Anda di halaman 1dari 30

DIKLAT MANAJEMEN TRANSPORTASI MULTIMODA DAN INTERMODA

Disampaikan Oleh:
Santoso Sinaga
Bogor, 17 Oktober 2014

PENGANTAR PERENCANAAN
TRANSPORTASI STRATEGIS
(KODE: MITD03)

INDEX

PENDAHULUAN
GAMBARAN TRANSPORTASI

PROSES PERUMUSAN KEBIJAKAN TRANSPORTASI

PERENCANAAN STRATEGIS TRANSPORTASI MULTIMODA

PENETAPAN TUJUAN, INDIKATOR DAN TARGET

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

1. LATAR BELAKANG

Peran Sektor Transportasi Sebagai Penggerak Ekonomi,


Sosial, Politik dan Penunjang Mobilitas Orang/Barang;
LATAR
BELAKANG

Keterhubungan Sektor Transportasi dengan Sektor Lainnya;


Perkembangan Teknologi Transportasi;

Dukungan Sektor Transportasi Dalam Meningkatkan Daya


Saing Komoditas Nasional;

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

2. TUJUAN PEMBELAJARAN & INDIKATOR KEBERHASILAN

PENANAMAN KOMPETENSI DASAR PERENCANAAN TRANSPORTASI


1. Pemahaman Terhadap Permasalahan dan Perkembangan Transportasi;
2. Pemahanan Terhadap Proses Perumusan Kebijakan Transportasi (policy formulation
process).;
3. Pemahanan Peninjauan Transportasi Dari Berbagai Aspek (Lingkungan, Perekonomian dan
Sosial);
4. Kemampuan Untuk Menyusun Peran dan Tujuan Perencanaan Transportasi Yang Strategis.
INDIKATOR
KEBERHASILAN

Memahami permasalahan dan Perkembangan transportasi terkini;


Memahami kebijakan-kebijakan sektor transportasi;
Memahami gambaran transportasi dari berbagai aspek;
Mampu menyusun perencanaan transportasi yang strategis.

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

3. SUBTANSI MATERI PEMBELAJARAN

Materi
Pokok

A. Permasalahan dan perkembangan transportasi


saat ini
B. Kebijakan moda Transportasi
C. Gambaran Transportasi dari aspek lingkungan,
Perekonomian dan sosial
D. Perencanaan transportasi

Sub Materi Pokok

Permasalahan dan Perkembangan Transportasi;


Gambaran Umum Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian, Multimoda-Intermoda;
Peraturan Perundangan Transportasi Indonesia;
Alur Pikir dan Penyusunan Kebijakan Transportasi di Indonesia;
Lembaga Pengambil Kebijakan Transportasi;
Pengarus Kebijakan Transportasi Terhadap Kebijakan Daerah
Konsep Transportasi Yang Berkelanjutan;
Tinjauan Transportasi (Aspek Lingkungan, Perekonomian & Sosial);
Peran dan Tujuan Perencanaan Transportasi;

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

1. JENIS MODA TRANSPORTASI


1. TRANSPORTASI BERDASARKAN JENISNYA

Transportasi
Udara

Transportasi
Jalan/Darat

Transportasi
Multimoda

Transportasi
Laut
Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

Transportasi
Kereta-Api

Transportasi
Pipa
BPSDM - Perhubungan

2. KARAKTERISTIK & PERMASALAHAN TIAP MODA


No
1

Moda
Udara

Karakteristik

Jalan/Darat

Kereta-Api

Permasalahan

Kapasitas terbatas;
Biaya angkut mahal;
Mampu menjangkau
wilayah terpencil;
Waktu tempuh singkat;

Kurangnya SDM dunia penerbangan


Fasilitas penanganan kargo masih terbatas;

Door-to-door services;
Meliputi Angkutan Jalan
Raya, Angkutan
Dalam Kota, Angkutan
Sungai, Danau &
Penyeberangan;

Terbatasnya kapasitas Jalan;


Kurangnya kedisiplinan pengguna lalu lintas;
Kondisi infrstruktur masih buruk
(jalan/penyeberangan);
Teknologi Sarana Penyeberangan sudah tua;
Minimnya jumlah Sarana Penyeberangan.

Kapasitas Angkut Besar;


Jalur Khusus;

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

Sistem monopoli;
Keterbatasan SDM;
Integrasi antar moda masih minim;
Kurang adaptif terhadap perkembangan
teknologi;

BPSDM - Perhubungan

.... Lanjutan
No
4

Moda
Laut

Karakteristik

Multimoda

Permasalahan

Keterjangkauan cukup
luas;
Biaya angkut murah;
Kapasitas besar;
Waktu tempuh cukup
lama;

Melibatkan sedikitnya 2
moda transportasi;
Integrasi sistem
manajemen angkutan

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

Kuangnya fasilitas pendukung (gudang,


lapangan penumpukan, dermaga);
Rendahnya produktivitas dan kapasitas
pelabuhan
Belum terintegrasinya manajemen
kepelabuhanan.
Masih minimnya infrastruktur integrasi
antar moda;
Permasalahan regulasi/koordinasi antar
moda;
Belum adanya Badan Hukum yang fokus
mengatur integrasi antar moda

BPSDM - Perhubungan

10

3. KETERPADUAN ANTAR MODA

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

11

12

1. PERATURAN PERUNDANGAN TRANSPORTASI DI-INDONESIA (GOVERNANCE POLICY)

Transportasi Darat

UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Transportasi Laut

UU Nomor 21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran dan disempurnakan


pada UU Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

Transportasi Udara
Transportasi Kereta-Api

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

UU Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan

UU Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian

BPSDM - Perhubungan

13

2. ALUR PIKIR DAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN TRANSPORTASI

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

14

3. LEMBAGA PENGAMBIL KEBIJAKAN TRANSPORTASI

Dalam sektor transportasi di Indonesia, aktor atau pelaku sebagaimana untuk mengatasi
tujuan Sistem Transportasi Nasional (Sistranas), yang terlibat antara lain DPR, Bappenas,
Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perindustrian,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian ESDM, Pori, Pemerintah Daerah dan stakeholder
lainya
Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

15

4. PENGARUH KEBIJAKAN TRANSPORTASI TERHADAP KEBIJAKAN DAERAH

PUSAT

DAERAH

HUBUNGAN ANTAR TATARAN


KESISTEMAN, KETERPADUAN, DIMENSI WAKTU
Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

16

17

1. PERINGKAT KE-EKONOMIAN TRANSPORTASI LOGISTIK NASIONAL & GLOBAL

Sumber: survei Indeks Kinerja Logistik (Logistics Performance Index/LPI) Bank Dunia (2014 )

Dari enam komponen yang dinilai yaitu customs, infrastructure, international shipment, logistics quality
and commpetence, tracking and tracing dan Timelines, indonesia paling buruk dalam komponen
international shipment (peringkat ke-74) dan sedangkan yang terbaik untuk komponen logistics quality
and commpetence (peringkat ke-41)
Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

18

2. CETAK BIRU SISLOGNAS

A. Kerangka Pikir

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

19

.... lanjutan

B. Roadmap SISLOGNAS

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

20

3. MP3EI

A. Posisi MP3EI Dalam Rencana Pembangunan Pemerintah

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

21

....lanjutan

B. Visi MP3EI

Mengangkat Indonesia menjadi


negara maju dan merupakan
kekuatan 12 besar dunia di tahun
2025 dan 8 besar dunia pada tahun
2045
melalui
pertumbuhan
ekonomi tinggi yang inklusif dan
berkelanjutan

~ 8 Besar
Kekuatan
Ekonomi Dunia

~ 12 Besar
Kekuatan
Ekonomi Dunia

8 9 % per tahun

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

5 6 % per tahun

BPSDM - Perhubungan

22

.... lanjutan

C. Strategi Utama MP3EI

Kerangka
Logis Rencana
Induk

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

23

.... lanjutan

A. Kebijakan Nasional Sektor Transportasi

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

24

.... lanjutan

B. Strategi Pembangunan

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

25

.... lanjutan

C. Isu Strategis
Penguatan Konektivitas Nasional

Peningkatan KPS Sektor Transportasi

Peningkatan Angkutan Multimoda

Peningkatan Sistem Transportasi Massal Perkotaan

Peningkatan Aspek Keselamatan dan Keamanan


Transportasi

Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

26

.... lanjutan

D. Permasalahan & Tantangan

Pembebasan lahan

Biaya logistik yang masih tinggi


Masih belum optimalnya transportasi multimoda
Masih rendahnya serapan tenaga kerja di sektor transportasi
Konektivitas belum optimal

Masih banyak simpul transportasi belum dimanfaatkan


Proyek KPS belum dapat optimal direalisasikan
Belum optimalnya aksesibilitas masyarakat terhadap angkutan massal
yang murah, aman, nyaman dan handal
Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

27

28

Penetapan Tujuan, Indikator & Target


Tujuan

1.

2.

Fungsi

3.

4.
5.

Indikator

Dapat mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan
yang akan diselesaikan
Sebagai panduan dari
masing-masing solusi
Bertindak sebagai constrain
dalam mengklarifikasi apa
yang harus diabaikan
Menyediakan dasar dalam
peramalan alternatif solusi
Pemantauan kemajuan
pelaksanaan dapat dilakukan

1.

2.

3.

Sebagai acuan ukuran


komprehensif dari seluruh
aspek dari sebuah tujuan
Ukuran-ukuran yang terukur
berkaitan dengan
pencapaian dari sebuah
tujuan
Sebagai alat pengujian
kualitatif dari tingkat
pencapaian dari sebuah
tujuan

Target

1.
2.

Sebagai paramet suatu


keberhasilan
Sebagai pembanding
pencapaian suatu tujuan
dalam periode waktu
tertentu

Tujuan
Indikator

Target

Kebijakan Perencanaan Transportasi Yang Strategis


Pengantar Perencanaan Transportasi Strategis

BPSDM - Perhubungan

29

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai