Anda di halaman 1dari 11

KE MU H A M M A D I YA H A N &

LEM EN T AS I T R I K O D A IM M
IMP HA MA D AB DUL RO HMAN
OLEH: MU

K SY A F I’ I M A ’AR IF - U MU KA
SEKOLAH KADER P
A B T U, 1 2 NO V E MB ER 2 0 22
S
KONDISI REALITAS SEKITAR TAHUN 1912
POLITIK keagamaan
sosial
• KASUNANAN DAN KASULTANAN • TBC
DIBAWAH KENDALI BELANDA
• DISERANG WABAH • MARAKNYA KRISTENISASI
• TANAM PAKSA OLEH BELANDA
• BANYAK ORANG TUA YANG • ISLAM DIANGGAP HANYA
• TEKANAN PAJAK OLEH APPARAT MENINGGL SEBAGAI IDENTITAS
PEMERINTAHAN SETEMPAT
PRIBUMI
• TERJADI KRISIS EKONOMI • KEMISKINAN AKUT
GLOBAL • PENDIDIKAN RENDAH • PEMIMPIN DENGAN
PEMAHAMAN ISLAM
• STATUS QUO PEMUKA AGAMA DIASINGKAN
MUHAMMADIYAH
• LAHIR DI YOGYAKARTA
• PADA SENIN LEGI, 7 DZULHIJJAH 1330 H/18 NOVEMBER 1912 M
• PENDIRI KH. AHMAD DAHLAN
• SPIRIT AWAL PERINTISAN TEOLOGI AL ASR (DIKAJI 9 BULAN) & TEOLOGI AL MAUN (DIKAJI 3 BULAN)
• BENTUK NYATA GERAKAN: PANTI ASUHAN, MPKO, SEKOLAHAN.
PERJALANAN PERSYARIKATAN
Pra kemerde pasca
Orde lama
kemerdekaan kaan kemerdekaan

Abad ke- pasca


reformasi reformasi Orde baru
2
TAKDIR MENETAPKAN IMM LAHIR!!!
FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL
• TANGAN BESI SOEKARNO
• MASYUMI DIBUBARKAN
TAHUN 1960 • MUHAMMADIYAH MERASA TERLALU DALAM MASUK RANAH
POLTIK PRAKTIS
• PENGARUH IDIOLOGI PKI
• LEWAT KHITHOH MENEGASKAN BAHWA MUHAMMADIYAH
• KRISIS EKONOMI NETRAL TERHADAP POLITIK DAN SEBAGAI ORGANISASI
• MASA DEPAN BANGSA DAKWAH KEMASYARAKATAN
DITANGAN MAHASISWA
• MULAI BERDIRI UNIV. MUHAMMADIYAH
• PEMUDA MUHAMMADIYAH TIDAK MAMPU LAGI
MENGAKOMODIR KEBUTUHAN MAHASISWA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
• LAHIR DI YOGYAKARTA
• PADA 29 SYAWWAL 1384 H/14 MARET 1964 M
• PENDIRI DJAMAN AL KINDI
• SPIRIT AWAL PERINTISAN 6 PENEGASAN IMM
(6 penegasan imm tercetuskan saat muktamar imm ke-1 pada 1-5 mei 1965 di Solo, yang menegaskan bahwa
1. Imm adalah gerakan mahasiswa islam, 2. Kepribadian muhammadiyah adalah landasan perjuangan imm, 3.
Fungsi imm adalah eksponen mahasiswa dalam muhammadiyah, 4. Imm adalah organisasi yang sah, 5. Ilmu
adalah amaliah dan amal adalah ilmiah, 6. Amal imm adalah lillahi ta’ala dan untuk kepentingan rakyat)
TRI KOMPETENSI DASAR IMM
Intelektual adalah akar dari suatu gerakan, sebagaimana pendapat
Kuntowijoyo bahwa orang yang hidup dalam masyarakat dan meminjamkan
pisau analisisnya kepada masyarakat, agar mereka (masyarakat) bisa
menghadapi problematika dan merumuskan sendiri solusinya. Maka
seyogianya, seorang intelektual memiliki cakrawala keilmuan yang
mumpuni, berpikir yang logis dan ilmiah, serta memiliki keikhlasan untuk
bermasyarakat, guna menjawab setiap tantangan realitas. Sejalan dengan
itu, Sani dalam Manifesto Gerakan Intelektual Profetik menjelaskan bahwa
intelektual yang berbasis gerakan profetik, bukan hanya melakukan tindakan INTELEKTUALITAS
protes terhadap kebijakan-kebijakan para penguasa, tapi juga penting untuk
melakukan pemberdayaan dan pendampingan di bawah (masyarakat).
TRI KOMPETENSI DASAR IMM

ketika memiliki intelektualitas yang kuat, maka akan tercermin dari perilaku kita
sehari-hari (akhlak), baik dalam hal beribadah maupun dalam berhubungan sesama
manusia.IMM lahir di rahim Muhammadiyah adalah untuk menjalankan visi
perbaikan akhlak di kalangan masyarakat kampus (mahasiswa). Semangat
historisitas ini tidak boleh bergeser apalagi berubah, bahwa IMM merupakan religiusitas
kekuatan moral bangsa, IMM merupakan pundi-pundi integritas bangsa, IMM
merupakan laboratorium pendidikan karakter bagi mahasiswa di berbagai
kampus .  Begitupun ketika kita memiliki religiusitas yang baik, maka kita harus baik
terhadap sesama manusia dan senantiasa memperkuat basis yakni dengan
mengamalkan nilai-nilai ketuhanan ke dalam perilaku dan tindakan.
TRI KOMPETENSI DASAR IMM
HUMANITAS Humanitas dipahami sebagai kompetensi hubungan sosial atau kemanfaatan
kepada manusia.hal ini sesuai dengan wasiat Rasulullah Muhammad SAW
dalam haditsnya,sebagai berikut :
 
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia”
(Hadits Riwayat Ahmad,ath Thabrani,ad Daruqutni)

ketika humanitas kita baik maka itu adalah cerminan dari nilai-nilai
keislaman dan intelektualitas yang dimiliki.
REFRENSI
• ABDUL HALIM SANI, MANIFESTO GERAKAN INTELEKTUAL PROFETIK.
• AHMAD MANUSR S, API SEJARAH.
• CALVIN RICKLEFS, MENGISLAMKAN JAWA.
• FARID FATHONI A.F, KELAHIRAN YANG DIPERSOALKAN.
FASTABIQUL KHOIRAT . . . . .
“TERBENTUKNYA AKADEMISI ISLAM YANG
BERAKHLAK MULIA DEMI MENDUKUKUNG
TUJUAN HIDUP MUHAMMADIYAH”
(TUJUAN IMM)

Anda mungkin juga menyukai