Anda di halaman 1dari 16

Seleksi

Lutsi Sapta A
G352130301

PENGERTIAN SELEKSI
Seleksi adalah proses yang
mengarahkan individu, populasi,
maupun komunitas pada situasi
dimana situasi tersebut dapat
berakibat pada perubahan perubahan
keberhasilan hidup organisme
tersebut (fitness)

Seleksi
Hal yang perlu di perhatikan dalam seleksi fenotip
kualitatif :
Bila fenotip di kendalikan oleh genotif yang homozigot
maka sekali seleksi dapat menghasilkan populasi
tangkaran murni.
Bila fenotip dikendalikan oleh dua atau lebih genotif,
seleksi tidak dapat menghasilkan pop tangkaran murni,
perlu uji progeni untuk memantapkan fenotip dan baru
dpt tangkaran murni
Bila fenotip yang dikendalikan oleh genotif yang
heterozigot, tidak ada program tangkaran yang dapat
menghasilkan pop tangkaran murni, tp dengan cross 2.
fen yg homozigot tsb, dgn pengulangan prosedur.

PERUBAHAN AKIBAT
SELEKSI
Perubahan akibat seleksi dapat diukur
secara kuantitatif pada kondisi:
Complete dominan
Partial dominan
Over dominan

COMPLETE DOMINAN
Adalah alel yang bersifat dominan
menutupi alel yang bersifat resesif.
Jika genotip homozigot dominan dan
heterozigot memiliki fenotip yang
sama dan berbeda dengan genotip
CONTOH
resesif(JURNAL)

Perhitungan Complete
Dominan
MM

Mt

tt

Total

Zigotic frek

p2

2pq

q2

Relative fittnes
(W)

1-s

After selection

p2

2pq

q2(1-s)

Adjusted frek

P2
1-sq2

2pq
1-sq2

q2-sq2
1-sq2

1-sq2
1

Nilai Complete dominan


Jika p dan q masing-masing 0.5, dan s= 0,6 maka

P =0,58 q =0,42
P = 0,58/ (1- (0,6)
(0,1764)
= 0,65
Maka q =0,35

PARTIAL DOMINAN
Jika gradasi dominan adalah partial dominan,
dimana fenotip yang muncul pada heterozigot
adalah intermediat antara genotip homozigot
resesif dan dominan
Ciri parsial dominan adalah pada kondisi
heterozigot tidak mengikuti fenotip induknya

contoh

Partial dominance of ems-induced mutations


affecting viability in Drosophila melanogaster
(Temin 1978)
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan lebih
dari 700-EMS penanda kedua kromosom baik
cn (cinnabar) ataupun bb(brown) berasal dari
persediaan inbreding jangka panjang, diukur
untuk efek heterozigot pada viabilitas pada
isogenik dan nonisogenik. Baik genotip
homozigot maupun heterozigot sama-sama
mengalami kerugian

contoh

OVER DOMINAN
Over dominan adalah kondisi dimana
penampilan superioritas heterozigositas
terhadap homozigositas, heterozigot lebih
performence dibanding induk
Jika kondisi hasil persilangan bila hasilnya
heterozigot maka akan bertahan dan
semakin naik sedangkan yang homozigot
akan semakin menurun krn performace
heterozigot lebih baik dan akan bertahan

CONTOH (JURNAL)

Genotipe fitnes untuk jantan &


betina

OVERDOMINANT X-LINKED FITNESS


VARIATION

Hasil

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai