Anda di halaman 1dari 2

7.

LEGITIMASI PROSES PENYUSUNAN STANDAR

A. Prognosis Pesimistik
Legitimasi penyusunan standar sering kali dihubungkan dengan kemampuan dalam hal
membuat sisitem akuntansi yang optimal yakni sistem dimana keuntungan yang
diharapkan pemakai strategi optimal sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar
atau paling tidak sama dengan keuntungan yang diperoleh dengan sistem lain.
Maksudnya tidak ada alternatif penyajian laporan keuangan yang didasarkan pada aturan
akuntansi lain yang memberikan manfaat yang lebih besar.

Damski beranggapan bahwa :


1. Proses penyusunan standar akuntansi harus memuaskan agar dapat disahkan .
2. Tidak akan ada kumpulan standar yang mencari preferensi baru yang berhubungan
dengan angan-angan dan keyakinan.

Prognosis pesimistik diperluas untuk mengungkapkan :

1. Bahwa pada akhirnya pemilihan alternatif laporan keuangan harus ada pertukaran
keuntungan dengan pihak lain.
2. Bahwa solusi dari alternatif laporan keuangan mewajibkan estimasi kebijakan nilai
atau etika yang ditukar dengan kekayaan seseorang dan dalam bentuk dimensi apa
serta untuk siapakah itu ditujukan.

B. Prognosis Optimistik
Cushing memberikan prognosis optimistik tentang banyaknya jumlah tanggungjawab
prinsip akuntansi yang optimal dengan syarat asumsi heterogenitas pemakai tidak
digunakan.
Bromwich juga menawarkan prognosis optimistik tentang kemungkinan adanya standar
akuntansi yang parsial yakni standar untuk satu atau lebih masalah akuntansi yang
membuatnya terisolasi dari standar atau masalah lain.
Chambers mengajukan ilmu yang mengasumsikan adanya norma atau standar yang
berlaku disituasi khusus. Norma yang dimaksud yakni informasi yang menjelaskan arus
uang maupun nilai moneter dari aset saat ini yang sedang menjadi utang pihak lain. Jika
norma tidak tersedia, Chambers menyarankan menggunakan alternatif lain untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang dibutuhkan.

Proses penyusunan dengan dasar Kalkulus Konstitusional Individualistik menetapkan


legitimasi FASB:
1. Kemampuan memberikan perlindungan prosedur yang memadai
2. Kemampuan dalam pembatasan pilihan untuk mendapatkan hasil yang dapat diterima
3. Keseimbangan prosedural dan pengendalian hasil yang ditetapkan oleh proses
penyusunan standar FASB. Kemampuan FASB dalam memenuhi persyaratan dilihat
dari FASB mempunyai wewenang yang cukup dalam memastikan proses substantif
dan proses prosedural yang nyata.

Anda mungkin juga menyukai