Anda di halaman 1dari 5

Ketahanan Bakteri terhadap Antibiotik

Bakteriofag untuk Pertanian


Desember 21, 2011 oleh Addy

Singkat kata singkat cerita, sebenarnya kata Bakteriofag (Bacteriophage) berasal dari bahasa Yunani
(Greek) yaitu Bakteria (Bacteria) dan Phagus (Phagein). Secara umum Bakteriofag merupakan semua
jenis virus yang dapat menginfeksi bakteri, yang mana virus ini dapat berkembang dengan
memanfaatkan bakteri inangnya.
Sekitar tahun 1917, Ilmuan yang bekerja di Pasteur Institute, Paris berhasil mengidentifikasi
keberadaanmakhluk tidak kasat mata dalam filtrat infeksius sebagai sebuah virus yang menginfeksi
bakteri penyebab penyakit Disentri, meskipun sebelumnya Filtrat infeksius serupa telah terdeteksi
keberadaan sekitar akhir abad 18 (1896). Dikarenakan sifat dari kespesifikan virus ini yang hanya
menginfeksi bakteri, maka virus ini kemudian dikenal dengan Bakteriofag.
Seperti halnya kebanyakan virus, bakteriofag memili komponen/struktur penyusun yang serupa yaitu
mantel protein dan asam nukleat. Adapun asam nukleat dari bakteriofag itu sendiri dapat berupa
ssDNA, ssRNA, dsDNA, dan dsRNA (ss: untai tungal, ds: untai ganda). Bentuk untaian asam nukleat
tersebut umumnya linier, circular maupun segmented.

Asal usul dari bakteriofag itu sendiri masih dalam


perdebatan, ada yang mengatakan bahwa bakteriofag berasal dari bakteri itu sendiri yang kemudian
bereplikasi secara mandiri, ada yang mengatakan sebagai asal usul plasmid bagi bakteri, bahkan ada
yang mengatakan sebagai sebuah virus yang bermutasi sehingga bisa menginfeksi bakteri.

Dilihat dari prilaku bakterifag, beberapa bakteriofag dapat menyisipkan asam nukleatnya dengan asam
nukleat bakteri inang (fase lisogenik) dan dapa juga langsung menyebabkan lisisnya bakteri inang
dengan menghasilkan beberapa enzim yang berperan dalam pelisisan tersebut. Enzim ini sangat
dikenal dengan sebutan Endolisin.
Bakteriofag pada bakteri di dunia pertanian telah banyak ditemui khususnya bakteri-bakteri penting
dan umum seperti pada Agrobakterium, Pseudomonads, Bacillus, Xylella dan lainnya. Kebanyakan dari
bakteriofag diperuntukan bagi keperluan molekuler dan pengendalian hayati. Namun tidak banyak
yang mengetahui seberapa penting hubungan interaksi antara bakteriofag terhadap inangnya.
Beberapa diantaranya dapat meningkatkan kemampuan bakteri sebagai penyebab penyakit pada
tumbuhan, kemampuan bakteri untuk resisten terhadap antibiotik dan bahan kimia tertentu bahkan
mungkin di antaranya ada yang menghasilkan toksin yang dapat mempercepat kematian tumbuhan
inang seperti halnya pada bakteri hewan dan manusia, Bakteri penyebab diare. Oleh karena itu
penting sekali diketahui seberapa besar pengaruh interaksi bakteriofag terhadap bakteri inangnya
sebelum kemudian digunakan untuk keperluan molekuler atau pengendalian hayati.

StrukturVirus Bakteriofag
POSTED BY WAHYU MAULANA ALRASYID POSTED ON 09.17 WITH NO COMMENTS

a. Kepala
Kepala berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang
menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga
dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida.
c. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut
sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode
pembawa sifat.
d. Ekor
merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor terdiri atas tubus bersumbat

yang dilengkapi benang atau serabut. bakteriofag yang menginfeksi sel eukariotik tidak
mempunyai ekor.

Virus Pemakan Bakteri (Bakteriofag)


Bakteriofag atau sering disebut fag ditemukan oleh dua orang ahli mikrobiologi bernama Frederick Twort
(1913) dan Felix d'Herelle (1917) sebagai pertikel yang menyebabkan sel bakteri lisis (pecah). Nama virus ini
berasal dari kata bacteria (bahasa Inggris) dan kata phagein (bahasa Yunani) yang artinya makan.

Struktur bakteriofag terdiri dari kepala, ekor, dan kaki serabut. kepala terdiri dari asam nukleat yang
diselubungi kapsid berbentuk polihedral. Bagian ekor menancap ke kepala. Kaki serabut merupakan
perpanjangan ekor yang berfungsi untuk menancapkan diri ke bagian tubuh bakteri.

Para peneliti mengembangkan pengetahuan tentang virus melalui berbagai penelitian terhadap bakteriofag.
Hal ini disebabkan karena bakteriofag mudah untuk dikembangbiakkan pada sel bakteri hidup di
laboratorium. Fag yang sering diselidiki adalah fag yang bersifat parasit pada bakteri E. coli yang disebut fag
T.

Fag T terdiri atas kepala berbentuk heksagonal dengan diameter 50-65 milimikron dan panjang sampai 200
milimikron. Panjang ekornya 100 milimikron. Kepala merupakan bagian utama yang pusatnya terdiri atas
DNA yang diselubungi kapsid. ekor berupa tubuh bersumbat dilengkapi serabut.

Ada beberapa fag yang sudah dikenal, yaitu fag T2, T3, T4, T5, T6, dan T7. Secara morfologi, bentuk luar
keenam fag tersebut tidak banyak berbeda. Akan tetapi, secara serologi (ilmu yang mempelajari serum)
mereka menunjukkan perbedaan yang nyata. Fag T2, T4, dan T6 disebut fag genap, termasuk satu golongan
serologi. T3 dan T7 termasuk golongan serologi yang lain, sedangkan T3 dan T5 berlainan satu sama lain dan
juga berbeda dengan golongan serologi T yang lain.

Virus hanya dapat bereproduksi di sel-sel hidup lain (parasit obligat). Virus dapat dikristalkan,
tidak dapat mergerak maupun melakukan aktifitas metabolism sendiri, dan tidak dapat membelah diri.

1.
2.
3.
4.
5.

CIRI-CIRI VIRUS
Bersifat aselular(tidak memiliki sel).
Berukuran sangat kecil (sekitar 20-300 milimikron)
Memiliki satu macam asam nukleat saja (DNA atau RNA).
Umumnya berupa semacam hablur (Kristal) dan bentuknya sangat berfariasi.
Tubuh tersusun atas asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid (selubung berupa protein);
kapsid tersusun atas bagian-bagian yang disebut kapsomer.
Virus dengan struktur tubuh terdiri yang terdiri atas asam nukleat dan selubung protein
disebut virion.

BAKTERIOFAG
Salah satu virus yang terkenal adalah bakterofag (fag). Bakteriofak memiliki bagian-bagian sebagi
berikut.
1.
2.
3.

Kepala: mengadung asam nukleat (DNA); bagian luar diselubungi oleh kapsid berbentuk
poliherdal.
Ekor: berperan sebagai alat penancap ketubuh organism yang diserangnya.
Kaki serabut: perpanjangan ekor yang berfungsi untuk menancapkan diri ke bagian tubuh
bakteri.

PERKEMBANGAN VIRUS
Virus bereproduksi dengan cara litik dan lisogenetik. Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel
induk setelah berhasil bereproduksi. Pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel induk, tetapi
virus menempel pada sel induk dan berintegrasi dengan DNA sel induk tersebut. Jadi, jika sel induk
membelah diri, virus pun akan ikut membelah.
1.Daur litik
Fase pada daur litik fag terdiri atas :
1. Fase Adsorbasi (penempelan) dan infeksi

Fase ini di mulai ketika fag menempel atau menginfeksi daerah reseptor. Setelah dinding sel bakteri
rusak (terhidrolisis), seluruh isi fag masuk ke dalam sel bakteri. Fag kemudian mengendalikan dan
merusak DNA sel bakteri.
2. Fase replikasi (sintesis) dan perakitan
DNA bakteri digunakan oleh fag untuk membentuk DNA fag baru (replikasi) dan selubung protein.
Molekul DNA fag baru dan selubung-selubungnya kemudian terbentuk.
3. Fase lisis
Sesudah fag-fag baru terbentuk, sel bakteri akan lisi (pecah) dan fag-fag baru tersebut keluar.
2. Daur Lisogenik
Fase-fase pada daur lisogenik terdiri atas :
1. Fase adsorbasi dan infeksi
Fag menempel pada daerah reseptor dan melakukan penetrasi. DNA fag dimasukan ke dalam sel
bakteri.
2. Fase penggabungan
DNA fase yang masuk ke dalam sel bakteri bergabung dengan DNA bakteri membentuk profag.
3. Fase pembelahan
Jika sel bakteri membelah diri, profag ikut membelah diri sehingga dua sel anak bakteri juga
mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan berlangsung terus-menerus selama sel bakteri yang
mengandung profag membelah.

Anda mungkin juga menyukai