Anda di halaman 1dari 2

4.

TUJUAN PENETAPAN STANDAR

Penetapan standar pada Akuntansi ini mungkin akan memberikan keuntungan atau
kerugian bagi beberapa pihak atau perusahaan. Ini adalah sebuah pilihan sosial yang harus
dipilih oleh satu orang atau keputusan bersama (kelompok). Jika memilih atau menggunakan
kriteria kesejahteraan sosial untuk mengambil sebuah keputusan pemberlakuan standar, maka
munculah pertanyaan mengenai legitimasi dari badan penyusunan standar yang tidak dipilih.

Pertanyaan yang akan ada nantinya, akan menjadi sebuah penentuan pendekatan yang
benar untuk menjawab sebuah pertanyaan dalam kebijakan akuntansi. Terdapat tiga (3)
pendekatan yang bisa dilakukan yaitu:

a. Pendekatan Ketepatan Penyajian


Pendekatan Ketetapan penyajian ini mendukung laporan secara netral atau tidak
berpihak dan pencarian ketepatan penyajian ini melalui sebuah proses penetapan
standar. Untuk pembuatan kebijakan akuntansi ini pembuat harus mampu
memberikan informasi untuk memfasilitasi pengambilan keputusan bagi para
pengguna standar akuntansi.
Jika informasi yang diberikan sudah benar dan dipilih berdasarkan kebutuhan dari
para pengguna, maka disinilah para pengguna yang akan mengambil sebuah
keputusan tersebut.
b. Pendekatan Konsekuensi Ekonomi
Pendekatan konsekuensi ekonomi ini mendukung pengambilan standar yang nantinya
akan memberikan konsekuensi ekonomi yang jauh lebih baik nantinya daripada
konsekuensi ekonomi yang buruk. Pembuat kebijakan akuntansi ini harus mampu
memberikan informasi yang akan mengarah pada keputusan para pengguna informasi.
Jika yang dicari itu adalah sasaran pengukuran yang akan berorientasi kepada
pengguna, maka pembuat kebijakan akuntansi tersebut harus memberikan sebuah
informasi untuk memfasilitasi pengambilan keputusan kepada para pengguna. Dalam
hal ini secara praktis para pembuat kebijakan tersebut yang akan bertindak selaku
pembuat keputusan. Adanya pendekatan ini, standar yang berlaku yaitu standar yang
memiliki dampak baik atau positif bagi sosial.
c. Pendekatan Kritikal-interpretatif
Pendekatan Kritikal-interpretatif ini memiliki pendapat bahwa, laporan keuangan
seharusnya digunakan sebagai suatu instrumen perubahan sosial dan bahkan pada
suatu perubahan sosial yang radikal. Hal seperti ini timbul karena adanya kesadaran
bahwa dalam kebijakan akuntansi yang pada dasarnya adalah sesuatu hal politik jika
dilihat mereka beroperasi atau bekerja untuk kebaikan para pengguna dari beberapa
kelompok yang lainnya.

Perbedaan dari tiga pendekatan di atas adalah dilihat dari komitmen-komitmen normatif
terhadap sasaran pelaporan keuangan yang saling bertentangan atau tidak sesuai.

Anda mungkin juga menyukai