Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

Kata
Pengantari
Daftar
Isi ii
BAB I : Pendahuluan
1. Latar Belakang1
2. Rumusan Masalah...1
3. Tujuan 1
BAB II : Pembahasan
1. Pengertian Proposal 2
2. Jenis-jenis Proposal 2
3. Isi Proposal 2
4. Ciri-ciri Proposal. 3
5. Bentuk-bentuk Proposal 3
6. Unsur-unsur proposal 3
7. Bagian-bagian Proposal 4
-

Tema 4

Judul 4

Pendahuluan
5

Latar Belakang masalah 5

Tujuan kegiatan.. 6

Sasaran/Peserta 6

Waktu dan tempat 6

Landasan Teori
6
Penyusunan
Hipotesis 6
Penutup
. 7
BAB III : Penutup
Kesimpulan
.. 8
Penutup
.. 8
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1. A.

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin pesat perkembangannya,
dan kebutuhan dalam pembuatan proposal yang dibutuhkan dalam beberapa hal dalam
kehidupan sehari-hari, maka pembuatan proposal perlu diperhatikan agar dalam penulisanya,
agar dapat tersusun secara efektif dan mudah untuk dipahami. Oleh karena itu makalah ini
disusun untuk membahas teknik pembuatan proposal yang baik dan benar.
1. B.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan proposal?
2. Proposal ada berapa jenis?
3. Apa saja isi dan ciri-ciri Proposal?
4. Ada berapa bentuk proposal?
5. Unsur apa saja yang terdapat didalam proposal?

6. Bagaimana cara pembuatan proposal?


1. C.

Tujuan

Tujuan di buatnya makalah ini adalah memberi gambaran tentang teknik pembuatan proposal
yang baik dan benar, serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang
diberikan oleh Ibu Dra. Siti Annijat Maimunah,M.Pd.

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Proposal
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan
yang bersifat formal.
Jenis Jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk
formal, semiformal, dan nonformal.
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1. Bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata
pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan.
2. Isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup,
pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia),
keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
3. Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal
formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal
bentuk formal.
Isi Proposal
Jenis dari isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk
kompleks, dan yang sederhana meliputi:
-

Nama kegiatan (judul),

Dasar pemikiran,

Tujuan diadakannya kegiatan,

Ruang lingkup,

Waktu dan tempat kegiatan,

Penyelenggara (panitia),

Anggaran biaya,

Penutup.

Ciri-Ciri Proposal
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara
4. Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang
nantinya diserahkan kepada si empunya acara
5. dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari).
http://approdite1992.wordpress.com/2009/03/30/teknik-pembuatan-proposal/
Bentuk bentuk Proposal:
-

Proposal Rencana Kegiatan

Usaha (Bisnis)

Organisasi Pengurus dan Kepanitiaan

Proposal Penelitian Skripsi, Tesis, Magang

Proposal Bantuan Dana (Sponsorship)

Unsur unsur Proposal:

Dasar Pemikiran berisi pokok-pokok pemikiran akan perlunya melaksanakan


kegiatan tertentu.

Tujuan menjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan yang akan

Jenis Kegiatan Sama dengan bentuk/ nama kegiatan. Juga bisa berupa rangkaian
kegiatan

Tema Kegiatan berisi inti-inti kegiatan atau take line kegiatan.

Target/sasaran Peserta yang akan diikut sertakan dlm kegiatan tersebut

BAGIAN-BAGIAN PROPOSAL

Tema

Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama yang diangkat dalam kegiatan tersebut.

Judul

Dalam memilih dan menetapkan judul suatu penelitian, Mardalis (1999) menyarankan
tentang hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut :
(1) Judul sebaiknya yang menarik minat peneliti
(2) Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti
(3) Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti(4)Judul yang
dipilih hendaknya cukup data tersedia
(4) Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain.Hal yang perlu dipertimbangkan agar
judul suatu usulan penelitian memenuhi syarat sebagai judul yang tepat dan baik, yaitu :
a. Judul dalam ungkapan pernyataan, bukan pertanyaan:
b. Cukup jelas dan singkat serta tepat.
c. Berisi variabel-variabel yang akan diteliti.
d.Judul menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang dilakukan.
e. Judul tesebut harus tepat, logis dan cermat, bersifat indikatif dan informatif.

Pendahuluan

1. Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan


kegiatan tersebut.
2. Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata).
3. Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T
yang telah dibahas sebelumnya.

Latar Belakang Masalah

Penelitian dilakukan untuk menjawab permasalahan. Dengan demikian maka masalah atau
latar belakang masalah merupakan penentu apakah suatu penelitian layak dikerjakanatau
tidak. Pada latar belakang masalah ditunjukkan adanya masalah yang akan diteliti. Latar
belakang ini harus ditampilkan secara kuat, maka kita harus mengemukakan data dan fakta
sebagai alasan dengan mengurangi argumentasi pribadi sedikit mungkin. Pada latar belakang
ini peneliti harus dapat menjelaskan bahwa keinginan untuk meneliti masalah tersebut timbul,
karena peneliti melihat adanya kesenjangan atau jurang perbedaan antara hal yang seharusnya
atau idealnya dengan kenyataan yang ditemui dilapangan. Pada latar belakang ini harus
diketahui dengan jelas bahwa masalah yang diajukan betul-betul dirasakan perlunya.Agar
pada latar belakang ini dapat diajukan argumentasi yang kuat serta didukung oleh fakta dan
data, maka peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ataupun studi pustaka. Pada latar
belakang berisi perumusan masalah, yang memuat penjelasan mengenai alasan mengapa
masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik, penting, dan
perlu diteliti. Selain itu juga diuraikan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam lingkup
permasalahan yang lebih luas. Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan (2002)
menyatakan bahwa pada perumusan masalah yang mencakup latar belakang tentang alasan
mengangkat masalah tersebut dan ada penjelasan tentang makna paling penting serta
menariknya masalah tersebut untuk dipahami.

Tujuan Kegiatan

1. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).
2. Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.

Sasaran/Peserta

Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih
kenal dengan peserta).

Waktu dan Tempat

Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan
tersebut.

Landasan Teori

Landasan teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh mahasiswa sebagai
tuntunan untuk memecahkan masalah peneliian dan untuk merumuskan hipotesis. Landasan
teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, atau persamaan-persamaan
yanglangsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.

Penyusunan Hipotesis

Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan
pustaka, dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, dan masih

harus dibuktikan kebenarannya. Nasution (2003) menjabarkan tentang hipotesis, sebagai


berikut :
(1) Suatu hipotesisdapat berkembang menjadi suatu teori,
(2) Hipotesis diturunkan dari teori,
(3) Hipotesis berfungsi untuk :
(a) menguji kebenaran suatu teori,
(b) memberi ide untuk mengembangkan suatu teori.
(c) memperluas pengetahuan kita mengenai gejala-gejala yang kita pelajari,
(4) Hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat sementara tentang suatu hal,
(5) Petunjuk umum pembuatan hipotesis:
(a) harus bertalian dengan teori tertentu,
(b) harus dapat diuji berdasarkan data empiris, dan harus bersifat spesifik,
(c) harus dikaitkan dengan teknik penelitian yang ada untuk mentesnya.
Singarimbun dan Effendi (1989) memberi penjelasan bahwa suatu hipotesis selalu
dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan antara dua variabel atau lebih.
Arikunto (2002) menjelaskan tentang hipotesis sebagai berikut:
(1) Penelitian yang tidak memerlukan hipotesis adalah penelitian eksploratif, survei, dan
penelitian development.
(2) Penelitian yang memerlukan hipotesis adalah menghitung banyaknya sesuatu
(magnitude), tentang perbedaan (differencies), dan hubungan (relationship),
(3) Hipotesis kerja / hipotesis alternatif menunjukkan hubungan antara variabel X dan Y.
contoh : (i) jika . maka ..,(ii) ada pengaruh terhadap ,
(4) Hipotesis nol (nullhypothesis, hipotesis statistik) menyatakan tidak adanya perbedaan
antara dua variabel,atau tidak adanya pengaruh variabel X tehadap variabel Y. contoh : (i)
tidak ada perbedaan antara . dengan , (ii) tidak ada pengaruh
..terhadap .
http://www.scribd.com/doc/7571979/MAKALAH-Pembuatan-Proposal

Penutup

Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.

Ditutup dengan lembar pengesahan proposal .

Terakhir, diikuti dengan lampiran.

http://www.ayoberbagi.com/2011/03/contoh-cara-membuat-proposal.html

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam pembuatan proposal itu tidak boleh sembarangan, ketentuan-ketentuan dalam
pembuatan proposal harus diperhatikan. Hal ini agar diperoleh hasil proposal yang baik.
Penutup
Demikianlah makalah ini kami buat, mudah-mudahan dapat bermafaat bagi pembaca
dan khususnya bagi kami. Kritik dan saran sangat kami perlukan untuk memperbaiki makalah
ini.

DAFTAR PUSTAKA
http://approdite1992.wordpress.com/2009/03/30/teknik-pembuatan-proposal/
http://www.scribd.com/doc/7571979/MAKALAH-Pembuatan-Proposal
http://www.ayoberbagi.com/2011/03/contoh-cara-membuat-proposal.html
.

Anda mungkin juga menyukai