PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Beberapa pengeetian menunjukkan depresi yang di akibatkan
karena Harga DirI Rendah yang sudah mempunyai hasil 15.600 siswa
sekolah di Amerika.tingkat 6 sampai 10 menunjukkan Harga Diri Rendah
yang mengakibatkan resiko pada usia dewasa.(keendree ,2001)
Penyebab lain dari masa lalu yang kurang menyenangkan misalnya
berobat Napza biasanya memilki konsep diri yang negatif dan harga diri
rendah.
Perkembangan emosi yang terlambat di tandai dengan ketidak
puasan mengekspresikan emosinya secara wajar ,mudah cemas,pasif dan
agresif dan cenderung depresi.remaja yang menyalah gunakan napza
umumnya tidak mandiri dan menganggap segala sesuatunya harus di
penuhi dari lingkungan.
Konsep diri dapat di peroleh melalui penghargaan diri sendiri
maupun orang lain.perkembangan harga diri juga di tentukan oleh
perasaan yang di terima,dicintai di hormati orang lain,serta keberhasilan
yang pernah di capai individu untuk hidupnya(Hidayat 2006).Menurut
Erikson (1963 di ketik dari potter dan ferry,2005) .anak-anak kecil mulai
mengembangkan rasa berguna dan cara belajar untuk bertindak
berdasarkan inisiatif mereka sendiri.(jenny 2010:20)
1.2 Tujuan penulisan
Menerapkan Asuhan Keperawatan pada Pasien Dengan Masalah
Gangguan Konsep Diri Harga Diri Rendah di Ruang cempaka dengan
penyesuaian adaptasi psikososial sehingga di harapkan memperoleh informasi
tentang penatalaksanaan di RSJ Provsu Medan.
2.1 defenisi
Harga diri rendah adalah penilaian yang sala tentang pencapaian diri
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ide diri, pencapaian ide
diri/cita-cita/harapan langsung menghasilkan perasaan berharga. Harga diri
dapatdiperoleh melalui penghargaan diri sendiri maupun dari orang lain,
perkembangan harga diri juga ditentukan oleh yang pernah dicapai individu dalam
hidupnya, (hidayat,2006).
Menurut erikson (1963 dikutip dari potter dan perry, 2005) anak-anak kecil yang
sangat pandai dalam mata pelajaran matematika dibandingkan dengan temannya
yang lain. Hal ini dapat meningkatkan harga diri anak tersebut.
Harga diri rendah adalah nilai yang sala tentang pencapaiana diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ide diri, pencapaian ide diri /
cita-cita / harapan langsung menghasilkan perasaan berharga.
Menurut boyd (2005), individu yang memiliki harga diri yang positif akan
lebih percaya diri, untuk mencoba perilaku sehat yang baru dan sangat kecil
kemungkinan untuk mengalami depresi.
Harga diri akan stabil pada masalah dewasa dan dapat memberikan
kejelasan pada gambar dari individu dewasa.
2.2 tanda-tanda dan gejala Harga diri rendah
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
2.
3.
4.
5.
6.
terhadap penyakit
Rasa bersalah terhadap diri sendiri
Merndahkan martabat
Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
Percaya diri kurang/ klien mengambil keputusan
Mencederai diri, atau akibat harga diri rendah disertai harapan yang suram.
Salah satu komponen konsep diri yaiut harga diri dimana diluar sedangkan
harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisis
seberapa jauh perilaku sesuai ideal diri, sedangkan Harga diri rendah adalah
menolak dirinya sebagai sesuatu berharga yang tidakbertanggung jawabatas
kehidupannya sendiri jika individu sering gagal maka cenderung Harga diri
rendah, Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayangpernghargaan orang lain.
Faktor yang mempengaruhi Harga diri rendah meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistis, yang meliputi kegagalan yang berulang kali
yang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan
ideal diri yang tidak realistis, sedangkan stressor pencetus mungkin timbul dari
sumber internal dan eksteral seperti penganiayaan seksual dan psikologis aku
menyaksikan kejadian yang mengancam (engultrudian, edisi 3, jakarta, EGC).
2.4 karakteristik Harga diri rendah
a.
b.
c.
d.
e.
Perasaan bersalah/penyesalan
Mengancam diri
Gangguan hubungan personal
Mengkritik diri sendiri dan orang lain
Menganggap diri sendiri lebih peting dari orang lain
(fanda kusuma wati 65, 2010).
mengkritik sendiri.
Merendahkan martabat, contoh saya tidak bisa saya tidak mampu
saya merasa tidak berguna saya sangat jelek saya orang bodoh
dan tidak tahu apa-apa serta saya tidak pernah melakukan sesuatu
dengan benar.
aktif.
3. Membantu pasien dapat memilih/menetapkan kegiatan sesuai dengan
kemampuan
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
Mendiskusikan dengan pasien seberapa aktifitas yang dapat
dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien
lakukan sehari-hari.
Bantu pasien menetapkan aktifitasa mana yang dapat
memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan aktifitas apa
saja yang perlu bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan
terdekat pasien. Berikan contoh cara pelaksanaan aktifitas yang
dapat dilakukan pasien. Susun bersama pasien dan buat daftar
diperlihatkan pasien.
5. Membantu pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya
dan menyusun rencana kegiatan.
Untuk mencapai tujuan dari tindakan keperawatan tersebut, saudara
dapat melakukan hal-hal berikut :
Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan
setiap hari
Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan
dan keluarga
Berikan kesempatan mengungkapkan perasaannya setelah
pelaksanaanya
Yakinkan bhwa keluarga mendukung setiap aaktifitas yang
dilakukan pasien.
4. Implementasi keperawatan
Tindakan keperawatan pada keluarga
Keluarga diharapkan dapat merawat pasien dengan harga diri rendah
dirumah menjadi sistem pendukung yang efektif bagi pasien.
a. Tujuan
Keluarga dapat membantu pasien mengidentifikasi kemampuan
yang dimiliki
Keluarga memfasilitasi aktifitas pasien yang sesuai
kemampuan
Keluarga memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan latihan yang dilakukan, dan memberi pujian atas
keberhasilan pasien.
Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan
kemampuan pasien
b. Tindakan keperawatan :
Jelaskan tentang harga diri rendah yang ada pada pasien
Diskusikan dengan keluarga tentang kemampuan yang dimilik
5. Evaluasi
1. Kemampuan yang diharapkan pasien.
Pasien dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki
Pasien dapat menilai kemampua yag dapat dikerjakan
Pasien dapat melatih kemampuan yang dapat dikerjakan
Pasien dapat membuat jadwal kegiatan harian
Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai jadwal kegiatan harian.
2. Kemampuan yang diharapkan keluarga :
Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki pasien
Menyediakan fasilitias untuk pasien dapat melakukan kegiatan
Mendorong pasien melakukan kegiatan
Memuji pasine saat pasien dapat melakukan kegiatan
Membantu melatih pasien
Memabntu penyusunan jadwal kegiatan pasien
Memantau perkembangan pasien.
BAB 3
TINJAUAN TEORITIS
8
3.1.
pengkajian data
: Ny.E
Jenis kelamin
: 45 tahun
Suku/bangsa
: Indonesia/batak
Pekerjaan
: tidak ada
Alamat
: sibolga
No. Km
: 03-13-05
Tanggal masuk
Ruangan
: CEMPAKA
Tanggal pengkajian
: 10 september 2012
RR
: 16 x/i
Temp : 36 C
HR : 44 x/i
3.1.5. psikososial
1. Genogram
Keterangan :
: laki-laki yang sudah meninggal
: wanita yang sudah meninggal
: laki-laki
: perempuan
: pasien
-----
2.
konsep diri
10
b.
dan bersifat acu tak acu saat di nasehati dan tidak perduli dengan perkataan
saudaranya.
d.
e.
harga diri : pasien merasa tidak berhargga dan malu untuk berisolasi
13. Pasien tidak dapat mengambil keputusan diri aktifitas sehari-hari ketika
disuruh memilih mandi dulu baru makan/makan dulu baru mandi
14. Pasien menyadari tentang gangguna jiwa yang dialaminya
Masalah keprawatan tidak ada.
3.1.7 kebutuhan persiapan pulang.
1. Makan
Klien makan 3xsehari dengan arahan perawat dan membersihkan alat
makannya dibantu oleh perawat begitu juga dengan membersihkan alan
dibantu perawat.
2. BAB/BAK
Bila hendak BAB/BAK klien pergi kekamar mandi.
3. Mandi
Klien mandi 1 hari dengan harus diingatkan oleh perawat.
4. Berpakaian
Dalam mengambil dan memilih pakaian klien dapat melakukannya sendiri
dan selalu1x ganti pakaian.
5. Istirahat dan tidur
Pasien tidur hanya 5 jam pada malam hari dan tidak sering melakukan
tidur siang.
6. Penggunaan obat
Dalam penggunaan obat atau pemakaian obat klien masih melakukan
bantuan karena pasien tidak dapat membedakan obat yang harus dimakan
diwaktu siang, malam dan pagi.
7. Pemeliharraan kesehatan
Dalam pemeliharaan kesehatan atau perawatan lanjut diharapkan bantuan
perawat.
8. Sistem pendukung
Yang mendukung klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah
keluarga.
3.1.8 mekanisme koping
a. Adaptif.
Dengan berbicara saat wawancara/diajak komunikasi dengan temannya.
b. Mal adaptif
Tidak terdapat tindakan yang berlebihan dan menyalahi (masalah
keperawatan).
12
Data
Masalah
1.
2.
Intoleransi aktivitas
3.
4.
13
Diagnose keperawatan
1. Harga diri rendah
2. Isolasi social menarik diri
3. Deficit perawatan diri
No
1.
DX kepeerawatan
Harga diri rendah
Tujuan
Sp1 : tujuan
a. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya
b. Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan dan
aspek positif yang
dimilik
14
Criteria evaluasi
Setelah berinteraksi klien
menunjukkan tanda2 percaya pada
perawat
-
BH
Sp 2: tujuan
-
Memilih atau
melatih dan
-
menyusun rencana
disukai oleh pasien
sesuai denga
menarik diri
Tujuan
Sp1 : tujuan
-
Menyadari
kemampuannya.
Criteria hasil
Setelah 3x pertemuan dapat
-
social
Klien mampu mempraktekkan
penyebab isolasi
-
social.
Diskusi dengan
klien tentang
-
klien
kemampuannya
Menyusun rencana kegiatan
sesuai dengan
kemampuan.
DX keperawatan
Isolasi social
klien
Melatih kegiatan yang
sesuai dengan
kegiatan yang
No
2.
lain
Mampu berkenalan dengan
orang lain
berinteraksi
dengan orang
lain
Sp2 : tujuan
-
Klien mampu
memprktekkan
cara berkenalan
dengan orang
lain
Sp3:tujuan
15
Jela
beri
No
3.
DX keperawatn
Deficit
Tujuan
Sp1 : tujuan
Krteria hasil
Klien mampu melakukan perawatan
perawatan diri
Sp2 : tujuan
Klien mampu makan sendiri
secara mandiri
16
Catatan perembangan
N
Dx keperawatan
o
1.
Senin 01-09-2012
10:30 wib
Strategi plaksanaan
Dx 1 Sp1 :
Implementasi
-menyapa klien dan memperkenalkan
S : klie
dan kli
hubungan saling
O : saa
percaya
tangan
selama 2 minggu
kedata
A : ma
percay
P : inte
panggil apa?
beriku
a. Membina
kemam
dimilik
disini?
- Mendiskusikan dengan kklien
S : klie
mengidentifikasi
membe
O : kli
yang dimiliki
melaku
membersihkan ruangan
Memberikan pujian yang
A : klie
positif
P : inte
pertem
2012 p
tentang
kegiata
dan me
Tanggal
Strategi pelaksanaan
Implementasi
o
14-09-2012
10.30 wib
Sp2 :
Menanyakan/mengingatkan
S : klie
melak
melatih, dan
dilatih
menysun
O : kli
a. Memilih,
kegiatan tentang
yang paling
disukai oleh
diandingkan membantu
klien dan
melatih sesuai
kemampuannya.
sesuai
A : Sp
aktifita
P : inte
beriktn
memb
isolasi
hari.
Memberikan dukungan dan
pjuian yang nyata setiap
kemajuan yang dilakukan
pasien
Menyusun daftar aktifitas
yang sudah dilatihkan bersama
klien
Member kesempatan
mengungkapkan perasaannya
setelah pelaksaan kegiatan ini?
Bagus! Semoga hal ini dapat
15-09-2012
Diagnose 2 Sp1.
18
S : me
10.30 wib
Menyadari
penyebab isolasi
social
kegiat
O : kli
menye
A : ma
erdiam
P : inte
pertem
tentan
lain.
17-09-2012
10.30 wib
Sp2 : tujuan
-
Klien mampu
mempraktekkan cara
ja
berkenalan dengan 2
orang
P
Membantu klien berinteraksi
tn
S
18-09-2012
Sp3 ; tujuan
10.30 wib
ta
m
19-09-2012
Dx3 Sp1
19
e
S
10.30 wib
cara melakukan
gunting kuku.
Menjelaskan atas yang digunakan
11.30
pasien.
Selamat pagi ibu : bagaimana
la
mandiri
pakaiana rapi.
Setelah makan kita bereskan piring,
gelas kotor, ya betul, dan akhiri
20
21
BAB 4
PEMBAHASAN
Setelah kelompok melaku kan tindakann terhadap klien dengan gangguan
konsep diri harga diri rendah dari ruangan CEMPAKA RSJ PROVSU mulai
tanggal 10 september 2012 s/d 19 agustus 2012 kelompok melakukan kesenjangan
antara teoritis dengan study kasus dilapangan yang di lakukan oleh kelompok
maka dari itu kelompokakan membahas kesenjangan tersebut adalah sebagai
berikut.
A. Pengkajian
Pada pengkajian pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
format pengkajian perawatan jiw ayang telah di tetapkan tas yang di kumpulkan
dengan wawancara langsung dengan klien dari datacatatan keperawatan dan
medis di temukan keseenjangan antara data data teoritis dengan apa yang di
dapat denhan kasus di lapangan pengumpulan data yang di lakukan hanya
melelui wawancara,obsserpasi dan dari pendokumentasian keperaatan di
ruangan sedangkan data dari keluarga tidak di dapatkan haltersebut di karenakan
selama proses pegkajian keluarga tidak perna menjenguk.
Menurut data teoritis secara umum dari factor predis posisi di terangkan
bahwa HDR dapat terjadidari berbagai paktor psikologis,biologis dan factor
ginetik dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kelompok terhadap
klien tidak di temukan adanya factor ginetik yang dapat mempengaruhi HDR
karena anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
Data yangada pada kasus
1. Ds : Px mengatakan tidak berguna bagi keluarga dan masyarakat
Do : Px tanpak sedih
Masalah keperawatan : harga diri rendah
B. Diagnosa keperawatan
Tahap diagnosa keperawatan adalah kenyataan dan kesimpulan yang dapat
di ambil dari pengujian tentang kasus kesehatan klien pada tinjauan teoritis
22
Deficit keperawatan diri karna pasien jarang mandi ,kotor, serta tercium
D . Intervensi Keperawatan
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan dan aspek positif yang di
3.
E . implementasi Keperawatan
Pelaksanaan adalah tahap di mana segera sesuatu rencana
keperawatan dilaksanakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhaan pasien
secara optimal setelah melakukan asuuhan keperawatan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan pasien secara optimal .kelompok telah melakukan asuhan
keperawatan atau tindakan yang telah di rencanakan yaitu :
23
yang
ibu
suka
membantu
dalam
kebersihan
seperti
:menyapu,mengepel dsb . member pujian positif atas tindakan klien ,klien dapat
menetapkan ,memilih ,meralih dan menyusun rencana kegiatan yang sesuai
kemampuan klien ,dengan cara mendiskusikan dengan baikaktifitas yang masih
dapat dilakukannya ,memperhatikan respon yang kondusif yang menjadi
pandangan yang aktif ,membantu klien yang aktif ,membantu klien memilih
aktifitas yang dapat melatih nya ,member contoh aktifitas pelaksana yang dapat
dilakukan klien ,menyusun bersama klien dapat buat daftar aktifitas atau
kegiatan sehari-hari menyusun daftar aktifitas yang sudah di latih bersama klien
menyakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktifitas yang di lakukan
klien .
berkenalan
untuk
mengungkapkan
perasaan
nya
menganjurkabn
klienuntuk
24
E . Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik dan rencana tentang
kesempatan klien dengan tujuan yang telah di laporkan , maka dapat diambil
kesimpulan .
1. Evaluasi pada diagnose harga diri rendah adalah klien tlah dapat
mengidentifikasi kemampuan yang di milki kemampuan yang poditif yaitu
: membantu dalam kebersihan lingkungan seperti menyapu dan mengepel
2. Evalusi pada isolasi social menarik diri klien sudah mau berinteraksi
dengan teman sekamar dan perawat yang sudah mengerti manfaat
berhubungan dengan orang lain,memperaktekkan berkenalann denngan
orang lain .
3. Evaluai pada deficit perawat diri klien sudah mulai mengerti tentang
pentingannya perawatan diri ,contoh nya adalah tidak dapat mandi sendiri
tanpa diperintah perawat dan memahami manfaat dari mandi
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan
tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung
atau tidak langsung di ekspresikan.(fownsun,1990)
25
26
DAFTAR PUSTAKA
-
media;Jakarta
Marlindawani,jenny,dkk 2010 Asuhan keperawatan pada klien denga
masalah psikososial dan gangguan jiwa, penerbit USU press 2010, medan
27
KELOMPOK :
IKANG FAUZI
IRSAN JUFRI
JEFFRY
LISWAN DAHRI
KHAIRUL FAJRI
RUCI MAKA SUCI
MAIRIZA WATI
JANWAR HAKIM
DISETUJUI
KORDINATOR AKADEMI
KEPERWATAN SEHAT BINJAI
DISAHKAN
DIREKTUR AKPER SEHAT BINJAI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmatnya yang senantiasa melimpahkan karuniaNYA kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan laporan study kasus ini dengan baik.
Pembuatan laporan study kasus ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan program Diploma 111keperawatan AKPER SEHAT Binjai.Adapun
judul laporan ini Asuhan keperawatan jiwa Pada klien Dengan Masalah
30
Gangguan Konsep Diri :Harga Diri Rendah di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provsu Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam kasus penyusunan asuhan keperawatan
dan laporan study kasus ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna,baik dari penyusunan kata,pengetahuan maupun tehnik penulisan
.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun ,Dari
pembimbing .Demi perbaikan dan kesempurnaan laporan keperawatan ini.
Terwujudnya laporan study kasus ini tidak terlepas dari bantuan maupun
dorongan segala pihak.oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr Candra Safe SPOGsebagai direktur Rumah Sakit Jiwa provsu
Medan.
2. Ibu Duma Farida Panjaitan Spd Skep Ns sebagai kepala bidang
keperawatan sekaligus kepala bidang keperawatan dan dosen pembimbing
dalam laporan kasus ini.
3. Bapak H.Hasan Basri nasution SKM Mkes selaku ketua yayasan AKPER
Sehat Binjai.
4. Bapak Ilham Syahputra Siregar Skep selaku direktur AKPER Sehat Binjai.
5. Seluruh kepala ruangan dan staf ruangan cempaka Rumah Sakit Jiwa
Provsu Medan.
6. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan doa kepada panulis dalam
menyelesaikan laporan ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu dan memberikan motivasi
dan masukan untuk laporan ini.
Atas segala pertisipasinya dan pembimbing yang di berikan pada penulis
selama praktek di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan,penulis hanya bisa
berdoa
supaya
Allah
SWT
melimpahkan
berkahNYA
dalam
menyelesaikan study ini dan dapat bermanfaat bagi kita semua Amiin..
31
Hormat kami
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I pendahuluan
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
latar belakang...................................................................................1
ruang lingkup...................................................................................1
tujuan penelitian...............................................................................2
tujuan umum.....................................................................................2
tujuan khusus....................................................................................2
metode penulisan..............................................................................2
2.1 defenisi......................................................................................................3
2.2 rentang respon...........................................................................................3
2.3 tanda dan gejala.........................................................................................3
2.4 etiologi.......................................................................................................4
2.5 asuhan keperawatan...................................................................................5
Bab III tinjauan teoritis..........................................................................................10
3.1 pengkajian..................................................................................................10
3.2 analisa data................................................................................................14
3.3 rencana asuhan keperawatan.....................................................................17
Bab IV pembahasan...............................................................................................29
4.1 pengkajian..................................................................................................29
4.2 diagnosa keperawatan................................................................................30
4.3 perencanaan...............................................................................................30
4.4pelaksanaan.................................................................................................31
4.5 evaluasi......................................................................................................32
Bab V kesimpulan dan saran.................................................................................33
5.1 kesimpulan.................................................................................................33
5.2 saran ..........................................................................................................34
Daftar pustaka
33