.:
I
1.
t--
;,
'
'
I
.':;i
'h
,i:'
;
"_rr
.-!'
'.
. I
--F.:
.n}
-%i_-.__
,ERPUSTAKAAN
iI JAWA TIMUR
t
.*
/t
-t,-t
:il*F
. .:-
'[4
t
.*
te
i*
=*'
i,:4
ll
t1
//
Pengantar
BenjaninLunantarna
@
LPPil
'i
T
t
rATA PEI|GAIT"AR
Pencrbit:
Al,lDI
Jl.
tu
88-40,
Yogalcarto 55281
Percelaharu-
AT{DI OFFSW
Jl.
g8-40,
Yog&araa
55281
uiii+
108
hlm .; 16 r 23 cm.
Buku ini merupakan perkembangan dari diktat kuliah dasar-dasar Perencanaan Bangunal Tanah Gempa yang dibirikan
pada Fakuitas Teknik Jurusan Sipil Universitas Kristen Petra
sejak tahun 1980.
Materi dari buku ini dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu
Analisis Struktur Secara Dinamis dan Dasar-dasar Perencanaan
Bangunan Terhadap Gempa. Bagian Pertama, membicarakan
dasar-dasar perhitungan struktur dengan pembebanan dinamis
baik secara eksak maupun dengan cara pendekatan. Bagian
Kedua membicarakan dasar-dasar perencernaan bangunan terhadap gempa dengan perhitungan secara dinamis.
I.
Judul
1. AI,IALISilS
2. GEMPA
DIN AIt'IIS
DDC'21:624.1762
Benjamin Lumantarna
FIAYffi T.a.
zoo
DAI'TAR ISI
KATA PENGANTAR
DATTAR ISI
BAGIN{ PERTAMA
AT{ALISIS STRUKTUR SECARA DINAMIS
1.1 Pendahuluan
1.2 Idealisasi Struktur Dengan Massa Dan per
1.3 Struktur Elastis Dengan Derajat Kebebasan Satu
1.3.1 Integrasi dengan Cara Numerik
1.3.2 Contoh Perhitungan dan Soal-soal l"atihan
1.3.3 Cara Numerik Lain
1.3.3.I Cara Percepatan dan Kecepatan Linier
1.3.3.2 Cara p dari New Mark
1.4 Struktur Elastis Dengan Derajat Kebebasan Banyak
1.4. I Contoh Perhitungan
1.5 StruktuyElastoplastis Dengan Derajat Kebebasan Satu
1.5. 1 Contoh Perhitungan
1.6 Penyelesaian Analitis Struktur Elastis Tanpa Damping
Dengan Derajat Kebebasan Satu
1.6.1 Getaran Bebas
1.6.1.1 Naturai Period
1.6. 1.2 Natural Frequency
1.6.2 Getaran Tak Bebas
L.6.2.1 Beban Impuls
'
L.6.2.2 Beban Sebarang
1.6.3 Faktor Beban Dinamis
1.6.3. 1 Contoh Perhitungan
iii
v
I
I
2
3
4
8
L2
L2
13
L4
16
20
2l
23
24
25
26
26
27
28
29
30
vr
37
1..7 Penyelesaian
1.7.1.2 DuaAkarlmajiner,9 . t
1.7.L.3 Satu Akar Nyata, p = 1
1.7 .7.4 Karakteristik Struktur dengan Damping
1.7.2 Getatan Tak Bebas dengan Damping
1.7.3 Getaran Tak Bebas dengan Beban Harmonis
1.8 Penyelesaian Analitis Struktur Dengan Derajat
Kebebasan Banyak
1.8.1 Getaran Bebas Struktur dengan Derajat
Kebebasan Dua
1.8.2 Getaran Bebas Struktur dengan Derajat
Kebebasan Banyak
1.8.3 Natural Frequency dan Mode Shape
1.8.3.1 Cara Holzer
1.8.3.2 Cara Jacobi
1.8.4 Sifat Orthogonal Mode Shape
1.8.5 Persamaan Modal
1.8.6 Struktur Berderajat Kebebasan Banyak dengan
Damping
1.8.7 Gerakan pada Pondasi
BAGIAI{ ITEDUA
DASAR PERTNCAT{AAN BAI{GI'NAN TERIIADAP GEUPA
2.1 Pendahuluan
2.1.1 Stmktur Bumi dan Daerah Gempa
2.1.2 Istilah-istilah yang Banyak Digunakan
2.L.2.1 Seismograph
2.1.2.2 Seismogram
2.1.2.3 Focus atau Hypocenter dan Epicenter
2.1.3 Mekanisme Te{adinya Gempa
2.1.4 Ukuran Gempa
2.1.4.1 Magnitude
2.1.4.2 Energr
2.t.4.3Intensity
2.2 Perencanaan
2.2.1 Response Spectrum
2.2.2 Modal Analysis
38
40
47
4t
43
43
45
45
50
50
54
55
55
62
64
66
68
69
7L
7l
72
73
73
73
76
76
78
79
79
80
81
83
93
Daftar Isi
vlt
94
'99
101
105
BAGIAN PERTAMA
l.l
PENDATIT'LUAII
Itt
ll
sistem massa dan per yang mempunyai massa sebesar M [kg] dan
konstanta per sebesar k [N/m] dengan beban F(t] [N]. Garnbar l.b
menur{ukkan suatu portal yang juga diidealisasikan dengan
massa dan per.
rl
1,,,,
(b)
r t.l
1,,
lto
l-r
,tLT,Jqtfu,_&
H*
(a)
Ganbrr L. Idalissi
*1,
(a)
(c)
(i)
massa dan
per
Glnblr 2. Sflrttktur
F(t)-ky=My
(1)
Dalam persamaan di atas dua titik di atas y menyatakan turunan kedua da;r y, atau dalam hal ini adalah percepatan massa
M dalam arah y.
r(t)-t<'y-Mji=o
12)
.f-l
(a)
S+t
(b)
Gambar 3. Constant Velocity
y" =(p(t")
-rv(t"))lrra
(3)
y" + y",
6t
g)
Di mana
-Ir-r
+y(Ot),
dapat
(6)
i--""
dr
l ''
Yo-0
yo=0
l7l
jio = F(o)lM
Karena percepatan dianggap tetap dalam satu intenral, maka:
yr
= 0.5
ji"
(at)'
(8)
iift)= ii,(tlot)
(e)
Sedangkan:
y(t) = 115i(t)at at
(10)
Yt =L/6ji,
(ot),
(11)
jir = F(t)/nr
lt2l
Ketelitian cara anarisis numerik sangat tergantung dari pengambilan interval 6t. semakin kecil inierval v"rrg dpiur, -akan
semakin teliti hasil perhitungannya. pemilihan besar interval ini
dapat dilakukan denga, cara mencoba-coba sampai akhirnya
didapatJ<an hasilyang optimum. Biggs[l] menganjurkan untuk
memakai intervat 6t sebesar sepersepulutr aari natural period., T,
dari sistem yang ditinjau.
!i
fl
Natural period, T, dari suatu sistem dengan derajat kebebasan satu dapat dihitung sebagai berikut:
T =2n(naTrcp
(13)
MILIE
Badan PerPusnlaan
perhitungan
slatis = F/k
,, det
e.r
(b)
(a)
,,
O,Z
0.3
det
Dalam Gambar.
yang terpotong_potong menunjukkan
9,..gd"
tempat
bila
soar
terlebut di aLs aiseiesaita'
Troinqa6*
statis. Perhatikan bahwa perpindahan tempat maksimumsecara
yang
terjadi bila diperhitungkan seca.a dinamis adaiah r,s9
kali
lebih
besar dari perpindahan maksimum yang terjadi bila
diperhitung_
kan secara statis.
y;g
iegaai.dalam
I*"-"1
i", ,rrrt t
-g1ya
keadaan tinier elastis
adalah
ueruanalg r"*" a;G^J;.sarnya
ge-ry-ilaahan tempat -"k1 gaya yang terjadi dalam
[er iuga i,SO
kali lebih besar dari gaya
ltuar) siatistaksimum. reinatitan puta
bahwa setelah beban menladi konstan maka gaya
dalam per
berubah-ubah secara sinusoiaa-I.
Gerakan yang terjadi
10
11
Soal-sod Iatthan
1.
\o
aRiE
qqqqq sEE:E
Sqqe EHEEs
dodcjcj :::q(.
ts
li
>r
:>r
:EEge 3sEE3
33geE
dddcjg
cjoog? q999d
t-
ooooQ
,tr
9?god
o;dod
qqqq!
qqqa'1
EEE
dcict
BB
99
*n, (b)
'oo\0",
qd?
o(f)
\fto
tt
(c) tr
rX
>')
o
o
o
oooo
.;Ri6
16++99,^
Q99o-
p$es"i $$T:;
torrl
sR
F(t'l
(d) tr
/r
tr
(e)
o
o
o
+J
toolr)oto
6r(Y)(Y)++
aNt@O
Yd666
o;-;-
lO
Ot'.rOrOn
l.f)c)olNC.l
Oe{+rroO
=;;;;
ooocici
lorotolJ.)|o
N C-{ e.l e-l e{
Ganbar 7.
lolJ)
C-{
6I
Oe.{+\99Q
a!lt
clc{oIe{e.t tocotf)
ciocicro ooo oo
i
{)
.o
({
a
I
Untuk sistem elastis seperti soal I tersebut gunakanlah bermacam-macam cara untuk mencari perpindatran tempat untuk interval yang pertamd, yr, kemudian bandingkanlah dengan hasil yang didapatkan dalam soal 1.
3. Suatu sistem elastis dengan derajat kebebasan satu diketahui
mempunyai natural period sebesar I detik. Bila untuk pembebanan seperti terlihat daiam Gambar T.c.didapatkan perpindahan tempat statis maksimum sebesar 2 cm, tulislah persarnaan gerak sistem tersebut dan kemudian carilah gerakan
sistem tersebut dengan menggunakan cara numerik.
t2
l3
=!tt+lydt
(14)
i'z =2(itt
-f
,)/6t- ji,
(1s)
i'z =2(lz
-vr)/6t-ir
''
(16)
dan 16,
persamaan
(+r"r(a0'*t)v,
=+u7(ot)2 y, +2Ml(6t)y,
*My, +F(tr)
(L7l
Persamaan 17 menunjukkan bahwa y2 atau Yn dapat diperoleh bila data sebelumnya yt atau yn-r diketahui.
z = yt + 6t $, + 9,) lZaarr
(ot)2 + gg,rz(at)2
(18).
t4
15
di mana:
Setelah mempelajari stmktur elastis dengan derajat kebebasan satu, struktur elastis dengan der4jat kebebasan banyak (Multi
Degree of Freedom System, MDOF) adalah suatu perluasan yang
sederhana. Untuk mbmpela.jari hal ini, perhatikan suatu struktur
elastis dengan derajat kebebasan dua seperti terlihat dalam Gambar 9. Persamaan gerak dari masing-masing massa dapat dengan
mudah diperoleh dengan menggunakan cara keseimbangan dinamis sebagai berikut:
nonffn,nu,,
n,
[M, ol
Io u,]'
y?= (v, y z),
![=
*kr) -ur1
L -kz kz')
r. =(F, (t) r, (t))
*
=[(k,
Dalam persamaan'di atas dan selanjutnya, huruf yang ditelalkan merupakan tanda matriks. Matriks-kekakuan- Kiapat
dicari dengan mudah dengan memakai definisi dari angka kekakuan (perhatikan Gambar 10). Seperti telah diketahui elemenelemen dari matriks kekakuan K, krr, kv, kzz dan seterusnya
mempunyai arti sebagai berikut:
kii: adalah gaya yang diperrukan pada massa i untuk memindahkan massa i sebanyak satu satuan bila semua massa
yang lain ditahan pada tempatnya masing_masing.
kii: adalah gaya yang diperlukan untuk ,rrenahan ,i"""" j bila
massa i dipindahkan sebanyak satu satuan sedangkan
semua massa yang lain ditahan pada tempatnya maiing_
masing.
trVz-ntl lurn
tr
F.ltl
kr r :kr
*ke
lx'
f.(tl
kr
z:-kz
H
G.Eb.r 9, Stulrturelastis dengw deniat kebebasn 2
yr -kr(yz-yr)-F, (t)=9
Mz i, z +kz $ z-yr)- Fz (t)= o
H.
Mr iir +kr
(le)
Ui+Ky-F-
(20)
r2lt'l
kz r =-ka
kzz=kz
16
di mana:
=[; :],
"
f, =(O 2OO),
y'=(yr
l@*z\
-2
-21
2J
yz)
i=-K'y+F'
di mana:
rc
=rooo
trF =
l22l
M-r" =[T
Mr=2kg
Mz=1kB
kr = 400O N/m
kz = 2000 N/m
K =1ooo
atau:
Fr(t) = 0
Fz(t) = 2o0 N
t7
M-r
"
[3
i],*.[_', :1
tl
eilm
L-2 2)
=r*
[?]
=2
!. -yr_r +r.
(6t)2
(23l,
a.
Fzltl
Gambar
Lt.
Contoh
b.
Mi+Ky-r(t) = o
Pl\
yzi
= 0.5 yro
(6t)'
e4)
t = 0, F(to) = 0,
yrr
jirr
(ot)2
(25)
7o
9Fat
o\\o6t
Q(IlI_-O
OOO-
ooooo
lgsg
\O\O6lc!
tr6rh
6st*m
-iiiJ
ooooo
c{
ta
N
:>
C.l
tabel 2, yatg
:>t
E
<)
<i<iooo
o\Fo\rj6
=\Ot*6tF
a.{an6N6
;6Oci6
da6a6
6\t
.i(a
o6o
6a
rh
3s3e$:teh=
fiB9H6t=-
c',
6l
"3=E:
0.30
N
?,o
gE3:E
0.25
rh
0.20
tz(fz-rtl.ar'3O3
?'
(n).., c J!4
o
o
o
:::59
\O O\
or
E5EgB
88
"+
3:gEE ggEEE
EEEE egEBs
oo???
ooooo
g
o
6,
:> ooooo
11
q=!al,-o\
mo\FNF
ci-rui+
jJi:.;
=.,Q\o
E:
SqEI
9RHXX
RERFR
9iEEE
ooooo
odooo
ooooo
ooooo
oo
\.0.r 5
19
cC)tsrrlq9
-6FO
999?o
h66th
orir<f+o
oll
tO\r.i6
oo=hr
at
o.o5
..=
oe
[9
ll
-!E
O\o
^O.rORe
0.to
o
*s
}H
6A
E*
h\-
N
o.t0
c)
.o
t, ,.c
c,
e=3r=
:ex=e
6q88 385t9
dcjddd
d<iooo
cjcjcjdd
ooooo
xil
8F
ll
d;
-+
a*
>'
,I
21
i
1
KEBF'
1.5 STRT'ITTTIR EI,A$TOPLASTIS DTNGAII DERA"IAT
BASAI{ SATU
Suatubatrandinamakanmempunyaisifatelastoplastisbila
(atau gaya-simpangan) dapat digamdiagram tegangan-regangan
-13,b' Diagram gaya simp3ttgl" tersebut
barkan seperti Cam6"t
elasbahwa sebelum m"ncapai Rm (disebut batas
.ti.s),;;;
menunjukkan
batas
*:::T"i
selelal
b"rsifat u"i"t
.sedangi<an. d"P"t
tam"r""1is,
ti{a}
aa1
plastig
menjadi
elastis, R-, Per
l:lerima
ffi;'
,i
lz1l
(l^-2
ycr) <
Iti
t
<
yn
(271
Dalam rumus di atas ycr adalah batas elastis sedangkan Radalah gaya yang berhubungan dengan yer. Rumus ketiga dalam
persamaan 27 menunjukkan persamaan garis yang menyatakan
adanya pengurangan gaya dalam per setelah tercapainya batas
elastis (unloading). Persamaan gerak 26 dapat diselesaikan secErra
numerik dengan memperhatikan batasan-batasan dalam persamaan 27. Untuk mendalami lebih l,anjut, perhatikan contoh perhitungan di bawah ini.
1.5.1 Contoh perhltungau
(28)
di mana:
0.5R= 10O0y
0.5R=55N
0.5R=55-1000(y--y)
(a
(cI
'
r.'ccrn
untukOcycyer
untukycl<y<yn
untuk
R=RR=R--k(y--y)
Mji+R-r(t)=e
R=ky
lI
untukOcy<0.O55m i
untuk0.055trr<y<yo
untuk (yE - O.1 1) . y . y.
Hasil perhitungan dengan menggunakan cara constant velocity ditunjukkan dalam Tabel 3, sedangkan gerakan massa ditunjukkan dalam Gambar 14. Grafrk a menunjukkan respons statis,
grafik b menunjukkan respons dinamis bila per bersifat linier
elastis (tidak ada batas elastis) sedangkan grafrk c menunjukkan
respons dinamis bila per bersifat elastoplastis.
22
23
"\
?
YzR= 100q,, or 55
o
o.a2
0.04
0.06
o:08
25
30
35
40
45
o
5.0
20.0
2s.o
0.0100
25.O
o.0roo
15.0
4r.0
-1.0
-10.0
0.0060
-o.oo04
-o.0616
0
0.0050
0.0200
0.0410
0.0616
o.l0
50
37.5
25
25
25
s5.0
55.0
55.0
50.6*
36.0*
-o.oo20
-0.0070
-0.0120
-0.0102
-0.0044
o.ox82
0.o928
0.1004
0.0960
0.0814
o.0624
0.0466
0.0403
0.0460
0.0615
0.0806
0.0957
0.1007
o.r2
0.14
0.16
0.18
55.O
-5.O
-17.5
-30.0
-25.6
-11.O
Penyelesaian
Elasto plaslis
R. ='110 (c)
.5o07ee'
r..
\ vi
'.--L---T------T'----'
--- !.r-o!3',.
\t,
0.r
25
25
25
25
25
17.0*
1.2"
-5.1*
0.6*
16.1*
8.0
23.8
24.4
8.9
o.oo32
0.0095
0.0120
0.0098
0.0036
25
25
35.2*
50.3*
-to.2
-25.3
-0.0040
-0.0101
30.
I
j
I
i0.2
Penyetesaian
0.20
o.22
0.24
o.26
o.28
H:':',l3it,
,'
'perubahan
benruk sratis
=F/k(a)
o.r
t. det
)'..-.i
0.30
p.32
0.34
.
Y, R
55
1OOO(0.1004-Y).
3)
Perhatikan bahwa dalam melakukan perhitungan- (Tabel
perdalam
selalu harrs diperhatikan batas-batas yang aiUella1
R telah mensarnaan 28. Milahya pada saat t = 0,08 detik' 0'5
0'5 R
or,o N, hal ini tia"r. mungkin sehingga ultlk- hasaterlihat
detik'
t = 0'16
""p"i
i.?ii" dipakai 55 N- Unloading lada saat 0,0960'
Dengan demimenjadi
0,1064
y
dari
dengan turunnya
ketiga'
kiariuntuk perumusan 0,5 R berlak-u perumusan
P(t)-t y=My
(2e)
atau:
Mi;+ky=F(t)
(30)
24
25
kanan dari tanda sama dengan adalah sama dengan nol. Secara
fisik keadaan ini dapat diartikan sebagai suatu gerakan yang terjadi tanpa adanya gaya luar (getaran bebas, Free Vibrationl.
Pada waktu
y = cr o cos
(o)- c,
c1 = yo
Persamaan gerak dari getaran bebas dapat diperoleh dari persarnaan 30 sebagai:
Mji+ky=Q
(31)
y=yolosin rot+yocosot
(32)
'
,f(t 7U)t
= rf(r< I
rra)
(33)
y=cl sinort+c2
cosot
(34)
C2=]o
untuk
(36)
co
ro
sin
ro
/co
sebagai:
(o)
(37)
(38)
26
Seperti terlihat dalam persamaan 38, besar amplitude tergantung kepada keadaan awal yang diberikan, tetapi natural period
tergantung dari ro, seperti yang didefinisikan dalam persannaan
33, hanya tergantung pada karakteristik dari stmktur yang
ditinjau. Besaran ol tersebut di atas dinamakan Natural Circular
Frequency.
o,
rf(r.tvr)
(3e)
[radldetik]
impuls.
T=2n/o=zrrf(rralt)
F=Fdr
[detik]
27
(43)
(40)
Natural Frequency
Natural Period,
f =7/T
f,
=l/2xrf(tltt)
detik]
nlltttl
(41)
My+kr=f(t)
(42)
Bila keadaan awal dari getaran tak bebas ini tidak nol, maka
penyelesaian persamaan 42 adalah penyeiesaian umum yang terdiri dari penyelesaian partikulir dan penyelesaian komplementer.
Penyelesaian komplementer, seperti telah dijelaskan sebelumnya,
adalah pehyelesaian getaran bebas. Bila keadaan awal dari getaran tak bebas ini nol maka penyelesaian persamaart 42 hanya terdiri dari penyelesaian partikulir.
Penyelesaian partikulir untuk bentuk-bentuk tertentu dari
F(t), misalnya polynomial atau fungsi harmonis, dapat dipelajari
dari buku-buku matematika [4, 5]. Untuk dapat membahas cara
=y/rosinot+yo coso
{441
jio
(4s)
$
I
29
t
I
Karena beban impuls hanya bekeda setrama dF maka kecepatan awal dapat diperoleh sebagai:
j,o
(46)
=!idI=FdI/IvI
yang dengan memperhatikan defrnisi impuls (a3) juea dapat ditulis sebagai:
j'o
l47l
=ilM
sebagai:
Bila beban impuls baru diberikan pada walrtu t = f sedangkan persamaan gerak ditulis terhadap refrensi waktu t = 0, persarnaan 48 menjadi:
r(u
o)sin
(t-r))
(4e)
avurl
dy =
i'r(uto)sin(ro(t-r))
(so)
atau:
dy =
(48)
F/Mtosintot
E r(rXr'a
(su
-r)ar
(s2)
(5g)
-r)ar
(s4)
cos
ot+y,,, Jf(f)rin(or(t-f))af
(55)
*banng
=y/(Fr/k)=kylFr
(56)
31
I
I
Dari definisi di atas tampak bahwa DLF adalah suatu besaran yang tidak mempunyai dimensi dan menyatakan gerakan yang
al<an terjadi bila suatu sistem dibebani dengan suatu bentuk beban tertentu (tidak tergantung dari besar beban yang diberikan).
f .6.3.
y = ys
y=
yst,
y = yst (t
Contoh Pcrhltua3la
Perhatikan sistem elastis dengan derajat kebebasan satu seperti terlihat dalam Gambar l8a yang dibebani dengan suatu beLan segitiga sepcrti terlihat pada Gambar 18b dari keadaan awal
diam.
J-(r-rto
(r -
rto
ir
Memperhatikan
batas integrasi
) ]i
bahwa hasil integrasi di atas mempunyai
= O dan
y=yst (t-cosrot)+l/tu
(rin.t)lor-t))
(S9)
atau:
H
@
Fl
lo lrrttl
L*
t4
yo = yst (sin
or
tu )l(ro t6 )-cos o t6 )
co
tu +(cos
= y,, {osin
co
to
)lto
-tlto
(61)
sebagai:
y = yst l(ol to ){sin
(s7)
F(t)
=1-tltd, untuk0<t<td
(t) =0,
untukt>td
f(t;
Respons sistem tersebut terhadap pembebanan yang diberikan dapat diperoleh dengan mempergunakan 55.
Untuk O < t < ta, di mana keadaan awal yo = 0 dan Yo Persamaan 55 menghasilkan:
to )sin (o(t
-r)ar
cu
*sin o (t -td
}-yst
cos o r
(62)
(63)
atau:
(60)
- Fr f(t),
dimana:
<o.tr-t/to
Untuk t ) to , gerakan yang terjadi adalah gerakan bebas. Keadaan awal untuk bagian gerakan ini dapat diperoleh dari persamaan 59, dengan memakai t = t6 sebagai berikut:
(b)
(a)
y=
(s8)
-to )-cos
ol
32
33
(d)
36
37
persegi terhadap perbandingan antara ta dan T, sedangkan Gambar 20.b menunjukkan kapan dicapainya dynamic load factor
maximum tersebut, t-. Gambar 21 menunjukkan besar dinamic
load factor maksimum untuk beban segitiga dengan puncak yang
tercapai pada waktu t = Ye t6, terhadap pJrbanding* dari waktu
pem-berian beban td terhadap periode T dari sistem. Ditunjukkan
pula waktu dicapainya DLF maksimum ter$ebut, t-.
rt
E
)
o
u-
't.4
9artbn toLt
K(z-x-)
G'arnbar
Mx
I -f
IH
L'J
o
6
I
Frx
o
Oerakan bman
{b)
i
I
38
Bila gerakan pada pondasi dinyatakan sebagai Yo dan gerakan pada rnassa M dinyatakan sebagai yr maka dengan menggunakan prinsip dinamic equilibriurn dari D'Alembert, persamaan
gerak sistem tersebut dapat diturunkan sebagai berikut:
Miir+k(y,-yo)=0
, Perhatikatr bahwa untuk
F4l
Y=Yr-Yo
2.
3.
gesekan i dari
permukaan dua buah benda yang bergerak.
Viscous Damping
Viscous damping terjadi karena adanya gerakan dalam udara
atau cairan.
Internal Friction
Damping ini terjadi karena adanya geseran antara molekulmolekul dari bahan
c(x)'
(64)
(6s)
(66)
M6r*jio)*kY=0,atau
Mi+ky=-Miio
39
jr=ji-jio,dan
iir =ii+iio
f (tl
GaEbar 23.
Stukur
dengan damplng
(66)
My+ci+ky=F(t)
..ck^
v+;Y+;Y=v
(68)
(6e)
i+or2 Y=6
41
Azelzt
(73)
di mana:
11=-ptoo
*...f(p, -il
12=-$<oo
-.".f6, -t)
(741
diambil kesitpulan a&i por""maan 73 bahwa bila besaran p > I maka tidak akan terjadi getaran dari sistem dinamis yang ditinjau. Keadaan ini, p , i, dirr"*al*an OverDamping.
di mana:
f=*ffi
rro
dan,
(701
=*/@)
(71)
PenyelesaianPersamaan6gtergantungdari'sifatakar-akar
p"r"*""t karakteristik, persamaaa 72, sedangkan sifa! akar-
172l
laqftrcr,
p < 1.
ao
dan Gempa
Pengantar Analisis Dinamis
4
ur-
[(r-9')
11=p<oo
+iar"
1e=Fon
*i.,,f(r-g')
"(,r,)
(7s)
+e,
eCmt))
(761
di mana:
Persam4an 76 dapat dinyatakan dalam bentuk lain sebagai
berikut:
(e,
{77l.
B=(Dn.f(l-p')
y = s(-F.o,)
cos (B
43
a"rt
(78)
Y=
Ar e-1'
A, t e-rt
(81)
di mana:
l. = 9o)o
(82)
(."
;6
-P'
)t.
O)
lTel
[.p.r
digambarkan
ubahan fase sebesar
Q,
dengan fungsi:
(80)
y=4aGF"t)
sebagai enveloPe.
1,
44
,-,
o =(Dn
.ft-P')
dan Gempa
[rad/det]
,f[-pr)
[rpm, cps]
(84)
Periode, T:
T=l/f =
45
(83)
Frekuensi, f:
,"
,_
2n
(8s)
;:1;'-.-;\ [det]
,r,J [-P')
Suatukarakteristikpentinglaindarisistemdinamisdengan
yang dapat diturunkan sebagai
p' persaberikut. Keadaan critical damping dicapai bila besaran
,ir,
N{,o,
ft-prl.-Foor
(.o".f(r -P'), )
(86)
p=cr,,l-(+tvt)
(8e)
(e0)
,t(,,.f,(,-p'l -.)a.
(el)
' i#6;''F<,,"(r-r)'io
(.,
adalah:
Untuk g , 1, g = ccrr jadi besar criticai damping
"".
(87)
=..f(+ttut)
tu""
tulis sebagai:
(88)
c = 0c",
p menunjukkan
Dari persamaan 88 terlihat bahwa besaran persen) biasa(dalam
F
uasi;aari critical damping. Besaran.ini
dari suatu
nya digun"Lan untut meiyatakan besar damping
damping (p)'
sistem d.inamis. Pemakaian persen-.dari critical
oleh alasan-alasan
untuk menyatakanl;; damping dilandasi
hal ini akan
Tentang
pirnitungan.
oraktis untuk *"rrrrJJt""
pada bagian lain buku ini'
hiu"t
^"
y = yst
,,
ifig"'eo*(t-r)
Dengan demikian penyelesairn umum untuk getaran tak bebas dengan damping (yang underdamped) adalah:
Y=Y"+Yp
Pzl
di mana y" adalah penyelesaian komplemen (complementa4r solufibn), persamaart 79, sedangkan y, adalah penyelesaian partikulir
$carticular solutionl, persamaan 90.
1.7.3. Getaran Tak Bebas dengan Bebaa Harmouis
Beban harmonis adalah beban-beban yang besarnya berubah-ubah dalam suatu fungsi yang berbentuk sinusoidal, misalnya:
F(t)= Pr sin(o t)
(e3)
MII, IE
!r-:il
,:d
ffi*?,[ir1,,t'
47
olo'
l-^\
A(.o'
sin
harmonis
Persamaan gerak sistem dinamis dengan beban
cara
dengan
diselesaikan
27
Gambar
seperti yang tamPak Pada
sebagai berikut:
(e4)
My+c j'+kY =F(t)
di mana:
atau:
o = (.,'
(es)
"*i*
Bila yp,
(e6)
yp = Asin(ot-a)
rio
o+
A cos a =
-o' I
+4 p2 <oo2ct2
(100)
(1o1)
Dalam hal simpangan maupun kecepatan awal sistem dinamis adalah nol, penyelesaian umum persamaan gerak adalah
sarna dengan penyelesaian partikulir sehingga penyelesaian
persamaan getaran tak bebas dengan beban harmonis (93) dapat
ditulis sebagai:
y = Asin(ot-c)
(102)
=arc*[ 'P*". ]
Il-(ryo")2./
(103)
(r,7Iu)sin61n,'.'*"
(99)
leTl
ot
e(."'
, r(')
!+29con !+con'Y=i'
/M, dan
.,*:
;o f"*,
1,,t1..I
(e8)
48
ae! !g!qP.
49
lr
I
(104)
y = Asin(o
t-c)
(l06)
A=
(107)
Molo2
,
a/t
haraonis
[,
*,
{ctt1-'h-(q"
t))
(108)
l
lq
:.
i
i:
50
5l
\h lrli
Banyak
IJ
rtt,-rt
4iz
dll[r'r'
492-
til
,?
Gunbrr
0,O. Sistem
Mi+Ky=Q
Dalam persamaan di atas matriks massa
kuan lt dan vektor simpangan y adalah:
(1lO)
t,
matriks keka-
0l
u=[M' MzJ
Lo
Gambar 29. Strulctur dengan kebebasan dua.
1.E.1 Gctaran Bebas Struktur dengan DeraJat Kebebasan Dua
Perhatikan suatu strulrtur dengan derajat kebebasan dua
seperti terlihat dalam Gambar 30. Persarnaan gerak sistem tersebui dapat diperoleh dengan menggunakan prinsip dinamic equilibrium dari D'Alembert.
Pe4ggunaan prinsip D'Alembert pada massa 1 dan massa 2
menghasilkan persamaan gerak sebagai berikut:
Mr
ji+kr yr -kr(yr-y-)=0
Mr!i+keYz +kzbz-Yr)=0
dan,
(10e)
* _[(t,*xr) (k,
. -r, .l
+ kr)j
L -k,
(l l r)
yr =Ar sin(ro(t+o))
yz=Azsin(ro(t+a))
(112)
iir =-Ar
= -Az
ro2
sin(o(t+cr))
ro2 sin
(to(t+a)
(113)
s2
(-u,.'+k,
+k2)e, *1-tr)Az =o
=o
*u'
(114)
(1
ls)
lF"t,
co2
+tr,
+t2)
-k2
(-vtr.'+k,
-r,
.l
+kr)l
(116)
(lu z\z
[(t,+tr). (tr+ks)u , ?- kr(k,+kr)+k,k3)l=v ^
\ /, -l M,
M2
MrMz )
[
(1
r7)
6,F
\ / -f+1,,
l.Mi *{=o
Mz
ro, =
@z
[f "' t;,-'
atau:
(u8)
rf(rlu)
a"o
=r,.73tr(mt)
(120)
Kedua circular frequency ini merupakan natural circular frequency dari kedua normal modes yang ada. circurar frequency
yang lebih kecil, o1, merupakan frekuensi dari mode yang pertama (fundamental atau first mode, sedangkan ou adalah frekuensi
dari mode yang kedua (second mode.
Penggunaan cor dan rDz ke dalam persamaan 115 tidak akan
dapat menghasilkan besaran Ar dan Az tetapi hanya akan meng_
hasilkan perbandingan antara Ar dan Az. Hal ini terjadi karena ror
dan coz didapat dengan menyamakan determinan koefisien persarnaan 1 15 dengan nol. Harga relatif Ar dan Ae tersebut dinama_
kan bentuk karakteristik (ciara cteristic shape atau characterisic
vector) dari sistem dinamis tersebut.
Untuk kasus ini, dengan menggunakan ror (I2O), persamaEul
pertama dari persamaan 115 menghasilkan:
(-r< +
zt)e,, + (-k)Ar, = o
(r21)
sehingga diperoleh:
Att
= Azr
(122)
(-er*2k)A"-+(-r)er, =o
(123)
sehingga didapat:
Av = -Azz
(1le}
(124l,
55
,
I
I
I
My+KY=$
y=Asin(ot)
(126)
Dalam persarnaan 126, y merupakan vektor simpangan sedangkan A adalah vektor amplitude yang berpasangan untuk vektor simpangan tersebut. Dari persamaan 120, vel'rtor percepatan
i dapat diperoleh sebagai:
-coz
A sin
(cot)
(1271
atau:
k-r' Pr]e = s
(12e)
*-,' * l=o
(130)
56
57
(134)
'e'u sin(ol,
t)
(13s)
?
Pt*r
--
Pt
-,
tr+r I
Ki+t /
mi
id
(136)
v;1
P{ = }s
I
mi
(132)
Pij
,I
= oi
y,j
(138)
l, ^,
Q1i*r); = (Y1i*r;.;yn
)t1i.rl
(13e)
(131)
u=i,.,,
y(i+r)5-yij
y=A
sin(rot)
(132)
or
I -,Pni
=T#il
(141)
atau:
adalah:
o=oj
(r40)
,o
(133)
Iii
= Y1i*r;i
.k-{i+l)
I..P,n
r(
(i+t)
(r421
58
59
i,r,,
yri
r,6+r)
Yg
=Y(;+r)i---,_)
(r43)
rikut:
1.
2.
5.
lantai-lantai di bawatrnya,
j1a-r15 sampai dengan simpangan di dasar stmktur yq.
Bila circular frequency yang dipilih dalafn langkah pertama
adalah circular frequency yang benar maka simpangan pada
dasar struktur ]o; harus sama dengan nol. Bila yoi ternyata tidak nol maka cobalatr perkiraan q lain dan ulangilah langkah
I sampai 4.
Setelah melakukan perkiraan
o>.; dua kali maka perkiraan selanjutnya dapat diperoleh dengan menggambarkan gralik
Ir o ol
u=l o r ol
[o o +]
(144)i
-r ol
r=l -t z -rlr<
Iz
lo-r rl
(14s)
Tabel4. Ternyata (02 yang dipilih menghasilkan ys = 0.352 sehingga harus dilakukan perhitungan selanjutnya. Misalnya kemudian
dipilih co2 sebesar 0.8 k/m. Ternyata pilihan ini menghasilkan ys =
- 0.934 (Tabel 5). Dalam taraf ini untuk mendapatkan pilihan
yang lebih terarah dapat digambarkan grafft antara af dan yo
(Gambar 33). Dengan memperhatikan gralik ini, misalnya dipilih
a2 = O,2 k/m yang kemudian menghasilkan yo = O,216 (Tabel 6).
Hasil ini juga digambarkan dalam grafik. Harga roz yang dipilih
kemudian adalah O,27 k/m. Harga o2 ini menghasilkan y6 =
0,007 (Tabel 7l yarry cukup dekat dengan nol. Dengan demikian
harga circular freguency yang diperoleh adalah o = O,S2
rf(t lr").
_ll
60
Tabel 4:
cD2
= O.4
mo2
3
2
0.5
1.0
1.0
o.2
0.4
4.4
1.O
.
0.8
o.28
-0.352
mo2y
o.2
o.32
o.tL2
o.2
o.52
o.632
rlk
x.
1.0
o.4
0.88
0.654
1.0
1.0
l/k
massa
no:
mol2
0.5
o.1
1.0
0.1
1.0
o.2
0.9
1.0
o.2
-o.62
-l Ir,
\k=(i+l)
Yir = Y(i*r)t
rumus:
mkJ/kti.r)
Y,:
I
\r-(i+r)
Tabel5: o2 = 0.8 k m
massa
no:
mro2
mo2y
rlk
0.5
1.0
1.O
1.O
o.4
0.48
o.224
0.4
0.88
0.6s4
1.0
0.4
0.8
0.8
0.6
-0.28
-0.934
2,.
o.4
0.88
0.654
1.0
1.0
Rumus:
(n
YE = Y(i+r)1
Llk
o.1
1.0
0.1
0.18
o.28
1.0
0.28
o.t24
0.404
1.0
0.404
mo2y
tt
L/k
x.
l/k
Tabel 7: w2 = A.27
k/m
massa
no:
mo2
0.5
0.135
1.0
0.135
0.135
1.0
o.135
1.0
o.27
0.865
o.234
0.369
1.0
0.369
1.0
o.27
o.496
0.134
o.503
1.0
0.s03
-[_8,i,' vu mkJ/kti.rt
E.
("
=Y(i*r).;-l
Llk
mo2y
-o.276
rumus:
(n
6i
Tabel6: o2 = A.2klm
k/m
MASSA
no:
l/k
a.oo7
Rumus:
(2.
yo
Yu = Y(i*r).i
-l(r-(i+r)
Ir,' Yr *
\
l/k1,.,t
Perhitungan dalam Tabel 4 dan 7 dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan suatu program kecil dalam suatu
y2
0r2 --\_
-0,352----J-o,934
Ganber 33
programble calculator.
Dengan caraHdlz.er ini simpangan y yang didapat dari perhitungan di atas (Tabel 7) adafah mode shape dari circular frequency, o, yang bersangkutan. Eentuk mode shape ini dapat
digunakan untuk menentukan circular frequency dari mode ke
berapa yang diperoleh. Dalarn contoh di atas, melihat mode shape
l
I
l
Pengantar Analisis Dinamis dan Gempa
62
63
i'
)
rI
t
I
ada. Dengan perkembangan komputer pribadi yang pesat, perhitungdn circular frequency dan mode shape ini dapat dilakukan
dengan mudah. Misalnya dengan menggunakan cara Jacobi [10,
-s----...
R=
(14e)
[x-rr],1=o
Dalam keadaan di atas,
dengan persamaan 150).
Bila dengan satu dan lain cara dapat ditentukan suatu matriks yang nonsingular dan mempunyai sifat:
X'l KX=L
ll47l
di mana matriks L adalah suatu matriks diagonal, maka elemen
diagonal matriks L, 1rr, 1zz adalah eigenvalue dari matriks K, sedangkan kolom ke i dari matriks X adalah eigenvalue dari
eigenvaiue ri [1O].
B=PrAP
(146)
(148)
1U.
t
I
tan (20) =
;fr. ,
0=n/4
untuk kii ;r
\ij
dan,
(1s0)
R.r II" R.
(ls1)
[*-.'
nr
Jl
=o
(1s2)
l
Pengantar Analisis Dinamis dan Gempa
64
i
I
I
I
A=U-0.s8
(153)
r^,
(.o'
atau:
(1s4]
(.n' no'
[*t'
KM{'s -co2
I]r=o
^.
t')l.
Pengalian
=(xrt,)r
=
di
(A"r
.a,.
(160)
ilil
*')e,
(16U
(ls.s)
Perhatikan bahwa dalam setiap transformasi, elemen luar diagonal yang dalam transformasi sebelumnya sudah nol bisa saja
penjadi tidak nol kembali sehingga transformasi similar ini harus
dilakukan terus sampai elemen-elemen luar diagonal matriks K
menjadi no1 atau mendekati nol dalam suatu toleransi yang telah
ditentukan. Ada beberapa variasi dari cara Jacobi [11] yang mempunyai konvergensijauh lebih cepat dari carayang dibicarakaa di
atas.
MA.
KA.
(1621
Karena matriks f dan matriks K adalah matriks yang
oo,2 AoT
=AoT
simetris maka:
F=[dan
I(r=K
(163)
kan:
(.,'-.,'ho'MA,
=9
(164)
A.r
Bila ro" dan ol- adalah dua buah akar dari persamaan karakteristik dari:
l[ A- = g
(165]
Sedangkan dari persamaan 165 dan 162 serta memperhat ryr batrwa akar persamaan karakteristik ola tidak sama dengan
nol maka akan diperoleh:
A"rKA-=0
(166)
(1s7)
(ls8)
Bila suatu matriks Q dibentuk'dengan menggunakan characteristic vector, Ar, Az, ....., l|la1 maka:.,,
(1se)
0'xo=K'd
Dalam persErmaan 158 dan 159, vektor A" dan A. masingmasing adalah karakteristik vektor (atau mode shape) dari ro- dan
0'mo=M'd
[*-r'rvr]l=o
maka akan didapatkan hubungan sebagai beiikut:
orr2UA.=KA"
6)-2MA-=KA-
ll
Matriks M-o.s I(M-o.s merupakan matriks yang simetris. Persamaan 155 adalah problema eigen standar yang dapat diselesaikan dengan cara Jacobi di atas.
ArB=0
)'
(167)
:'
Mi+Ky=(t)
(168)
(16e)
y=9y
M0Y'+K{Y'=P(1)
jadi:
0'r MO' = I
(17s)
Pengalian
menghasilkan:
y-0y'dan
i'
Karakteristik vektor A"'yang mempunyai sifat seperti persamaan 173 dinamaka;:, notmalized characteristic vector. Bila suatu
matriks $' dibentuk dengan menggunakan normalized characteristic vector, maka:
K0'=.i2 M0'
misalkan:
Sr M0
67
r(t)
(171)
Md'y'+Kd'y'=0t r(t)
o'r ro'=roi2 0r
G76l
Mo'
$TTl
O'r0' = oi2d
(1zg)
adal,ah
oli.
y={'y'
dan
y=9'y
$721
(t7el
Terlihat bahwa persamaan 172 adaTah Persalnaan yang terurai (uncoupled), yaitu terdiri dari n buah persamaan getaran
dengan derajat kebebasan satu (single degree of freedom
sysieml. persamaan yang telah terurai ini dapat diselesaikan
sebagai getaran dengan derajat kebebasan satu, yaitu:
y'i
i0,,
Fr(t), i = 1 ....... n
(173)
l.= 1
Karena kdrakteristik vektor A" hanya merupakan sr'latu perbandingan maka perbandingan ini dapat dibuat sedemikian rupa
menjadi A*', sehingga:
(t74l.
Anlr M ADl= 1
+ro,2
tl80)
n buah
(181)
Ingat bahwa y* bukan merupakan penyelesaian yang sebenarnya. Selain daripada itu harus diingat bahwa y* yang didapat
dari persamaan 181 tidak sama dengan y* yang didapat dari
persamaan 173. Penyelesaian sebenarnya dapat diperoleh dari
persamaan 169 atau 179:
My+Ci+ry=r(1)
(182)
69
y=0y'
1.8.7 Crcrakaa pada Pondari
y=qy
(18s)
i=0i'
di
M0!i'+C0i'+K$y'=r(1)
(184)
0r
MOi'+0'c0i'
Mlir +c(i,
(18s)
y* = 0t (t)O
(186)
atau:
i'
0t c0 i'
+ o)i2d
C= aM+
bK
(187)
AitQ15=6
&rCAr=20or
j
untuk i = j
untuk i *
'1.=
-ir)*K(y, -yo)=0
(lel)
v=(vr-yo)
Y=(i, -Yo)
!i=(i,-Yo),d*
Yr=Y+Yo
(L921
Persamaan gerak suatu struktur berderajat kebebasan banyak yang digerakkan pada pondasinya dapat diturunkan dengan
cara yang sama dengan penurunan persamaan gerak untuk
struktur dengan derajat kebebasan satu sebagai berikut. Bila
gerakan pada pondasi dinyatakan sebagai yo dan gerakan pada
massa mt dinyatakan sebagai yri, maka dengan menggunikan
prinsip dynamic equilibrium dari D,Alembert persamaan gerak
sistem tersebut dapat diturunkan sebagai:
(189)
M(i, * lio)+ Ci + Ky
=0,
Mi+Ci+Ky=-M!;o
atau
(le3)
BAGIAN KEDUA
DASAR PERTNCAIIAAIT BANGI'I{AN TERHADAP GEMPA
(1e4)
l=1
Di mana:
v=0r
(1es)
2.1 PENDAHULUAN
Dalam bagian pertama telah dibicarakan dasar-dasar analisis
dan perencernaan struktur terhadap beban dinamis. Dalam bagian ini akan dibahas secara khusus respons dinamis bangunan
terhadap beban gempa. Q3!ah__salu- cara perhitungan respons suatu bangunan terhadap 'gemfi'b.aatafr dengan cara stitic equi_
ualent, yaitu suatu cara di mana beban dinamis diubah menjadi
beban statis yang mempunyai efek ekuivalen dengan beban dinamis yang diharapkan. Beban static equivalent ini biasanya diatur
dalam peraturan-peraturan bangunan tertentu. cara static equivalent ini tidak akan dibicarakan di datam bagian ini. cara yang
akan dibicarakan adalah cara perhitungan secara dinamis.
Perhitungan respons dinamis suatu bangunan terhadap be_
ban gempa dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu perhitungan respons riwayat waktu (time history analysi$ yang biasa_
nya dilakukan dengan memakai analisis numerik, serta perhitungan dengan cara analisis ragam spektrum respons (modal
analysi$.
terhadap gempa. Dalam bagian ini secara spesifrk akan dibicarakan cara analisis ragam spektrum respons (modal analysis).
73
di Indonesia
secara
D {16a9sJ.5oo0
I kmr
I
A-- Kerak
B-- Mantel
C-- Inti Luar ycrng Cair
D-- tnti Dalam yang Padat
km
tzgoo
!1@
dda-
{30k8
lt
2.1.2.2 Seismograa
Seismogram adalah catatan yang berupa gralik yang didapatkan dari seismograph. Grafik yang mencatat percepatan (accele-
3
I
t
74
i
T
4
\
i,!.!4'..r*r.r..,.
---
_..-
a.-
rl
.o
L_
a
d.
t-rJ
F
Z
LU
\)
a"
LtJ
lJ-
O
A
di Indonesia
76
,//-'
rl\t
\i\\
-.--
_y
Gerapa
goyangkan badannya, atau yang agak bersifat ilmiah yang menyatakan adanya gua-gua maha besar di dalam tanah yang sewaktuwaktu runtuh atau karena adanya impak akibat jatuhnya meteor
ke bumi. Sekarang.o9+g percaya bahwc. gempa terjadi akibat
adanya letusan gunung birapi atau karen" -"drry" f..-gi"t.r, i.ttonik di dalqm bumi. Gempa yang terjadi karena adanya letusan
gunung berapi dinamakan gempa vulkanik sedangkan gempa
ya5lg terjadi karena adanya kegiatan tektonik dinamakan gempa
tektonik.
I
Dasar Pprencanaan Bangunan terhadap Gempa
78
a.
b.
,,c.
.:
(a)
&)
(c)
2.L.4llluren Gcnpr
/)
o.2
E
I
q
aa
e -ol
a
Magnitude
Enerry yang dilepas dan
Intensity
ir
2.L.4.L Magnltude
Magnitude adalah suatu besaran yang menggambarkan
besarnya strain energ/ yang dilepaskan walctu tedadinya gempa.
Ada beberapa rumusa$ untuk menc4ri magnitude ini, yang-paling
fmum dipakai ialatr defrnisi magnitude yang diberikan oleh
S_c-h!"r,
M=l0logA-rologAo
.Oa
ftME tN
SECS
/ Bagr seorang
'kan
tentulah efek gempa tersebut terhadap bangunan' Ada tiga
I *""* ukuran g"t"p" yang biasa dipakai untuk menyatakan
besarnya suatu gempa, Yaitu:
it
l
l
(1e6)
t
=
2
79
\4[empa
',ffiecara umum perumusan ener5/ ini dihubungkan dengan besar
i' rhagnitude sebagai berikut:
I
t
80
rotogp-ro[6gEo+aM [Erg]
(197]
112.24
1.35) + 1L.44
(198)
= 11.4 + 1.5 M, Rumus Guttenberg
Dalam rumus-rumus di atas, E addah besar enerry dalam
erg, sedangkan M adalatr bcsar magnitude menurut skala Richter.
Rumus-mmus ini mempakan rumus empiris yang dibuat berdasarkan gempa-gempa yang telah terjadi. Hubungg,n antara ener$l
total dan enerry gempa dapat ditulis sebagai berikut:
(1ee)
z.f.+.a Intcnrtty
Intensity adahh ukuran dnri daya rusak (destructiveness)
r suatu
gempa di suatu tempat tertentu. Dengan demikian suatu
gempa harrya mempunyai satu magnitude, tetapi mempunyai
ii
a.
b.
c.
e.
dibawatrini:.
81
gempa.
rolog E
E-yEt,y<
0.
I.
II.
of doors
and
2.2 PERENCANAAN
82
terhadap _tGempa
Bangunan
Perencanaan
DaBar
_
.
-
perpindattan
Gambar 41 juga menudukkan Percepatan dan
percepatan
t *plrt"rr.rr t;d diperoleh dglsan mengintegrasi
karaki"rir, v*s u"t-""rrEm[o' Untuk klperluan perencanaon'
Response
terisrik gempa t"tirt"-^ dapat ditunjukkan dengan
Spectmm.
83
!r
,
B
!
B.!
o3
B
*rfErt co.ruar,
x.
d;
o
e
E
?d|
Califotnia, 21 Juli
1952.
$r cofxoat
a
2
E
,j
oi:
I
Ol'
)ar
(200)
t)ar
(2o1)
oo
Atau untuk Fr = I
c 'O.
E
{2
' lffir1''F.,n(t-r)'io
('"'f('
P' )tt
Persamaan gerak dari sistem dinamis dengan derajat kebebasan satu bila dibebani dengan percepatan gempa ialah:
Genbar
(+O.
my+cY+kY=-miio
(2021
atau:
m!+2mro, Pj,+kY=-mlo
(203)
v=Jffi;
"
--voF)
{t
- p, )t
-rl)*
(2o41
ffi
iro(t)'no*x'r)
sin
(2os)
Q-"* =ky-"*
(206)
=m
ji-*
(t/n)y-"*
(2OS)
(r / zn) j,
co,
dapa!
(2oel
(2O71
^,,
= (2r / T)y
^,"*
t2r.0)
(r7zr)s"
= Sp., =
(zn7r)so
(2rrl
dpanite.
Q-*
ji**
85
Atau bila ro' diganti dengan T, oo = 2nlT ' persamaan 2O4 menjadi:
v=
86
87
a
E
J
TATT. CALIFORNTA
JULY 2t,1932
8:
N2IE
9
E
t-
6
9
g.
9.s
s3
2a6eDlzL6E20
C'
o4
6
F
TAFT, CALIFORNIA
JUI-Y 21, I9EJ?
e
I
;
)
N2r5
0'"
3oo
lrJ
o
()
9-oa
3
G-
o
()
(,
:3
-ot
o?468tot2t416tE20
TIME IN
N-S
SECS
18 Mei
EL CENTRO.
MAY
CALI FORI"IiA
t8. t940
N-s
t
t
1
o'
,t
rO
u#rftar,lrl.:
TJATURAL PERIOO. SECONDS
Grnber 46.
El Centro,
goap
90
vt
!E
ireriod {sec)
o
v,
.9
6q
20
r0
o
I
=
'5
Period (sec)
at
"M
c
o
E
I
0
'/
-z
o.5
i5
Ti{i
ffi
Period (sec)
l.o
2.0
Period {sec)
3.0
I
t
92
2.2.2todd Aaelyrtr
Bila ys adalatr percepatan
Mi+Ci+KY=-Mio
lztzy
simpangan
relatif antara massa dengan pondasi/tanah sedangkan io adalah
vektor yang elemen-elemennya adalah percepatan tanah (gempa),
lio'
(213)
ruio
918)
215).
(2L91
yi=iAiiyi',i-1....nr....n
Fr
di mana:
y=0y'
Yi' = 8i 'Sai
v=0/
Maximum respons dari sistem dinamis dengan derajat kebebasan satu (persamaan 216) dapat diperoleh dari respons spectrum gempa yang bersangkutan dikalikan dengan gi. Dengan;perkataan lain, yi* dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
1217l
(21s)
p)ol
Bila dalam mencari simpangan dala:n mode ke j, yj*, digunakan response spectmm Eaka hanya akan didapatkan yi* malcsi-
94
yi = iAi:
2.
B: Sa:
ini tidak berpotongan di satu titik. oleh sebab itu supaya keseimbangan momen dapat dipenuhi, akan terjadi puntir, sehingga pergerak yang tetat diturunkan tidak berlaku. Untuk meli"*-^^n
hat gerakan yang terjadi dalam ruang' gunakan program gempa
iii
[e].
(2211
v,
(Eh,,
u, ,o,P)
(2221
y,
=(i6,
r,.u,P)
(2231
"gfop
-J-\
I Etcmcn i
G,ambar 60.
Puntir
U
Analisis Dinamis dan Gem
I
{6
.zil
.?!
Lz
Lt
l"
J,Z
(b)
'lo.Lr---errer(")
rrui !
DAI.TAR PUSTAKA
of Structure.s, MC.
Graw
John Willey
B
1OO
r
Pengantar Analisis
:t!
DiqrnrsjSn G!!9P1
APPEI{DIKS
Kom.yu!9r untuk
SJrripsi No'
t
{i
C
C
C
C
C
C
C
C
c
c
C
C
C
C
C
C
TN
DT
NIN
TIME
XM
XK
= NATURAL PERIOD
=
CHARACTER FRAME*l5
DTMENSION F(100), TIME (100)
viffiY
t02
7X: D2YtDT)2',)
L=2
T0 = 0.0
Y0 = O.O
FTO = F(L-1)
FM = FTO/XM
YKM = YO*XK/XM
Y2D0 = FM-YKM
YDT = Y2DO*DT**2 'r
Y1 = '5*FM*DT**2
9O2O CONTINUE
WRITE (6,2 1)T0,YO,FM,YKM,Y2D0,YDT
2t FORMAT (2X,6F10.4)
IF ((TIME(L)-T0).IrT.0.000 1 )L*L+ 1
IF (m.GT.TIME(NIN))G0 T0 999e
FTo = FT0+(F(L)-FT0) / (TIME(L)-T0)*DT
T0 = TO+DT
FM = FTO//XM
YKM = YI*XK/XM
Y2D0 = FM-YKM
YDT = Y2DO*DT**2
Y2 = 2*Y1-Y0+YDT
Y0=Yl
Yl=Y2
GO TO 9020
9999 STOP
END
l03
Appendix
3qILG.*p*
t,
it
i.
jf
N
rt
.ti
l1
CF
cxM
cxK
c
c
c
c
GARIS LURUS
= BESAR GAYA DINAMIS F PADA WAKTU T = TIME
= MASSA
= KEI(AKUAN PER, PERHATIAN SATUAN
XM DAN XK HARUS DISIMPAN DAI,AM SUATU
FILE DATA
BARIS PERTAMA XM, XK, NIN (2F10.2,I10)
KEMUDIAN NIN BUAH PASANGAN TIME DAN F
CHARAC-TER FNAME*1s
DIMENSION F(100,5), TIME(1O0,5), XM(S,5), XK(S,6)
wRlTE(r,',(A\)',)', NeUe FILE DIMANA TERDAPAT INPUT
DATA?'
READ (*,',(A)JFNAME
OPEN (6,FILE-'LPTI')
OPEN (9,FILE=FNAME)
READ (9,I)NIM,NIN
I FORMAT (2r1O)
C NIM = JUMI,,AH DERA"IAT KEBEBASAN
C NIN = JUMLq,H PUNCAK DARI BEBAN F(T)
C XM DAN XK ADAI"AH MASSA DAN KEKAKUAN
DO 9002I=1, NIM
DO 9002 J=1, NIM
XM(I,J)=0.00
9OO2 CONTINUE
DO 9OO3I=I,NIM
READ (9,2)XM0,I), (XK(I,J), J=1, NIM)
9OO2 CONTINUE
DO 9001 I-1, NIM
READ (9,22l'(TIME(I,J), Ffl,J), J=1, NIM
9OO1 CONTINUE
22 FORMAT (10F8.4)
'i!
':
;'i:'
-104
L-2
T0 = 0.0
YO
Analisis numeik, 71
Analisis Ragam Spectrum
9O2O CONTINUE
rF(T0.GT.TIME(NIN)) GO TO 9eee
FIO - FTo+(F(L)-FTo) / (TIME(L)-T0).DT
TO = TO+DT
FM = FTO/XM
YKM = YI*XK/XM
Y2D0 = FM-YKM
YDT = Y2D0*DT"*2
Y2 = 2*YI-YO+YDT
Y0=YI
YL =Y2
G0 T0 9020
9999 STOP
END
A
Acceleration respons spectrum,
84
Amplitude, 25, 26
0.O
F'I0 = F(L-1)
FM = FT0/XM
YKM = YO*XK/XM
Y2D0 = FM-YKM
YDT = Y2D0*DT**2
Yl =.S"FM*DT**2
2L
IITDEKS
Respons, 94
Analisis ragam spektrum
respons, 7,I
Average respons spectra, 9-I
B
Beban dinamis, ,I
Beban statis, ,I
Beban harmonis, 46
Beban impuls,27
Beban sebararrg,23
c
Cara Holzer, 55
CaraJacobi,62
Cara Kecepatan Tetap, 4, 5
55
Characteristic value, 56
Characteristic values, 5.5
Characteristic vector, 53, 55
Circular frequency, 43, 52, 53,
93
Circum Pasifft Belt, 73
Complementary Solution, 23,
45
Constant Velocity, 4
Convolution integral, 45
it
&
I
l
t07
Indek
69,92
D
D'Alembert, 69
Damping, 37, 38,45
Degree of freedom, 5O
Derajat kebebasan barrYak, 5O
Derajat kebebasan, 5O
Design spectrum, 92
Displacement resPons
spectrum, 84
Dynamic Equilibrium, 4, 39, 69
Dynamic load factor maximum,
47
Dynamic load Factor, DLF, 29
E
Gaya inersia, 4, 69
Karalteristik vel*or, 64
Keadaan autal,4, 6, 7
Gaya inertia, 38
Gempa besar, 8./
Gempa tektonik, 77
Gempa v:ulkanik, 77
Gempa-gempabesx, 77
Gerakan harmonis, 25
Gerakan Pada Pondasi, 38, 69
Gerakan relative, 38
'
Getaran bebas dengan
damping,4O
Getaran bebas, Free Vibration,
24
Getaran takbebas,26
H
Hypocenter, 76
Earth cntst, 72
Eigenvalue problem, 55
Eigenvalues, 55
Eigenvector, 55
Elastic Rebound Ttleoi, 77
Elastoplastis, 2O
Energr yang dilePas, 79
Energr, 8O
Epicenter, T6
F
Faktor Beban Dinamis, 28
First mode, 53
Focus, 76
Forced Vibration, 26
Frekuensi, 44
Fundamental Period, /8
Fundamental, SS
Frictional (Coulum) DamPing,
39
I
lmpuls,27
Inertia force, 4
Initial Conditions, 4
Initial displacement, 6
Inner core, 72
Integrasi dengan cara numerik,
4
Integration bY Parts lTaYlotl, 3O
Intensity, 79,80
Internal Friction, 39
ln;ndalan, T2
ln.ttluar, T2
J
Jalur Sirkum Pasifik, 73
Jalur Trans Asiatik, 73
Japarr MeteorogiceJ AgencY, 8O
JMA IntensitY Scale, 8,1
JIvIA Scale, 8O
Kegiatan lel<tonik, 77
Kerak bumi, 72
Keseimbangan dinamis, 4
Koefisien damping, 46
Komponen horizontal, 8J
Komponen vertikal, 8/
Iionstanta per, 2, 3
;;
J
.f
tt
g
L
Lump mass system, 94
t'l
ti
Magnitude, 79
Mantel, 72
ManlJe,72
Massa danper, 94
Matriks kekakuan, ,I5
Modal analysis, 71, 92
Modal participation factor, 93
Mode kedua, 53
Mode of fanl:ure, 97
Mode pertama, 53
Mode shape, 55, 61, 64
Mode yang pertama, .I8
Modes, 53
Modifred Mercalh, 8O
Multi Degree of Freedom
System, MDOF, 14
Multidegree of freedom system,
50
:;
'!,
spectrum,9l
NoSmalized characteristic
vector,68
Normalized respons spectra,
: Numerical analysis, 2
'Numerical Integration, 4
9,1
Orthogonal, 64
Outer core, 72
Over Damping, 41
P
Particular Solution, 23
Particular solution, 45
PE}TYELESAIAN ANALITIS, 23
Penyelesaian eksak, 2
Penyelesaian komplemen, 45
Penyelesaian komplementer,
23,25,26
29,45
Penyelesaian umum, 29,
45
Peiode,44
54,64
. .
r
Fengantar Analisis Dinamis dan Gempa
lOE
PseudovelocitY ResPons
Spectnrm, SS
Pusat kelalnran, 94
Rrsat massa, 94
R
Resonansi, 49
Respons riwaYat wd<ttr,
Richter, T9
Root Mean Square, 94
kebebasan banYak,
/4
'{'.+,
7f
T
Teori tektonik ler.P+-lrrg, 77
Time history andYsis, 7,I
Torsi,94
I
Second mode, 53
&
8t
Uknran GenrP, 78
Unbounded resonarrce, 49
Uncoupled,66, 67
Under DanPing, 43
Unit impuls, 45
v
ilcbcrty lesPong elrctntm, Sv,
84
Viscous damPing, 39
w
Waktu getar,
z
?aro strock, 79
nI- ndItIr
Drdan }rrplltrlero
i*