21100114120045
T.Geologi UNDIP
sebelumnya
nira
Crystal Seed) dan kompor pemanas.. Di proses kristalisasi ini kadar kotoran
dan air yang ada dalam nira akan dihilangkan. Di nira kental masih terkandung
kotoran sebesar 15 20 % zat terlarut, sedangkan kadar airnya 35 40 %
(memiliki brix 60 65). Nira kental sebagian besar mempunyai brix sebesar 60
65 % dengan tujuan supaya larutan tersebut mendekati konsentrasi jenuhnya.
Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Kristalisasi
Berbagai faktor yang dipandang dapat mempengaruhi proses pemasakan
atau proses kristalisasi, a.l. suhu, vakum, proses penguapan sebelumya,
kerataan kristal, kadungan kotoran dalam larutan, viskositas larutan dan
pencampuran atau sirkulasi larutan.
Langkah-langkah proses kristalisasi adalah sebagai berikut :
a. Menarik larutan dan pemekatan
Bahan dasar yang akan dikristalkan dipanaskan sampai mendekati suhu masak,
selanjutnya
pemekatan
dimulai.
Dengan
demikian
koefisien
kejenuhannya
berangsur-angsur meningkat. Pada keadaan lewat jenuh akan terbentuk suatu pola
kristal sukrosa. Proses kristalisasi dijaga pada suhu rendah karena molekul
sukrosa akan mudah rusak pada suhu tinggi, oleh karena itu digunakan vakum.
Pemekatan tidak boleh melewati daerah metastabil, karena akan terjadi inti baru
berupa kristal-kristal halus.
b. Membuat bibitan
v Pembuatan bibit dengan cara serentak (spontan)
Larutan diuapkan sampai berada pada daerah goyah (A)
Bila akan mulai memasak larutan dialihkan ke daerah metastabil dengan
menaikkan suhu. (B)
Apabila kristal yang terbentuk kurang maka larutan diarahkan ke daerah goyah
lagi (C)
Bila inti kristal telah cukup maka ditarik bahan masak lagi, kemudian
menurunkan vakum agar kembali ke daearah metastabil. (D)
v Pembuatan bibit dengan cara kejutan (shock seeding)
Larutan gula dikentalkan sampai daerah intermediate kemudian dimasukkan
gula halus.
Bila kristal telah terbentuk dan terlihat besar kristal merata maka dikembalikan
lagi ke daerah metastabil.
v Pembuatan bibit dengan cara pemberian inti penuh (full seeding)
Pada cara ini dengan menggunakan bibit (seeding) yang sudah jadi dan
dimasukkan pada daearah metastabil. Untuk bahan bibitan sistem ini bisa
menggunakan fondan atau FCS (Fine Crystal Seed).
b. Membesarkan Inti Kristal.
Pada langkah pembesaran kristal diusahakan untuk menempelkan sebanyak
mungkin molekul sukrosa pada kristal yang telah jadi dalam waktu yang singkat.
adalah dari berbagai macam tanaman, yang dapat digolongkan sebagai penghasil
gula antara lain : tebu, beet, kelapa aren ( enau ). Untuk daerah tropis tebu
merupakan tanaman utama sebagai penghasil gula, dismping kelapa dan enau.
Tebu mengandung hidrokarbon yang terjadi dalam tanaman karena proses
fotosintesa. Karbohidrat-karbohidrat ini terdiri dari monosakarida ( glukosa,
fruktosa ), disakarida ( sakharosa ), dan polisakharida ( selulosa ). Dalam
fotosintesa terjadi reaksi antara CO2 dan H2O dibantu tenaga sinar matahari dan
zat hijau daun ( khlorofil ) menghasilkan akrbohidrat monosakarida. Reaksi 6CO2
+ 6H2O + kalori --------Contoh hasil analisa batang tebu adalah sebagai berikut :
Monosakarida ..: 0,5 1,50 %
Sakharosa (disakarida ) : 1,0 19,00%
Zat organic ( abu ) ....: 0,5 1,50 %
Sabut ( selulosa, pentosa ) ...: 11,0 19,00%
Asam-asam organic .: 0,15 %
Bahan lain ( blenok, lilin, zat warna, ikatan N ) ..: 12,00%
Air : 65,0 75,00 %
Susunan tebu ini tidak sama utnuk semua tebu, tergantung pada keadaan tanah,
iklim, pemeliharaan tanaman dan macam tebu. Sakharosa merupakan komponen
yang akan dibuat menjadi gula, sehingga senyawa inilah yang akan diambil
sebanya-banyaknya dari tebu utnuk dipisahkan dari bagian-bagian lain dan
dikristalkan menjadi gula.Sakharosa adalah karbohidrat yang mempunyai rumus
molekul C12H22O11, disakharida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu
molekul fruktosa.Sifat-sifat fisik sakharosa : Rumus molekul : C12H22O11
Bentuk kristal dan tak berwarna Mudah larus dalam air dan tidak larut dalam eter.
Berat jenis : 1,6 Titik lebur : 185 oC Dalam suasana asam mudah terhidrolisa
menjadi gula reduksi, peristiwa ini disebut inverse .
Reaksi : C12H22O11 + H2O -----Optis aktif ( memutar bidang polarisasi kekanan ) ( Respati, 1980 )