3.1
Bakteri
3.1.1 Pengertian
Bakteri adalah salah satu jenis makhluk renik yang tidak memiliki membran
inti sel serta tidak dapat dilihat dengan kasat mata karena ukurannya yang sangat
kecil.
Beberapa
kelompok
bakteri
dikenal
sebagai
agen
tanpa nukleus/inti
sel, kerangka
sel,
dan organel-organel
lain
seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan
antara sel prokariot dengan
lebih
kompleks
(sumber:
MicrobeWiki, 2014).
Kelompok bakteri yang paling banyak ditemukan di udara yang
kehadirannya tidak diharapkan disebut bakteri kontaminan, antara lain adalah
kelompok Bacillus, Staphylococcus, Streptococcus, Pseudomonas, Sarcina, dan
sebagainya.
Bagi
pekerja
di laboratorium
ataupun
tempat
lain
yang
sangat
III-1
mikroba yang bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
tersebut, namun adapula yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan yang
terjadi.
Faktor-faktor lingkungan yang sangat penting dalam pertumbuhan mikroba
adalah sebagai berikut:
1. Suhu
Suhu sangat berperan penting dalam mengatur jalannya
reaksi
lingkungan kurang dari 84%. Bakteri Gram positif cenderung hidup pada
kelembaban udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri gram negatif
terkait
dengan
perubahan
struktur
membran
selnya
yang
3.2
Pemantauan Lingkungan
Pemantauan Lingkungan adalah suatu pengawasan yang dilakukan terhadap
semua ruangan berkelas di area produksi maupun area pendukung, seperti area
persiapan produksi, pembuatan bulk, formulasi dan pengisian, pengujian serta area
pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu, lingkungan, dan K3.
Parameter yang dipantau adalah jumlah partikel, jumlah mikroba dan parameter
fisik seperti suhu, kelembaban ruang dan perbedaan tekanan antar ruangan.
A
B
C
D
CA
5
20
-
LAF/BSC/
CB
A
B
C
D
LAF/BSC
7
70
140
55 mm
(cfu/plate)
3
3
30
17
70
30
Sesuai persyaratan kelas minimum proses
3
-
3.4
Pemantauan Mikrobiologi
Pemantauan mikrobiologi dilakukan dalam kondisi in operation dan at rest,
terdiri atas settle plate, contact agar, air sampling, dan finger dab.
Tabel III.3 Jenis Pemantauan Lingkungan Mikrobilogi di Ruang Berkelas
Kelas Ruangan
A
B
C, D
LAF/C
LAF/D
mikroorganisme yang ada di udara sekitar. Air sampling ini dilakukan sebanyak 1
kali selama proses (produksi atau pengujian) berlangsung.
Keempat pemantauan mikrobiologi tadi harus dilakukan karena untuk
mengetahui tingkat kontaminasi yang ada pada lingkungan sekitar sehingga
apabila terdapat kontaminasi pada produk/proses pengujian dapat diketahui
sumber kontaminasinya. Apabila ditemukan adanya pertumbuhan mikroorganisme
pada kelas A dan B, maka dilakukan identifikasi. Dan jika ditemukan adanya
mikroorganisme yang tumbuh melebihi action limit pada kelas C dan D, maka
dilakukan identifikasi.
dengan
metabolisme
sel,
reaksi
kimia
tersebut
akan
tidak
dapat
diidentifikasi
hanya
berdasarkan
sifat-sifat
morfologinya saja, sehingga perlu diteliti sifat-sifat biokimia dan faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Ciri fisiologi ataupun
biokimia merupakan kriteria yang amat penting di dalam identifikasi
spesimen bakteri yang tidak dikenal karena secara morfologis biakan
ataupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa, tanpa hasil
pengamatan fisiologis yang memadai mengenai kandungan organik yang
diperiksa
maka
penentuan
spesiesnya
tidak
mungkin
dilakukan.
didasarkan
pada
reaksi
enzimatik
maupun
biokimia.
Perlakuan
Pewarnaan awal
Mordan
Dekolorisasi
Zat warna lawan
Hasil Pewarnaan
Gram (+)
Gram (-)
Warna ungu
Warna ungu
Warna tetap
Warna tetap
Warna tetap
Tidak berwarna
Ungu muda
Warna merah
muncul pada sampel, dilakukan entry data kemudian di evaluasi setiap tahun.
Berikut adalah langkah yang dilakukan untuk evaluasi mikroflora:
1. Isolat lingkungan yang muncul disimpan oleh bagian Pengujian Mutu
Mikrobiologi.
2. Evaluasi terhadap mikroflora lingkungan dilakukan per tahun, untuk
mikroflora yang terbanyak muncul akan digunakan sebagai kontrol
positif uji growth test di tahun berikutnya.