Anda di halaman 1dari 33

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Beberapa pengeetian menunjukkan depresi yang di akibatkan
karena Harga DirI Rendah yang sudah mempunyai hasil 15.600 siswa
sekolah di Amerika.tingkat 6 sampai 10 menunjukkan Harga Diri Rendah
yang mengakibatkan resiko pada usia dewasa.(keendree ,2001)
Penyebab lain dari masa lalu yang kurang menyenangkan misalnya
berobat Napza biasanya memilki konsep diri yang negatif dan harga diri
rendah.
Perkembangan emosi yang terlambat di tandai dengan ketidak
puasan mengekspresikan emosinya secara wajar ,mudah cemas,pasif dan
agresif dan cenderung depresi.remaja yang menyalah gunakan napza
umumnya tidak mandiri dan menganggap segala sesuatunya harus di
penuhi dari lingkungan.
Konsep diri dapat di peroleh melalui penghargaan diri sendiri
maupun orang lain.perkembangan harga diri juga di tentukan oleh
perasaan yang di terima,dicintai di hormati orang lain,serta keberhasilan
yang pernah di capai individu untuk hidupnya(Hidayat 2006).Menurut
Erikson (1963 di ketik dari potter dan ferry,2005) .anak-anak kecil mulai
mengembangkan rasa berguna dan cara belajar untuk bertindak
berdasarkan inisiatif mereka sendiri.(jenny 2010:20)
1.2 Tujuan penulisan
Menerapkan Asuhan Keperawatan pada Pasien Dengan Masalah
Gangguan Konsep Diri Harga Diri Rendah di Ruang cempaka dengan
penyesuaian adaptasi psikososial sehingga di harapkan memperoleh informasi
tentang penatalaksanaan di RSJ Provsu Medan.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan konsep diri
harga diri rendah.

2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan klien


dengan gangguan konsepdiri harga diri rendah.
3. Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan pada klien dengan
gangguan konsep diri harga diri rendah.
4. Mampu melaksanakan tindakan pelaksanaan keperawatan pada klien
dengan gangguan konsep diri harga diri rendah.
5. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan kepada klien dengan
gangguan konsep diri harga diri rendah.
1.3 Ruang lingkup
Tulisan makalah ini di batasi pada Asuhan Keperawatan dengan gangguan
konsep diri harga diri rendah yang ada di ruangan cempaka mulai tanggal
1.4 Metode penulisan
Metode yang di gunakan adalah metode deskriptif ilmiah yang bersifat
menggambarkan ,menyimpulkan analisa dan menarik kesimpulan melalui
study kasus dengan menggunakan tekhnik sebagai berikut:
Wawancara
Merupakan metode komunikasi yang di rencanakan dan meliputi
tanya jawab antara perawat dengan klien yang menghubungkan

dengan masalah-masalah klien.


Observasi
Merupakan kegiatan mengamati prilaku klien untuk memperoleh
data tentang kesehatan klien.
Study dokumentasi
Catatan medis dan keperawatan serta hasil pemeriksaan klien.
Study kepustakaan
Yaitu mempelajari buku-buku kepustakaan yang berhubungan
dengan kasus /masalah klien.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 defenisi
Harga diri rendah adalah penilaian yang sala tentang pencapaian diri
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ide diri, pencapaian ide
diri/cita-cita/harapan langsung menghasilkan perasaan berharga. Harga diri
dapatdiperoleh melalui penghargaan diri sendiri maupun dari orang lain,

perkembangan harga diri juga ditentukan oleh yang pernah dicapai individu dalam
hidupnya, (hidayat,2006).
Menurut erikson (1963 dikutip dari potter dan perry, 2005) anak-anak kecil yang
sangat pandai dalam mata pelajaran matematika dibandingkan dengan temannya
yang lain. Hal ini dapat meningkatkan harga diri anak tersebut.
Harga diri rendah adalah nilai yang sala tentang pencapaiana diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ide diri, pencapaian ide diri /
cita-cita / harapan langsung menghasilkan perasaan berharga.
Menurut boyd (2005), individu yang memiliki harga diri yang positif akan
lebih percaya diri, untuk mencoba perilaku sehat yang baru dan sangat kecil
kemungkinan untuk mengalami depresi.
Harga diri akan stabil pada masalah dewasa dan dapat memberikan
kejelasan pada gambar dari individu dewasa.
2.2 tanda-tanda dan gejala Harga diri rendah
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
2.
3.
4.
5.
6.

terhadap penyakit
Rasa bersalah terhadap diri sendiri
Merndahkan martabat
Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
Percaya diri kurang/ klien mengambil keputusan
Mencederai diri, atau akibat harga diri rendah disertai harapan yang suram.

Berikut ini adalah gejala harga diri rendah


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mengkritik diri sendiri


Perasaan tidak mampu (ketidakmampuan untuk menentukan tujuan)
Pandangan hidup yang pesimis
Penurunan produktifitas (menolak mencoba situasi bari)
Penolakan terhadap kemampuan diri
Pengungkpan diri negatif
Ekspresi malu atau merasa bersalah
Hipersensitifitas kritik ringan
(jenny marlinda wati purba, dkk,22,2010)

2.3 proses terjadinya Harga diri rendah

Salah satu komponen konsep diri yaiut harga diri dimana diluar sedangkan
harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisis
seberapa jauh perilaku sesuai ideal diri, sedangkan Harga diri rendah adalah
menolak dirinya sebagai sesuatu berharga yang tidakbertanggung jawabatas
kehidupannya sendiri jika individu sering gagal maka cenderung Harga diri
rendah, Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayangpernghargaan orang lain.
Faktor yang mempengaruhi Harga diri rendah meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistis, yang meliputi kegagalan yang berulang kali
yang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan
ideal diri yang tidak realistis, sedangkan stressor pencetus mungkin timbul dari
sumber internal dan eksteral seperti penganiayaan seksual dan psikologis aku
menyaksikan kejadian yang mengancam (engultrudian, edisi 3, jakarta, EGC).
2.4 karakteristik Harga diri rendah
a.
b.
c.
d.
e.

Perasaan bersalah/penyesalan
Mengancam diri
Gangguan hubungan personal
Mengkritik diri sendiri dan orang lain
Menganggap diri sendiri lebih peting dari orang lain
(fanda kusuma wati 65, 2010).

2.5 asuhan keperawatan


1. Pengkajian
Tanda gejala yang dapat dikaji
- Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat
tindakan terhadap penyakit, misalnya malu dan sedihkarena rambut
-

jadi botak setelah mendapat terapi sinar pada kanker


Rasa bersalah terhadap diri sendiri, misalnya ini tidak akan terjadi
jika saya segera kerumah sakit menyalahkan/mengejek dan

mengkritik sendiri.
Merendahkan martabat, contoh saya tidak bisa saya tidak mampu
saya merasa tidak berguna saya sangat jelek saya orang bodoh
dan tidak tahu apa-apa serta saya tidak pernah melakukan sesuatu
dengan benar.

Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak ingi

bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri.


Percaya diri kurang, klien sukar mengambila keputusan, misalnya

tentang memilih alternatif tindakan.


Mencederai diri, akibat Harga diri rendah disertai harapan yang suram,
mungkin klien ingin mengakhiri kehidupannya.

Berikut ini adalah gejala harga diri rendah :


-

Mengkritik diri sendiri


Perasaan tidak mampu (ketidakmampuan untuk menentukan tujuan)
Pandangan hidup yang pesimis
Penurunan produktifitas (menolak mencoba situasi bari)
Penolakan terhadap kemampuan diri
Pengungkpan diri negatif
Ekspresi malu atau merasa bersalah
Hipersensitifitas kritik ringan
(jenny marlinda wati purba, dkk,22,2010)

Selain data diatas, perawat dapat juga mengamati penampilan seseorang


dengan harga diri rendah, terliahat dari kurang memperhatikan perawatan diri,
berpakaian tidak rapi, selera makan kurang, tidak berani menatap lawan bicara,
lebih banyak menunduk , bicara lambat dengan nada suara lemah
2. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, atau pemeriksaan fisik bahkan
melalui sumber sekunder, maka perawat dapat menegakkan diagnosa
keperawatan pada pasien sebagai berikut : gangguan konsep diri :harga
diri rendah.
3. Intervensi keperawatan
1. Tindakan keperawatan pada pasien :
a. Tujuan
Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimilik
Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Pasine dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai
kemampuan

Pasien dapat berlatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai


kemampuan
Pasien dapat merencanakan kegiatan yang sudah dilatihnya
b. Tindakan keperawatan
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki pasien
Untuk membantu pasien dapat mengungkapkan
kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien,
saudara tepat.
Mendiskusikan bahwa pasien masih memiliki
sejumlah kemampuan dan aspek positif seperti
kegiatan pasien dirumah, adanya keluarga dan

lingkungan terdekat pasien.


Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan

setiap kali bertemu pasien penilaian negatif.


2. Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
Untuk tindakan tersebut, saudara dapat :
Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat

digunakan saat ini telah mengalami bencana


Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan

terhadap kemampuan diri yang diungkapkan pasien


Perlihatka respons yang kondusif dan menjadi pendengar yang

aktif.
3. Membantu pasien dapat memilih/menetapkan kegiatan sesuai dengan
kemampuan
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
Mendiskusikan dengan pasien seberapa aktifitas yang dapat
dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien

lakukan sehari-hari.
Bantu pasien menetapkan aktifitasa mana yang dapat
memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan aktifitas apa
saja yang perlu bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan
terdekat pasien. Berikan contoh cara pelaksanaan aktifitas yang
dapat dilakukan pasien. Susun bersama pasien dan buat daftar

aktifitas atau kegiatan sehari-hari pasien.


4. Melatih kegiatan pasien yang sudah dipilih sesuai kemampuan
Untuk tindakan keperawatan tersebur saudara dapat melakukan :

Mendiskusikan dengan pasien untuk menetapkan urutan

kegiatan (yang sudah dipilih pasien) yang akan dilatihkan.


Bersama pasine dan keluarga memperagakan beberapa kegiatan

yang akan dilakukan pasien.


Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang

diperlihatkan pasien.
5. Membantu pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya
dan menyusun rencana kegiatan.
Untuk mencapai tujuan dari tindakan keperawatan tersebut, saudara
dapat melakukan hal-hal berikut :
Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan

yang telah dilatihkan


Beri pujian atas aktifitas/kegiatan yang dapat dilakukan pasien

setiap hari
Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan

perubahan setiap aktifitas


Susun daftar aktifitas yang sudah dilatihkan bersama pasien

dan keluarga
Berikan kesempatan mengungkapkan perasaannya setelah

pelaksanaanya
Yakinkan bhwa keluarga mendukung setiap aaktifitas yang
dilakukan pasien.

4. Implementasi keperawatan
Tindakan keperawatan pada keluarga
Keluarga diharapkan dapat merawat pasien dengan harga diri rendah
dirumah menjadi sistem pendukung yang efektif bagi pasien.
a. Tujuan
Keluarga dapat membantu pasien mengidentifikasi kemampuan

yang dimiliki
Keluarga memfasilitasi aktifitas pasien yang sesuai

kemampuan
Keluarga memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan latihan yang dilakukan, dan memberi pujian atas

keberhasilan pasien.
Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan
kemampuan pasien

b. Tindakan keperawatan :
Jelaskan tentang harga diri rendah yang ada pada pasien
Diskusikan dengan keluarga tentang kemampuan yang dimilik

pasien dan memuji pasien atas kemampuannya.


Anjurkan keluarga untuk memotifasi pasien dalam melakukan

kegiatan yang sudah dilatihkan pasien dengan perawat.


Ajarkan keluarga cara mengamati perkembangan perubahan
perilaku pasien.

5. Evaluasi
1. Kemampuan yang diharapkan pasien.
Pasien dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki
Pasien dapat menilai kemampua yag dapat dikerjakan
Pasien dapat melatih kemampuan yang dapat dikerjakan
Pasien dapat membuat jadwal kegiatan harian
Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai jadwal kegiatan harian.
2. Kemampuan yang diharapkan keluarga :
Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki pasien
Menyediakan fasilitias untuk pasien dapat melakukan kegiatan
Mendorong pasien melakukan kegiatan
Memuji pasine saat pasien dapat melakukan kegiatan
Membantu melatih pasien
Memabntu penyusunan jadwal kegiatan pasien
Memantau perkembangan pasien.

BAB 3
TINJAUAN TEORITIS
8

3.1.

pengkajian data

3.1.1. identitas pasien


Nama

: Ny.E

Jenis kelamin

: 45 tahun

Suku/bangsa

: Indonesia/batak

Pekerjaan

: tidak ada

Alamat

: sibolga

No. Km

: 03-13-05

Tanggal masuk

: 04- agustus -2012

Ruangan

: CEMPAKA

Tanggal pengkajian

: 10 september 2012

3.1.2. alas an masuk


Pasien datang ke Rsj, pemprov sumut pada tanggal 04 agustus dengan
keluhan Px berbicara sendiri,susah tidur, dan sikap melawan.
3.1.2. factor predisposisi
1. pasien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan pernah dirawat pada
tahun 1999 dan 2000
2. pengabatan sebelumnya tidak berhasil di samping px tidak teratur berobat
3. Os pernah mengalami gangguan jiwa, sebelumnya denggan pengobatan yang
tidak di siplin dan pernah keluarga sangat kurang (masalah keperawatan :
kepancing keluarga inefektif )
4. riwayat pengobatan dan perawatan, tidak teratur berobat

3.1.4. pemeriksaan pisik


1. TD : 100/20

RR

: 16 x/i

Temp : 36 C

HR : 44 x/i
3.1.5. psikososial
1. Genogram

Keterangan :
: laki-laki yang sudah meninggal
: wanita yang sudah meninggal
: laki-laki
: perempuan
: pasien
-----

2.

: tinggal satu rumah

konsep diri

a. cirri tubuh : Os menyukai semua semua dari pisiknya dari ujung


rambut sampai ujung kaki dan rasa nyaman dengan kondisi beratt badannya

10

b.

identitas : Os seorang anak lulusan SMA, belum menikah dan

bekerja sebagai guru


c.

peran : sebagai anak pasien tidak mendengarkan nasehat orang tuanya

dan bersifat acu tak acu saat di nasehati dan tidak perduli dengan perkataan
saudaranya.
d.

ideal diri : pasien ingin pulang

e.

harga diri : pasien merasa tidak berhargga dan malu untuk berisolasi

di lingkungan dengan kondisinya saat ini merasa di asingkan di lingkungganya


3.1.6 status pendek
1. Penampila pakaian yang digunakan kotor, personal hygiene tidak
diperhatikan terkecuali dengan arahan perawat.
Masalah keperawatan defisit perawatan diri
2. Pembicaraan pasien agak lambat dan pelan, selama pembicaraan tidak ada
reespon terhadap pertanyaan.
3. Aktifitas motorik pasien selalu tampak murung, lesu, banyak berdiam diri
danmenyendiri.
Masalah keperawatan intoleransi aktifitas
4. Alam perasaan : pasien merasa sedih, putus asa, tidak percaya diri untuk
menghadapi hidup sering menangis sendiri.
Masalah keprawatan depresi.
5. Interaksi selama wawancara: pasien lebih sering menunduk saat
wawancara dan sesekali menutup wajah.
Masalah keperawatan : gangguan komunikasi verbal
6. Efek : sesekali teradapat kontak mata ketika wawancara dengan kata-kata
agak berbelit namun dapat dimengerti pada akhirnya.
7. Persepsi : tidak ada mengalami halusinasi pendenganran, penglihatan dll.
8. Proses fikir : pasein berbicara sesuai denga pertanyaan dan berbicara
dengan jelas.
9. Isi fikir : pasien beranggapan dirinya selalu diasingkan dari saudarasaudaranya, dan dianak tirikan
10. Tingkat kesadaran : klien kompak bingung, disorientasi, waktu, tempat,
dan orang.
11. Memori : pasien berbcara tentang gangguan jiwanya dengan ingatan yang
baik.
12. Pasien mampuu berhitung secara sederhana dan mampu berkonsentrasi
11

13. Pasien tidak dapat mengambil keputusan diri aktifitas sehari-hari ketika
disuruh memilih mandi dulu baru makan/makan dulu baru mandi
14. Pasien menyadari tentang gangguna jiwa yang dialaminya
Masalah keprawatan tidak ada.
3.1.7 kebutuhan persiapan pulang.
1. Makan
Klien makan 3xsehari dengan arahan perawat dan membersihkan alat
makannya dibantu oleh perawat begitu juga dengan membersihkan alan
dibantu perawat.
2. BAB/BAK
Bila hendak BAB/BAK klien pergi kekamar mandi.
3. Mandi
Klien mandi 1 hari dengan harus diingatkan oleh perawat.
4. Berpakaian
Dalam mengambil dan memilih pakaian klien dapat melakukannya sendiri
dan selalu1x ganti pakaian.
5. Istirahat dan tidur
Pasien tidur hanya 5 jam pada malam hari dan tidak sering melakukan
tidur siang.

6. Penggunaan obat
Dalam penggunaan obat atau pemakaian obat klien masih melakukan
bantuan karena pasien tidak dapat membedakan obat yang harus dimakan
diwaktu siang, malam dan pagi.
7. Pemeliharraan kesehatan
Dalam pemeliharaan kesehatan atau perawatan lanjut diharapkan bantuan
perawat.
8. Sistem pendukung
Yang mendukung klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah
keluarga.
3.1.8 mekanisme koping
a. Adaptif.
Dengan berbicara saat wawancara/diajak komunikasi dengan temannya.
b. Mal adaptif
Tidak terdapat tindakan yang berlebihan dan menyalahi (masalah
keperawatan).

12

3.1.9 aspek medis


a. diagnosa medis : harga diri rendah
b. terapi medis :

3.1.10. Analisa Data


No

Data

Masalah

1.

Ds : pasien mengatakan tidak berguna lagi


keluarga dan masyarakat

Harga diri rendah

Do : pasien tampak sedih

2.

Ds : pasien mengatakan malas beraktipitas


Do : pasien tampak banyak duduk-duduk di

Intoleransi aktivitas

kursi dalam ruangan

3.

Ds : pasien mengatakan malas mandi,


menyisir rambut dan mengganti pakaian
Devisit perawatan diri
Do : pasienn tampak kurang rapi, dan
pasien tampak kotor

4.

Ds : px mengatakan malu dengan


kondisinya saat ini, kerena msyarakat dan
keluarga yang kurang menerima
kehadirannya

Gangguan isolasi : social menarik diri

Do : pasien tampak sering menyendiri

13

3.1.11 pohon masalah


Isolasi social menarik diri

Deficit perawatan diri

Harga diri rendah

Koping intoleransi aktifitas

Diagnose keperawatan
1. Harga diri rendah
2. Isolasi social menarik diri
3. Deficit perawatan diri
No
1.

DX kepeerawatan
Harga diri rendah

Tujuan
Sp1 : tujuan
a. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya

b. Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan dan
aspek positif yang
dimilik

14

Criteria evaluasi
Setelah berinteraksi klien
menunjukkan tanda2 percaya pada
perawat
-

Ekspresi wajah bersahabat


Mau berjabat tangan
Ada kontak mata
Mau duduk berdampingan

Setelah 2x pertemuan klien dapat


menyeutkan
-

Kemampuan dan aspek


positif yang dimiliki

BH

Sp 2: tujuan
-

Memilih atau

sesuai dengan kemampuan

melatih dan
-

menyusun rencana
disukai oleh pasien

sesuai denga

menarik diri

Tujuan
Sp1 : tujuan
-

Menyadari

kemampuannya.

Criteria hasil
Setelah 3x pertemuan dapat
-

Menyadari penyebab isolasi

social
Klien mampu mempraktekkan

penyebab isolasi
-

social.
Diskusi dengan

cara berkenalan denga orang

klien tentang
-

klien

kemampuannya
Menyusun rencana kegiatan
sesuai dengan

kemampuan.

DX keperawatan
Isolasi social

klien
Melatih kegiatan yang
sesuai dengan

kegiatan yang

No
2.

Menetapkan kegiatan yang

lain
Mampu berkenalan dengan
orang lain

berinteraksi
dengan orang
lain
Sp2 : tujuan
-

Klien mampu

Mampu mempraktekkan cara


berekenalan dengan orang lain

memprktekkan
cara berkenalan
dengan orang
lain
Sp3:tujuan

Klien bias berkenalan pada 1 orang


atau lebih

15

Jela

beri

No
3.

DX keperawatn
Deficit

Tujuan
Sp1 : tujuan

Krteria hasil
Klien mampu melakukan perawatan

perawatan diri

Klien mampu melakukan

diri sendiri secara mandiri.

kebersihan diri sendiri

Sp2 : tujuan
Klien mampu makan sendiri
secara mandiri

16

Klien mampu makan secara


mandiri.

Catatan perembangan
N

Dx keperawatan

o
1.

Senin 01-09-2012
10:30 wib

Strategi plaksanaan
Dx 1 Sp1 :

Implementasi
-menyapa klien dan memperkenalkan

S : klie

diri selamat pagi buk : kenalkan

dan kli

hubungan saling

nama saya R, saya berasal dari akper

O : saa

percaya

sehat binjai saya akan tugas didini

tangan

selama 2 minggu

kedata

-menenyakan nama klien dan nama

A : ma

panggilan yang di sukai klien, nama

percay

buk siapa, ibuuk lebih senang di

P : inte

panggil apa?

beriku

a. Membina

- membuat kontrak intraksi yang jelas klien d


bu, hari ini kita sudah berkenlan,

kemam

bagaimana kalau tanggal 13 hari

dimilik

kamis pukul 10.30 wib kita bertemu


b. Klien dapat

disini?
- Mendiskusikan dengan kklien

S : klie

mengidentifikasi

tentang kemampuan dan

membe

kan aspek positif

aspek positef yang dimiliki

O : kli

yang dimiliki

klien seperti membantu

melaku

membersihkan ruangan
Memberikan pujian yang

A : klie

positif atas tindakan klien


bagus sekali dengan
menyapu dapat menjaga
kebersihan kita
17

positif

P : inte

pertem

2012 p

tentang

kegiata

dan me

Tanggal

Strategi pelaksanaan

Implementasi

o
14-09-2012
10.30 wib

Sp2 :

Menanyakan/mengingatkan

S : klie

kontrak yang telah isepakati

melak

melatih, dan

apakah ibu M masih ingat

dilatih

menysun

dengan janji kita kemaren?


Mendiskusikan dengan klien

O : kli

a. Memilih,

kegiatan tentang

tentang kemampuan dan aspek

yang paling

positif yang dimiliki klien

disukai oleh

diandingkan membantu

klien dan

pegawai, ibu lebih suka

melatih sesuai

membersihkan ruangan seperti

kemampuannya.

menyapu, mencuci piring,

sesuai

A : Sp

aktifita

P : inte

beriktn

memb

isolasi

bagus, semoga hal yang paling


ibu sukai dilakukan setiap
-

hari.
Memberikan dukungan dan
pjuian yang nyata setiap
kemajuan yang dilakukan

pasien
Menyusun daftar aktifitas
yang sudah dilatihkan bersama

klien
Member kesempatan
mengungkapkan perasaannya
setelah pelaksaan kegiatan ini?
Bagus! Semoga hal ini dapat

15-09-2012

Diagnose 2 Sp1.

18

dilakukan setiap hari


Menjelaskan kepada klien

S : me

10.30 wib

Menyadari
penyebab isolasi

tentang manfaat berinteraksi


Menanyakan apa yang
menyebabkan ibu tidak ingin

social

beriteraksi denga orang lain


labih suka duduk dikursi
menyendiri dan berdiam diri

kegiat

O : kli

menye

A : ma

erdiam

P : inte

pertem

tentan
lain.

17-09-2012
10.30 wib

Sp2 : tujuan
-

1. Menganjurkan klien untuk dapat

Klien mampu

berkenalan denga orang lain

mempraktekkan cara

bagaimana kalau hari ini kita coba

ja

berkenalan dengan 2
orang

berkenalan dengan teman saya?


2. Membantu klien untuk mengikuti
TAK
3. Memberi pujian pada setiap
kerugian klien dimana perasaan ibu
setelah melakukan TAK.

P
Membantu klien berinteraksi

tn
S

Klien berinteraksi dengan orang

dengan orang lain coba ibu sapa

lain secara bertahap

yang ada disamping ibu? Baggus,


Member pujian setiap kemajuan

18-09-2012

Sp3 ; tujuan

10.30 wib

pasien yang positif.

ta

m
19-09-2012

Dx3 Sp1
19

Menanyakan apakah masih ingat

e
S

10.30 wib

Mengajarkan pada klien

tanda-tanda bersih selama 30 menit

cara melakukan

akan membicarakan pentingnya

kebersihan diri sendiri

menjaga kebersihan bagaimana

cara mandi gosok gigi keramas dan

gunting kuku.
Menjelaskan atas yang digunakan

yang menjaga kebersihan dirinya


Member pujian pada setiap
tindakan yang mampu dilakukan

11.30

Sp2 membantu klien makan

pasien.
Selamat pagi ibu : bagaimana

la

yang baik dan yang benar secara

kabarnya hari ini, apakah mandi

mandiri

dang anti pakaian sudah dilakukan?

Hari ini kita akan latihan

bagaimana cara melakukan yang

baik, kita latihan selama 30 menit.


Mengkaji pengetahuan pasien

persiapan sebelum makan kita


harus cuci tangan yang bersih bila
perlu kita menggunakan sabun iya,
mari kita praktekkan, bagus!
Setelah kita duduk dan mengambil
makanan sebelumnhya kita berdoa
silahkan ibu yang pimpin, bagus!
Mari kita makan, saat makan kita
harus menyuap satu2 dengan
-

pakaiana rapi.
Setelah makan kita bereskan piring,
gelas kotor, ya betul, dan akhiri

dengan cuci tangan, bagus!.


Bagaimana perasaan ibu setelah
makan apa yang sebaiknya kita
lakukan? Hari2 berikutnya saya
berharap ibu melakukannya denga

20

rutin dan baik


Bagus dan semua tindakan ibu
lakukan dengan baik semoga
kegiatan ini ditingkatkan dan
dilakukan setiap hari.

21

BAB 4
PEMBAHASAN
Setelah kelompok melaku kan tindakann terhadap klien dengan gangguan
konsep diri harga diri rendah dari ruangan CEMPAKA RSJ PROVSU mulai
tanggal 10 september 2012 s/d 19 agustus 2012 kelompok melakukan kesenjangan
antara teoritis dengan study kasus dilapangan yang di lakukan oleh kelompok
maka dari itu kelompokakan membahas kesenjangan tersebut adalah sebagai
berikut.
A. Pengkajian
Pada pengkajian pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
format pengkajian perawatan jiw ayang telah di tetapkan tas yang di kumpulkan
dengan wawancara langsung dengan klien dari datacatatan keperawatan dan
medis di temukan keseenjangan antara data data teoritis dengan apa yang di
dapat denhan kasus di lapangan pengumpulan data yang di lakukan hanya
melelui wawancara,obsserpasi dan dari pendokumentasian keperaatan di
ruangan sedangkan data dari keluarga tidak di dapatkan haltersebut di karenakan
selama proses pegkajian keluarga tidak perna menjenguk.
Menurut data teoritis secara umum dari factor predis posisi di terangkan
bahwa HDR dapat terjadidari berbagai paktor psikologis,biologis dan factor
ginetik dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kelompok terhadap
klien tidak di temukan adanya factor ginetik yang dapat mempengaruhi HDR
karena anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
Data yangada pada kasus
1. Ds : Px mengatakan tidak berguna bagi keluarga dan masyarakat
Do : Px tanpak sedih
Masalah keperawatan : harga diri rendah

B. Diagnosa keperawatan
Tahap diagnosa keperawatan adalah kenyataan dan kesimpulan yang dapat
di ambil dari pengujian tentang kasus kesehatan klien pada tinjauan teoritis

22

Diagnosa keperawatan yang di jumpai pada teori :


Gangguan harga diri rendah
Sedangkan diagnose keperawatan yang dijumpai pada kasus :

Harga diri rendah


Isolasi social menarik diri
Deficit keperawatan diri
Diagnose yang ada pada kasus tetapi tidak ada di teori

Deficit keperawatan diri karna pasien jarang mandi ,kotor, serta tercium

aroma yang tidak sedap dari pasien


Isolasi social dari menarik diri karna pasien tanpak jarang bergaul dengan
temannya.

D . Intervensi Keperawatan
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan dan aspek positif yang di
3.

miliki oleh pasien


Kelien dapat memilih melatih dan menyusun rencana kegiatan yang

disukai oleh pasien


4. Klien mampu menyadari penyebab isolasi social
5. Klien mengetahui keuntungan dengan orang lain
6. Klien mampumelaksanakan personal higene

E . implementasi Keperawatan
Pelaksanaan adalah tahap di mana segera sesuatu rencana
keperawatan dilaksanakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhaan pasien
secara optimal setelah melakukan asuuhan keperawatan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan pasien secara optimal .kelompok telah melakukan asuhan
keperawatan atau tindakan yang telah di rencanakan yaitu :
23

Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif

yang

dimilikinnya ,mendorong klien mengekspresikan perasaan yang dimilki ketika


sepertimenyapa

ibu

suka

membantu

dalam

kebersihan

seperti

:menyapu,mengepel dsb . member pujian positif atas tindakan klien ,klien dapat
menetapkan ,memilih ,meralih dan menyusun rencana kegiatan yang sesuai
kemampuan klien ,dengan cara mendiskusikan dengan baikaktifitas yang masih
dapat dilakukannya ,memperhatikan respon yang kondusif yang menjadi
pandangan yang aktif ,membantu klien yang aktif ,membantu klien memilih
aktifitas yang dapat melatih nya ,member contoh aktifitas pelaksana yang dapat
dilakukan klien ,menyusun bersama klien dapat buat daftar aktifitas atau
kegiatan sehari-hari menyusun daftar aktifitas yang sudah di latih bersama klien
menyakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktifitas yang di lakukan
klien .

untuk mengetahui masalah klien waktu penulis membantu dari penyebab

isolasi social dengan cara perawat

menanyakan pendapat klien tentangt

kebersihan berinteraksi dengan orang lain,klien dapat mengeluh manfaat


berhubungan dengan orang lain
Membantu klien untuk berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
dengan cara mengucap salam menanyakan atau mengingatkan yang telah
disepakati ,menganjurkan klien untuk dapat berkenalan dengan orang
lain,petama mengucapkan salam terapiutik membuat kontrak dangan klien untuk
melakukan pertemuan ,mengajak klien untuk dapat berkenalan dengan dengan
teman sekamar,member pujian atas keberhasilan klien menganjurkian klien
untuk tetap mengungkapkan peraaannyna membuat kontrak,pertemuann untuk
selanjutnya .membantu klien untuk berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap pertama mengucapkan salam tarapeutik, membuat kontrakdengan klien
untuk melakukan pertemuan , menganjurkan klien untuk dapat

berkenalan

dengan teman sekamar, member pujian atas keberhasilan klien ,menganjurkan


klien

untuk

mengungkapkan

perasaan

nya

menganjurkabn

klienuntuk

mengungkapkan perasanya,membbuat kontrak untuk pertemuan selanjut nya

24

Untuk mengatasi masalah defis perawatan diri kelompok melaporkan


asuahan keperawatan berupa membentuk klien cara melakukan kebersihan diri
menanyakan apakah masih ingat apa tanda-tanda nya bersih selama 30 menit
kita akan membicarakan bagaimana cara mandi ,gosok gigi, keramas,bepergian
dan mengunting kuku yang benar menurut Ny. E mandi itu harus bagaimana ?
apa yang perlu di persiapkan .benar sekali E setelah mandi menganti pakaian .
Nah,bagus perasan nya menjadi segar sering sering ibu E melakukan setiap hari
nya

E . Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik dan rencana tentang
kesempatan klien dengan tujuan yang telah di laporkan , maka dapat diambil
kesimpulan .
1. Evaluasi pada diagnose harga diri rendah adalah klien tlah dapat
mengidentifikasi kemampuan yang di milki kemampuan yang poditif yaitu
: membantu dalam kebersihan lingkungan seperti menyapu dan mengepel
2. Evalusi pada isolasi social menarik diri klien sudah mau berinteraksi
dengan teman sekamar dan perawat yang sudah mengerti manfaat
berhubungan dengan orang lain,memperaktekkan berkenalann denngan
orang lain .
3. Evaluai pada deficit perawat diri klien sudah mulai mengerti tentang
pentingannya perawatan diri ,contoh nya adalah tidak dapat mandi sendiri
tanpa diperintah perawat dan memahami manfaat dari mandi
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan
tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung
atau tidak langsung di ekspresikan.(fownsun,1990)

25

Menurut schurt dan videhacn (1998) gangguan harga diri rendah


adalah penilaian negatifseseorang terhadap diri dan kemampuan yang di
ekspresikan secara langsung maupun tidak langsung.
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga
diri merasa gagal mencapai kainginan.(budi,19999)
Jadi dapat di simpulkan bahwa perasaan negatif terhadap diri
sendiri yang dapat di ekspresikan secara langsung dan tidak langsung di
tandai dengan adanya upaya menarik diri dari lingkungannya,yang di
sebabkan dari harga diri rendah.
Bermutu atau tidaknya pelayanan pelayanan keperawatan di suatu
rumah sakit sangat tergantung pada kerja sama perawat itu sendiri
.Apabila tidak ada satu hubungan yang baik antara sesama anggota dan
klien mana akan sulit membangun kepercayan masyarakat dalam Asuhan
Keperawatanyang di berikan agar kinerja dalam keperawatan berjalan
dengan efektif maka seorang perawat juga perlu memahami setiap
karakter yang berbeda dari setiap klien,selain dapat memberikan hasil
kerja yang baik.
Penggunaan terapis aktipitas kelompok dalam praktek keperawatan
jiwa memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan ,pengobatan
atau terapis serta pemulihan seseorang terutama harga diri rendah.
Peran keluarga sangat penting dalam proses penyembuhan
klien,misalnya keluarga harus sering datang berkunjung selama klien
dirawat di RSJ dan juga setelah klien pulang ,keluarga juga harus
membawa klien untuk kontrol secara teratur kepelayanan kesehatan jiwa
agar kekambuhan dapat dicegah.
5.2 Saran
Diharapkan pada keluarga agar sering mengunjungi klien selama
perawatan karena dengan seringnya keluarga berkunjung maka klien
merasa berarti bagi keluarga dan hal itu dapat membantu proses
kesembuhan bagi klien dan juga setelah pulang keluarga harus membawa
klien kontrol secara teratur dalam pengobatan dan tidak terjadi
kekambuhan secara berulang.

26

DAFTAR PUSTAKA
-

Dalami, ermawati, 009 Asuhan Keperawatan Jiwa, penerbit, trans info

media;Jakarta
Marlindawani,jenny,dkk 2010 Asuhan keperawatan pada klien denga
masalah psikososial dan gangguan jiwa, penerbit USU press 2010, medan

27

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN


MASALAH UTAMA GANGGUAN KONSEP DIRI HARGA
DIRI RENDAH DI RUANG CEMPAKA RUMAH SAKIT
JIWA DAERAH PROVINSI SUMATRA UTARA MEDAN
DISUSUN
O
L
E
28

KELOMPOK :
IKANG FAUZI
IRSAN JUFRI
JEFFRY
LISWAN DAHRI

KHAIRUL FAJRI
RUCI MAKA SUCI
MAIRIZA WATI
JANWAR HAKIM

AKADEMI KEPERAWATAN SEHAT


BINJAI
TA : 2012-2013
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN


MASALAH UTAMA GANGGUAN KONSEP DIRI
HARGA DIRI RENDAH DIRUANG CEMPAKA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
PROVINSI SUMATRA UTARA
MEDAN
29

DISETUJUI

PEMBIMBING RUMAH SAKIT JIWA

KORDINATOR AKADEMI
KEPERWATAN SEHAT BINJAI

(Leny Suarni SST,S.pd)

(Duma Farida Panjaitan S.Pd S.Kep. NS)

DISAHKAN
DIREKTUR AKPER SEHAT BINJAI

(Ilham Syahputra Siregar S.Kep)

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmatnya yang senantiasa melimpahkan karuniaNYA kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan laporan study kasus ini dengan baik.
Pembuatan laporan study kasus ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan program Diploma 111keperawatan AKPER SEHAT Binjai.Adapun
judul laporan ini Asuhan keperawatan jiwa Pada klien Dengan Masalah

30

Gangguan Konsep Diri :Harga Diri Rendah di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provsu Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam kasus penyusunan asuhan keperawatan
dan laporan study kasus ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna,baik dari penyusunan kata,pengetahuan maupun tehnik penulisan
.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun ,Dari
pembimbing .Demi perbaikan dan kesempurnaan laporan keperawatan ini.
Terwujudnya laporan study kasus ini tidak terlepas dari bantuan maupun
dorongan segala pihak.oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr Candra Safe SPOGsebagai direktur Rumah Sakit Jiwa provsu
Medan.
2. Ibu Duma Farida Panjaitan Spd Skep Ns sebagai kepala bidang
keperawatan sekaligus kepala bidang keperawatan dan dosen pembimbing
dalam laporan kasus ini.
3. Bapak H.Hasan Basri nasution SKM Mkes selaku ketua yayasan AKPER
Sehat Binjai.
4. Bapak Ilham Syahputra Siregar Skep selaku direktur AKPER Sehat Binjai.
5. Seluruh kepala ruangan dan staf ruangan cempaka Rumah Sakit Jiwa
Provsu Medan.
6. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan doa kepada panulis dalam
menyelesaikan laporan ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu dan memberikan motivasi
dan masukan untuk laporan ini.
Atas segala pertisipasinya dan pembimbing yang di berikan pada penulis
selama praktek di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan,penulis hanya bisa
berdoa

supaya

Allah

SWT

melimpahkan

berkahNYA

dalam

menyelesaikan study ini dan dapat bermanfaat bagi kita semua Amiin..

Binjai 21 September 2012-09-22

31

Hormat kami

Penulis

DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I pendahuluan
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6

latar belakang...................................................................................1
ruang lingkup...................................................................................1
tujuan penelitian...............................................................................2
tujuan umum.....................................................................................2
tujuan khusus....................................................................................2
metode penulisan..............................................................................2

bab II landasan teoritis...........................................................................................3


32

2.1 defenisi......................................................................................................3
2.2 rentang respon...........................................................................................3
2.3 tanda dan gejala.........................................................................................3
2.4 etiologi.......................................................................................................4
2.5 asuhan keperawatan...................................................................................5
Bab III tinjauan teoritis..........................................................................................10
3.1 pengkajian..................................................................................................10
3.2 analisa data................................................................................................14
3.3 rencana asuhan keperawatan.....................................................................17
Bab IV pembahasan...............................................................................................29
4.1 pengkajian..................................................................................................29
4.2 diagnosa keperawatan................................................................................30
4.3 perencanaan...............................................................................................30
4.4pelaksanaan.................................................................................................31
4.5 evaluasi......................................................................................................32
Bab V kesimpulan dan saran.................................................................................33
5.1 kesimpulan.................................................................................................33
5.2 saran ..........................................................................................................34
Daftar pustaka

33

Anda mungkin juga menyukai