Anda di halaman 1dari 14

Hasil Pembelajaran HypoDD ,

Minggu 3 Mei 2015 @Laboratorium_Geofisika dari Satria Bunaga(Pembimbing).


Disusun oleh : Yopi Ruben Serhalawan

1.1 Penjelasan singkat mengenai HypoDD


HypoDD adalah program yang di gunakan untuk merelokasi gempabumi.
Metode yang digunakan dalam HypoDD adalah Double Difference(perbedaan
Ganda). Prinsipnya yaitu dengan membandingkan dua event (atau lebih) yang
berdekatan terhadap stasiun yang mencatat dengan asumsi bahwa jarak kedua
event (atau lebih) tersebut harus lebih dekat dibandingkan dengan jarak event
tersebut ke stasiun pengamat.
Dalam program HypoDD ada 3 Software yang sangat dibutuhkan ;
1. GMT ( Generic Mapping Tool ) untuk pemetaan
2. Cygwin , untuk running
3. Notepad ++ , untuk mengedit data
Dan satu program yang di butuhkan untuk mengkonversi data catalog
repogempa BMKG ke data yang akan di gunakan pada program hypodDD yaitu ;
1. Python 2.x.x
2 hal yang penting dalam penggunaan HypoDD yaitu;
1. Ph2dt
2. HypoDD
Fungsi dari Ph2dt adalah menganalisa parameter gempa yang di input dari
hasil konversi data catalog gempa(arrival) yang di peroleh dari repogempa atau
situs lainnya yang menyediakan data arrival time . Jadi data catalog dari
repogempa di konversi dengan menggunakan software python yang kemudian
hasil konversi nya di gunakan sebagai input pada Ph2dt.
output dari Ph2dt adalah ;
1. event.dat
2. dt.ct
3. stasiun.dat
ketiga output ini yang di gunakan sebagai input pada HypoDD . kemudian
di lakukan pengolahan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dengan metode
perulangan(geiger) . Yang perlu di perhatikan adalah nilai CND, dimana batasan
terbaiknya adalah dari 40-80 .nilai CND di pengaruhi oleh nilai damping. jika
setelah di running , dan hasil CND di atas batasan (40-80), maka nilai damping
harus dinaikan untuk mencapai batasan tersebut. Jadi semakin besar nilai
damping makan semakin kecil nilai CND-nya. Selain CND , yang perlu
diperhatikan adalah nilai Residualnya yang merupkan perbedaan antara waktu

tempuh observasi dan kalkulasi(model) . nilai residual yang baik adalah yang
mendekati 0.
Output dari HypoDD adalah ;
1.
2.
3.
4.

HypoDD.res
HypoDD.reloc
HypoDD.sta
HypoDD.loc

HypoDD.res untuk melihat nilai residual dari hasil relokasi yang di


dapatkan.biasanya data dari HypoDD.res di olah di excel untuk melihat nila
residual yang di tunjukan dengan Histogram (mendekati 0).
HypoDD.reloc untuk melihat hasil relokasi . hasil relokasi berupa (lat,long,dept)
selanjutnya dapat di plot di GMT untuk pemetaan.
HypoDD.sta untuk melihat stasiun stasiun yang mencatat.
hypoDD.loc untuk melihat data gempa sebelum direlokasi.

1.2
Langkah-Langkah Relokasi gempabumi menggunakan metode
Double difference
Berikut adalah langkah langkah Relokasi gempabumi menggunakan metode
Double difference dengan program HypoDD
Sebelum melakukan pengolahan , kita pindahkan dulu folder src dan data arrival
gempa ke direktori c:/
1. yang kita lakukan pertama kali adalah mengubah nama file data arrival
repogempa yang sudah di download(sesuai keinginan) dan meletakannya
dalam satu folder dengan file /skrip yang di gunakan untuk mengkonversi
data repogempa.semua itu di buat untuk memudahkan dalam proses
pengolahan.
2. Setelah mengubah nama file dari data gempanya, selanjutnya kita
mengkonversi data (arrival time) catalog gempa yang kita dapatkan dari
repogempa.Caranya Buka folder data arrival gempa, Klik kanan pada file
hypodd_input_dikit.py , pilih edit with IDLE.akan muncul tampilan seperti
di bawah ini.

3. pada file input kita ketik sesuai dengan nama yang telah kita ubah,
misalnya yopi.txt.Kemudian pada file output , kita ganti dengan nama
sesuai keinginan kita . misalnya yopiout.pha . klik run , pilih run
module(f5) .
4. file output hasil konversi akan muncul di dalam folder data arrival .
kemudian copykan file yopiout.pha ke folder ph2dt . paste di dalam folder
ph2dt.(folder ph2dt ada di dalam folder src)
5. Buka folder ph2dt,klik kanan pada file ph2dt.inp kemudian pilih edit with
notepad++ .
Akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

6. pada input phase file , di ganti dengan nama file data catalog yang telah
di konversi . contoh yopiout.pha . kemudian kita analisa sesuai batasan
yang kita inginkan . misalnya jika kita ingin memberi jarak maksimum
antar event (gempa) adalah 500km . kita tinggal ganti MAXSEP 500 . dan
seterusnya .namun untuk sementara kita save dulu, klik icon save , atau
tekan ctrl+s.
7. setelah di save , kita running file tersebut di program cygwin. Buka
cygwin. Pindah direktori ke direktori ph2dt. $ cd c:/src/ph2dt
pastikan sebelum running kita harus ada di direktori ph2dt , seperti pada
tampilan di bawah ini.

8. Kemudian kita running dengan membuat perintah $ ./ph2dt ph2dt.inp


Tekan enter dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini

9. Yang perlu di perhatikan dari tampilan di atas adalah outliers dan weakly
linked events.Semakin kecil presentase outliersnya maka semakin bagus
data yang kita miliki.Begitupun dengan weakly linked events : semakin
kecil presentasenya maka errornya semakin kecil. Jika kita running dan
ternyata presentasenya masih besar maka kita harus mengecilkannya
dengan mengedit kembali file ph2dt.inp . biasanya jika presentase pada
weakly linked events besar maka yang harus di ubah adalah
maxsept(jarak maksimum antar event) juga maxdist (jarak antar
gempa/pasangan gempa ke stasiun) pada ph2dt.inp .
cara mengeditnya seperti langkah 5 di atas buka folder ph2dt, klik kanan
pada ph2dt.inp , edit with notepad++ . kemudian di edit sesuai dengan
yang di tetapkan/diinginkan. jika sudah di edit , kembali running dengan
cara yang sama . jika hasilnya belum bagus maka edit lagi di ph2dt.inp .
jika hasilnya sudah bagus maka teruskan ke proses selanjutnya .
10.setelah berhasil running dan hasilnya bagus, copy output dari ph2dt yaitu
(event.dat , dt.ct , stasiun.dat ) dan paste didalam folder hypoDD.
11.pada folder hypoDD , klik kanan pada file hypoDD.inp dan pilih edit with
notepad++. akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

Yang harus diperhatikan dari tampilan di atas adalah :


1. DIST : Dimana nilai DIST harus sama dengan nilai MAXDIST pada ph2dt.inp
2. OBSCT : Dimana nilai OBSCT harus sama dengan nilai MINLINK pada
ph2dt.inp
3. WDCT : Dimana nilai WDCT harus sama dengan nilai MAXSEPT pada
ph2dt.inp
12.Jika belum sama , maka kita harus mengubahnya pada ph2dt.inp . caranya
sama seperti (langkah 5) . Buka folder ph2dt,klik kanan pada file ph2dt.inp
kemudian pilih edit with notepad++ .dan Jika semua sudah sama , maka
kita save dulu. Tekan ctrl+save atau klik icon save.
13.Setelah itu, kita running file tersebut di program cygwin. Buka cygwin.
Pindah direktori ke direktori hypoDD. $ cd c:/src/hypoDD
pastikan sebelum running kita sudah berada di direktori hypoDD seperti
tampilan di bawah ini.

14.Kemudian kita running dengan membuat perintas $ ./hypoDD hypoDD.inp


Tekan enter dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

15.Yang kita harus perhatikan dari tampilan di atas adalah nilai CND nya .
nilai CND harus berada pada rentan 40-80 . jika nilai CND lebih besar dari
80 maka nilai DAMP pada hypoDD.inp harus dikurangi/diturinin
nilainya.sebaliknya jika nilai CND lebih kecil dari 40 maka nilai DAMP pada
hypoDD.inp harus ditambahin/dinaikin nilainya.
Cara mengubah nilai DAMP, sama seperti pada langkah 11 buka folder
hypoDD , klik kanan pada file hypoDD.inp dan pilih edit with notepad++.

kemudian ubah dampnya.setelah itu di running lagi pada cygwin dengan


perintah yang sama $ ./hypoDD hypDD.inp
pastikan sebelum running, sudah berada pada direktori hypoDD.Lakukan
perulangan pada proses tersebut sehingga menghasilkan rentan nilai CND
(40-80).
pada saat di running dan nilai CND nya sudah pada rentan (40-80).proses
iterasi(perulangan) segera dicukupkan. kemudian kita dapat melihat hasil
(outputnya) berupa :
1. HypoDD.res : Dimana HypoDD.res adalah nilai residual dari hasil relokasi
yang
di
dapatkan.
cara mengeceknya adalah buka folder hypoDD , klik kanan pada
HypoDD.res,edit
with
notepad++.
data residualnya selanjutnya akan di olah di excel untuk melihat nila
residual yang di tunjukan dengan Histogram (mendekati 0) . dan jika
sudah mendekati NOL berarti data relokasi boleh di bilang sudah akurat.
Berikut adalah tampilan HypoDD.res

2. HypoDD.reloc : adalah hasil relokasi yang dihasilkan.


cara mengeceknya adalah buka folder hypoDD , klik kanan pada
HypoDD.reloc,edit with notepad++ .
Nilai hasil relokasi berupa (Latitude,Longitude,Depth) selanjutnya dapat di
petakan pada software seperti GMT dan arcGis dan software pemetaan
lainnya.
Berikut adalah tampilan HypoDD.reloc.

Dari tampilan diatas dapat di ketahui berturut-turut dari kolom 1 adalah :


ID, LAT, LON, DEPTH, X, Y, Z, EX, EY, EZ, YR, MO, DY, HR, MI, SC, MAG, NCCP,
NCCS, NCTP, NCTS, RCC, RCT, CID
3. HypoDD.sta : merupakan Stasiun yang konstan mencatat gempa.
cara mengeceknya adalah buka folder hypoDD , klik kanan pada
HypoDD.sta,edit with notepad++ .
berikut adalah tampilan HypoDD.sta

Dari tampilan diatas dapat di ketahui berturut-turut dari kolom 1 adalah :STA,
LAT, LON, DIST (NA), AZ (NA), NCCP, NCCS, NCTP, NCTS, RCC, RCT, CID
4. HypoDD.loc : merupakan data gempa sebelum di relokasi .

cara mengeceknya adalah buka folder hypoDD , klik kanan pada


HypoDD.loc,edit with notepad++ .
berikut adalah tampilan HypoDD.loc

Dari tampilan diatas dapat di ketahui berturut-turut dari kolom 1 adalah : ID, LAT,
LON, DEPTH, X, Y, Z, EX, EY, EZ, YR, MO, DY, HR, MI, SC, MAG, CID

1.3 Cara mengecek nilai residual yang di tunjukan dengan Histogram


(mendekati 0)
1. Buka folder HypoDD , klik kanan pada HypoDD.inp , klik edit with
notepad++ . akan muncul tampilan seperti dibawah ini :

2. Ctrl+A . klik kanan , pilih copy


3. Buka excel , paste (ctrl+v) . akan muncul tampilan seperti dibawah ini :

4. Data di atas belum rapi. Untuk merapikannya , pilih data , pilih text-to
Colums , centang Fixed width ,

5. Klik next , lalu finish. Akan muncul tampilan seperti dibawah ini :

6. Untuk memudahkan , copykan seluruh nilai residual ke kolom lainnya


(misalnya di kolom k). Lalu sort nilai residual pada kolom k dari yang
terbesar sampai terkecil (Z-A) . kemudian kita bikin range di kolom yang
baru (misalnya di kolom L), dan di urutkan berdasarkan interval dari nilai
residual dari nilai paling tinggi sampai yang paling rendah. Seperti pada
gambar dibawah ini. Di urutkan untuk mengetahui nilai residual tertinggi
dan terendah.

7. Interval di atas diambil 1. Jadi dari 29 sampai (-31). 29 adalah nilai


tertinggi Residual (yang di bulatkan) ,
(-31) adalah nilai terendah
residual.
8. Setelah di bikin range-nya , klik Data Analysis , Pilih histogram , klik OK .
Input Range di isi seluruh nilai residual (RES[ms]) (Blok nilai RES[ms] dari
yang tertinggi sampai terendah).
Bin Range di isi seluruh nilai range (blok nilai range dari yang tertinggi
sampai terendah)
Centang Labels.
Centang Chart Output .
Seperti pada tampilan dibawah ini :

9. Klik Ok . dan akan muncul tampilan seperti dibawah ini :

10.Jadilah histogram . jika di tunjukan mendekati NOL seperti gambar di atas ,


maka residualnya sudah bagus.

Anda mungkin juga menyukai