Famili : Pyralidae.
Ordo : Lepidoptera.
Penyebaran:
Ulat ini tersebar dari Afrika Selatan, Asia Tenggara, Australia, dan kepulauan
Pasifik. Ulat ini menyerang keluarga Cruciferae yang telah dibudidayakan dan
masih liar. Di Jawa, ulat ini menyerang sawi kecil, sawi besar, kol, lobak, radish,
dan jembak.
Tanaman Inang:
Tanaman inang dari ulat ini adalah tanaman yang termasuk dalam family
Cruciferae, misalnya kobis, sawi, lobak, radish, jembak baik baik yang
a. Daur Hidup
Ngengat aktif pada malam hari dan tidak tertarik pada cahaya lampu. Telurnya
18, dan setiap kelompok berisi sekitar 30 - 80 butir telur. Lama hidup untuk
larva dapat mencapai 18 - 25 mm. Ulat yang baru menetas hidup berkelompok di
balik daun. Sesudah 4 - 5 hari, mereka bergerak ke titik tumbuh. Ulat yang baru
Tanaman kobis atau sawi yang diserang ulat ini menjadi rusak dengan
dan sisa makanan. Pupa terletak dalam tanah di dekat pangkal batang inang.
Panjang pupa sekitar 8,5 - 10,5 mm, berwarna hijau pudar dan coklat muda,
Ngengat jantan lebih besar dan lebih lebih panjang sedikitdaripada yang betina.
Warna sayap muka krem dengan bercak abu-abu coklat. Ngengat jantan berambut
Bila telur dalam kelompok menetas, sekitar 300 ulat akan makan titik tumbuh
sempurna. Ulat akan menyerang dengan cepat pada tanaman lainnya sehingga ulat
ini merupakan hama yang berbahaya bagi tanaman sawi besar dan kol.
c. Pengendalian
• Musuh Alami:
c. Satu jenis tabuhan dari fam: Braconidae, ordo: Hymenoptera, yakni Chelonus
sp.
• Secara Fisik:
Kelompok telur dan larva yang baru saja menetas diambil dan dimusnahkan.
Gerombolan ulat tersebut dapat diambil dengan lidi yang diruncingi dan
mengambil telur beserta sedikit daun, kemudian dimasukkan dalam suatu wadah
untuk diberikan pada ayam atau dimusnahkan dengan cara dibakar. Pengambilan
telur dan kelompok ulat tersebut paling tidak dilakukan dua kali setiap
minggunya.
• Penanaman:
Menanam pada waktu musim hujan karena populasi hama ini paling rendah
Masalah:
sayuran. Saya sendiri menanam kubis. Pengalaman saya selama bertanam kubis,
Berkaitan dengan kerusakan daun kubis ini, saya mohon penjelasan hama apa
Sukiman
Solusi:
besar menuju tempat wisata Kopeng. Sepanjang jalan menuju Kopeng banyak
ulat daun ini sangat cepat, sehingga dalam waktu beberapa hari saja tanaman
Hama ulat perusak daun kubis sebetulnya dapat dikendalikan dengan mudah.
Caranya, tanaman kubis yang telah menunjukkan gejala serangan ataupun untuk
dilarutkan dalam air 400 - 600 liter untuk setiap hektar tanaman kubis. Insektisida
Ulat ini menyerang tanaman keluarga Brassicaceae (Cruciferae) seperti kol, sawi,
lobak, clan radish. Hama ini menyerang bagian dalam yang terlindung daun
hingga mencapai titik tumbuh. Jika serangan ini ditambah lagi dengan serangan
penyakit; tanaman bisa mati karena bagian dalamnya menjadi busuk. Padahal,
Morfologi:
Ulatnya berwarna hijau. Panjang ulat sekitar 18 mm. Punggungnya ada garis
berwarna hijau muda. Sisi kiri dan kanan punggung warnanya lebih tua dan ada
rambut dari kitin yang warnanya hitam. Bagian sisi perut berwarna kuning. Ada
Daur hidup:
Ngengat ini termasuk binatang malam, tetapi tidak mau mendatangi cahaya. Hama
ini bertelur di balik daun dalam kelompok yang terdiri dari 30-80 butir. tiap
kelompok kira-kira 3 mm x 5 mm. Ngengat betina bisa hidup sampai 24 hari clan
bisa bertelur sampai 1.460 butir. Setelah menetas, ulat segera memakan daun
dengan lahapnya, terutama daun bagian dalam yang tertutup oleh daun luar.
Alasannya adalah ulat ini takut sinar matahari. Jika serangan menghebat, ulat akan
mencapai titik tumbuh. Jika yang terserang tanaman kubis, mungkin masih bisa
hidup lagi asal ulatnya telah dibinasakan. Namun, sawi biasanya sudah tidak
tertolong lagi. Ulat berkepompong di dalam tanah dengan kokon yang diselimuti
butiran tanah.
Musuh alami:
Pengendalian:
Daun tanaman yang diserang dibuka, kemudian disemprot Ambush atau Phosdrin.