Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fadilah Istiqamah

Nim : H071211023
Tugas Pekan XII PAI
Materi : Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan Ummat
1. Konsep Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah model masyarakat kota yang dibangun oleh Nabi
Muhammad selepas hijrah ke Madinah. Dunia mengakuinya sebagai model masyarakat
yang paling maju pada saat itu. Pola masyarakat madani oleh orang barat kini
disepadankan dengan civil society yang dipandang modern oleh mereka. Adapun
masyarakat madani berasal dari bahasa Arab zaman Rasulullah SAW yang artinya juga
sama dengan masyarakat kota yang sudah disentuh oleh peradaban baru (maju), lawan
dari masyarakat madani adalah masyarakat yang masih mengembara yang disebut
pengembara (badui).
Konsep masyarakat madani merupakan konsep yang bersifat universal, sehingga perlu
adaptasi dan disosialisasikan apabila konsep ini akan diwujudkan di Indonesia, karena
konsep masyarakat madani lahir dari masyarakat asing. Selain itu, konsep masyarakat
madani merupakan suatu konsep yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia, bukan
perkerjaan mudah, karena terkait dengan persoalan budaya dan sikap hidup masyarakat.
Apabila konsep ini akan diaktualisasikan dalam wacana masyarakat Indonesia, diperlukan
suatu konsep, perlu ada langkah-langkah yang kontinyu dan sistematis yang dapat
merubah paradigma, kebiasaan, dan pola hidup masyarakat Indonesia.
2. Karakteristik Masyarakat Madani
Masyarakat madani dalam pandangan lslam adalah masyarakat yang beradab,
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang maju dalam penguasaan iptek. Karena itu
dalam sejarah filsafat, sejak filsafat Yunani sampai masa filsafat lslam dikenal istilah
Madinah atau polis yang berarti kota yaitu masyarakat yang berperadaban. Masyarakat
madani yang menjadi sentral idealisme yang diharapkan oleh masyarakat seperti yang
tercantum dalam Q.S. Saba't 34:15. Masyarakat yang sejahtera, bahagia itulah yang oleh
Allah dijadikan negara ideal bagi umat lslam dimana pun dan yang hidup di abad mana
pun, mempunyai cita-cita untuk hidup dalam negara yang baik dan sejahtera, dan
bertakwa kepada Allah SWT.
Piagam Madinah sebagai rujukan pembinaan masyarakat madani berisi kesepakatan
ketiga unsur masyarakat untuk saling tolong-menolong, menciptakan kedamaian dalam
kehidupan sosial, menjadikan Al-Qur'an sebagai konstitusi, menjadikan rasul sebagai
pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusannya dan memberi kebebasan bagi
penduduk untuk memeluk agama sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
Masyarakat Madani sebagai masyarakat yang paling ideal memiliki identitas khusus yaitu;
ber-Tuhan, damai, tolong menolong, toleran, keseimbangan antara hak dan kewajiban
sosial, berpandangan tinggi dan berakhlak mulia.
3. Peranan Ummat Islam
Dalam konteks masyarakat lndonesia, di mana umat lslam adalah mayoritas, peranan
umat lslam untuk mewujudkan masyarakat madani sangat besar. Kondisi masyarakat
lndonesia sangat bergantung pada kontribusi yang diberikan oleh umat lslam. Peranan
umat lslam itu dapat direalisasikan melalui jalur hukum, sosial-politik, ekonomi, dan yang
lain. Sistem hukum, sosial-politik, ekonomi dan yang lain di lndonesia, memberikan ruang
kepada umat lslam untuk menyalurkan aspirasinya secara konstruktif bagi kepentingan
bangsa secara keseluruhan.
Namun secara kualitatif peranan umat islam masih rendah, sehingga perlu
pemberdayaan secara sistematis. Sikap amar ma'ruf dan nahi munkar juga masih sangat
lemah. Hal itu dapat dilihat dari fenomena-fcnomena sosial yang bertentangan dengan
ajaran lslam, seperti angka kriminalitas yang tinggi, korupsi yang terjadi di semua sektor,
dan kurangnya rasa aman. Jika umat lslam lndonesia benar-benar mencerminkan sikap
hidup yang lslami, psti bangsa lndonesia bisa menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera.
4. Etos Kerja Islami
Etos kerja mencerminkan nilai kerohanian yang membentuk kepribadian dan
terekspresikan melalui sikap dan perilaku produktif bagi umat lslam, sifat etos kerjanya
adalah etos kerja lslami yang dilandasi oleh ajaran al-Qur'an dan al-Sunnah. Al-Qur'an
menjelaskan bahwa umat lslam adalah umat yang terbaik karena melakukan amar ma'ruf
dan nahi munkar serta beriman kepada Allah. Nilai kebaikan umat lslam tersebut dapat
terealisasi apabila keimanannya menghasilkan amal yang shalih. Oleh karena itu, Allah
akan menilai siapa yang paling baik amalnya. lslam memotivasi umatnya untuk
berkompetisi dalam kebaikan, memiliki etos kerja yang baik, yang menentukan nilai
hidup di dunia dan konsekuensi di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai