Anda di halaman 1dari 3

Mainstream vs non mainstream

Istilah Mainstream adalah studi tentang akuntansi positif , sedangkan Nonmainstream adalah studi tentang akuntansi non-positif. Istilah ini merupakan
metodologi penelitian yang digunakan, dimana dengan pendekatan Mainstream
Teori akuntasi berdasarkan tujuan perumusannya ada dua, yakni Akuntansi
Positif dan normative. Teori Akuntansi Positif berkembang seiring dengan
kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktik-praktik
akuntansi yang ada di masyarakat, Tujuan dari teori akuntansi positif adalah
untuk menjelaskan (to explain) dan memprediksikan (to predict) praktek
akuntansi. Penjelasan berarti memberikan alasan-alasan terhadap praktek yang
diamati. Misalnya, teori akuntansi positif berusaha menjelaskan mengapa
perusahaan tetap menggunakan akuntansi cost historis.
Teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subjektif, sehingga
tidak dapat diterima begitu saja dan harus dapat diuji secara empiris agar
memiliki dasar teori yang kuat. Dalam praktik, para profesional dalam bidang
akuntansi telah menyadari sepenuhnya bahwa teori akuntansi positif lebih
cendrung diterapkan dibanding teori akuntansi normatif. Teori akuntansi positif
memiliki ciri pemecahan masalah yang disesuaikan dengan realitas praktek
akuntansi. Pendekatan yang digunakan dalam teori akuntansi positif adalah
pendekatan ekonomi dan prilaku.
Hubungan teori akuntansi normative dan teori akuntansi positif yaitu teori
akuntansi positif pada dasarnya merupakan alat untuk menguji secara empirik
asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori akuntansi normatif. Karena teori normatif
pada dasarnya merupakan pendapat pribadi yang subyektif yang tidak dapat
diterima begitu saja dalam menentukan keputusan. Oleh sebab itu dibutuhkan
pengembangan teori akuntansi yang sekarang disebut teori akuntansi positif
yang bertujuan untuk menguji teori akuntansi normatif secara empiris agar
memiliki dasar teori yang kuat.

A. Paradigma
B. Sebagai pembuka untuk memberikan pemahaman yang meyakinkan
berikut adalah pengertian paradigma menurut para ahli mengenai
paradigma:
a. Thomas Kuhn
Satu set asumsi yang saling berhubungan tentang dunia sosial yang
menyediakan kerangka filosofis dan konseptual untuk studi yang
diselenggarakan dari dunia itu. Paradigma merupakan matriks disiplin yang
meliputi umum generalisasi bersama, asumsi, nilai-nilai, keyakinan, dan contoh
dari apa yang memberikan kontribusi kepentingan disiplin.
b. Ritzer
Pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok
persoalan (subject matter) dalam ilmu pengetahuan. Sesuatu yang menjadi
pokok persoalan dalam satu cabang ilmu menurut versi ilmuwan tertentu.
Kesatuan konsensus yang terluas dalam suatu bidang ilmu pengetahuan dan
membantu membedakan antara komunitas ilmuwan yang satu dengan yang lain.
c. Nasution
Suatu perangkat kepercayaan, nilai-nilai, suatu pandangan tentang dunia
sekitarnya, dan fungsi dari paradigma adalah mengarahkan penelitian.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa paradigma merupakan suatu
dasar pandangan dalam menentukan kerangka berfikir suatu pengetahuan yang
menjadi arahan sebuah penelitian.
Paradigma sendiri mempunyai fungsi untuk menggolong-golongkan,
mendefinisikan dan menghubungkan teori-teori dari sebuah penelitian didalam
penelitian antropologi. Paradigma membantu merumuskan tentang apa yang
harus dipelajari, paradigma juga membantu untuk menyelesaikan persoalanpersoalan apa yang mesti dijawab, bagaimana seharusnya menjawab, serta
aturan-aturan apa yang harus diikuti dalam menginterpterasikan informasi yang
dikumpulkan dalam rangka menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian
tersebut.
B. Metode Kualitatif
Metode kualitatif adalah metode yang mengutamakan cara kerja dengan
menjabarkan hasil penelitian berdasarkan penilaian dan pemaknaan terhadap
data yang diperoleh, dan metode ini dipergunakan apabila data hasil penelitian
tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat
eksak. Adapun sumber pengambilan atau bahan dari data kualitatif adalah
catatan hasil observasi, transkrip interviu mendalam (depth interview), dan
dokumen-dokumen terkait berupa tulisan ataupun gambar.

Metode Kualitatif terbagi menjadi 2 macam yaitu:


1. Metode Historis: Penelitian yang analisis datanya didasarkan pada peristiwaperistiwa masa lampau untuk mengetahui fenomena terkini.
2. Metode Komparatif: Penelitian yang memusatkan pada aspek perbandingan
dengan maksud mengetahui persamaan dan perbedaan.
Karakteristik Penelitian Kualitatif:
1. Setting/latar alamiah atau wajar dengan konteks utuh (holistik).
2. Instrumen penelitian berupa manusia (human instrument).
3. Metode pengumpulan data observasi sebagai metode utama.
4. Analisis data secara induktif.
5. Proses lebih berperanan penting daripada hasil.
6. Penelitian dibatasi oleh fokus.
7. Desain penelitian bersifat sementara.
8. Laporan bernada studi kasus.
9. Interpretasi ideografik.
Metode Pengumpulan Data
1. Pengamatan dengan berpartisipasi (Participant Observation).
2. Wawancara Mendalam (Indepth Interview).
3. Penyelidikan Sejarah Hidup (Life Historical Investigation).
4. Analisis Konten (Content Analysis).

C. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metode yang dalam praktiknya dengan cara penlitian
dan dalam analisis datanya mengutamakan keterangan yang berdasarkan
angka-angka. Gejala yang diteliti diukur dengan skala, indeks, tabel, atau
formula-formula tertentu yang cenderung menggunakan data uji statistik.

Anda mungkin juga menyukai