Anda di halaman 1dari 2

Laughlin dan Moulton dalam Hasibuan mendefinisikan micro teaching (pengajaran mikro) adalah

sebuah metode latihan penampilan yang dirancang secara jelas dengan jalan mengisolasi bagianbagian komponen dari proses mengajar, sehingga guru (calon guru) dapat menguasasi setiap
komponen satu persatu dalam situasi mengajar yang disederhanakan.[2]
Sukirman mengatakan micro teaching adalah sebuah pembelajaran dengan salah satu pendekatan
atau cara untuk melatih penampilan mengajar yang dilakukan secara micro atau
disederhanakan.[3] Penyederhanaan disini terkait dengan setiap komponen pembelajaran,
misalnya dari segi waktu, materi, jumlah siswa, jenis keterampilan dasar mengajar yang
dilatihkan, penggunaan metode dan media pembelajaran, dan unsur-unsur pembelajaran lainnya.
Selanjutnya Hamalik mengatakan pengajaran mikro merupakan teknik baru dan menjadi bagian
dalam pembaruan. Penggunaan pengajaran mikro dalam rangka mengembangkan keterampilan
mengajar calon guru atau sebagai usaha peningkatan, adalah suatu cara baru terutama dalam
sistem pendidikan guru di negera kita.[4] Sedangkan Sardiman mengatakan micro teaching adalah
meningkatkan performance yang menyangkut keterampilan dalam mengajar atau latihan
mengelola interaksi belajar mengajar.[5]

Silberman (2006) dalam Iva (2009) menjelaskan bahwa peer-teaching merupakan salah satu
pendekatan mengajar yang menuntut seorang peserta didik mampu mengajar pada peserta didik
lainnya. Dengan pendekatan peer-teaching siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dengan sesama
temannya atau mengerjakan tugas-tugas kelompok yang diberikan oleh guru, baik tugas itu
dikerjakan di rumah maupun di sekolah.
Peer teaching merupakan strategi pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran orang dewasa
(andragogy) dan self-direction. Menurut Jarvis (2001), peer teaching is a learner-centered
activity because members of educational communities plan and facilitate learning opportunities
for each other. There is the expectation of reciprocity, e.g., peers will plan and facilitate courses
of study and be able to learn from the planning and facilitation of other members of the
community. Artinya, peer teaching merupakan kegiatan belajar yang berpusat pada peserta didik
sebab anggota komunitas merencanakan dan memfasilitasi kesempatan belajar untuk dirinya
sendiri dan orang lain. Hal ini diharapkan dapat terjadi timbal balik antara teman sebaya yang
akan merencanakan dan menfasilitasi kegiatan belajar dan dapat belajar dari perencanaan dan
fasilitas dari anggta kelompok lainnya.
Pembelajaran teman/tutor sebaya adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal ini
siswa belajar dari siswa lain yang memiliki status umur, kematangan/harga diri yang tidak jauh
berbeda dari dirinya sendiri. Sehingga anak tidak merasa begitu terpaksa untuk menerima ideide dan sikap dari gurunya yang tidak lain adalah teman sebayanya itu sendiri. Dalam tutor
sebaya, teman sebaya yang lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-teman
sekelasnya di sekolah. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan
kecanggungan. Bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami, selain itu dengan teman sebaya
tidak ada rasa enggan, rendah diri, malu, dan sebagainya, sehingga diharapkan siswa yang
kurang paham tidak segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya
(Suherman, 2003:277).

Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu yang
coba dinilainya.
Dalam jagad penulisan,esai sastra adalah salah satu bentuk karya tulis yang marak diciptakan
oleh berbagai kalanagan sastra.dibawah ini pengertian esai menurut beberapa ahli.

Menurut H.B Jassin ( Sang Paus Sastra ) Esai adalah uraian yang membicarakan bermacam
ragam,tidak tersusun secara teratur tetapi seperti dipetik dari bermacam jalan pikiran.Dalam
esai terlihat keinginan,sikap terhadap soal yang dibicarakan,kadang-kadang terhadap soal
yang dibicarakan.Pengeretian esai sebagai karangan yang sedang panjangnya,yang membahas
persoalan secara mudah dan sepintas lalu dalam bentuk prosa.
Menurut Soetomo Esai adalah sebagai karangan pendek mengenai suatu masalah yang
kebetulan menarik perhatian untuk diselidiki dan dibahas.Pengarang mengemukakan
pendiriannya,pikirannya,cta-citanya dan sikapnya terhadap suatu persoalan yang disajikan.
Pengertian KKM
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik
mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan
berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan
pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP
secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.

Anda mungkin juga menyukai