Anda di halaman 1dari 18

SKILL LAB

HEMATOCHEZIA
Galih Diwki Dharmawan
112011101007
Pembimbing :
dr. Arief Suseno, Sp.PD
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSD dr.SOEBANDI JEMBER

Definisi

Darah segar yang keluar melalui anus atau


rektum

dan

merupakan

manifestasi

tersering dari perdarahan SCBB.

Sumber perdarahan biasanya kolon sinistra

Dapat berasal dari SCBA bila perdarahan


berlangsung masif dan masa transit usus
yang cepat.

Melena
Tinja berwarna hitam dengan bau khas.

Umumnya menunjukkan perdarahan SCBA, dapat


juga berasal dari colon ascenden dengan
perlambatan mobilitas.
Darah Samar
Perdarahan ringan yang tidak merubah warna
feses.

Diagnosis Banding
Divertikulosis (prevalensi 3%)
-Perdarahan dari divertikulum, tidak nyeri dan tinja
berwarna merah marun, perdarahan berhenti
spontan dan tidak berulang.

Angiodisplasia (prevalensi 10-40%)


-Malformasi vaskular usus yang mengakibatkan
kerusakan pembuluh darah.
-Biasanya pada usia tua, dan sering terpapar
radiasi.

Neoplasia Kolon
Tumor kolon yang jinak atau ganas biasanya terdapat
pada usia lanjut dan ditemukannya perdarahan
berulang atau darah samar.

Kolitis Iskemia
penurunan aliran darah viseral dan tidak ada kaitannya
dengan penyempitan pembuluh darah mesenterik.

Penyakit perianal
Contohnya hemoroid, fisura ani, polip, dan keganasan.

Manifestasi Klinis
ANAMNESIS
RPS :
Evaluasi perdarahan tersebut apakah bercampur
dengan feses (seperti terjadi pada kolitis atau lesi
di proksimal rektum) atau terpisah/menetes
(hemoroid)
Evaluasi apakah perdarahan bersifat
akut : infeksi shigella, amoeba
kronis : IBD, keganasan, divertikulitis, polip.
pertama kali, berulang, atau terdapat gejala
sistemik seperti demam lama (colitis, iskemia
mesenterial)

Nyeri Abdomen, Diare & Demam (dapat


menunjukkan colitis/neoplasma)
Penurunanberat badan dan pola defekasi,
anoreksia, Kahexia, limfadenopati atau
massa yang teraba, Anemia (menandakan
kemungkinan adanya Keganasan)
Perdarahan tanpa rasa sakit (hemoroid
interna, angiodisplasia)
Tanesmus ani (fisura, disentri).

RPD :
Memiliki riwayat Hemoroid atau Irritable Bowel
Disease (IBD)
Riwayat kolonoskopi sebelumnya
RPO :
Riwayat penggunaan NSAID atau penggunaan
obat antikoagulan
RPK :
Riwayat penyakit keluarga berupa keganasan
kolon.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan tanda-tanda vital untuk mengetahui


adanya syok

Rectal Toucher (colok dubur) untuk mengetahui


adanya

kelainan

hemoroid, darah.

pada

anorectal

tumor,

Pemeriksaan Penunjang

Anoskopi / Rektoskopi untuk mengetahui sumber


perdarahan bila berasal dari hemoroid interna atau
adanya tumor rektum. Dapat dikerjakan tanpa
persiapan yang optimal.

Sigmoidoskopi
dari

sigmoid

untuk

mengetahui

misalnya

tumor

perdarahan

sigmoid

dan

menggunakan persiapan laksan enema (YAL) atau


klisma.

Kolonoskopi

untuk

mengetahui

sumber

perdarahan di seluruh bagian kolonoskopi sampai


ileum terminal.

Barium Enema (Colon in loop), pada keadaan


efektif mampu mengidentifikasi berbagai lesi yang
dapat diperkirakan sebagai sumber perdarahan.

Lihat adanya gambaran : filling deffect, apple core


appearance

Angiografi/Arteriografi, injeksi zat kontras lewat


a.femoralis dan a.mesenterika superior atau inferior,
memungkinkan

visualisasi

lokasi

sumber

perdarahan. Perdarahan arterial dapat terdeteksi


bila >0,5 ml/menit.

Blood

Flow

Scintigraphy,

dapat

mendeteksi

perdarahan yang bersifat intermitten dengan cara


mengambil scanning pada jam-jam tertentu.

Laboratorium

-Hemoglobin
Wanita : 12-16 g/dl
Pria : 13,5 18 g/dl
-MCV/mean corpuscular volume (N :80-97 m 3)
-LED
Wanita : <15 mm/jam
Pria : <10 mm/jam
-CEA/ Carcio Embryonic Antigen (N:5)
tumor marker

Tatalaksana
1.

Resusitasi pemberian cairan kristloid seperti NaCl 0,9% ataupun


koloid (menstabilkan hemodinamik)

2.

Medikamentosa Pada angiodisplasia, kombinasi estrogen dan


progesteron bisa mengurangi perdarahan. IBD cukup dengan obat
antiinflamasi.

3.

Endoskopi Kolonoskopi (untuk melakukan ablasi dan reseksi


polip yang berdarah atau mengendalikan perdarahan yang timbul
pada kanker kolon) dan Sigmoidoskopi (mengatasi perdarahan
hemoroid internal dengan ligasi maupun tehnik termal)

4.

Angiografi terapeutik Embolisasi angiografi pilihan terakhir


karena dapat menimbulkan infark kolon sebesar 13-18%.

5.

Terapi bedah

Hemoroid Terapi
konservatif, terapi
ligasi, atau surgikal
dapat dikerjakan
sesuai indikasi yang
dikaitkan dengan
derajat
hemoroidnya.
Derajat IV atau
adanya trombus
memerlukan peran
surgikal.

Angiodisplasia kolon
tindakan
kauterisasi
perendoskopik
dapat menghentikan
perdarahan pada
sebagian kasus
embolisasi selektif
waktu dilakukan
angiografi.
Vasopresin
intraarterial
dilaporkan cukup
bermanfaat dalam
menghentikan
perdarahan.

Divertikulosis
kolon
perdarahan
berhenti
spontan
sehingga tidak
ada terapi
medikamentosa
yang spesifik.

Divertikulum
Meckel Terapi
surgikal pilihan
pertama

Tumor kolon
Jarang
menimbulkan
permasalahan
diagnostik dan
terapeutik
emergensi

Kolitis iskemik
Terapi pilihan
sesuai dengan
penyakit dasarnya.

Kolitis radiasi
Steroid dan
sukralfat enema
dapat dipakai
dengan hasil yang
bervariasi.

Inflammatory
Bowel Disease
Secara medikal
sudah diusahakan
dengan 5-ASA dan
steroid. Bila
perdarahan hebat
dapat dilakukan
operasi kolektomi.

Komplikasi

Perdarahan SCBB
masif
Menimbulkan
sequele.

Perdarahan
berulang atau
kronik
Membutuhkan
transfusi yang
lebih sering

Perdarahan yang
persisten
biasanya
berasala dari
usus halus dan
tidak dapat
dijangkau
dengan tindakan
terapi endoskopi,
hanya dapat
dilakukan
diagnosis saja

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai