Studi Seismik Hazard Dan Analisis Risiko Pulau Jawa (Damanik)
Studi Seismik Hazard Dan Analisis Risiko Pulau Jawa (Damanik)
4/2012
Magister Student of Earth Sciences, Faculty of Earth Sciences and Technology, ITB, email:
rubendamanik@me.com
2
Geophysical Engineering Program, ITB
3
(Em) Proffessor of the Geophysical Engineering School, ITB; Head of Research and Development
Department, PT Asuransi Maipark Indonesia
Sari
Pulau Jawa berada di dalam Kepulauan Indonesia, diatas Lempeng Eurasia oleh tunjaman ke utara Lempeng
Australia di bawah Lempeng Eurasia. Konvergensi penunjaman membentuk sudut ortogonal terhadap palung di
sepanjang selatan Pulau Jawa. Pada bencana gempa bumi yang diakibatkan oleh penunjaman lempeng, studi dan
evaluasi tentang bahaya dan risiko gempa bumi perlu dilakukan. Salah satu metode untuk menganalisis probabilitas
risiko gempa adalah dengan melakukan studi seismic hazard. Studi tentang seismic hazard dilakukan dengan
pendekatan probabilitas menggunakan metode event based approach. Ini berarti bahwa gerakan tanah dihitung secara
tiap peristiwa dan hasilnya dikumpulkan secara terpisah untuk membentuk estimasi probabilitas. Metode event based
approach berbeda dari pendekatan PSHA yang mengintegrasikan seluruh kombinasi besar dan jarak. Penelitian ini
menyajikan klasifikasi site (jenis tanah) untuk Pulau Jawa dengan menggunakan kecepatan gelombang geser
kedalaman 30 m (Vs30) dari data USGS. Selanjutnya, analisis risiko probabilitas seismik hazard dilakukan untuk
memetakan bahaya seismik dalam hal percepatan tanah maksimum di batuan dasar dan pada batuan permukaan
dengan mempertimbangkan klasifikasi site. Berdasarkan pada potensial sumber gempa, sejarah kegempaan, kondisi
geologi, dan kurva kerentanan maka model risiko dari Pulau Jawa dapat digambarkan.
Kata kunci: Seismic hazard, event based approach, site classification, PSHA
Abstract
The island of Java, within the Indonesian archipelago, sits atop the Eurasian plate,the Australian plate was moved
northward and subducted under the Eurasian plate. Convergence is nearly orthogonal to the trench axis along south of
Java Island. By the chains of disaster caused by the earthquakes, so the study and evaluation about earthquake hazard
and risk is needed. One of the methods to analyze the earthquake risk probability is to begin with conducting a seismic
hazard study. The study of seismic hazard is conducted by using probabilistic seismic hazard assessment method using
an event based approach. This means that the ground motions are computed for each event individually and the results
are separately aggregated to form probabilistic estimates. The event based approach differs from the traditional
approach to PSHA which integrates over all magnitude and distance combination. This study presents the site
classification using shear wave velocity for 30 m depth (Wald and Allen,2007). Further, probabilistic seismic risk
analysis has been carried out to map the seismic hazard in terms peak ground accelerations at rock and the ground
level considering the site classes. Based on the potential earthquake sources, recent earthquake records, geological
condition, and vulnerability curvethen model of earthquake source zone of Java can be depicted.
Keywords: Seismic hazard, event based approach, site classification, PSHA
*Jl. Ganesa No. 10 Bandung 40132, No Telp: +62-22 2534137, Fax: +62-22 2534137, Email: nugraha@gf.itb.ac.id
I. PENDAHULUAN
Pulau Jawa merupakan pulau yang memiliki
populasi penduduk paling besar diantara pulaupulau lainnya yang ada di Indonesia, dimana
lebih dari 65% populasi Indonesia. Dalam
beberapa katalog gempa maupun literatur,
tercatat berbagai kejadian gempa di Pulau Jawa
yang merusak, Gempa Jogja (2006), Gempa
Pangandaran (2007), Gempa Tasikmalaya
(2009), dan tsunami Banyuwangi (1994). Namun
penelitian kebencanaan yang lebih intensif
dilakukan khususnya pulau Jawa masih sangatlah
kurang, sehingga menyebabkan kerugian dalam
bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai
korban jiwa.
KEADAAN
TEKTONIK
DAN
SEJARAH KEGEMPAAN
Tektonik Jawa didominasi oleh tunjaman ke
utara Lempeng Australia di bawah Lempeng
Eurasia yang relatif diam, dan diperkirakan
177
=
=
=
=
Studi Seismik Hazard dan Analisis Risiko dengan Pendekatan Probabilitas di Pulau Jawa
empiris dari fungsi atenuasi tersebut (Boore,
2008):
ln = 1 + 0.527 6.0
0.778 ln 0.371 ln
dimana:
R
rjb
h
Vs
b1
1396
= (rjb2 + h2)
= jarak (km)
= kedalaman (km)
= kecepatan rata-rata gelombang geser
= -0.313 untuk gempa mekanisme strike
slip
E
D
Vs30
Range
(m/sec)
<180
180-240
240-300
300-360
360-490
490-620
620-760
>760
Slip-Rate
Bottom
mm/yr
Width
Weight
Mmax
Design
18
15.00
7.20
2.4
18
15.00
6.80
Lembang
18
15.00
6.60
Lasem
18
15.00
6.50
Sunda
20
17.00
7.60
Opak
179
=
=
bumi.
Kerentanan
(vulnerability)
merupakan
kemampuan keterhancuran struktur bangunan
pada berbagai intensitas dari ground motion.
Dalam menentukan kerentanan tiap jenis
konstruksi harus diperhatikan, karena memiliki
tingkat kerentanan berbeda. Dalam perhitungan
risiko bangunan maka perlu memperlakukan
tiap-tiap jenis konstruksi bangunan tersebut
sesuai dengan tingkat risiko.
Dalam penelitian ini, digunakan kurva
vulnerability yang diturunkan dari penelitian
lapangan kerusakan bangunan akibat Gempa
Sumatra Barat pada tanggal 30 September 2009
dengan moment magnitudo 7.6. (Sengara, 2010).
Dari kurva tersebut kemudian dijadikan input
dalam perhitungan kerugian (Loss) akibat gempa
180
Studi Seismik Hazard dan Analisis Risiko dengan Pendekatan Probabilitas di Pulau Jawa
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahaya gempa yang diestimasi dalam penelitian
ini dikaitkan dengan salah satu parameter
gerakan tanah, yaitu peak ground acceleration
(PGA) dan spektrum respon. Untuk penilaian
seismic hazard, perangkat lunak EQRM
(Earthquake Risk Model) dari Geoscience
Australia
digunakan
untuk
menghitung
percepatan tanah maksimum di batuan dasar dan
di permukaan tanah.
Nilai seismic hazard ditampilkan sebagai kontur
percepatan yang diharapkan akan dapat
terlampaui pada periode ulang tertentu. Program
ini didasarkan pada asumsi bahwa percepatan
pada lokasi penelitian memiliki distribusi
Poisson dengan tingkat tahunan rata-rata. Secara
umum periode perulangan dipertimbangkan
untuk desain bangunan sesuai dengan
probabilitas 10% dalam waktu 50 tahun setara
dengan periode ulang sekitar 500 tahun dan
kemungkinan terlampaui 2% dalam 50 tahun
sesuai dengan kira-kira 2500 tahun. Analisis
probabilitas gerakan tanah untuk seluruh wilayah
Pulau Jawa dengan rentang 0.010x0.010.
181
5.
6.
Gambar 10. Kurva risiko (PML) untuk semua
portofolio bangunan di Kota Bandung.
7.
8.
9.
VI. KESIMPULAN
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Studi Seismik Hazard dan Analisis Risiko dengan Pendekatan Probabilitas di Pulau Jawa
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Geofisika.Himpunan
Ahli
Geofisika
Indonesia.
Nuannin, P., 2006. The Potential of b-value
Variations as Earthquake Precursors for
Small and Large Events. Digital
Comprehensive Summaries of Uppsala
Dissertations from the Faculty of Science
and Technology.
Park, S., dan Elrick, S., 1998. Predictions of
shear-wave velocities in southern California
using surface geology: Bull. Seism. Soc.
Am., v. 88, p. 677685.
Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Peta
Gempa Indonesia, 1 Juli 2010, Bandung.
Robinson, D., Horspool, N., Ghasemi, H.,
dan Gray, D., 2012. EQRM: GeoScience
Australias Earthquake Risk Model,
Technical Manual 4.0 - Draft.
Sengara, I.W., Suarjana, M., Beetham, D.,
Corby, N., Edwards, M., Griffith, M.,
Wehner, M., Weller, R., 2010. The 30TH
September 2009 West Sumatra Earthquake.
Geoscience Australia.
Sieh, K. dan D.H. Natawidjaja, 2001. The
Seismic Threat Posed by Faults in Sumatra
To Singapore and Its Neighbors. The Eight
East Asia-Pacific Conference on Structural
24.
25.
26.
27.
28.
183