Perubahan Waham Kebesaran 1
Perubahan Waham Kebesaran 1
PENDAHULUAN
D. Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun secara sistematik yang terdiri dari empat bab yaitu:
Bab I
Bab II
dampak,
pengkajian,
rencana
dan
tindakan
Bab IV
: Kesimpulan
dan
saran
yang
merupakan
kesimpulan
dari
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
realitas
adalah
ketidakmampuan
individu
membedakan
Respon adaptif
Respon maladaptive
- Pikiran logis
- kelainan pikiran/delusi
- persepsi akurat
- ilusi
- waham
- emosi konsisten
- halusinasi
- ketidakmampuan untuk
dengan berlebihan
- perilaku sesuai
mengalami emosi
- hubungan sosial
- menarik diri
- ketidakteraturan
perilaku
D. FAKTOR PRESIPITASI
Merupakan serangkaian kejadian yang menimpa manusia di dalam menjalani
hidupnya dapat menjadi faktor pencetus timbulnya waham.
Adapun faktor pencetus meliputi :
a. faktor internal.
Karena merasa gagal kehilangan sesuatu yang bermakna.
b. Faktor eksternal
Ada trauma atau serangan fisik, kehilangan hubungan dengan orang lain yang
berarti.
E. PENGKAJIAN / KARAKTERISTIK PERILAKU
-
Menolak makan.
Mudah tersinggung.
Mendominasi pembicaraan.
Berbicara kasar.
F. DIAGNOSA KEPARAWATAN
1. Potensial menarik diri dari orang lain atau lingkungan.
2. Gangguan hubungan sosial : bermusuhan, manipulasi, ketakutan.
3. Potensial gangguan nutrisi: pemasukan tidak sesuai kebutuhan.
4. Gangguan perawatan diri.
G. TUJUAN
1. Pasien tidak melukai diri sendiri, orang lain atau lingkungan.
2. Pasien mampu membina dan mempertahankan hubungan akrab dengan orang
lain tanpa perasaan tertekan atau terancam.
3. Pasien dapat mempertahankan keseimbangan nutrisi, cairan dan eliminasi.
4. Pasien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.
H. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Psikoterapeutik
a. Bina hubungan saling percaya
-
Bicara saat terbuka dan tidak berbisik-bisik, tidak menggunakan katakata sindiran.
dalam penyelesaian
masalah.
-
2. Lingkungan terapeutik
a. Ciptakan lingkungan fisik yang dapat menguatkan realita.
b. Ciptakan lingkungan sosial
c. Beri pujian atas keberhasilan klien.
b.
c.
d.
3. a.
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA Tn. M DENGAN PERUBAHAN PROSES PIKIR :
WAHAM KEBESARAN DI RUANG ELANG
RUMAH SAKIT JIWA PUSAT
CIMAHI
I. Identitas.
a. Identitas klien.
Nama
: Tn. M
Umur
: 40 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SPMA
Pekerjaan
:-
Agama
: Islam
Alamat
: Sukajadi Bandung
Status perkawinan
: Belum kawin
Tgl masuk
: 01 01 2003
Tgl pindahan
: 07 03 2003
Tgl pengkajian
: 4 Maret 2003
No. CM
: 011803
Dx. Medis
: Schizoprenia
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Purnawirawan TNI-AD
Alamat
: Sukajadi Bandung
: Kakak klien
11
II
III
Waham kebesaran
Faktor Predisposisi.
1.
2.
3.
4.
5.
IV
Pemeriksaan Fisik.
1.
Tanda Vital
TD = 120/90 mmHg
R = 22 x/mnt
12
S = 370 C
= 88 x/mnt
2.
Ukuran
TB : 165 cm
BB : 50 Kg
3.
Keluhan Fisik
Klien tidak pernah mempunyai keluhan dalam hal fisik
Psikososial
1.
Genogram
Keterangan :
: perempuan
: laki-laki
: Meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
Klien merupakan anak ke dua dari empat bersaudara. Orang yang terdekat
dengan klien selain orang tua adalah kekasihnya. Didalam keluarga tidak ada
yang mengalami sakit jiwa selain klien. Hubungan klien dengan tetangganya
terjalin dengan baik.
2.
Konsep Diri
1)
Citra tubuh
13
Identitas diri
Pada saat klien dikaji klien mengatakan bahwa status dan posisi klien
sebelum dirawat klien bekerja sebagai buruh di penggilingan padi. Klien
puas dengan kedudukannya sebagai anak karena dapat membantu ayahnya
bekerja.
3)
Peran
Pada saat dikaji klien mengatakan bahwa diri klien sebagai anak kedua dari
empat bersaudara sehari-hari bekerja sebagai buruh dan klien merasa
senang terhadap apa yang telah dikerjakan.
4) Ideal Diri
Pada saat dikaji klien mengatakan bahwa dirinya mempunyai keinginan
untuk menjadi seorang ustad dan klien sering menganggap dirinya hebat,
mampu menyembuhkan segala macam penyakit tanpa obat. Klien berharap
cepat sembuh dari sakitnya dan diterima di masyarakat. Klien ingin
menolong orang dengan menyembuhkan sakit setelah dia sembuh.
5) Harga diri
Pada saat dikaji klien mengatakan tidak merasa malu dengan kondisinya
saat ini. Klien yakin cita-citanya akan berhasil
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri, ideal diri yang tidak realistis.
3. Hubungan sosial
Pada saat dikaji klien mengatakan bahwa orang yang berarti dalam hidupnya
adalah ayah, ibu, adik dan kekasihnya. Jika ada masalah klien mengadu dan
meminta bantuan pada kedua orang tuanya.
Sebelum sakit klien tidak pernah aktif dalam kegiatan dalam masyarakat,
karena ada hambatan yaitu klien terlalu meninggikan dirinya dan berbicara
kacau.
Masalah keperawatan :
14
4. Spritual.
a.
b.
Distress spiritual.
VI Status Mental
1. Penampilan
Pada saat dikaji klien tampak rapi, klien selalu menyisir rambutnya. Klien
ganti baju 2 hari sekali dan penggunaannya sesuai.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
2. Pembicaraan
Pada saat dikaji klien berbicara agak cepat dan mampu memulai percakapan
dengan perawat.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah.
Pada saat dikaji klien suka berbicara ngawu. Klien sering mendominasi
pembicaraan. Pembicaraan klien tidak realistis.
Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik.
Pada saat dikaji klien tidak tampak lesu dan kadang-kadang gelisah. Klien
tidak tampak adanya : agitas, tiki grimasen, tremor, kompulsif. Klien sering
melakukan aktivitas yang berlebihan/ hiperaktivitas.
15
16
Klien sering berbicara ngawaur dan jawaban yang diberikan sering tidak sesuai
dengan
kenyataan
dan
pertanyaan.
Klien
selalu
mengulang-ngulang
pembicaraan dan pembicaraan selalu meloncat dari suatu topik ke topik lain.
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir.
9. Isi pikir
Pada saat dikaji klien tampak gejala obsesi. Klien selalu ingin pulang dan ingin
bertemu dengan keluarganya. Klien ingin dijenguk keluarganya. Dalam pikiran
klien selalu bisa menyembuhkan penyakit tanpa obat.
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir.
Waham :
Pada saat dikaji klien selalu mendominasi pembicaraan. Klien mempunyai
keyakinan bahwa ia orang hebat. Mampu melakukan apa saja diantaranya
menyembuhkan segala penyakit tanpa obat
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir waham kebesaran.
10. Tingkat kesadaran
Pada saat dikaji klien tampak bingung dan kacau. Klien tidak mengalami
stupporr. Klien tidak mengalami disorientasi waktu dan tempat. Tetapi klien
mengalami disorientasi orang.
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir.
11. Memori
Pada saat dikaji klien dapat mengingat kejadian yang baru saja terjadi/daya
ingat saat ini. Dari hasil observasi klien tidak mampu mengingat kejadian yang
lebih dari seminggu/daya ingat jangka pendek dan klien juga tidak mengingat
kejadian yang lebih dari sebulan/daya ingat jangka panjang.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dan berhitung saat wawancara dan kegiatan
dilakukan.
17
18
Tidur siang
05.00 WIB
07.00 WIB
07.30 WIB
: klien kerehabilitasi
11.00 WIB
: mandi siang
12.00 WIB
: makan siang
14.00 WIB
: tidur siang
17.0 WIB
: makan sore
21.00 WIB
: tidur malam
Halloperidol
5 mg
3 x 1 tab
Trihexyphenidil
2 mg
3 x 1 tab
Persidal
Chlorpromazine
1 x 1tab
100 mg
1 x 1 tab
7. Pemeliharaan kesehatan
Dalam memelihara kesehatannya klien harus selalu minum obat secara teratur.
8. Aktivitas di rumah
Klien mampu mengolah dan menyajikan makanan, merapikan rumah
(menyapu, mengepel)
9. Aktivitas di luar rumah
19
8.
Masalah Keperawatan
1. Respon pasca trauma
2. Kerusakan komunikasi verbal
3. Gangguan konsep diri : ideal diri yang tidak realistis
4. Kerusakan interaksi sosial
5. Distress spritual
6. Perubahan proses pikir
7. Waham kebesaran
8. Resiko tinggi cedera
9. Resiko tinggi perubahan sensori persepsi halusinasi dengar.
9.
Analisa Data
No
1
DS
DO
DS
DO
DS
DO
Data Senjang
Masalah
: Klien mengatakan pernah diberi narkoba Respon
pasca
oleh teman-temannya di Jakarta pada usia 17 trauma
tahun.
: Klien tampak berbicara kacau, linglung,
pelupa, bingung.
: Klien mengatakan bahwa dirinya adalah Kerusakan
orang hebat.
komunikasi verbal
Klien mengatakan bahwa dirinya mampu
melakukan
apa
saja
termasuk
menyembuhkan segala macam penyakit
tanpa obat.
: - Pembicaraan klien ngawur
- Kalau
berbicara
mendominasi
pembicaraan
- Ungkapan klien tidak sesuai dengan realita
: - Klien mengatakan bahwa dirinya adalah Gangguan konsep
orang hebat
diri ideal diri tidak
- Klien melakukan apa saja
realistis
: Isi pembicaraan klien terlalu tinggi
Ungkapan klien tidak realistis
20
DS
DO
5
DS
DO
DS
DO
DS
DO
DS
DO
DS
tinggi
tinggi
21
DO
Pohon Masalah
Kerusakan Komunikasi Verbal. Effect
Core Problem
22
NO
Dx Keperawatan
Tujuan
Kerusakan
kemunikasi verbal
b/d.
Wham
kebesaran
yang
ditandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan
bahwa
dirinya
adalah orang yang
hebat.
- Klien mengatakan
bahwa
dirinya
mampu
melakukan
apa
saja diantaranya
mampu
menyembuhkan
penyakit
tanpa
obat.
DO :
- Pembicaraan klien
ngawur.
- Kalau
diajak
bicara klien sering
mendominasi
pembicaraan.
- Ungkapan klien
tidak
sesuai
dengan realita.
TUM : Klien
dapat melakukan
komunikasi
verbal
dengan
baik.
TUK I tanggal 4
Maret 2003.
1. Klien dapat
membina
hubungan
saling
percaya.
Kriteria Evaluasi
Dalam
2
x
pertemuan klien
dapat
membina
hubungan saling
percaya dengan
perawat
seperti
membalas salam,
berjabat
tangan
menyebutkan
namanya.
1.
Rencana Tindakan
Rasional
Implementasi
Evakuasi
Bina hubungan
saling percaya.
a. Salam
terapeutik.
b. Perkenalkan
diri
c. Buat kontrak
yang pertama.
d. Bicara dengan
klien
secara
jujur,
singkat,
mudah
dimengerti, jelas.
e. Perhatikan
klien saat bicara
tanpa
meremehkan.
f. Dengar
perhatian klien
tentang
wahamnya tanpa
menentangnya.
g. Ciptakan
lingkungan yang
tenang.
Kejelasan
tujuan
dan
kontak
menentukan
rasa
percaya
dan merupakan
dasar hubungan
selanjutnya.
5 Maret 2003
1.
Membina
hubungan saling
percaya dengan
cara :
a.
Salam
terapeutik,
Selamat
pagi bapak,
nama bapak
siapa ?
b.
Perke
nalkan diri,
nama saya
Agnes, biasa
dipanggil
Ines.
c.
Mem
buat kontak
yang
jelas,
Saya di sini
samapi jam 2
siang,
kebetulan
saya bertugas
merawat
bapak. Hari
5 Maret 2003
S : Klien
mengatakan
sangat senang
sekali
berkenalan
dengan
perawat.
CO : Klien
menjawab
pertanyaan
perawat.
- Represi
wajah
gembira
- Klien
berbicara
terbuka
terhadap
perawat
- Klien
merasa
tenang
A
:
Masalah
teratasi
P : Tujuan khusus
1
pertahankan
23
Paraf
2.
TUK II
Tanggal 5 Maret
2003
2. Klien dapat
mengenali/
mengidentifik
asi waham
kebesarannya.
Dalam
3
x
pertemuan klien
dapat mengenali
waham
kebesarannya.
1.
Lakukan kontak
secara singkat dan
sering.
Bersama klien
memecahkan
masalah
yang
dihadapinya.
24
Dengan kontak
yang
singkat
dansering akan
memberikan
stimulus
dan
klien
merasa
diperhatikan
sehingga klien
percaya.
- Memecahkan
masalah
secara
bersamasama
merupakan
cara untuk
menemukan
koping
konstruktif
dalam
menyelesaika
n masalah
yangdihadapi
ini
saya
menemani
bapak selama
10 menit.
d.
Mend
engarkan
ungkapan
klien.
2.
lanjutankan
ke
tujuan khusus 2.
Melakuk
an kontak sering
dan
singkat,
Bertemu klien
setiap hari 2
kali
6 Maret 2003
1. Mengidentifika
si masalah klien
dengan bertanya:
Apa yang terjadi
sehingga
bapak
dibawa kemari
masih ingat siapa
yang
membawa
bapak kemari ?
menanyakan cara
klien
mengatasi
6 Maret 2003
S : Klien
mengatakan
tidak apa-apa
- Klien
mengatakan
bersedia kontak
tiap hari.
- Klien
mengatakan bisa
mengatasi
masalahnya
sendiri.
2.
3.
Tanyakan
kepada klien cara
yang
telah
dilakukan
untuk
mengatasi masalah
tersebut.
Bersama klien
memecahkan
masalah
untuk
mencari alternatif
cara lain untuk
mengatasi masalah
yang dihadapi.
4.
Anjurkan klien
sering
mengikuti
TAK.
5.
Tidak
memberikan
dukungan dan tidak
membantah
akan
wahamnya.
25
- Untuk
menggali
sejauh mana
klien dapat
memecahkan
masalahnya.
- Pemecahan
masalah
dapat
dilakukan
dengan
kesepakatan
dan
kerjasama
agar mudah
dilaksanakan.
- Mengalihkan
perhatian
klien
dari
wahamnya.
- Mengalihkan
perhatian
klien
dari
wahamnya
masalah.
Apa telah bapak
lakukan
untuk
mengatasi
cara
tersebut ?
Kalau
menurut
saya
sebaiknya
bapak
....
Bagaimana apakah
bapak setuju ?
Menganjurkan klien
untuk
sering
mengikuti t.a.k.
Berapa kali bapak
pernah mengikuti
t.a.k.
Bagaimana kalau
mulai
sekarang
bapak
sering
mengikuti kegiatan
t.a.k.
O : Kalau ditanya
klien defensif.
- Klien
belum
dapat mengenali
wahamnya.
A : Masalah belum
teratasi.
P : Lanjutkan
intervensi.
- Pertahankan tuk.
2, lanjutkan tuk
3
- Buat catatan
perkembangan
Tuk III
Tanggal 6 Maret
2003
3. Klien dapat
mengidentifika
si kebutuhan
yang tidak
terpenuhi.
7 Maret 2003
1 Observasi
kebutuhan klien
sehari-hari
- Diskusikan
kebutuhan klien
yang tidak
terpenuhi baik di
rumah maupun
rumah sakit.
- Membungkam
kebutuhan yang
belum terpenuhi
dengan timbulnya
waham.
26
- Dengan
mengobserva
si kebutuhan
klien seharihari
dapat
diketahui
perkembanga
n kesehatan
klien.
- Dengan
mendiskusika
n kebutuhan
klien
diharapkan
klien mampu
memenuhi
kebutuhan
yang belum
terpenuhi.
7 Maret 2003
Mengobservasi
kebutuhan
klien
sehari-hari
Berdiskusi dengan
klien
dengan
menanyakan
Bapak kebutuhan
apa
saja
yang
belum
terpenuhi
selama dirawat di
sini
menayakan kepada
klien pikiran yang
sering muncul jika
kebutuhannya tidak
terpenuhi.
pikiran apa yang
muncul
jika
kebutuhan
bapak
tidak terpenuhi.
S : Klien
menyebutkan
beberapa
kebutuhan
yang belum
terpenuhi.
O : Kebutuhan
fisik klien
sudah
terpenuhi
kebutuhan
spiritual
belum
terpenuhi.
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Pertahankan
tuk 2
lanjutkan tuk
3
- Buat catatan
perkembangan
2. Tingkatkan
aktivitas yang
dapat memenuhi
kebutuhan klien
Tuk IV
Tanggal 6 Maret
2003
4. Klien dapat
berhubungan
dengan realitas
Dalam
5
x
pertemuan klien
dapat melakukan
hubungan dengan
realitas
1.
Berbicara dengan
klien dalam konteks
realitas (jati diri
klien)
2.
Libatkan
klien
dalam
terapi
aktivitas kelompok
27
- Dengan
aktivitas
klien dapat
mengalihkan
wahamnya
dengan
kegiatan
yang
bermanfaat
sesuai
kemampuan.
Berbicara
dalam konteks
realitas dapat
mengendalikan
harga diri yang
positif
pada
klien.
Mengikutsertakan
klien
dalam
kegiatan aktivitas
direhabilitasi
Menayakan
kegiatan
yang
disukai
sesuai
hoby :hoby bapak
apa ?
Tanggal 7 Maret
2003
1.Menanyakan jati
diri klien
Bapak alamatnya
dimana ?
apa
pekerjaan
bapak ?
Bapak
kerja
dimana ?
2.Terapi aktivitas
kelompok tidak
dapat
dilaksanakan
karena
keterbatasan
waktu.
3.Memberikan
Tanggal 7 Maret
2003
S : Klien
mengatakan
bahwa itulah
realitas.
- Klien
mengatakan
mau diajak
bulutangkis.
O : Pembicaraan
klien masih
belum sesuai
realita.
- Klien belum
ikut serta
dalam t.a.k
- Klien
bersedia bulu
tangkis
A : Masalah belum
3.
Tuk V
Tanggal 7 maret
2003
5. Klien dapat
menggunakan
obat dengan
benar.
Berikan pujian
pada
setiap
kegiatan
yang
dilakukan klien
Dalam
2
x
pertemuan dapat
mengerti manfaat
obat
dan
mematuhi
pemberian obat.
1.
pujian
positif
setiap klien dapat
melakukan
kegiatan positif :
olah raga, bantu
cuci piring.
Bagus bapak dapat
melakukan
Mengajak
klien
berolah
raga
direhabilitasi.
:Bagaimana kalau
main bulu tangkis?
Jelaska
n
pentingnya
minum
obat
dengan benar.
2.
obat
dengan
dokter
28
Berikan
sesuai
advis
Minum
obat
dengan benar
dapat
membantu
proses
penyembuhan
Obat
yang
sesuai
dapat
memperkecil
efek samping
yang timbul.
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
- Pertahankan
tujuan khusus
4, lanjutkan
tjuan 5
- Buat catatan
perkembanga
n.
S:
1.
Menjelasakan
tentang
pentingnya
minum obat.
2. Memberikan
obat sesuai advis
dokter.
- Pagi jam 07.00
Obat :
Naloperidoi 5
mg
Triheryphenica
l 2 mg
Persidal
Chlorproma 21
nekomg
Klien
mengatakan
penjelasan
perawat.
- Klien
mengatakan
tidak ada
efek samping
setelah
minum obat.
- Klien
mengatakan
selalu minum
obat setiap
habis makan
pagi siang
sore.
O : Klien minum
obat dengan benar
dan teratur.
Siang 12.00
Halloperidal 5
mg
Trihexyphenidi
l 3 mg
- Sore 17.00
Hallopheridol 5
mg
Trihexyphenidi
l 2 mg
3.
3.
Periksa
apakah obat yang
diberikan
diminum/ tidak
Memastikan
obat
yang
diberikan
diminum/ tidak.
Memperhatikan
klien saat minum
obat
4.
4.
Perhatik
an efek samping
dari obat yang
diberikan .
29
Memperhatikan
efek
samping
obat
yang
diberikan.
Bapak bila merasa
tidak enak setelah
minum obat, bapak
segera
lapor
perawat.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Tuk
5.
-
30
No
1
Tgl
6-3-03
No. Diagnosa
Keperawatan
DP I
Tuk II
Catatan Perkembangan
S :
O :
P :
7-3-03
DP II
Tuk III
E :
R :
S :
O :
A :
P :
E :
31
Paraf
8-3-03
DP I
Tuk Iv
R :
- Lanjutkan Tuk 4
- Pertahankan Tuk 3
S :
O :
P :
E :
R :
- Pertahankan t.u.k IV
- Lanjutkan tuk 5
32
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan asuhan keperawatan pada klien Tn. M dengan
perubahan proses pikir : waham kebesaran di ruang Elang RSJP Cimahi, maka
penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1.
Dalam
pengkajian
perlu
kemampuan
mengumpulkan
data
dan
b.
3.
4.
5.
33
B. Saran
Saran yang diajukan penulis berupa saran yang bersifat membangun dan
bermanfaat bagi pengembangan pelayanan keperawatan psikiatri di RSJP
Cimahi sebagai berikut :
1.
Untuk
mendapatkan
data
yang akurat, dalam pengkajian perlu kerjasama yang baik antara perawat,
klien, keluarga, antara lain membina hubungan saling percaya.
2.
3.
Dalam
menyusun
rencana
34
DAFTAR PUSTAKA
35
36