karena suhu rendah di
kecepatan cukup tinggi 2-3 mL vial untuk 400
lingkungan tekanan tetap tinggi  uap air
vials/ menit.
meledak, memakan waktu lama.
2.
e. Conterpressure Methods
Cooling by Spraying Water on the load,
Overpressure diseting 1,40 bar, persamaannya
menyermprotkan air ke chamber, jadi lebih
tekanan dalam chamber selalu lebih tinggi atau
cepat, cairan ampul tertutup atau iv plastik, air
lebih besar dari eadspace diatas 3 bar. Botol
deionized water, nebulasi menyebabkan rapid
diameter 24 mm menahan tekanan 6,3 kg.
consentrastion tekanan chamber turun 150-
Disarankan untuk kemasan LVP gelas, SVP vial
200 mbar bila pakai tutup tetap akan bursting
gelas dg rubber stopper, LVP/ SVP container
out, ampul bisa tapi akan menipis ampulnya.
plastic, prefilled
syringe, container dg penutup press on mencegah
brusting out
1) Waterspray air Overpressure Steriliser
Nebulasi air, sterilisasi dg udara, tekanan sama
3.
Cooling by circulating cold water in jacket, dg headspace sediaan, dibagian atas ada
menghilangkan steam, udara dimasukkan ke spranger untuk nebulasi air, area bawah ada
chamber tekanan chamber akan sama dg yg pipa air. Load produk diisikan PW udara
ada di botol menghindari bursting out, chamber tidak dihilangkanair ditarik dg
penurunan suhunya dg mensirkulasikan air sanitary type pump indirectly  pemanasan
dingin dalam jacket chamber. Dapat digunakan airdimasukkan ke chamber disemprotkan
untuk sterilisasi botol dg tutup sleeve stopper air panas yg di nebu. Heating process naik
4.
Ampule tightness with fast vacuum, perbedaan sedikit demi sedikit namun cepat 121oC selama
tekanan yg besar diluar dan dalam ampul 20-30’, temperatur di semua sediaan seragam,
menyebabkan close defects (retak, menipis, setelah selesai yg disemprot diganti air dingin
perubahan tension), open defects (crack), cara cooling penurunan lebih cepat 15 min,
mencegah dg ampul upside down dibagian bawah udara chamber disetiing
STERILISASI

mencounter pressure dalam vial. Heat transfer kedap steam. Minimal 170oC selama 1 jam.> 250oC
udara terfilter steril, air kontak dg container, depirogenisasi
load harus dikeringkan, disirkulasikan udara  Udara panas dijaga untuk kontak dg sterilisasikan,
panas, diletakkan terbalik wadahnya, PVC loading harus kering dan tidak boleh terlalu
bag berubah warna blusing rigid/ dempet.
semirigid plastic yang tidak berubah warna  Udara panas difilter kelas A dg HEPA filer 100
2) Steam Air Overpressure Steriliser  Tipe Dry: Dry Heat Batch/ oven, dry heat tunnels
- Menggunakan steam dan udara 1. Dry Heat Oven
- Menyemprotkan air dan udara dari bawah
- Terdapat 5 termometer 234 dalam, 1 dekat
sparger, 5 di fan (lebih penting)
- Steam mengatur temperatur udara, udara
mengatur tekanan
- Autoklaf bentuk sirkular u/ menahan
tekanan lebih baik
- Udara dalam autoklaf tidak dihilangkan
- Steam diinput lewat sparger pada bagian
bawah alat
- Fan penting untuk menghomogenkan
steam dg udara
Proses cooling:
- ditambhkan udara dingin dalam oven
- tekanan chamber tetap steam tetap/
meningkat steam dikeluarkan
No 8 van untuk mengtur tekanan
- blushing PVC bag tidak terjadi
- Sumber panas elektrik, chamber kedap, stainless
f. Continuos sterilizer
steel atau carbon steel, dilapisi epoksi 
Produksi skala besar
menimlakan heat loss
Terdiri dari tower dengan tinggi 17 m
- TF panas secara konveksi dan radiasi u/ botol
Ada 3 chamber:
tertutup
- A water filled preheating colomn
- Penetrasi udara rendah pakai fan blower u/
- A central steam filled sterilizing colomn:
meningkatkan efisiensi dan distribusi udara,
sentral u/ steam
- harus dijaga supaya tidak ada thermal bridge
- Cooling kolom dg air
- ada 2 pintu interlocked (ruang sterilisasi rendah),
Loads bergerak dari satu kolom ke kolom laim
clean room grade A, ruang steril
dg conveyor belt
- dipanaskan terlebih dahulu baru dimasukkan
Holding time diatur dg coveyor belt
loadings
g. Steam Sterilisation In Place (SIP)
- alat di wrap tidak terlalu tebal dan dapat
- In line, proses jadi satu panjang u/ meningkatkan
menghantarkan panas, pake alumunium foil atau
SAL dari proses aseptic filling. Alatnya
metal container warna hitam,
menembus ruangan. Proses dari awal sampai akhir
- loading tipe yg berbeda waktu pemanasan
tinggal jalan. Mengurangi biaya.
berbeda, jadi di sterilkan setipe dalam satu waktu
- Air removal memposisikan valve dg benar
- sterilisasai suhu diurunkan 40 C baru diturunkan
- Setelah proses sterilisasi dihembuskan udara
terfilter/ nitrogen
2. Panas Kering
Kerusakan/ denaturasi protein enzim dan koagulasi
protein, terjadi karena reaksi oksidasi, terutama
digunakan untuk yang thermostable, moist sensitif,
STERILISASI

2. Dry Heat Tunnels : IR pasangan ion mempengaruhi struktur/ molekul yg


aktiv scr biologis menginaktivasi makromolekul
dg mengubah dan menghasilkan radikal bebas
memanfaatkan air dari sitoplasma tsb.
- Sumber radiasi punya half life cobalt 60 5,3 tahun;
caesium 134 30 tahun. Alternatif elektron
berenergi.
1. Gamma
 High energy electron 10-4nm energi 106 -105 eV
 Mekanisme kerja: terabsorpsi sel ionisasi
- Seperti in line process pembentukan radikal bebas diorganisasi enzim
- Sistem heating zones, insulationnya kedap dan DNA letal sel
- Cooling terdiri dari conveyer belt hulunya  Penetrasi tinggi, peningkatan temperatur tidak ada
cleaning meachine, hilirnya steril area/ isolated jadi bisa u/ termolabil
area karena berhubungan dg area filling  Dosis 25 Kgy
- Produk dikeringan pada radiasi panas atau udara  Sensitifitas tergantung dari mikroorganisme air
panas dsb, adanya air meningkatkan letalitas karna ada
- Tekanan downsteream pressure, loading stream produk radiolisis air
- Tidak diinginkan terlalu lama misal 280 C 20  Senyawa sulfhidrol, askorbat, gliserol
menit, 300 C 3-4 menit meningktkan resistensi
- Suhu maksimal 320oC  Nilai D10Value : dosis radiasi yang diabsorpsi mo
- IR tunnel: large number steril items  Proses sterilisasi dg shielding supaya radiasi
- Pemanas ir: spiral wounds nickel berada di bawah gamma tidak keluar dari tempat dg tembok tebal 2
dan di atas transport belt M.
- Radiasi IR ditransmisikan langsung ke  Nordion cobalt 60
permukaan, dg udara 2. High energy electron
- Loading harus benar  Lebih banyak digunakan
- Pada proses cooling udara yg dihembuskan difilter  Partikel betta
dg HEPA  Energi elekron hingga 5 MeV, dihasilkan elektron
- Yang banyak dipakai HOT AIR LAMINAR AIR accelerator dengan cara ekselerasi elektron dari
FLOW (LAF) TUNNEL), dengan filter HEPA, filament panas ke evacuated tube pada perbedaan
airflow cepat 0,5 m/s, heting cepat, tekanan steril potensial yg tinggi
area> tunnel.  Dosis 2 Kgy/ detik
B. RADIASI 3. X-radiation
Dry powder, thermolabil, tidak di RS hanya industri,  Tidak rekomen
produk: lensa kontak baby bottle nipple  Mencegah replikasi pemberntukan thymidine di
- Radiasi Elektromagnetik terbentuk dari foton DNA
energy : UV, Gamma, X dan Cosmic. Bahannya  Vegetatif dapat dibunuh, spora bakter 3-10 x lebih
cobalt 60 dan caesium 137 resisten, spora fungsi 100-1000x lebih resiten
- Radiasi Partikel: elektron berenergi tinggi 25 Kgy 4. UV
- Senyawa radioaktif memiliki nukleurs atom tidak C. FILTRASI
stabil, yg tidak stabil rusak melepaskan 1. Sterilisasi cara dingin
partkel partikel alpha (penetrasi rendah tdk - Terutama u thermolabil, moistlabile, radiation
melewati permukaan), partikel beta (penetrasi sensitive
rendah dari gamma melewatir permukaan), gamma - Gas dan vapor dengan efek germisid: etilen
lbh bagus penetrasi tinggi. oksida, h202, chlorin dioxide, propilen icude,
- Gamma ejection partikel elektron ini bereaksi ozon dan..
langsung radiasi ionisasi menginaktivasi
STERILISASI

 Parameter dikontrol: Konsentrasi Etp, suhu,


a. EtO RH dikontrol dg sensory relative humidity,
 Reaksi alkilasi lebih ke kimia dibandingkan waktu
fisika b. H2O2
 RH 60%  Bentuk liquid untuk ruangan dalam bentuk
 Cukup reaktif karna ditingkatkan oleh suhu vapor efektif sb sterilant
dan konsentrasi  Sterilisasi pada bahan kemas, alat steril,
 Suhu operasional biasanya 40-60C, freeze drying, filling line
konsentrasi 400-1200 mg/ L, meningkatkan  RH menurunkan efektifitas uap H2O2
10 C kecepatannya 2,5 x, konsentrsi > 1200  Dehomidifiction: menurunkan humidity
mg/ L tidak ekonomis. Pengkonidisian Sterilisasi Erasi
 EtO kontak dg mo harus dikemas pada  Pakai catalyty converter untuk memastikan
kemasan palstic/ paper yg udara bisa aman sebelum release atm
ditembus c. Chlorin Dioxide/ euchlorin
 Penetrasi EtO tinggi kekurangan  Warna kuning kehijauan
 Dikarantina 14 hari untuk menghilangkan  Memiliki efek bakterisidal
residu: etiln glikol dan etilen kloridin  Tidak menimbulkan tri halu metana yg
karena toksik tertaogenik explosif > 3% mengasilkan chlorinamin
udara per volume. Dikarantina pada proses  CD non mutagenik, karsiogenik dsb tidak
etilen okside disorption. deplesi ozen
Produk dipanaskan humidity untuk  Tekanan kurang 1 atm
mengurangi waktu heating Diserap  Tidak berbahaya spt EtO
kembali ke dalam alat yg di steril etilen  Tidak dapat dicompress dalam silinder
okside di break down dengan catalytic tekanan tinggi tapi bisa disimpan generator
burner/ activate-charcoal colomn u/ fase solid, sodium chlorid + gas chlori  2
absorpsi. EtO sterilizer terbuat dari stainless NaCl
steel/ carbon steel dilapisi cat epoksi. Ada  Scrubber system menggunakan sodium
jacket system. tiosulfat Na sulfat rilis atmosfir dengan
 Ngat reaktif karena oksigen mudah pecah N2 level ppm rendah
 Tidak digunakan seluruhnya bisa pake  Langkahnya sama, suhu 30-32C
CO2 atau N2  Makin tinggi konentrasi CD tinggi,
 Alatnya : autoklaf sterilisasi rendah
 EtO konsentrasi rendah 100-200   D10B. Subtillis  < 10 ppm 15’ residu 10
autoklaf skala kecil  waktu lama mg/L
dinaikkan 3-4 atm.  Tidak bisa radiasi gamma, PMMA, Teflon
Awalnya 1 atm setting vacuumtunggu  Polikarbon dan poliuretan dikolorasi,
sebentar u/ menguji kebocoran udara keluar tensil strength turun jadi lembek
meningkatkan tekanan tambahkan uap  Uncoated copper dan alumunium
steam ke dalam chamber didiamkan uncompatible
supaya steam masuk ke alat/ bahan d. Formaldehid sterilisasi medical produk tidak
campuran etilen okside 50 mg/ L CO2 boleh di US, karsiogenik, algelasi
tekanan jadi 3-4 atm 150-180 menit, D. FILTRASI
dievakuasi dg vacuum pulses, hold, Removal partikel suatu cairan
breaking Methode of choise thermolabil, inkom radiasi
 EtO konsentrsi tinggi, tekanan < 1 atm, Filtrasi dari berbakai material spt sintered glass,
waktu 90-120 menit, dengan konsentrasi porselain/ bahan fiber (asbesros atau selulose)
bisa samai 1000 mg/L Mekanisme filtrasi dari depth filter adsorpsi random
 Gedung diproteksi yg explotion proof Mikroorganisme hilang dg membran filter 0,22 µm
STERILISASI

Komponen disaring dg partikel removal filter


prefilter bioburden gas filter sterilizing filter
filling dg gas sterilizing
Dapt mencegah bakteri tidak masuk ke dalam sediaan
tapi pirogen bakteri leih kecil masih lolos
Pori filter < dari diameter sel mikroba
Penghilangan bukan bakterisid
SAL 10-3
Air, Minyak : PVF, MCE
Perlu validasi filter dg mengkuantifikasi pseudomonas
diminuta (golongan ukuran kecil diskriy kecil) yg
ukurannya kecil kemudian dikultivasi dg saline broth
hasilnya 0,3µm
Tiap cm2 dipaparkan 107mo tekanan 30 psig
Seluruh filtrat dirampung dg diuji viabel mo pad
HIMA
Bubble point test

Anda mungkin juga menyukai