Anda di halaman 1dari 2

Headline

MediaTitle
Date
Section
Page No
Language
Journalist
Frequency

Sedimentasi Teluk Kendari Kian Mengkhawatirkan


Kompas(www.kompas.com)
05 Dec 2011
Color
NEWS
Circulation
8
Readership
Indonesian
ArticleSize
N/A
AdValue
Daily
PR Value

Senin, 5 Desember 2011

KOMPAS.com

Cetak

Full Color
400
7
0 cm
IDR 2,125,000
IDR 6,375,000

SelamatDatang| Register | Sign In

ePaper

Kompas TV

Bola

Entertainment

Tekno

Otomotif

Female

Health

Properti

Kompasiana

Urban Serpong

Images

Senin, 5 Desember 2011 | 21:08 WIB

Home

Nasional

Sumatera

Jawa

Regional

Internasional

Kalimantan

Megapolitan

Bisnis

Olahraga

Sains

Travel

Oase

Edukasi

Infografis

Video

More

Indonesia Timur

Lingkungan Hidup

Sedimentasi Teluk Kendari Kian


Mengkhawatirkan

Regional

Terpopuler

Terkomentari
Selengkapnya

Pencuri Baik Hati Datangi Pameran...


WWF Prihatinkan Perambahan di TNBBS

Mohamad Final Daeng | Marcus Suprihadi | Senin, 5 Desember 2011 | 18:01 WIB

Share:

Perairan Kalbar Berbahaya bagi Nelayan


Polri Kerahkan 7.930 Personil
Amankan...
Cuaca Buruk, Evakuasi Dihentikan

Sign Up

Create an account or log in to see what


your friends are doing.

DOK. KOMPAS

Teluk Kendari
Facebook social plugin

KENDARI, KOMPAS.com- Sedimentasi yang


memenuhi Teluk Kendari di Kota Kendari, Sulawesi
Tenggara, kian mengkhawatirkan. Hingga kini belum
ada upaya signifikan untuk mengatasinya.

TERKAIT:
Teluk Kendari Jadi Wisata Andalan Kendari
3.449 Fotografer Pecahkan Rekor MURI
Jembatan Baru Ancam Pelabuhan Kendari

"Potensi bahaya besar dari segi lingkungan dan


ekonomi siap mengintai. Kalau tak teratasi, dalam 20
tahun ke depan Teluk Kendari bisa hilang," kata
Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Kendari
Abidin L, Senin (5/12/2011).

Grup Ciputra Bangun Kawasan Terpadu di Tepi Teluk


Kendari
Para Perempuan Itu Memulung Sampah di Laut

Abidin menjadi salah satu narasumber lokakarya "Peningkatan Peran Masyarakat Perkotaan dalam
Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan, dan Perubahan Iklim di Kota Kendari."
Sedimentasi yang mempercepat laju pendangkalan di teluk seluas 1.500 hektar itu dikatakan Abidin
telah terjadi sejak dekade 1980-an. Saat ini, laju pendangkalan mencapai 1,5 juta meter kubik per
http://regional.kompas.com/read/2011/12/05/18011143/Sedimentasi.Teluk.Kendari.Kian.Mengkhawatirkan
tahun.
Dari perhitungan itu diperkirakan dalam 20 tahun teluk akan penuh tertutup sedimen. Sedimen pasir,
lumpur, dan lempung itu dibawa 32 sungai yang bermuara di Teluk Kendari, khususnya yang terbesar

Tenggara, kian mengkhawatirkan. Hingga kini belum


ada upaya signifikan untuk mengatasinya.

3.449 Fotografer Pecahkan Rekor MURI


Jembatan Baru Ancam Pelabuhan Kendari

Headline
Sedimentasi Teluk Kendari Kian Mengkhawatirkan
Grup Ciputra Bangun Kawasan Terpadu di Tepi Teluk
"Potensi bahaya besar dari segi lingkungan dan
Kendari
MediaTitle
Kompas(www.kompas.com)
ekonomi siap mengintai.
Kalau tak teratasi, dalam 20
Para Perempuan Itu Memulung
tahun ke depan Teluk
bisa hilang," kata
Date
05Kendari
Dec 2011
Color Sampah di LautFull Color
Kepala
Bidang
Fisik
dan
Prasarana
Badan
Section
NEWS
Circulation
400
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Kendari
Page No
8
Readership
7
Abidin L, Senin (5/12/2011).
Language
Indonesian
ArticleSize
0 cm
Abidin menjadi salah satu narasumber lokakarya "Peningkatan Peran Masyarakat Perkotaan dalam
Journalist
N/A
AdValue
IDR 2,125,000
Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan, dan Perubahan Iklim di Kota Kendari."
Frequency
Daily
PR Value
IDR 6,375,000
Sedimentasi yang mempercepat laju pendangkalan di teluk seluas 1.500 hektar itu dikatakan Abidin
telah terjadi sejak dekade 1980-an. Saat ini, laju pendangkalan mencapai 1,5 juta meter kubik per
tahun.
Dari perhitungan itu diperkirakan dalam 20 tahun teluk akan penuh tertutup sedimen. Sedimen pasir,
lumpur, dan lempung itu dibawa 32 sungai yang bermuara di Teluk Kendari, khususnya yang terbesar
darialiranSungaiWanggu.Pendangkalanjugadiperparahdenganpembuanganberbagaisampah
rumah tangga ke teluk.
Abidin menambahkan, Pemkot Kendari sejak 2009 sebenarnya telah mengoperasikan dua mesin
penghisap sedimen. Namun, upaya itu diakuinya kurang efektif karena satu mesin hanya bisa menyedot
8 meter kubik per jam, jauh dari laju sedimentasi yang mencapai 171 meter kubik per jam.
Masalah itu dikatakan Abidin tak sanggup ditanggulangi sendiri oleh Pemkot Kendari karena
membutuhkan anggaran hingga triliunan rupiah untuk pengerukan hingga tuntas. Untuk itu Abidin
berharap pemerintah pusat dan provinsi bisa turun tangan.
Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Sultra Susi Yanti Kamil mengatakan, permasalahan Teluk Kendari
membutuhkan solusi komprehensif dari berbagai pihak. Ia melihat koordinasi antarwilayah terkait
pengelolaan Teluk Kendari belum ada.
"Harus ada sinkronisasi kebijakan dengan daerah hulu sungai-sungai yang bermuara ke teluk, yakni
Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan," ujarnya.
Permasalahan yang tak teratasi di hulu, khususnya penghancuran hutan, dinilai Susi turut menyumbang
tingginya laju sedimentasi di teluk.
Teluk Kendari menjadi ikon wisata, sejarah, sekaligus urat nadi perekonomian yang penting bagi Kota
Kendari. Di teluk melingkar itu aktivitas perekonomian masyarakat bertumpu, mulai dari nelayan,
pelayaran, hingga pariwisata di sepanjang pesisirnya.

Share Tweet

See More: Index Berita Info Kita Surat Pembaca Berita Duka Seremonia DKK Matahati Tanah Air Kompas Kita Kompas AR Kompas Dakode
Kompas Widget Kompas Apps Kabar Palmerah RSS Feed Site Map
About Kompas.com | Advertise With Us | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | KOMPAS.com for IE9 | KOMPAS.com Toolbar
2008 - 2011 KOMPAS.com - All rights reserved

http://regional.kompas.com/read/2011/12/05/18011143/Sedimentasi.Teluk.Kendari.Kian.Mengkhawatirkan

Anda mungkin juga menyukai