Anda di halaman 1dari 36

FOR NEXT

STEP
LET’S PREPARE
2
2/1/20XX

IDEOLOGI
IDEOLOGI
IDEOLOGI IMM MUHAMMADIYAH
• TUJUAN • TUJUAN
• NILAI DASAR IKATAN • MUQADDIMAH
(NDI) • AD/ART
• AD/ART
• KEPRIBADIAN
• 6 PENEGASAN MUHAMMADIYAH
• TRIKODA / TROLOGI • MATAN KEYAKINAN DAN
CITA-CITA HIDUP
MUHAMMADIYAH
• KHITTAH PERJUANGAN
• TAFSIR 12 LANGKAH
3

What its Ideologi


• Ideologi berasal dari kata idea, berarti gagasan,
konsep, pengertian dasar, ide-ide dasar, atau cita-
cita dan logis artinya, logika, ilmu, pengetahuan.

• Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau


masyarakat yang sekaligus membentuk orang atau
masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi merupakan
sesuatu yang dihayati menjadi suatu
keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas
membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya.
Click icon to add picture

4
2/1/20XX

IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

• TUJUAN
• RUUMUSAN IDEOLOGI
1. MUQADDIMAH
2. AD/ART
3. KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
4. MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA
HIDUP MUHAMMADIYAH
5. KHITTAH PERJUANGAN
Sample Footer Text
6. TAFSIR 12 LANGKAH
5

IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
• Tujuan :
“Menegakkan dan Menjunjung Tinggi
Agama Islam Sehinga terwujudnya
Masyarakat Islam Yang Sebenar-
benarnya”

Sample Footer Text


6
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
• AD/ART, MUQADDIMAH
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat sesuai tujuan Muhammadiyah, maka dengan berkat dan rahmat
Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Qur’an : “Ali-Imran 104”
Pada tanggal 8 Dzulhiijah 1330 Hijriyah atau 18 November 1912 Miladiyah, oleh almarhum KHA. Dahlan didirikan suatu
persyarikatan sebagai “gerakan Islam” dengan nama “MUHAMMADIYAH”

• Tujuan :
“Menegakkan dan Menjunjung Tinggi Agama Islam Sehinga terwujudnya
Masyarakat Islam Yang Sebenar-benarnya”
7
2/1/20XX

SEJARAH MUHAMMADIYAH
• Sewaktu memasuki abad ke-20, Indonesia yang dikenal sebagai Hindia Belanda merupakan negara yang terjajah dan
terbelakang. Kondisi ini menyebabkan hancurnya berbagai tatanan kehidupan kenegaraan, ekonomi, sosial budaya,
bahkan ideologi masyarakat termasuk kaum muslimin sebagai warga mayoritas. Setelah runtuhnya kekuasaan-
kekuasaan monarkis di Nusantara, negara ini terbelenggu oleh kolonialisme. Hampir seluruh aspek kehidupan
terbelenggu oleh berbagai praktik kolonialisme yang berlangsung berabad-abad lamanya, sehingga rakyat menderita
lahir dan batin, miskin, bodoh dan terbelakang.
• Politik Etis (Kebijakan politik Islam), Kebijakan itu menampilkan “dua wajah” strategi kolonisasi Snouck Hugronje,
maka Belanda memerangi kaum muslimin di Indonesia dengan cara-cara yang tampak etis.
-Belanda menguatkan gelombang westernisasi pendidikan dan budaya di lapisan elite dan terpelajar.
-Belanda menggairahkan kembali tradisi Hindu-Islam terhadap kaum muslimin yang "kedap perubahan" karena
dibentengi oleh para ulama tradisionalis.
Keadaan ini berlangsung hampir satu abad, sehingga dua keadaan masyarakat. Sebagian kecil kaum muslimin Indonesia
tumbuh sebagai kaum terpelajar bahkan banyak yang menjadi perintis dan pejuang hak-hak bangsa Indonesia. Tetapi di
tengah-tengah sebagian besar masyarakat awam tumbuh dan berkembang dengan maraknya praktik takhayul, bid’ah dan
khurafat (sebagai bentuk penyimpangan agama) di tengah-tengah kehidupan umat Islam Indionesia.
8
2/1/20XX

FAKTOR LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUHAMMADIYAH

POLITIK SOSIAL KEAGAMAAN


• yakni penjajah Belanda yang • yakni kebodohan dan • yakni Islam tidak difahami dan
menjadikan bangsa Indonesia kemiskinan yang melanda di diamalkan oleh umat Islam
terbelakang secara ekonomi seluruh nusantara, sebagaimana mestinya
maupun sosial
9
2/1/20XX

SEJARAH BERIDIRNYA MUHAMMADIYAH PERAN KH. AHMAD DAHLAN

RIWAYAT HIDUP PENDIDIKAN


• Ahmad Dahlan yang • pada tahun 1890 ia pergi ke Makkah dan
waktu mudanya bernama belajar selama satu tahun. Dan sekitar
Muhammad Darwis, lahir tahun 1903 sekali lagi ia mengunjungi
pada tahun 1235 H (1868 tanah suci di mana ia tinggal selama dua
M) di Kampung Kauman tahun dan belajar pada Syekh Ahmad
Yogyakarta. Chatib. Selama waktu tersebut ia
menuntut ilmu agama Islam seperti
tafsir, tauhid, fiqih, tasawuf, ilmu falak
dan sebagainya
10
2/1/20XX

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
PENDAHULUAN RUMUSAN
• Kepribadian Muhammadiyah merupakan • DASAR GERAK DAN AUM
rumusan yang menggambarkan hakekat • PEDOMAN AUM DAN PERJUANGAN
Muhammadiyah, serta apa yang menjadi MUHAMMADIYAH
dasar dan pedoman amal usaha dan
• SIFAT MUHAMMADIYAH
perjuangan Muhammadiyah, serta sifat-sifat
yang dimilikinya. Kepribadian
Muhammadiyah ini berfungsi sebagai
landasan, pedoman dan pegangan bagi gerak
Muhammadiyah menuju cita-cita
terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya
Sample Footer Text
11
2/1/20XX

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.

2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.

3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.


4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah.

6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam.

8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.

9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat
adil dan makmur yang diridlai Allah SWT.

10. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
Click icon to add picture

12
2/1/20XX

MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP


MUHAMMADIYAH

• Dalam Matan Kayakinan dan Cita-Cita Hidup


Muhammadiyah (MKCHM) menyadarkan kita sebagai
pegawai (Pimpinan, Dosen, dan Karyawan) Universitas
Muhammadiyah Jember harus meyakini bahwa satu- satunya
agama yang benar ialah Ad-dienul Islam. Sehingga sumber
hukum Islam yang utama yaitu Al- Qur’an dan Sunnah
Maqbullah di jadikan sebagai pegangan dasar untuk
mewujudkan cita-cita hidup Muhammadiyah.
13
2/1/20XX

MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP


MUHAMMADIYAH

Sistematika MKCHM

1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah 2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah
Amar Ma’ruf Nahi Munkar , beraqidah Islam dan
bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak
dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama,
Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya
adil, makmur yang diridhai Allah SWT , untuk
malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai
dan khalifah Allah di muka bumi.
hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang
masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan
spritual, duniawi dan ukhrawi.
14
2/1/20XX

MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP


MUHAMMADIYAH

4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran islam yang meliputi bidang-bidang :


3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Aqidah, Akhlak, Ibadah dan Muamalah Duniawiyah.
Islam berdasarkan: • Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala
kemusyrikan, bid’ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran
a. Al-Qur’an: Kitab Allah yang Islam.
diwahyukan kepada Nabi Muhammad • Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai- nilai akhlak mulia dengan berpedoman
SAW ; kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan
manusia.
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan • Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW,
palaksanaan ajaran- ajaran Al-Qur’an tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
yang diberikan oleh Nabi Muhammad • Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan
SAW deng an meng gunakan akal
dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT .
fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
15
2/1/20XX

MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH

5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang
mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah
SWT: “BALDATUN THAYYIB ATUB WAROBBUN GHOFUR”

( K eputusan Ta nwir T ahun 1969 di Ponorogo)

Catatan:

Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah:
• Atas kuasa T anwir tahun 1970 di Yogyakarta;
• Disesuaikan denganKeputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta. Sample Footer Text
16
2/1/20XX

T anwir tahun 1970 di Yogyakarta

• Rumusan matan “Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah (MKCHM)” terdiri dari 5 (lima) angka. Lima angka
tersebut dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

KELOMPOK KESATU : Mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis, ialah angka 1 dan 2
KELOMPOK KEDUA : Mengandung persoalan mengenai faham Agama menurut Muhammadiyah, ialah: angka 3 dan
4,
KELOMPOK KETIGA : Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam masyarakat Negara
Republik Indonesia
17
2/1/20XX

TAFSIR 12 LANGKAH MUHAMMADIYAH


1. Memperdalam Masuknya Iman 2. Memperluas Faham Agama 3. Memperbuahkan Budi Pekerti

• Hendaklah iman itu • Hendaklah iman itu • Hendaklah diterangkan dengan


ditablighkan, disiarkan dengan ditablighkan, disiarkan dengan jelas tentang akhlaq yang
selebar-lebarnya, yakni diberi selebar-lebarnya, yakni diberi terpuji dan akhlaq yang tercela
riwayatnya dan diberi dalil riwayatnya dan diberi dalil serta membahas tentang
buktinya, dipengaruhkan dan buktinya, dipengaruhkan dan memiliki akhlaq yang
digembirakan, sampai iman itu digembirakan, sampai iman itu mahmudah dan menjauhi
mendarah daging, masuk di mendarah daging, masuk di akhlaq yang madzmumah itu,
tulang sumsum dan mendalam tulang sumsum dan mendalam sehingga menjadi amalan kita
di hati kita, sekutu-sekutu di hati kita, sekutu-sekutu sebagai seorang
Muhammadiyah seumumnya. Muhammadiyah seumumnya. Muhammadiyah, kita berbudi
pekerti yang baik juga berjasa.
18
2/1/20XX

TAFSIR 12 LANGKAH MUHAMMADIYAH


4. Menuntun Amalan Intiqad (self
5. Menguatkan Persatuan 6. Menegakkan keadilan
correctie)
• Hendaklah senantiasa melakukan • Hendaklah menjadikan tujuan • Hendaklah keadilan itu
perbaikan diri kita sendiri (self kita juga, akan menguatkan dijalankan semestinya,
correctie), segala usaha dan persatuan organisasi dan walaupun akan mengenai
pekerjaan kita supaya diperbaiki mengokohkan pergaulan badan sendiri, dan ketetapan
lagi. Buah penyelidikan perbaikan persaudaraan kita serta yang sudah seadil-adilnya itu
itu dimusyawarahkan ditempat yang menyamakan hak-hak dan dibela dan dipertahankan di
tentu,dengan dasar mendatangkan memerdekakan lahirnya manapun.
maslahat dan menjauhkan pikiran-pikiran kita.
mudharat, sedang yang kedua ini
didahulukan dari yang pertama.
19
2/1/20XX

TAFSIR 12 LANGKAH MUHAMMADIYAH


6. Melakukan Kebijaksanaan, Dalam gerak kita tidaklah melupakan hikmah, hikmah hendaklah disendikan kepada Kitabullah dan
Sunnaturrasulillah. Kebijaksanaan yang menyalahi kedua pegangan kita itu, harus kita buang, karena itu bukan kebijaksanaan yang
sesungguhnya,dengan tidak mengurangi segala gerakan kemuhammadiyahan, maka pada tahun 1838-1940 H.
7. Menguatkan Majlis Tanwir, Sebab majlis ini nyata-nyata berpengaruh besar dalam kalangan kita Muhammadiyah dan sudah menjadi tangan
kanan yang bertenaga disisi Hoofdbestuur (PP) Muhammadiyah, maka wajib kita perteguhkan dengan diatur sebaik- baiknya.
8. Mengadakan Kenferensi, Untuk mengadakan garis yang tentu dalam langkah-langkah bagian kita, maka hendaklah kita berikhtiar mengadakan
Konperensi bagian, contoh Konperensi Bagian: Penyiaran Agama seluruh Indonesia dan lain-lain sebagainya.
9. Memusyawarahkan Putusan, Agar dapat keringanan dan dipermudahkan pekerjaan, maka hendaklah setiap ada keputusan yang mengenai kepala
Majlis (Bagian), dimusyawarahkanlah dengan yang bersangkutan itu lebih dahulu, sehingga dapat mentanfidzkan dengan cara menghasilkannya
dengan segera.
10. Memusyawarahkan, Untuk mengadakan garis yang tentu dalam langkah-langkah bagian kita, maka hendaklah kita berikhtiar mengadakan
Konperensi bagian, contoh Konperensi Bagian: Penyiaran Agama seluruh Indonesia dan lain-lain sebagainya.
11. Mengawaskan Gerak Langkah, Pemandangan kita hendaklah kita tajamkan agar mengawasi gerak kita yang ada didalam muhammadiyah, yang
sudah berlalu, yang masih langsung dan yang bertambah (yang akan datang/berkembang).
12. Mempersambungkan Gerakan Luar, Kira berdaya-upaya akan memperhubungkan diri kepada iuran (ekstern), lain-lain persyarikatan dan
pergerakan di Indonesia, dengan dasar Silaturahim, tolong-menolong dalam segala kebaikan, yang tidak mengubah asasnya masing-masing,
terutama hubungan kepada persyarikatan dan pemimpin Islam.
Click icon to add picture

20
2/1/20XX

KHITTAH
PERJUANGAN
• Secara etimologis, kata khittah berasal dari derivasi bahasa
Arab yang berarti rencana, jalan, langkah atau garis (Kamus
Al- Munawwir). Sedangkan secara terminologis yaitu suatu
pikiran untuk melaksanakan perjuangan ideologi atau
keyakinan hidup

• Dalam Muhammadiyah, Khittah dipakai untuk menyebut


panduan langkah-langkah dalam berjuang. Khittah adalah
pedoman yang dipegang oleh Muhammadiyah yang sangat
berguna ketika menghadapi kenyataan yang sebenarnya di
masyarakat. Singkatnya khittah adalah garis-garis haluan
perjuangan Muhammadiyah.

Sample Footer Text


Click icon to add picture

21
2/1/20XX

KHITTAH
PERJUANGAN
• KHITTAH PALEMBANG 1956-1959
• KHITTAH PONOROGO 1969-1971
• KHITTAH UJUNG PANDANG 1971-
1990
• KHITTAH SURABAYA 1978
• KHITTAH DENPASAR 2002

Sample Footer Text


22
2/1/20XX

KHITTAH PERJUANGAN
1. Hakekat Muhammadiyah,
Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari dalam ataupun karena
persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi
kehidupan masyarakat, diantaranya bidang sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan, yang menyangkut perubahan struktural
dan perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.

Muhammadiyah sebagi gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu, senantiasa mempunyai
kepentingan untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, serta menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang sesuai
dengan lapangan yang dipilihnya, ialah masyarakat, sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya:
“menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang
diridhoi Allah SWT”.

Dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas prinsip gerakannya, seperti yang dimaksud di
dalam Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.

Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah itu senantiasa menjadi landasan gerakan Muhammadiyah, juga bagi
gerakan dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam bekerjasama dnegan golongan Islam
lainnya.
23
2/1/20XX

KHITTAH PERJUANGAN
2. Muhammadiyah dan Masyarakat
Sesuai dengan khittahnya, Muhammadiyah sebagai Persyarikatan memilih dan menempatkan diri sebagai
Gerakan Islam amar ma’ruf nahi munkar dalam masyarakat, dengan maksud yang terutama ialah membentuk keluarga
dan masyarakat sejahtera sesuai dengan Dakwah Jama’ah.
Disamping itu Muhammadiyah menyelenggarakan amal usaha seperti tersebut pada Anggaran Dasar
pasal 4, dan senantiasa berikhtiar untuk meningkatkan mutunya.
Penyelenggaraan amal usaha tersebut merupakan sebagian ikhtiar Muhammadiyah untuk mencapai Keyakinan dan Cita-
cita Hidup yang bersumberkan ajaran Islam, dan bagi usaha untuk terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur
yang diridhai Allah SWT.
24
2/1/20XX

KHITTAH PERJUANGAN
3. Muhammadiyah dan Politik
Dalam bidang politik, Muhammadiyah berusaha sesuai dengan khittahnya: dengan dakwah anar ma’ruf nahi munkar
dalam arti dan proporsi yang sebenar- benarnya, Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara operasional dan secara
kongkrit riil, bahwa ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan
Undang- Undang Dasar 1945 menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejatera, bahagia, materil dan spritual yang
diridhai Allah SWT . Dalam melaksanakan usaha itu, Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada kepribadiannya.
usaha Muhamadiyah dalam bidang politik tersebut merupakan bagian gerakannya dalam masyarakat,
dan dilaksanakan berdasar landasan dan peraturan yang berlaku dalam Muhammadiyah.

• Dalam hubungan ini Muktamar Muhammadiyah ke-38 telah menegaskan bahwa:

1. Muhammadiyah adalah Gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam segala bidang kehidupan manusia dan masyarakat, tidak
mempunyai hubungan organisatoris dengan dan tidak merupakan afiliasi dari sesuatu Partai Politik atau Organisasi apapun.
2. Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau memasuki organisasi lain, sepanjang tidak
menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Persyarikatan
Muhammadiyah.
25
2/1/20XX

KHITTAH PERJUANGAN
4. Muhammadiyah dan Ukhuwah Islamiyah
Sesuai dengan kepribadiannya, Muhammadiyah akan bekerjasama dengan golongan Islam manapun juga
dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan Agama Islam serta membela kepentingannya.Dalam melakukan
kerjasama tersebut, Muhammadiyah tidak bermaksud menggabungkan dan mensubdornisasikan organisasinya
dengan organisasi atau instiutsi lainnya.

5. Dasar Program Muhammadiyah


Berdasarkan landasan serta pendirian tersebut di atas dan dengan memperhatikan kemampuan dan potensi
Muhammadiyah dan bagiannya, perlu ditetapkan langkah kebijaksanaan sebagai berikut:
• Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai Persyarikatan y ang menghimpun sebagian anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat
yang beriman teguh, ta’at beribadah, berakhlaq mulia, dan menjadi teladan yang baik di tengah-tengah masyarakat.
• Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentang hak dan kewajibannya sebagai warganegara dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan kepekaan sosialnya terhadap persoalan-persoalan dan kesulitan hidup masyarakat
• Menempatkan kedudukan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan untuk melaksanakan dakw ah amar ma’ruf
nahi munkar kesegenap penjuru dan lapisan masyarakat serta di segala bidang kehidupn di negara Republik
Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
26
2/1/20XX

IDEOLOGI IMM
• TUJUAN
• RUMUSAN IDEOLOGI
1. NILAI DASAR IKATAN (NDI)
2. AD/ART
3. 6 PENEGASAN
4. TRIKODA / TRILOGI
5. IDENTITAS IMM Sample Footer Text
27

TUJUAN IMM
• “MENGUSAHAKAN
TERWUJUDNYA AKADEMISI
ISLAM YANG BERAKHLAK MULIA
DALAM RANGKA MENCAPAI
TUJUAN MUHHAMADYAH”

• BERDIRI PADA TANGGAL, 14 Maret 1964/29 Syawal


1384 H.
28
2/1/20XX

FAKTOR BERDIRINYA IMM


• INTERNAL

• Adalah faktor yang berasal dari dalam Persyarikatan Muhammadiyah selaku induk ortom-ortom yang ada. Faktor ini banyak
dipengaruhi oleh motivasi idealisme untuk mengembangkan ideology Muhammadiyah atau paham Islam menurut Muhammadiyah
sampai kepada cita-citanya. Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi kemasyarakat berbasis Al Qur’an dan Al Hadits bertujuan untuk
menegakkan dan menunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT (AD
Bab II : 3).

• Cita ideal ini mengharuskan Muhammadiyah untuk mampu memasuki seluruh lini kehidupan manusia yang heterogen, termasuk di
dalamnya adalah kalangan mahasiswa. Walaupun Muhammadiyah sebagai anggota istimewa Masyumi, terikat ikrar Abadi umat Islam
yang dicetuskan pad tanggal 25 Desember 1949 yang salah satu isinya menyatakan bahwa satu-satunya organisasi mahasiswa Islam
adalah HMI. Namun Muhammadiyah secara institusional berpendapat bahwa kehadiran HMI sebagai organisasi mahasiswa Islam terlalu
terbuka dengan berbagai macam faham keagamaan yang dibawa oleh masing-masing anggotanya, hal ini tidak memungkinkan bagi HMI
untuk membawa misi pencerahan dakwah amar ma’ruf nahi munkar Muhammadiyah.
29
2/1/20XX

FAKTOR BERDIRINYA IMM


• Akhirnya pada Muktamar Muhammadiyah ke – 25 pada tahun 1936 di Jakarta. Muhammadiyah bertekad untuk
mendirikan perguruan tinggi Muhammadiyah yang ditindaklanjuti dengan perintisan Fakultas Hukum dan Filsafat di
Padang Panjang yang berdiri pada tanggal 18 November 1955 dan secara berturut-turut diikuti dengan berdirinya Perguruan
Tinggi Pendidikan Guru di Jakarta dan di Surakarta, Akademi Tabligh Muhammadiyah di Yogyakarta serta Fakultas ILmu
Sosial di Jakarta. Kemudian pada tahun 1962 diadakan Kongres Mahasiswa Muhammadiyah di Yogyakarta, kemudian pada
tanggal 15 Desember 1963 didirikan Lembaga Dakwah Mahasiswa yang kemudian diusulkan berubah nama menjadi IMM.
Selanjutnya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

(IMM) secara resmi berdiri pada tanggal 14 Maret 1964 di Jogjakarta, berdasarkan SK PP Muhammadiyah tanggal 14
Maret 1964/29 Syawal 1384 H.
• Adapun pendiri IMM antara lain : Djazman Al Kindi, Soedibjo Markoes, M. Amien Rais, Yahya Muhaimin, dan Rosyad Saleh
30
2/1/20XX

FAKTOR BERDIRINYA IMM


• EKSTERNAL

• Adalah faktor yang berawal dari luar Muhammadiyah atau kondisi umat Islam dan kondisi bangsa Indonesia pasca kemerdekaan yang
mengalami banyak pergolakan. Kondisi umat Islam pra dan pasca kemerdekaan cenderung tidak mengalami perkembangan yang signifikan.
Umat Islam masih terjebak dalam ritus beragama yang berkembang di masa lalu yang banyak dipengaruhi oleh budaya nenek moyang yang
mengarah kepada sinkritisme bahkan animisme yang bertolak belakang dengan ajaran Islam yang murni. Hal ini tidak hanya melanda
masyarakat yang rata-rata memiliki tingkat pendidikan yang rendah tapi juga kalangan mahasiswa, yang seharusnya berfikir lebih maju
dibanding masyarakat secara umum. Umat Islam pada masa itu juga terjerembab sangat jauh dalam kemiskinan dan kebodohan yang terstruktur
akibat penjajahan di masa pra kemerdekaan. Kemiskinan dan kebodohan ini adalah faktor utama yang menyebabkan terjadinya kemerosotan
paham agama yang terdistorsi oleh ketidakmampuannya melawan hegemoni budaya nenek moyang yang sinkritis tersebut.

• Sedangkan kondisi kebangsaan pada masa itu banyak diwarnai gerakan komunis PKI yang secara terang-terangan memberangus seluruh
sendi-sendi kehidupan bangsa yang banyak dipelopori oleh ormas-ormas Islam. Hal ini semakin diperparah dengan terjadinya pergolakan
ditingkat OKP (Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda). Organisasi mahasiswa dan kepemudaan menemui jalan buntu dalam mempertahankan
independensi dan partispasi aktif dalam membangun bangsa pasca kemerdekaan. Bahkan gerakan mahasiswa sudah mulai terpolarisasi
(terkotak-kotak) oleh kepentingan sesaat (pragmatisme) sehingga semakin lama semakin melemah dan berekses terhadap persatuan dan kesatuan
dalam skala nasional.
31
2/1/20XX

NILAI DASAR IKATAN


1. IMM adalah Gerakan mahasiswa yang bergerak tiga bidang keagamaan, kemahasiswaan dan kemasyarakatan.
2. Segala bentuk Gerakan IMM tetap berlandaskan pada agama islam yang hanif dan berkarakter Rahmat bagi
semesta alam.
3. Segala bentuk ketidak adilan, kesewenang-wenangan dan kemungkaran adalah lawan besar Gerakan IMM
perlawanan terhadapnya adalah kewajiban setiap kader IMM
4. Sebagai Gerakan mahasiswa yang berdasarkan islam dan berangkat individu-individu mukmin, maka kesadaran
melakukan syariat islam adalah suatu kewajiban dan sekaligus mempunyai tanggung jawab untuk mendakwahkan
kebenaran ditengah Masyarakat.
5. Kader IMM merupakan inti Masyarakat utama, yang selalu meyebarkan cita-cita kemerdekaan, kemuliaan dan
kemaslahatan Masyarakat sesuai dengan semangat pembebasan dan pencerahan yang dilakukan nabiyullah
Muhammad saw.
32
2/1/20XX

6 PENEGASAN
1. Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa Islam
2. Menegaskan bahwa Kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM
3. Menegaskan bahwan fungsi IMM adalah eksponen mahasiswa dalam
Muhammadiyah.

4. Menegaskan IMM adalah organisasi yang sah dengan mengindahkan segala hukum,
undang- undang, peraturan, serta dasar dan falsafah Negara
5. Menegaskan bahwa Ilmu adalah amaliah dan amalan adalah ilmiah
6. Menegaskan bahwa Amal IMM adalah Lillahi Ta’ala dan senantiasa diabdikan
untuk kepentingan bangsa, umat dan persyarikatan
33
2/1/20XX

TRIKODA & TRILOGI


• TRIKODA
1. Spiritual
2. Intelektual
3. Humanitas

TRILOGI
4. Keagamaan
5. Kemahasiswaan
6. Kemasyarakatan

Sample Footer Text


34
2/1/20XX

IDENTITAS IMM
1. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah organisasi kader yang bergerak dibidang keagamaan,
kemahasiswaan, dan kemasyarakatan dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah

2. Sesuai dengan gerakan Muhammadiyah, maka Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memantapkan gerakan
dakwah ditengah-tengah masyarakat, khususnya dikalangan mahasiswa
3. Setiap anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, harus mampu memadukan kemampuan ilmiah (intelektual)
dan aqidahnya (spiritual)

4. Oleh karena itu, setiap anggota harus tertib dalam beribadah, tekun dalam studi dan mengamalkan ilmunya
untuk menyatalaksanakan ketaqwaan dan pengabdiannya kepada Allah SWT.
35
2/1/20XX

JANGAN
LUPA
BISMILLAH

Sample Footer Text


36
2/1/20XX

Sample Footer Text

Anda mungkin juga menyukai