Anda di halaman 1dari 4

Model Pembelajaran yang Berpusat

pada Siswa (Student Center


Learning)
Sep 01,2019
SEP 01
Pembelajaran berpusat pada siswa merupakan pembelajaran yang lebih berpusat pada
kebutuhan, minat, bakat dan kemampuan siswa, sehingga pembelajaran akan menjadi sangat
bermakna. Menurut Kember (1997), SCL (Student Centered Learning)merupakan sebuah
kutub proses pembelajaran yang menekankan siswa sebagai pembangun pengetahuan
sedangkan kutub yang lain adalah guru sebagai agen yang memberikan pengetahuan sebagai
fasilitator saja. Peran guru dalam pembelajaran berpusat pada siswa adalah sebagai fasilitator
yang dalam hal ini, guru memfasilitasi proses pembelajaran di kelas. Fasilitator adalah orang
yang memberikan fasilitasi sehingga guru hanya memfasilitasi siswanya dalam proses
kegiatan belajar mengajar.Pembelajaran yang inovatif dengan metode yang berpusat pada
siswa memiliki keragaman model/metode pembelajaran yang menuntut partisipasi aktif dari
siswa.
Ruang lingkup model pembelajaran yang berfokus pada siswa (Student Center
Learning)
Berikut terdapat beberapa model pembelajaran yang cocok digunakan untuk pembelajaran
pendekatan berpusat pada siswa, antara lain :
1. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Menurut Sunal dan Hans dalam Isjoni (2009:15) mengemukakan bahwa pembelajaran
kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang
untuk memberi dorongan kepada siswa agar bekerja sama selama proses pembelajaran.
Beberapa variasi dalam model pembelajaran kooperatif diantaranya sebagai berikut :
a. Student Teams Achievement Division (STAD)
Menurut Slavin (1995) menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar
bera
nggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin dan
suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka
memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut untuk berdiskusi.
b. Jigsaw
Model Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu jenis pembelajaran
kooperatif dimana siswa membentuk kelompok yang bertanggungjawab dari materi yang
ditugaskan guru kemudian siswa mengajarkannya kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Materi pelajaran diberikan pada siswa dalam bentuk teks. Setiap anggota bertanggungjawab
untuk mempelajari bagian tertentu bahan yang diberikan. Anggota dari kelompok yang lain
mendapat tugas topik yang sama berkumpul dan berdiskusi tentang topik tersebut. Kelompok
ini disebut dengan kelompok ahli (Ibrahim, dkk. 2000 : 52).
c. Think Pair Share
TPS atau berpikir berpasangan berbagi adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dalam berpikir. Think pair share memiliki prosedur
secara eksplisit dapat memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, saling
membantu satu sama lain (Ibrahim, 2007:10) dengan cara ini diharapkan siswa mampu
bekerja sama, saling membutuhkan dan saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil
secara kooperatif.
d. NHT (Number Heads Together)
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa
dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh
Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang
tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran
tersebut.
2. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Menurut Jerome Bruner Discovery Learning adalah metode belajar yang mendorong siswa
untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis
contoh pengalaman. Dan yang menjadi dasar ide Jerome Bruner ialah pendapat dari piaget
yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif didalam belajar di kelas. Untuk itu
Bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya discovery learning, yaitu dimana murid
mengorganisasikan bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran discovery learning adalah model pembelajaran yang mengatur
sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang belum diketahuinya itu tidak
melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Beberapa variasi dalam
model pembelajaran penemuan atau discovery learning diantaranya sebagai berikut :
a. Inkuiri
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau
peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses
mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa
dalam pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan
guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar.
b. Konstruktivis
Belajar menurut konstruktivis adalah suatu proses mengasimilasikan dan mengkaitkan
pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pngertian yang sudah dimilikinya,
sehingga pengetahuannya dapat dikembangkan.Satu prinsip yang mendasar adalah guru tidak
hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, namun siswa juga harus berperan aktif
membangun sendiri pengetahuan di dalam memorinya.
Hi I'm DINA APRILIA NIRMALA

Archives

Anda mungkin juga menyukai