BENZYL ALCOHOL
1.
N a ma
Golongan
Alkohol, aromatik (1)
Sinonim / Nama Dagang
Benzemethanol;
(1,3)
benzenecarbinol;
(Hydroxymethyl)
Benzene;
Alpha-
: 1000-51-6 (1,3,4)
Nomor OHS
: 02800 (1)
Nomor RTECS
: DN3150000 (1)
Nomor EC
2.
(1,3)
Bentuk cair, tidak berwarna, tidak berbau, berasa seperti terbakar; Berat
molekul108,5; Rumus Molekul C6H5CH2OH; Titik didih 205oC (401 F); Titik
beku
3,72; Gravitasi spesifik (air=1) 1,0419 @ 24oC; Kelarutan dalam air 3,5% @
20 oC; Larut dalam alkohol, eter, kloroform, aseton, benzena, dan pelarut
aromatik.
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya
Peringkat NFPA (Skala 0-4) (1) :
Kesehatan 3
Kebakaran 1
= Dapat terbakar
Reaktivitas 0
= Tidak reaktif
Klasifikasi EC (1,4)
Xn
= Berbahaya
R20
R22
R21
R36
R37
R38
R40
R43
R45
R20/22
R23/24/25
R36/37/38
S23
S26
S24/25
S24/25
3.
Penggunaan
Telah digunakan dalam farmasetikal, kosmetik, dan/atau makanan sebagai
pengawet dan perisa/ parfum/wewangian(2).
4.
Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ
Bahaya utama terhadap kesehatan: berbahaya jika terhirup, iritasi saluran
pernapasan, iritasi kulit, iritasi mata, depresi sistem saraf pusat (1).
Rute paparan
Paparan jangka pendek
Terhirup
Iritasi, mual, muntah, diare, nyeri perut, kehilangan suara, kesulitan
bernapas, sakit kepala, gejala mabuk, kejang (1).
Kontak dengan kulit
Sama dengan efek yang dilaporkan pada rute terhirup paparan jangka
pendek, iritasi, gejala mabuk (1).
Kontak dengan mata
Iritasi, keluar air mata, pandangan kabur. (1)
Tertelan
Sama dengan efek yang dilaporkan pada paparan melalui rute lain, koma. (1)
Paparan jangka panjang
Terhirup
Gangguan pencernaan, kerusakan paru-paru (1).
Kontak dengan kulit
Sama seperti efek yang dilaporkan pada paparan jangka pendek (1)
Kontak dengan mata
Sama seperti efek yang dilaporkan pada paparan jangka pendek (1).
Tertelan
Tidak ada informasi mengenai efek samping yang signifikan (1).
5.
dihindarkan
Asam
: Tancampurkan (1)
Asam + Besi
: Kemungkinan
terjadi
polimerisasi
secara
Hidrogen bromida+besi
Asam Nitrat
Pengoksidasi (kuat)
Permanganat
Plastik
Asam sulfirat
Asetaldehid
Barium perklorat
: Pembentukan
ester
perklorat
yang
sangat
eksplosif (1).
Klorin
Dietil
bromida
Etilen oksida
Eksametilen
diisoksianat
Hidrogen peroksida + : Dapat terjadi ledakan(1)
asam sulfirat
Asam hipoklorus
Isosianat
Asam perklorat
Asam permonosulfirat
Reaksi kuat(1).
Tri-iso-butil aluminum
6.
Bahaya dekomposisi
Polimerisasi
Penyimpanan
7.
Toksikologi
Toksisitas
Data pada manusia
LD50 manusia melalui rute oral adalah 1610 mg/kg bb. Pemaparan secara
inhalasi selama 4 jam dan 12 mg/L aerosol atau debu masing-masing tidak
menyebabkan kematian dan tidak memperlihatkan toksisitas akut untuk
senyawa tersebut (2).
Data pada hewan
Data iritasi (1):
Iritasi ringan: kulit-kelinci 10 mg/24 jam; manusia (man) kulit 16 mg/48 jam;
Sedang: kulit-kelinci 100 mg/24 jam, kulit-babi 100%; Berat: mata-kelinci 750
g.
Data toksisitas (1):
LD50 oral-tikus (rat) 1230 mg/kg; LC50 inhalasi-tikus (rat) 1000 mg/kg LD50
intraperitoneal-tikus (rat) 400 mg/kg; LD50 intravena-tikus (rat) 53 mg/kg; LD50
intraarterial-tikus (rat) 441 mg/kg; LD50 oral-tikus (mouse) 1360 mg/kg; LD50
intraperitoneal-tikus (mouse) 650 mg/kg; LD50 intravena-tikus (mouse) 324
mg/kg; LD50 oral-kelinci 1040 mg/kg; LD50 kulit-kelinci 2 g/kg; ; LD50 oralmarmot 2500 mg/kg; LD50 oral-burung liar 100 mg/kg.
Data Karsinogenik
metabolik
yang
berat,
pernapasan
yang
terengah-engah,
Toksisitas mikroorganisme
8.
Efek Klinis
(1)
Keracunan akut
Terhirup
Benzil alkohol: Jika terhirup dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernapasan dan menyebabkan sensasi terbakar. Pada paparan uap dengan
konsentrasi tinggi dapat menyebabkan sakit kepala, radang tenggorokan,
batuk, bersin, laringitis, sulit bernapas (dyspnea), vertigo, diare, kelemahan,
hipotensi, kebodohan, fatigue, mual, muntah dan nyeri abdomen. Pada
kasus yang parah, stimulasi respiratori dapat diikuti dengan paralisis saluran
pernapasan dan otot, kejang, nerkosis, dan kematian dapat terjadi.
Kontak dengan kulit
Benzil alkohol: Kontak dengan bahan dapat menyebabkan kemerahan, nyeri,
luka pada jaringan, dan anestesi temporer. Jika terabsorbsi melalui kulit,
efeknya seperti yang dijelaskan pada paparan inhalasi akut. Meskipun
jarang, reaksi sensitivitas telah dilaporkan.
kabur.
Benzil
alkohol
kuat
dapat
diuji
dengan
hidung,
perdarahan
subkutan,
darah
pada
saluran
urin
dan
dan ginjal pada tikus (rat), serta beberapa kematian pada mencit (mice). Efek
reproduktif juga telah dilaporkan pada beberapa hewan.
9.
Pertolongan Pertama
Terhirup
(1)
Segera pindahkan korban dari area paparan. Bila perlu gunakan kantong
masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan kulit
Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi.
Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak
sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20
menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan
terdekat (1).
Kontak dengan mata
Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam
normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk
setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah
sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa
ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. (1)
Tertelan
Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan
sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak
sadar/pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada
panggul untuk mencegah aspirasi. Bila korban dalam keadaan sadar dan
terjaga, miringkan kepala ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau
fasilitas kesehatan terdekat (1).
10. Penatalaksanaan Oleh Petugas Kesehatan
Stabilisasi
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan
selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin
atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau
kertas secara lembut. Jangan digosok.
Penolong
perlu
dilindungi
dari
percikan,
misalnya
dengan
tertutup.
Pastikan
dipatuhinya
batas
paparan
yang
sudah
ditentukan(1).
Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan
kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat
dengan area kerja (1).
Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia (1).
Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan
kimia(1).
Respirator: Pada kondisi penggunaan yang sering atau paparan berat,
kemungkinan diperlukan proteksi saluran pernafasan. Proteksi saluran
pernafasan diurutkan dari minimum hingga maksimum. Pertimbangkan
petunjuk peringatan sebelum penggunaan (1).
Setiap respirator debu dan kabut yang dilengkapi masker wajah penuh (1).
Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi masker wajah penuh dan
filter partikel berefisiensi tinggi (1).
Setiap respirator pemurni udara yang bertenaga yang dilengkapi masker
wajah penuh dan filter partikel berefisiensi tinggi (1).
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi
kehidupan dan kesehatan:
Setiap respirator pemasok udara memiliki pelindung wajah penuh yang
dioperasikan dalam suatu mode perlu tekanan atau tekanan positif lain
digabungkan dengan pasokan pelepas terpisah (1).
Setiap alat pernafasan serba lengkap memiliki pelindung wajah penuh (1).
12. Manajemen Pemadam Kebakaran
Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran ringan (1).
Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida,
semprotan air, busa tahan alkohol (1).
Kebakaran besar: Gunakan busa atau basahi dengan semprotan air (1)
Pemadaman kebakaran: Pindahkan wadah dari daerah yang terbakar jika
bisa dilakukan tanpa adanya risiko. Jangan menyebarkan ceceran atau
tumpahan bahan dengan aliran air bertekanan tinggi. Buat saluran untuk
pembuangan lebih lanjut. Gunakan bahan pemadam di sekitar api.
Hindarkan menghirup bahan atau produk samping pembakaran. Tetaplah
diam di tempat yang arah anginnya berlawanan dan hindari daerah yang
lebih rendah (1).
13. Manajemen Tumpahan
Hentikan tumpahan jika memungkinkan tidak beresiko. Tumpahan kecil:
Serap dengan pasir atau bahan lain yang tidak mudah terbakar. Kumpulkan
tumpahan bahan dalam wadah yang sesuai untuk pembuangan. Hindarkan
dari sumber air dan saluran pembuangan. Hindarkan orang yang tidak
berkepentingan untuk mendekat, isolasi area tumpahan, dan beri larangan
masuk (1).
(diunduh
Juni 2011)
3. http://www.chemicalbook.com/ProductChemicalPropertiesCB3852587_E
N.htm#MSDSA (diunduh Juni 2011)
4. http://msds.chem.ox.ac.uk/BE/benzyl_alcohol.html (diunduh Juni 2011)
5. http://www.toxinz.com/ (diunduh November 2011)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2011
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------