Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN MEMBUAT

MODEL BAKTERIOFAG
Guru Mata Pelajaran: Nani Marliani, S.Pd.

Disusun oleh:

X MIPA 6
Hejira Azaria Rachmi (9)
Hayfa Aqila Arsa (8)
Pengertian Bakteriofag

Bakteriofag berasal dari dua kata (Latin: bacteria dan Yunani) (dibaca: phagein" yang artinya
"dimakan"). Dari asal kata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bakteriofag merupakan virus yang
menyerang bakteri. Bakteriofag tersusun dari protein yang menyelubungi genom DNA atau RNA
(molekul), dan mereka memiliki struktur yang sederhana ataupun rumit. Bakteriofag ditemukan oleh
Twort(1916) dan d’herlle(1917).

Virus(bahasa latin) artinya racun. Hampir semua virus dapat menyebabkan penyakit pada organisme lain.
Jenis-jenis virus yaitu virus pada tumbuhan, virus pada hewan, virus pada manusia, dan virus pada bakteri
yang dikenal sebagai Bakteriofage. Bakteriofageatau sering disebut fage adalah kesatuan biologis paling
sederhana yang diketahui mampu mereplikasi dirinya (mampu menggandakan dirinya sendiri menjadi
lebih banyak). Dengan demikian, jasad renik ini dijadikan penelitian dalam genetika, yaitu dijadikan
sistem model untuk mempelajari patogenesitas yang disebabkan virus.

Bakteriofage mula-mula ditemukan secara terpisah Frederich W.Twort di Inggris pada tahun 1915 dan
oleh ilmuwan Prancis, D’Herelle pada tahun 1917, merupakan virus yang menginfeksi atau menyerang
bakteri. Virus ini sering digunakan oleh para ilmuwan untuk penelaahan lebih mendalam tentang virus
karena mudah ditumbuhkan pada bakteri (inang). Virus yang hidup pada bakteri teersebut mudah
dipelihara dengan kondisi yang dapat dikendalikan dan ruangan yamg relatif sedikit dibandingkan dengan
pemeliharaan inang berupa tumbuhan atau hewan. Oleh karena itu Bakteriofage menjadi perhatian besar
untuk penelitian virus.

Fage pada hakekatnya terdiri dari sebuah inti asam nukleat yang terkemas di dalam selubung
protein pelindung. Reproduksi virus bakterial yang virulen mencakup urutan umum sebagai
berikut: adsorbsi partikel fage, penetrasi asam nukleat, replikasi asam nukleat virus, perakitan
partikel-partikel fage baru, dan pembebasan partikel-partikel fage ini di dalam suatu ledakan
bersamaan dengan terjadinya lisis sel inang. Fage-fage virulen telah digunakan untuk
mendeteksi dan mengidentifikasi bakteri patogenik.
Ciri Umum Bakteriofag

Bakteriofage sama seperti virus pada umumnya yang dapat hidup luas di alam. Bentuknya juga hampir
sama, yaitu terdiri atas sebuah inti asam nukleat yang dikelilingi olehselubung protein. Virus ini
mempunyai ekor yang digunakan untuk melewatkan asam nukleatnya ketika menginokulasi sel inang.

Bakteriofag Kenyataannya virus ada di mana-mana, terbukti sering terjadi mewabahnya suatu penyakit
yang tidak mengenal daerah tertentu. Dengan demikian, virus ini sama seperti virus pada umumnya yang
dapat hidup luas di alam. Bentuknya juga hampir sama seperti virus, yaitu terdiri atas sebuah inti asam
nukleat yang dikelilingi oleh selubung protein. Virus ini mempunyai ekor yang digunakan untuk
melewatkan asam nukleatnya ketika menginokulasi sel inang.
Peranan Virus bakteri (bakteriofage)

Dalam rekayasa genetika untuk penyembuhan atau pencegahan penyakit infeksi tertentu, pemetaan
kromosom, menjinakkan bakteri patogen dengan menginfeksikan profage ke dalam sel nya dan banyak
yang digunakan untuk bidang bioteknologi. Bakteriofage ialah virus yang menginfeksi bakteri . Walaupun
spektrum bakteri yang dapat diinfeksi satu bakteriofage itu terbatas, banyaknya bakteriofage yang ada tak
terhitung jumlahnya itu maka sangat mungkin bahwa paling sedikit terdapat satu bakteriofage untuk
setiap tipe bakteri.

1. Komposisi dan struktur kimia.

Bakteriofage terdapat dalam bentuk-bentuk pilihan dan, seperti virus hewan, semuanya
mempunyai kapsid protein yang membungkus asam nukleat bakteriofage. Beberapa juga
mempunyai struktur kompleks yang digunakan untuk menempelkan bakteriofage pada sel yang
rentan. Kepala bakteriofage, yang berisi asam nukleat, sering ikosahedral, tetapi ada beberapa
bentuk lain lain, termasuk bentuk bulat dan gilig (silindris). Tidak semua bakteriofage
mempunyai ekor; diantaranya yang mempunyai, terdapat cukup keanekaragaman dalam
strukturnya.

2. Lisogeni

Berbeda dengan pelepasan banyak virus hewan, pembebasan partikel bakteriofage yang matang
selalu berakibat lisis dan kematian bakteri yang diinfeksi. Bakteriofage-bakteriofage yang
infeksinya diikuti dengan reproduksi dan lisis disebut bakteriofage ‘virulen’. Akan tetapi banyak
bakteriofage dapat menginfeksi bakteri tanpa merangsang produksi lebih banyak atau lisis sel
yang terinfeksikan. Dalam hal ini, DNA bakteriofage menjadi bagian material genetik bakteri
inangnya. DNA bakteriofage yang terdapat dan mereplikasi bersama dengan DNA bakteri disebut
‘probakteriofage’ atau ‘profage’ Bakteri yang membawa profage diberi istilah ‘lisogen’, yang
menunjukkan adanya potensi untuk melisis dan bakteriofage yang dapat memproduksi lisogen
disebut bakteriofage ‘temperate’. Sudah tentu, kecuali bila profage sewaktu-waktu menjadi
virulen dan memproduksi partikel bakteriofage matang, suitlah untuk mengetahui apakah galur
bakteri tertentu lisogen atau tidak. Namun, bakterium yang kadang-kadang lisogen memang akan
menempuh daur lisis, dan bakteriofage yang dibebaskan dapat diasai dengan mencawankan
supernat pada biakan bakteri kedua yang dilisis oleh bakteriofage temperat yang dibebaskan.
3. Konversi lisogen.

Walaupun profage tidak menyalin semua DNA nya (kecuali jika profage itu memasuki daur lisis),
tidak berarti bahwa semua gen DNA profage mungkin disalin untuk membentuk protein yang
baru bagi bakteri. Produk ini mungkin berupa enzim yang merangsang perubahan dalam struktur
lipopolisakarida membran luar bakteri atau yang memprduksi racun yang dikeluarkan oleh bakteri
ke dalam lingkungan sekitarnya. Protein racun yang dikeluarkan, yang disebut eksotoksin,
merupakan dasar untuk penyakit gawat seperti difteria, demam skarlet dan botulisme.
Diperolehnya karakter baru yang disandi oleh DNA profage disebut konversi lisogen.

Peranan bakteriofage dalam kehidupan :

● Untuk membuat antitoksin.


● Untuk melemahkan bakteri.
● Untuk reproduksi vaksin.

Manfaat Bakteriofag
1. Virus melumpuhkan bakteri
Steve Earl menderita infeksi akibat bakteri stafilokokus. Obat-obatan Amerika miliknya tidak
memberikan solusi apapun, hingga berlanjut amputasi pada kakinya. Dalam keputusasaan
tersebut Steve terbang ke Georgia, ke pusat medis phagotherapy di Tbilissi. Beberapa minggu
kemudian ia berangsur-angsur pulih. Sebuah keajaiban? Bukan. Dia menjalani pengobatan
dengan prinsip “musuh dari musuhku adalah temanku

2. Lebih kuat dari antibiotik

Georgia merupakan salah satu dari banyak negara yang melawan infeksi dengan menggunakan
virus bakteriofaag (pemakan bakteri). Saat ini penggunaannya sudah meluas meliputi
conjunctivitis, otitis, dan infeksi luka terbuka akibat staphylococcus. Di Georgia, semua orang
pernah dirawat dengan menggunakan bakteriofaag sekurang-kurangnya 1 kali dalam hidup
mereka. Ide untuk penggunaan virus sebagai antibakteri pertama kali diutarakan pada tahun 1920.
Maraknya firma farmasi mengkomersilkan penggunaan bakteriofaag untuk merawat disentri,
kolera, infeksi akibat Staphylococcus aureus maupun Eschericia coli. Kemudian seiring
berjalannya waktu, penemuan antibiotic menyebabkan penggunaan bakteriofaag dianggap kurang
mumpuni.
3. Menghancurkan sel tumor
Ide penggunaan virus untuk menghancurkan sel tumor berkembang sejak tahun 1912, awalnya
saat itu virus digunakan untuk menghancurkan sel kanker rahim. Menurut penjelasan Jean
Rommelaire dari pusat penelitian kanker di Heidelberg, mekanisme pertahanan dalam sel tumor
berubah sehingga memudahkan virus untuk memasukinya dan bermultiplikasi.
Kemudian pada penelitian selanjutnya ia menemukan bahwa jenis virus tertentu, seperti
parvovirus yang biasanya menyebabkan influenza, tidak menyerang sel sehat melainkan sel ganas
saja. Dari situ berkembang selanjutnya untuk perawatan kanker prostat, carcinoma, melanoma,
dan jenis-jenis kanker lainnya. Lalu karena pada tumor otak virus tidak dapat dengan mudah
melewati sawar darah otak (blood brain barrier), virus tersebut dimodifikasi secara genetik
sehingga pada akhirnya dapat menyembuhkan tumor serebral

4. Virus yang kita inginkan manfaatnya

Pemakan Bakteri, yakni virus yang hanya menginfeksi bakteri, dianggap ampuh untuk
mengeliminasi pathogen-pathogen tertentu dalam saluran pencernaan.
Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 2006 menyetujui penggunaan bakteriofag yang
secara umum dikenal tidak bersifat offensive, sebagai zat tambahan pada makanan, untuk
melawan bakteri pathogen seperti Lysteria monocytogens. Bakteri ini bertanggungjawab terhadap
penyakit listeriosis, suatu penyakit yang memiliki potensi parah pada penderita yang rentan. Salah
satu sediaan zat tambahan makanan yang mengandung bakteriofaag yakni LISTEX P100 dapat
digunakan pada makanan mentah (tidak dimasak) atau yang dimasak.
Model Bakteriofa

Alat dan Bahan

1. Lem kertas
2. Lem tembak
3. Lem korea
4. Cotton bud
5. Botol bekas
6. Gunting
7. Cutter
8. Penggaris
9. Tali/benang berwarna (putih,merah, dan pink)
10. Kertas sampul metalik
11. Sumpit kayu
12. Kardus
13. CD (untuk cetakan)
14. Benang kasur

Langkah-langkah

1. Potong 6 batang sumpit menjadi dua bagian, ukurannya menjadi 12 cm dan 8 cm.

2. Potong kardus berbentuk lingkaran menggunakan bantuan cd.

3. Setelah itu, hubungkan dua bagian sumpit yang tadi telah di bagi dua, caranya dengan mengikat
menggunakan ikatan palang, talinya yaitu tali kasur.

4. Setelah membuat lingkaran menggunakan bantuan vcd, buatlah 6 titik dibagian pinggir kardus yang
sudah berbentuk lingkaran, lalu buatlah tengahnya menggunakan tutup botol aqua.

5. Lubang bagian tengah kardus menggunakan cutter dan beri sedikit lobang di bagian yang sudah diberi
titik tadi, untuk menaruh bagian kaki bakteriofag.

6. Setelah membuat lubang di bagian tengah lingkaran, potong kardus menjadi berbentuk segitiga
berukuran sedang sebanyak 6 buah.

7. Setelah itu tempelkan pada kertas metalik yang berguna untuk penutup segitiganya agar lebih
berwarna.
8. Setelah menghubungkan 2 bagian sumpit yang tadi, tempelkanlah sumpit tersebut (kaki) menggunakan
lem korea kepada kardus yang berbentuk lingkaran (badan) dengan 6 titik yang sudah di lobangi.

9. Siapkan kardus yang berbentuk segitiga tadi, kemudian tempelkan dibagian bawah tubuh struktur
bakteriofag dengan menggunakan lem tembak.

10. Siapkan botol lalu potonglah bagian atas botol menggunakan gunting, lalu siapkan lem tembak untuk
merekatkan bagian bawah untuk direkatkan kepada bagian bawah bakteriofag dengan muncung botol
menghadap ke bawah.

11. Selanjutnya langkah pembuatan badan menggunakan botol bekas dan bentuklah menjadi bentuk
tabung, lalu rekatkan kepada bagian yang sudah di buat (badan dan kaki bakteriofag).

12. Setelah itu, siapkan pita berwarna pink untuk di liliti kepada bagian badan bakteriofag yang sudah di
buat tadi, lilitkan dari bagian bawah ke atas secara perlahan, agar tali tidak longgar rekatkan
menggunakan lem tembak.

13. Ambil bagian lingkaran kardus yang satu lagi dan jangan lupa untuk melubangi bagian tengahnya, jika
sudah tempelkan bagian lingkaran dibagian atas tabung dari botol menggunakan lem korea.

14. Setelah itu ambil tutup botol lalu tempelkan di bagian lobang yang ada dibagian atas dan rekatkan
menggunakan lem tembak.

15. Sekarang yaitu langkah pembuatan kepala bakteriofag, disini kami menggunakan cutton bud, susun
cutton bud satu persatu seperti segitiga kemudian hubungkan cutton bud satu dengan yang lainnya,
sehingga hasilnya menjadi bentuk segilima.

16. Jika sudah, tempelkan cutton bud yang sudah menjadi bentuk segilima dibagian atas bakteriofag yang
sudah tertopang oleh tutup botol yang sudah ditempelkan tadi. Kita bisa juga menambahkan tali berwarna
merah sebagai asam nukleat atau DNA.

Anda mungkin juga menyukai