Anda di halaman 1dari 6

Ilmu Geologi Pertambangan

Sesar
Sesar
Pengertian Sesar
Sesar (fault) merupakan bidang rekahan atau zona rekahan pada batuan yang sudah mengalami
pergeseran (Williams, 2004:76). Sesar terjadi sepanjang retakan pada kerak bumi yang terdapat
slip di antara dua sisi yang terdapat sesar tersebut (Williams, 2004:259).
Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis sesar antara lain
a. jurus sesar (strike of fault) adalah arah garis perpotongan bidang sesar dengan bidang
horisontal dan biasanya diukur dari arah utara.
b. kemiringan Sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang
horisontal, diukur tegak lurus strike.
c. net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang sesar akibat
adanya sesar.
d. rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran horisontal searah
jurus) pada bidang sesar.

Gambar. Bagian-bagian Sesar


Keterangan gambar tersebut adalah
= dip
= rake of net slip
= hade = 90o dip
ab = net slip
ac = strike slip
cb = ad = dip slip
ae = vertical slip = throw
de = horizontal slip = heave

Dalam penjelasan sesar, digunakan istilah hanging wall dan foot wall sebagai penunjuk bagian
blok badan sesar. Hanging wall merupakan bagian tubuh batuan yang relatif berada di atas
bidang sesar. Foot wall merupakan bagian batuan yang relatif berada di bawah bidang sesar.

Gambar. Hanging wall dan foot wall.


2. Ciri-ciri Sesar
Secara garis besar, sesar dibagi menjadi dua, yaitu sesar tampak dan sesar buta (blind fault).
Sesar yang tampak adalah sesar yang mencapai permukaan bumi sedangkan sesar buta adalah
sesar yang terjadi di bawah permukaan bumi dan tertutupi oleh lapisan seperti lapisan deposisi
sedimen.
Pengenalan sesar di lapangan biasanya cukup sulit. Beberapa kenampakan yang dapat digunakan
sebagai penunjuk adanya sesar antara lain
a. adanya struktur yang tidak menerus (lapisan terpotong dengan tiba-tiba)
b. adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.
c. kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores garis.
d. kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar, horses, atau slices,
milonit.
e. silisifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar.
f. perbedaan fasies sedimen.
g. petunjuk fisiografi, seperti gawir (scarp), scarplets (piedmont scarp), triangular facet, dan
terpotongnya bagian depan rangkaian pegunungan structural.
Kenampakan-kenampakan tersebut tidak harus semua tampak di lapangan sebagai syarat adanya
sesar. Beberapa kenampakan diantaranya yang tampak di lapangan sudah dapat digunakan untuk
menentukan adanya sesar di lokasi tersebut.
Dalam geologi struktur, dikenal beberapa terminologi untuk menunjukkan daerah sesar.

Gambar. Terminologi pada daerah sesar: (a) (bidang) sesar; (b) zona sesar; dan (c) zona shear.
3. Klasifikasi Sesar
Klasifikasi sesar dapat dibedakan berdasarkan geometri dan genesanya.
a. Klasifikasi geometris
1) Berdasarkan rake dari net slip.
a) strike slip fault (rake=0o)
b) diagonal slip fault (0o< rake <90o)
c) dip slip fault (rake=90)
2) Berdasarkan kedudukan relatif bidang sesar terhadap bidang perlapisan atau struktur
regional.
a) strike fault (jurus sesar sejajar jurus lapisan)
b) bedding fault (sesar sejajar lapisan)
c) dip fault (jurus sesar tegak lurus jurus lapisan)
d) oblique/diagonal fault (menyudut terhadap jurus lapisan)
e) longitudinal fault (sejajar struktur regional )
f) transversal fault (menyudut struktur regional)
3) Berdasarkan besar sudut bidang sesar.
a) high angle fault (lebih dari 45o)
b) low angle fault (kurang dari 45o)
4) Berdasarkan pergerakan semu
a) normal fault (sesar turun)
b) reverse fault (sesar naik)
5) Berdasarkan pola sesar
a) paralel fault (sesar saling sejajar)
b) en chelon fault (sesar saling overlap dan sejajar)
c) peripheral fault (sesar melingkar dan konsentris)
d) radial fault (sesar menyebar dari satu pusat

Gambar. Klasifikasi sesar


b. Klasifikasi genetis
Berdasarkan orientasi pola tegasan yang utama (Anderson, 1951) sesar dapat dibedakan menjadi
1) sesar anjak (thrust fault) bila tegasan maksimum dan menengah mendatar.
2) sesar normal bila tegasan utama vertikal.
3) strike slip fault atau wrench fault (high dip, transverse to regional structure) bila tegasan
utama maksimum dan minimum mendatar, terdiri atas
a) sinistral atau left-handed strike slip fault
b) dextral atau right-handed strike-slip fault
Istilah thrust fault menurut Billings (1977) digunakan untuk sesar naik dengan dip sesar kurang
dari 45o, bila lebih dari 45o disebut reverse fault. Istilah overthrust dipakai untuk sesar naik
dengan dip landai atau hampir datar.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Beranda
Langganan: Entri (Atom)

profile creator

Jambi, Jambi, Indonesia


Lihat profil lengkapku

Geologi Pertambangan

http://dynosidiq.blogspot.com/p/geologi-pertambangan.html

Tahap - Tahap Kegiatan Usaha Pertambangan

http://dynosidiq.blogspot.com/p/tahap-tahap-kegiatan-usaha-pertambangan.html

Tambang Terbuka

http://dynosidiq.blogspot.com/p/tambang-terbuka.html

Lipatan

Sesar

http://dynosidiq.blogspot.com/p/lipatan.ht
ml

http://dynosidiq.blogspot.com/p/sesar.ht
ml

Tambang Bawah Tanah

http://dynosidiq.blogspot.com/p/tambang-bawah-tanah.html
Dyno Sidiq. Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai