BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kendari merupakan ibukota dari provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia.

Kota Kendari juga adalah salah satu daerah yang memiliki wilayah perairan
sebagai pembatas dengan Pulau lain. Perairan yang dimaksud dalam hal ini yaitu
Perairan Teluk Kendari. Perairan ini memiliki sumbangan yang cukup besar
dalam perkembangan perekonomian Kota Kendari. Hal ini disebabkan karena
Teluk Kendari memiliki potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan bagi
masyarakat Kota Kendari.

Pada saat ini perairan Teluk Kendari mulai menjadi dangkal diakibatkan
karena adanya sedimentasi. Hal tersebut kian mengkhawatirkan, hingga kini
belum ada upaya yang signifikan untuk mengatasinya. Peristiwa ini dapat
berdampak buruk bagi pariwisata terlebih perekonomian Kota Kendari. Di Teluk
Kendari aktivitas perekonomian masyarakat bertumpuh mulai dari nelayan,
pelayaran, serta pariwisata sepanjang pesisirnya.

Sedimentasi yang ada di Teluk Kendari dipengaruhi oleh banyak faktor

terutama pertambangan yang ada di hulu sungai atau daerah aliran sungai (DAS),
kemudian erosi lahan sampah, dan erosi seperti infrastruktur, tebing sungai, serta
tanah longsor.

Macam-macam material sedimen yang ada diteluk tersebut yaitu sedimen

pasir, lumpur, lempung dll. Sedimen tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
material konstruksi, tetapi harus diuji di laboratorium untuk mengetahui
kelayakan material tersebut.

Permasalahan sedimentasi di daerah muara menjadi persoalan yang

utama pada teluk yang terdapat aktifitas manusia. Sedimentasi terjadi karena
terdapat suplai muatan sedimen yang tinggi di lingkungan pantai, sehingga terjadi
pendangkalan di pantai. Suplai muatan sedimen yang sangat tinggi yang
menyebabkan sedimentasi itu hanya dapat berasal dari daratan yang dibawa ke
pantai melalui aliran sungai.

Kondisi muara teluk Kendari saat ini memang makin memprihatinkan.

Padahal kawasan Teluk Kendari ini merupakan daerah pelabuhan alam di ibukota
Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).Kenyataannya bahwa sedimentasi yang
terbawa kemuara Sungai Wanggu di teluk Kendari semakin memperlihatkan laju
yang semakin meningkat. Sungai Wanggu yang menguasai Daerah Aliran Sungai
(DAS) seluas 339,73 km2 merupakan penyumbang sedimentasi terbesar
mencapai 143.147 m3/tahun.
 Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas sedimentasi yang
terjadi di teluk Kendari. Analisa yang dilakukan dalam penulisan ini adalah
analisa kondisilokasi kajian, analisa debit sungai, analisa erosi, analisa
sedimentasi, Hindcasting gelombang dengan menggunakan data angin, analisa
data pasang surut.Pemodelan menggunakan bantuan software SMS (Surface-
water Modelling System), untuk membuat simulasi hidrodinamika dan
sedimentasi di muara Sungai Wanggu.

Simulasi running program SMS dilakukan dalam dua tahap yaitu kondisi
eksisting hasil pengamatan debit sungai dan pasang surut teluk Kendari. Dari
running kondisi eksisting diketahui terdapat beberapa lokasi yang mengalami
sedimentasi. Adapun running dengan fluktasi debit pengamatan dan pasang surut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanah karakteristik material sedimen Teluk Kendari?

2. Apakah material Teluk Kendari layak untuk digunakan sebagai material

konstruksi jalan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui karakteristik material sedimen Teluk Kendari.

2. Untuk mengetahui material Teluk Kendari layak atau tidak untuk digunakan
sebagai material konstruksi.

1.4 Urgensi Penelititian

Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui potensi pemanfaatan

sedimen Teluk Kendari sebagai material konstruksi.

1.5 Target Penelitian

1.6 Konstribusi Penelitian

1.7 Luaran

1. Hasil riset akan diterbitkan pada Jurnal Ilmiah Dikti: e-jurnal dikti

2. Dimuat dalam jurnal ilmiah nasional ber ISSN atau jurnal online dikti

1.8 Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Untuk memberikan sumbangsih keilmuan, khususnya Studi potensi

pemanfaatan sedimen Teluk Kendari sebagai material konstruksi.

2. Secara Praktis

Sebagai bahan informasi untuk penelitian lain dalam mengembangkan

dan menelaah serta mendalami tentang sedimen material konstruksi.