Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

DI RUANG KASUARI RUMAH SAKIT JIWA

DR. RADJIMAN WEDIONINGRAT

LAWANG

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 6 :

1. Ambarwati (16129#
2. D$rr%t$& Lam'ati Ta)i*a+ (16134#
3. Er)i Hr*a)ti (1613/#
4. Pra0ita Ri2* (1614/#
/. 3%+a) Pratama (161/1#

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KEPANJEN MALANG

219

4A4 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar 4&a2a)5.
Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan.
Kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi

merupakan suatu hal yang di butuhkan oleh semua orang. Kesehatan jiwa
adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup,
dapat menerima orang lain sebagai mana adanya. Serta mempunyai sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain (Menkes, 201!.
Menurut Sekretaris Jendral #apertemen Kesehatan (Sekjen #epkes!,
$. Syafii %hmad, kesehatan jiibu Sa saat ini telah menjadi &apakalah
kesehatan global bagi setiap negara ter&apakuk Indonesia. roses globalisasi
dan pesatnya kemajuan teknologi infor&apaki memberikan dampak terhadap
nilai)nilai sosial dan budaya pada &apakyarakat. #i sisi lain, tidak semua

orang
mempunyai kemampuan yang sama untuk menyusuaikan dengan
berbagai perubahan, serta mengelola konflik dan stres tersebut. ( #iktorat
&ina elayanan Keperaibu Satan dan elayanan Medik #apertemen
Kesehatan, 201!.
Setiap saat dapat terjadi *0 juta orang diseluruh dunia
terkena dampak per&apakalahan jiibu Sa, syaraf maupun perilaku dan
jumlahnya terus meningkat. ada study terbaru I&+ S$ di 1* negara
menunjukkan
bahwa pada negara)negara berkembang, sekitar 7)/ kasus gangguan

jiibu Sa parah tidak dapat pengobatan apapun pada tahun utama($ardian,


2010!. &apakalah kesehatan jiwa merupakan &apakalah kesehatan
&apakyarakat yang demikian tinggi dibandingkan dengan &apakalah
kesehatan lain yang ada di&apakyarakat.
#ari 10 juta populasi orang di Indonesia, berdasarkan
data #epartemen Kesehatan (#epkes!, ada 1,7* juta orang mengalami gangguan
mental emosional. Sedangkan *  dari jumlah tersebut terlambat berobat dan
tidak tertangani akibat kurangnya layanan untuk penyakit kejiiwaan ini.
Krisis ekonomi dunia yang semakin berat mendorong jumlah penderita
gangguan jiwa di dunia, dan Indonesia khususnya kian meningkat,
diperkirakan sekitar  0 juta atau 2 dari juta penduduk Indonesia
mengalami gangguan jiwa (ur Siyanti, 2010!.
&erdasarkan hal diatas, kami kelompok tertarik untuk menari serta
membahas tentang halusinasi dalam seminar kelompok yang sebagai salah
satu syarat tugas untuk menyelesaikan praktek klinik di 3SJ 3adjiman
4ediodiningrat malang.

1.2 T$$a)
1. 5ujuan +mum.

+ntuk memberikan asuhan keperawatan Jiwa pada pasien dengan


6angguan Konsep #iri 7 $arga #iri 3endah di ruangan Kasuari 3SJ
3adjiman 4ediodiningrat Malang
2. 5ujuan khusus

a. Melakukan pengkajian pada klien dengan 6angguan Konsep #iri 7


$arga #iri 3endah
b. Membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan Melakukan
pengkajian pada klien dengan 6angguan Konsep #iri 7 $arga #iri
3endah
. Melakukan inter8ensi keperawatan kepada klien
dengan Melakukan pengkajian pada klien dengan 6angguan
Konsep #iri 7
$arga #iri 3endah
d. Melakukan tindakan keperawatan pada klien dengan 6angguan
Konsep #iri 7 $arga #iri 3endah 6angguan Konsep #iri 7 $arga
#iri 3endah
e. endokumentasian asuhan keperawatan pada klien dengan
6angguan Konsep #iri 7 $arga #iri 3endah
f. #apat membandingkan kesenjangan antara teori dengan kenyataan
yang penulis dapatkan

4A4 II

TINJAUAN TEORI
A. 4APAKALAH UTAMA
6angguan Konsep #iri 7 $arga #iri 3endah

4. PROSES TERJADI 4APAKALAH


1. D0i)ii
a! Konsep #iri
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, perasaan,keperayaan, seta
pendirian yang diketahui indi8idu tentang dirinya dan mempengaruhi
indi8idu dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diri belum
munul saat bayi, tetapi mulai berkembang seara bertahap.
&ayi mampu mengenal dan membedakan dirinya dengan orang lain
serta mempunyai pengalaman dalam berhubungan dengan orang lain.
Konsep diri dipelajari melalui pengalaman pribadi setiap indi8idu,
hubungan dengan orang lain, dan interaksi dengan dunia di luar

dirinya. Memahami konsep diri penting bagi perawat karena asuhan


keperawatan diberikan seara utuh bukan hanya penyakit melainkan
menghadapi indi8idu yang mempunyai pandangan, nilai dan pendapat
tertentu tentang dirinya.(9usuf, %h 201 halaman 7 :2!
Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan
keperayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart ; Sunden,
1::!. Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari.

b! $arga #iri
enilaian pribadi terhadap hasil yang diapai dan
menganalisis seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. $arga diri
diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Indi8idu akan merasa harga
dirinnya tinggi
bila sering mengalami keberhasilan. Sebaliknya, indi8idu akan merasa
harga dirinya rendah bila sering mengalami kegagalan, tidak diintai,
atau tidak diterima lingkungan. $arga diri dibentuk sejak keil dari
adanya penerimaan dan perhatian. $arga diri akan meningkat sesuai
meningkatnya usia dan sangat teranam pada &apaka
pubertas.
<oopersmith dalam buku Stuard dan Sudden (2002! menyatakan
bahwa ada empat hal yang dapat meningkatkan harga diri anak, yaitu 7
1! Memberi kesempatan untuk berhasil
2! Menanamkan idealisme
=! Mendukumg aspirasi>ide
*! Membantu me

! mbentuk koping.
! $arga #iri 3endah

$arga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat e8aluasi yang negatif terhadap
diri sendiri dan kemampuan diri. %danya perasaan hilang peraya diri,
merasa gagal karena tidak mampu menapai keinginan sesuai ideal
diri. Menurut Shult and Videbek (1::/! gangguan harga diri rendah
adalah penilainan negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan,
yang diekspresikan seara langsung maupun tidak langsung.

Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri
adalah penilaian indi8idu tentang penapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1:::!.
Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu
yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri.
Jika indi8idu sering gagal maka enderung harga diri rendah. $arga
diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain.
$arga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama

adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.

6angguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang


negatif terhadap diri sendiri, ter&apakuk hilangnya peraya diri dan
harga diri, merasa gagal menapai keinginan, mengkritik diri sendiri,
penurunan produkti8itas, destruktif yang diarahkan pada orang lain,
perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri seara
sosial.
2. Ta)7a 7a) Ga&a
<iri)iri harga diri rendah adalah sebagai berikut 7
1! erasaan bersalah>penyesalan
2! Mengukum diri
=! Merasa gagal
*! 6angguan hubungan interpersonal
! Mengkritik diri sendiri dan orang lian
! Menganggap diri lebih penting dari orang lain.

Menurut <arpenito, @.J (1::/ 7 =2!A Keliat, &. % (1::* 7 20!

1! erasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat


tindakan terhadap penyakit. Misalnya 7 malu dan sedih karena
rambut jadi botak setelah mendapat terapi sinar pada kanker.
2! 3asa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya 7 ini tidak akan
terjadi jika saya segera ke rumah sakit, menyalahkan>mengejek
dan mengkritik diri sendiri.
=! Merendahkan martabat. Misalnya 7 saya tidak bisa, saya tidak
mampu,saya orang bodoh dan tidak tahu apa)apa.
*! 6angguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak
ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka menyendiri.
! eraya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan,
misalnya tentang memilih alternatif tindakan.
! Meniderai diri. %kibat harga diri yang rendah disertai
harapan yang suram, mungkin klien ingin mengakhiri
kehidupan.

3. P)*bab
6angguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dan dapat
terjadi seara 7
a. Situasional
9aitu terjadi trauma yang tiba)tiba, misalnya harus operasi,
keelakaan, dierai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja,
perasaan malu karena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KK,
dipenjara tiba)tiba!.
ada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena 7
- ri8ay yang kurang diperhatikan, misalnya 7 pemeriksaan
fisik yang sembarangan, pe&apakangan alat yang tidak sopan
(penukuran pubis, pe&apakangan kateter, pemeriksaan
perneal!.
- $arapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak
terapai karena dirawat>sakit>penyakit.
- erlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya

berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan, berbagai


tindakan tanpa persetujuan.
b. Kronik
9aitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama,
yaitu sebelum sakit>dirawat. Klien ini mempunyai ara
berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah
persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan
respons yang maladaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien
gangguan fisik yang kronis atau pada klien gangguan jiwa. #alam
tinjauan life span history klien, penyebab $#3 adalah kegagalan
tumbuh kembang, misalnya sering disalahkan, kurang dihargai,
tidak diberi
kesempatan dan tidak diterima dalam kelompok (9osep, 2007!
5anda dan 6ejalanya 7
- #ata Subyektif 7
Mengungkapkan ketidakmampuan dan meminta bantuan orang
lain dan mengungkapkan malu dan tidak bisa bila diajak
melakukan sesuatu.
- #ata byektif 7
5ampak ketergantungan pada orang lain, tampak sedih dan
tidak melakukan akti8itas yang seharusnya dapat dilakukan,
wajah tampak murung.

Baktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,


harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali,
kurang mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada
orang lain dan ideal diri yag tidak realistis. Sedangkan stresor penetus
mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti 7

1. 5rauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau


menaksika kejadian yang meganam.
2. Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dimana indi8idu mengalami frustrasi. %da tiga jenis
transisi peran 7
a. 5ransisi peran perkembangan adalah perubahan normatif
yang berkaitan dengan pertumbuhan. erubahan ini
ter&apakuk tahap perkembangan dalam kehidupan
indi8idu atau keluarga dan norma)norma budaya, nilai)
nilai tekanan untuk peyesuaian diri.
b. 5ransisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau
berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau
kematian.
. 5ransisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran
dari keadaan sehat ke keadaan sakit. 5ransisi ini mungkin
dietuskan oleh kehilangan bagian tubuh,
perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh,
perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan.

4. A2ibat
$arga diri rendah dapat membuat klien menjadi tidak mau maupun
tidak mampu bergaul dengan orang lain dan terjadi isolasi sosial 7
menarik diri. Isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian
yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang maladapti8e, mengganggu
fungsi seseorang dalam hubungan sosial (#epKes 3I 1::/ 7 ==!
5anda dan gejala 7
#ata subyektif 7
a. Mengungkapkan untuk memulai hubungan>pembiaraan
b. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang
lain.
. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang
lain. #ata byektif 7
a. Kurang spontan ketika diajak biara
b. %patis
. Ckspresi wajah kosong
d. Menurun atau tidak adanya komunikasi 8erbal
e. &iara dengan suara pelan dan tiadalk ada kontak mata saat
berbiara.
8. 4APAKALAH DAN DATA 3ANG PERLU DIUJI

1! &apakalah k eperawatan7
a. 3esiko i solasi s osial7 m enarik d iri.
b. 6angguan konsep diri7 harga diri rendah.

. 6angguan  itra t ubuh.

2! #ata y ang p erlu d iuji 7


1. Isolasi sosial 7 menarik diri.
#ata yang perlu dikaji 7
- #ata byektif 7
%patis, ekspresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri di
kamar, banyak diam.
- #ata Subyektif 7
Ckspresi wajah kosong, tidak ada kontak mata, suara pelan dan
tidak jelas.
2. 6angguan konsep diri 7 $arga diri rendah.
#ata yang perlu dikaji 7
- #ata Subyektif 7
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu
apa)apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan
perasaan malu terhadap diri sendiri.
- #ata byektif 7
Klien lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin meniderai diri>ingin
mengakhiri
hidup.
=. 6angguan itra
tubuh. #ata yang perlu
dikaji 7
- #ata subyektif
Mengungkapkan tidak ingin hidup lagi, mengungkapkan sedih
karena keadaan tubuhnya, klien malu bertemu dan berhadapan
dengan orang lain karena tubunya yang aat.
- #ata obyektif
4ajah sedih, tidak ada kontak mata ketika diajak biaara, suara
pelan dan tidak jelas, tampak menangi
D. POHON 4APAKALAH

3esiko isolasi sosial7 menarik diri

6angguan konsep diri 7 $arga diri rendah

<ore proble

6angguan <itra 5ubuh

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. 3esiko isolasi sosial7 menarik diri berhubungan dengan harga diri
rendah.
2. 6angguan konsep diri7 harga diri rendah berhubungan dengan
gangguan itra tubuh.

9. REN8ANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Dia5)%a 1 7 3esiko isolasi sosial7 menarik diri berhubungan dengan
harga diri rendah.
T$$a) Um$m :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi
halusinasi.
T$$a) K+$$ :
1. Klien dapat membina hubungan saling
peraya 5indakan 7
&ina hubungan saling peraya dengan menggunakan prinsip

komunikasi terapeutik dengan ara 7


a. Sapa klien dengan ramah baik 8erbal maupun non 8erbal
b. erkenalkan diri dengan sopan
. 5anyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menetapi janji
f. 5unjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. &erikan perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar
klien.
2. Klien dapat menyebut penyebab menarik diri
5indakan 7
a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik
diri dan tanda)tanda nya.
b. &eri kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atu tidak mau
bergaul
. #iskusikan dengan klien tentang perilaku menarik
diri, tanda)tanda serta penyebab yang munul
d. &erikan pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasannya.
=. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain
dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
5indakan 7
a. Identifikasi bersama klien ara tindakan yang dilakukan jika
terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri, dll!
b. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan
berhubungan dengan orang lain

. &eri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan


perasaan tentang keuntungan berhubungan denga orang lain.
d. #iskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan
orang lain
e. &eri reinforement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
f. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
g. &eri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
dengan orang lain
h. #iskusikan bersama klien tentang kerugianm tidak berhubungan

dengan orang lian


i. &eri reinforement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
*. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial.
5indakan 7
a. Kaji kemapuan klien membina hubungan dengan orang lain
b. #orong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain
melalui tahap 7
- Klien)perawat
- Klien)perawat)perawat lain
- Klien)perawat)perawat lain)klien lain
- Klien)keluarga atau kelompok &apakyarakat
. &eri reinforement positif terhadap keberhasilan yang telah
diapai
d. &antu klien untuk menge8aluasi manfaat berhubungan
e. #iskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu
f. Moti8asi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
g. &eri reinforement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan
ruangan.
. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan
orang lain
5indakan 7
a. #orong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila
berhubungan dengan orang lain
b. #iskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat berhubungan
dengan orang lain
. &eri reinforement positif atas kemampuan klien mengungkapkan
perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain.
. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga
5indakan 7
a. &ina hubungan saling peraya dengan keluarga
- Salam, perkenalan diri
- Jelaskan tujuan
- &uat kontrak
- Cksplorasi perasaan klien
b. #iskusikan dengan anggota keluarga tentang 7
- erilaku menarik diri
- enyebab perilkau menarik diri
- %kibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi
- <ara keluarga menghadapi klien menarik diri

- #orong anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada


klien untuk berkomunikasi dengan orang lain
- %njurkan anggota keluarga seara rutin dan bergantian
menjenguk klien minimal satu kali seminggu
- &eri reinforement positif atas hal D hal yang telah diapai
oleh keluarga.

Dia5)%a 2 : 6angguan konsep diri7 harga diri rendah berhubungan


dengan gangguan itra tubuh.
T$$a) Um$m : klien dapat berhubungan dengan orang lain seara
optimal.

T$$a) K+$$ :

1. Klien dapat membina hubungan saling peraya.


&ina hubungan saling peraya dengan menerapkan prinsip komunikasi
terapeutik 7
a. Sapa klien dengan ramah seara 8erbal dan non 8erbal
b. erkenalkan diri dengan sopan
. 5anyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. 5unjukkan sikap enmpati dan meneriam klien apa adanya
g. &eri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
a. #iskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
b. $indarkan memberikan penilaian negatif setiap bertemu klien
. +tamakan memberi pujian yang realistik
=. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
a. #iskusikan kemampuan yang &apak dapat dilakukan
b. #iskusikan kemampuan yang &apak dapat dilanjutkan
penggunaannya.
*. Klien dapat merenanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
a. 3enanakan bersama klien akti8itas yang dapat dilakukan setiap
hari
b. 5ingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
. &eri ontoh ara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan.
. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kemampuannya
a. &eri kesempatan pada klien untuk menoba kegiatan yang telah
direnanakan
b. #iskusikan pelaksanaan kegiatan di rumah.
. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
a. &eri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang ara merawat
klien dengan harga diri rendah
b. &antu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
. &antu keluarga menyiapkan lingkungan rumah.
4A4 3

LAPORAN KASUS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
ama 75n. K 5anggal dirawat 7 1/)0*)201:
+mur 7 =7 tahun 5anggal pengkajian 7
2=)0*)201:
endidikan 7 S M 3uang r awat 7 K asuari
%gama 7 I slam Sumber I nfor&apaki 7  asien
Status 7 menikah
ekerjaan 7 swasta
Jenis kel. 7 laki)laki
o. 3M 7 10*EE

II. ALASAN 4APAKUK


Data Primr:
Klien mengatakan bahwa dirinya sudah berkeluarga dan dikaruniai dua

orang anak tetapi pada tahun 201* klien bererai dengan istri dan anak klien
di asuh oleh istrinya. Mulai saat itu klien mengalami stres berat. Karena
klien merasa keewa, tidak berdaya, keperayaan diri hilang, sering marah
dan ngamuk. %khirnya dibawa ke rumah sakit.
Data S2$)7r:
ada tanggal 1/)0*)201: pasien dikirim oleh keluarganya dengan keluhan
pasien sering marah marah dan mengamuk
K&$+a) Utama Saat P)52aia):
asien mengatakan bingung kenapa dirinya dibawa ke rumah sakit jiwa,
padahal tidak mengalami gangguan jiwa. #ia merasa tidak merasa gila dan
ingin pulang.

RIWA3AT PEN3AKIT SEKARANG (9AKTOR PRESIPITASI#


asien mengatakan sebelumnya tidak pernah dibawa kerumah sakit jiwa. Ini
adalah kali pertama 5n. K ada disini untuk dirawat, dengan keluhan sering
marah marah, dan pernah memukul seseorang. &erdasarkan pengkajian pada
tanggal 2= %pril 201: marah tersebut disebabkan karena klien merasa
keewa dan keperayaan diri hilang akibat ditinggal erai istri dan anaknya
di asuh oleh istrinya sehingga pasien dibawa ke 3SJ lawang pada tanggal
1/)0*)201:. Kemudian pasien dipindah keruang Kasuari .

III. RIWA3AT PEN3AKIT DAHULU (9AKTOR PREDISPOSISI#


1. Pr)a+ m)5a&ami 5a)55$a) iwa 7i 4aa2a &a&$;
 a s ie n m e n g a t a k an b a r u p e rt a ma kali &apakuk
9 a 2sakit
rumah t% jiwa
r   ) *  b a b <  ) 7 $ 2 $ ) 5
a. Riwa*at Trauma
NO USIA PELAKU KOR4ANSAKSI
1 %niaya fi sik =
2 %niaya seksual
= enolakan Kekerasan
*

dalam keluarga
 5indak Kriminal

asien mengatakan pernah memukul orang lain karena merasa kesal

kepada orang)orang yang menghina dirinya akibat ditinggal oleh istri


dan anaknya.
#iagnosa keperawatan7 resiko perilaku kekerasan
b. Pr)a+ m&a2$2a) $a*a<r>%baa)<b$)$+ 7iri
asien mengatakan tidak pernah melakukan perobaan bunuh diri.
>. P)5a&ama) 4aa2a &a&$ *a)5 ti7a2 m)*)a)52a)
asien mengatakan bererai dengan istri dan anaknya adalah
pengalaman yang sangat menyakitkan hati
7. Pr)a+ m)5a&ami )*a2it 0ii2
asien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit fisik yang
berarti. $anya batuk, pilek, sakit gigi yang sembuh hanya dengan

membeli obat ditoko


. Riwa*at )55$)aa) NAPzA
asien tidak pernah menggunakan %F%
2. Ua*a *a)5 t&a+ 7i&a2$2a) tr2ait 2%)7ii 7iata 7a) +ai&)*a
asien merupakan pasien yang sebelumnya belum pernah &apakuk 3SJ
#iagnosa Keperawatan7 5idak %da
3. Riwa*at P)*a2it K&$ar5a
asien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita gangguan
jiwa
H$b$)5a) 2&$ar5a:
)
Ga&a:
@
Riwa*at )5%bata):
)
. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. G)%5ram

37 thn
Keterangan7
7 @aki)laki
7 erempuan
7 Meninggal dunia
GG 7 5inggal serumah
7 6aris perkawinan
7 6aris keturunan
7 asien
7 erai

7 Keluarga yang mengalami gangguan jiwa yang sama


Jelaskan 7
asien mengatakan sejak erai dengan istri kurang lebih  tahun
yang lalu pasien tinggal sendiri dirumah dan pasien ditinggal oleh kedua
anaknya.
P%&a a$+ :
pasien mengatakan pola asuh yang diterapkan dalam keluarganya adalah
orang tua tidak terlalu mengekang dan mendengarkan pendapat setiap
anggota keluarga. 9ang artinya pola asuh yang digunakan adalah pola
asuh demokratis

P%&a m)5ambi& 2$t$a)7


pasien mengatakan bahwa dalam keluarganya dalam hal mengambil
keputusan lebih ke ibu. amun semenjak 5n K hidup sendiri
pengambilan keputusan berada ditangan dia sendiri
P%&a 2%m$)i2ai7
asien mengatakan komunikasi dalam keluarganya ukup baik. amun
semenjak ia bererai dengan istri 5n K jarang menjenguk orang tuanya

#iagnosa Keperawatan 7 5idak ada &apakalah

2. K%) 7iri
a. <itra tubuh 7
Klien mengatakan tubuhnya biasa saja, tidak ada anggota tubuh yang
sangat disukai dan yang dibeni, akan tetapi klien mengatakan bahwa
hidungnya adalah yang paling disukai dan kurus tubuhnya yang tidak
disukai oleh 5n K karena tidak bisa gendut, walaupun seperti itu. Klien
mengatakan menerima apa adanya dalam tubuhnya.
b. Identitas 7
Klien dapat mengenal dirinya sendiri mengenai dia adalah laki)laki
dalam keluarganya. #ia anak sulung dari lijma bersaudara. Klien
mengatakan sudah menikah tetapi sudah lama erai dengan istrinya.
. eran 7
Klien menyadari bahwa dirinya sebagai pasien dirumah sakit. Saat
dirumah pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pemborong
dalam suatu pembangunan. Klien mengatakan bahwa ia mau
bertanggung jawab terhadap pekerjaan, dia bekerja juga membantu
orang tuanya. #alam &apakyarakat klien sering ikut kegiatan
d. Ideal diri 7
asien mengatakan bahwa dirinya ingin epat sembuh dan ingin
membina keluarga yang lebih baik lagi dan juga ingin kembali bekerja
seperti semula

e. $arga diri 7

asien mengatakan malu dengan kondisi saat ini jika bertemu dengan
saudara dan tetangganya. Ia hidup sendiri sedang usianya tidak muda
lagi anak istrinya meninggalkannya
#iagnosa Keperawatan 7 $arga diri rendah

3. H$b$)5a) %ia&
a. rang yang berarti>terdekat
asien mengatakan orang yang dekat dengannya adalah teman dan
keluarganya. Sedangkan saat dirumah sakit 5n K dekat dengan semua
orang dan tidak memiliki &apakalah dengan pasien lain.
b. peran serta dalam kegiatan kelompok
asien mengatakan jarang mengikuti kegiatan kelompok yang ada
di&apakyarakat karena memiliki pekerjaan sendiri yang tidak bisa
ditinggalkan.
. hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
pasien mengatakan bahwa dirinya kurang bisa diterima
dikampungnya karena sering matah)marah selain itu tetangga terdekat
selalu jaga jarak atau kurang empati dengan keadaannya
#iagnosa Keperawatan 7 resiko perilaku kekerasan

4. Sirit$a&
a. ilai dan keyakinan
pasien .mengatakan bahwa dirinya memeluk agama islam

b. Kegiatan Ibadah
asien mengatakan bahwa ia melakukan ibadah sholat tapi &apak
bolong bolong
#iagnosa Keperawatan7 5idak ada &apakalah

I. PEMERIKSAAN 9ISIK


1. Ka7aa) $m$m :
Keadaan umum pasien baik, 6<S *, pasien mampu berkonsentrasi
untuk menjawab pertanyaan perawat, tampak dapat melakukan akti8itas
seara mandiri tanpa hambatan, kontak mata kurang, uapan
kohoren atau tidak lonat lonat. #apat memakai baju tanpa terbalik.
2. Ka7ara) ( K$a)tita#
kesadaran omposmetis
3. Ta)7a Bita&:
5# 7 110>/0 mm>$g
 7 /*E>mo enit
S 7 =,* <
33 7 21E>menit
4. U2$r:
&erat badan7  kg
5inggi badan7 17
m
/. K&$+a) 0ii2:
asien mengatakan bahwa dirinya sakit gigi
#iagnosa keperawatan 7 yeri akut berhubungan dengan agens edera
fisik

. STATUS MENTAL
1. P)ami&a)
enampilan 7 pasien tampak memakai seragam pasien 3SJ atasan
berwarna hijau dan elana berwarna ream, rambut pasien tampak
rapi tidak disisir, baju bersih, tidak terdapat bau badan, pasien
menggunakan sandal swalow berwarna hijau
<ara berpakaian 7 tidak terbalik saat memakai pakaian
Kebersihan 7 terlihat bersih
&apakalah keperawatan7 tidak ada &apakalah
2. Pmbi>araa)
Brekuensi 7 pasien sering menjawab pertanyaan dengan jelas ,menjawab

setiap pertanyaan yang diajukan


Volume 7 pelan dan jelas
Jumlah 7 pasien menjawab pertanyaan dengan
panjang Karakter 7 ukup baik dan kooperatif
Saat bererita tentang tetangga yang pernah menemoohnya, intonasi
pasien tampak meningkat, isi pembiaraan tampak kasar dan tampak
tangan pasien mengepal.

4aa2a&a+ 2rawata) : 3isiko erilaku Kekerasan


3. A2ti0ita M%t%ri2<Pi2%m%t%r
K&ambata):
 $ipokinesia,
 $ipoaktifitas
 Kata lepsi
 Sub stupor katatatonik
 fleksibilitsserea
asien tidak mengalami kelambatan akti8itas fisik
P)i)52ata):
 hiperkinesia
 hiperaktif
asien tidak mengalami peningkatan aktifitas
fisik #iagnosa keperawatan 7 5idak ada &apakalah
4. M%%7 7a) a02
M%%7 :
 #epresi
 Ketakutan
 Cuforia
 Khawatir
 %nhedonia

Kia)
J&a2a)
asien mengatakan kesepian ditinggal orang tuanya dan istrinya ,
wajah sedih, mata berkaa)kaa, pasien sering melamun
dan memikirkan sesuatu yang berkaitan dengan perpisahan
keluarganya. #an saat seperti itu 5n K lebih memilih diam dan kurang
ingin berada dikermaian

A02 : S$ai
asien tampak sedih dan megatakan kesepian, kurang istirahat,mata
berkaa)kaa, wajah sedih
4aa2a&a+ Krawata):
/. I)tra2i &ama wawa)>ara :
 &ermusuhan
 5idak koperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata berkurang
 #efensif
 uriga
Jelaskan 7

Anda mungkin juga menyukai