Kti PHBS Tuminting Manado
Kti PHBS Tuminting Manado
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah
meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud, melalui terciptannya masyarakat,bangsa dan negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggitingginnya diseluruh wilayah Republuk Indonesia.
Paradigma yang akan mengarakan pembangunan kesehatan untuk lebih
mengutamakan upaya-upaya pencegaahan penyakit atau masalah kesehatan
(preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif) tanpa mengesampingkan upayaupaya penanggulangan atau penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif)
Fitriani Sinta,2011.
Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang menyeluruh, pembangunan
kesehatan di indonesia diarahkan untuk mencapai visi indonesia sehat 2010 yaitu
suatu keadaan masa depan dimana bangsa indonesia hidup dalam lingkungan
sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu,adil dan merata
sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal. Dengan visi ini, maka
pembangunan kesehatan dilandasan kepada paradigma sehat (Fitriani Sinta,2011)
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup
keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarga. Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang dibidang
kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyrakat merupakan pengertian lain dari PHBS (Proverawati A dan Rahmawati
E, 2012).
Program lingkungan sehat, akses masyarakat terhadap air bersih dan senitasi
telah berhasil ditingkatkan, seperti peningkatan pada presentasi keluarga
menghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan dari 70,9% menjadi 73,23%
belum mencapai target sebesar 75% pada tahun 2009, presentasi keluarga
menggunakan air bersih meningkat dari 58,3% menjadi 60,33% dari target 85%
pada tahun 2009, dan peningkatan presentasi tempat umum (TTU) sehat 78%
menjadi 78,5% namun belum mencapai target 80% pada tahun 2009, selain itu
kita juga perlu memberikan perhatian pada terjadinya peningkatan rumah tangga
yang tidak memiliki saluran pembuangan air limbah, dan masih ada rumah tangga
yang memelihara unggas atau ternak dalam rumah (Kementrian kesehatan
jakarta,2010).
Beberapa indikator yang digunakan dalam Riskesdas 2013 ini berbeda dengan
indikator yang digunakan dalam Riskesdas 2007, sehingga tidak bisa
menggambarkan kecenderungan kenaikan atau penurunan proporsi rumah tangga
ber-perilaku hidup bersih dan sehat. Berikut ini adalah proporsi rumah tangga
dengan beberapa indikator PHBS yang dikumpulkan dalam Riskesdas 2013,
sumber air bersih 82,2%,BAB dijamban 81,9%, tidak merokok didalam rumah
78,8%, cuci tangan dengan benar 47,2% konsumsi sayur dan buah tiap hari 10,7%
(Riskesdas,2013).
Realisasi indikator Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS tahun 2013
sebesar 55,06%. Presentasi capaian kinerja sebesar 84,71% dari target yang
ditetapkan. Hasil tersebut menunjukan bahwa target 60% Rumah Tangga yang
melaksanakan PHBS pada tahun 2013 belum tercapai serta terjadi penurunan
capaian pada tahun 2013 sebesar 1,44% dibandingkan dengan tahun 2012 serta
ada kenaikan 4,96% dari capaian tahun 2010 berikut adalah presentasi rumah
tangga yang melaksanakan phbs tiap provinsi berdasarkan laporan capaian kinerja
dari provinsi dari tahun 2013 sulawesi utara mencapai target 70,7%. (Kementrian
kesehatan RI,2013).
Berdasarkan survei awal pada februari 2015 didapatkan jumlah Keluarga di
Lingkungan II Kelurahan Mahawu Kecamatan Tuminting sebanyak 185 kk. Selain
itu masih ada penduduk yang belum menggunakan sarana pembuangan tinja yang
layak dan kurangnya pengetahuan cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta
masih banyak juga Rumah tangga yang belum menerapkan pola perilaku hidup
bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal ini penulis tertarik
untuk meneliti tentang studi pengetahuan keluarga tentang perilaku hidup bersih
dan sehat Di Lingkungan II Kelurahan Mahawu Kecamatan Tuminting.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
Bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Rumah Tangga di Lingkungan II
Kelurahan Mahawu Kecamatan Tuminting ?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga di
Lingkungan II Kelurahan Mahawu Kecamatan Tuminting
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui penggunaan air bersih
b. Mengetahui Penggunaan jamban sehat
c. Mengetahui cara Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
d. Mengetahui Melakukan aktivitas fisik
e. Mengetahui Merokok dalam rumah
f. Mengetahui pemberantasan jentik nyamuk.
D. Manfaat penelitian
1. Untuk Desa
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan agar lebih lagi memperhatikan
perilaku hidup bersih dan sehat, terutama dilingkungan rumah tangga
2. Untuk Institusi
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka peningkatan
pendidikan keperawatan, dan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi
peneliti lain, yang ingin melakukan penelitian selanjutnya
3. Untuk peneliti
Sebagai bahan pengetahuan dan menambah wawasan peneliti tentang perilaku
hidup bersih dan sehat dikalangan rumag tangga, dan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan
atau
menangis,lulus
ujian
meluapkan
kegembiraannya
dengan
respons.
Misalnya
apabila
seorang
petugas
kesehatan
(membuat
bagan),
mebedakan,
memisahkan,
Misalnya
dapat
menyusun,
merencanakan,
meringkaskan,
menyesuiakan, dan sebagainnya terhadap suatu teori atau rumusanrumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemammpuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau object. Penilaian-
penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukkan sendiri, atau
menggunakan kriterian yang telah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subject penelitian atau
responden, kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan yang diatas
C. Konsep Dasar Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah Perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu sama lain (Harmoko, 2012)
UU No. 10 tahun 1992 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari suami, istri, dan anak atau suami istri, atau ayah dan anaknya, ibu
dan anaknya (Padila,2012).
a. Fungsi Keluarga
Dalam suatu keluarga ada beberapa fungsi dan tugas keluarga yang dapat
dijalankan. Fungsi keluarga adalah sebagai berikut (Harmoko,2012).
1) Fungsi biologis yaitu fungsi untuk meneruskan keturunan, memelihara
dan membesarkan anak, serta memenuhi kebutuhan gizi keluarga
2) Fungsi psikologis yaitu memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi
keluarga,
memberikan
perhatian
diantara
keluarga,
memberikan
10
keluarga
inti
dan
orang-orang
berhubungan
d) Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua
2) Keluarga non tradisional
yang
11
a) Keluarga dengan orang tua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan
anak
b) Pasangan yang memiliki anak tapi tidak menikah, didasarkan pada
hukum tertentu
c) Pasangankumpul kebo, kumpul bersama tanpa menikah
d) Keluarga gay atau lesbian, orang-orang berjenis kelamin yang sama
hidup bersama sabagai pasangan yang menikah
D. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Rumah Tangga
1. Pengertian
PHBS dirumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat (Proverawati
A dan Rahmawati E,2012)
Ada 10 PHBS dirumah tangga yang harus dilakuka
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Memberi ASI eklusif
c. Menimbang balita setiap bulan
d. Menggunakan air bersih
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f. Menggunakan jamban sehat
g. Memberantas jentik dirumah sekali seminggu
h. Makan buah dan sayur setiap hari
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
j. Tidak merokok didalam rumah
(Proverawati A dan Rahmawati E,2012)
2. Manfaat rumah tangga ber-PHBS
a. Bagi Rumah Tangga
1) Setiap anggota rumah tangga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3) Anggota keluarga giat bekerja.
4) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga,pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga (Proverawati A dan Rahmawati E,2012)
b. Bagi masyarakat
1) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
2) Masyarakat mampu mencega dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan.
12
13
14
Kerangka Konsep
Perilaku Keluarga Tentang PHBS Rumah Tangga
1. Menggunakan air
bersih
2. Menggunakan
jamban sehat
3. Mencuci tangan
dengan air bersih dan
sabun
4. Melakukan aktivitas
fisik
Baik
rumah
6. Memberantas jentik
nyamuk
7. makan sayur dan
buah setiap hari
8. Memberi Asi eklusif
9. Menimbang balita
setiap bulan
10. Persalinan di
tolong tenaga kesehatan
Keterangan :
Kurang
15
: Yang Diteliti
: Yang Tidak Diteliti
Kategori
16
Baik 7
Air bersih
Baik > 3
Kurang < 7
Kurang 3
Jamban sehat
Baik 5
Kurang < 5
Baik > 2
Kurang 2
Baik 6
Kurang < 6
Baik 4
Kurang < 4
17
d
0,1
2
2
185
n=
=
=
1+ N
1+185
2,85
N
185
n=
n=
Kriteria Inklusif
= 65
Kriteria Eksklusif
18
1. Data Primer : Diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh keluarga yang
menjadi sampel dengan menggunakan kuesioner dari Rumah ke Rumah.
2. Data Sekunder : yaitu data pendukung yang akan diambil dari lokasi
penelitian Lingkungan II Kelurahan Mahawu Kecamatan Tuminting.
3. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan
dan ditanyakan pada responden
4. Hasil penelitian dilakukan setalah data diperoleh yang kemudian ditabulasi.
G. Analisa Data
Data yang diperoleh dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel dan diuraikan
dalam bentuk narasi kemudian disimpulkan, Distribusi, frekuensi, median, modus.
19
20
26-35
28
43,1
36-45
12
18,5
46-55
12,3
56-65
Total
17
65
26,1
100
Laki-laki
34
52,3
Perempuan
Total
31
65
47,7
100
21
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentasi %
SD
16
24,6
SMP
23
35,4
SMA
25
38,5
S1
Total
1
65
1,5
100
Baik
Presentase
Kurang
Persentasi
%
Mencuci tangan
34
52,3
31
47,7
51
78,5
14
21,5
Jamban sehat
46
70,8
19
29,2
Aktivitas fisik
10
15,4
55
84,6
27
41,5
38
58,5
52
80
13
20
22
paling sedikit pada kategori baik yaitu aktivitas fisik dengan jumlah 10 responden
(15,4%) dan kurang berjumlah 55 responden (84,6%)
C. Pembahasan
Hasil penelitian dari 65 responden berdasarkan pada Tabel 1 menunjukan
bahwa yang terbanyak responden berada pada kelompok umur 26-35 tahun
dengan jumlah 28 responden (43,1%). Hal ini menunjukan bahwa keluarga
termasuk dalam kategori umur dewasa akhir, meskipun umur masuk dewasa akhir
tetapi masih ada keluarga yang masih tinggal dengan orang tuanya. Hal tersebut
didukung oleh hasil penelitian Harmoko, S.Kep.Ns (2012) yang mengatakan tahap
ini dimulai pada saat anak terakir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau anak yang belum berkeluarga
dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama adalah mengorganisasi kembali
keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anaknya untuk hidup sendiri.
Menurut Depkes (2009) kelompok umur ini masuk dalam kategori masa dewasa
akhir
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa responden terbanyak berjenis kelamin
laki-laki dengan jumlah 34 responden (52,3%). Pria lebih cenderung berperilaku
tidak sehat dibandingkan wanita. Dapat dilihat dari perokok pada umumnya
berjenis kelamin laki-laki. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian
Proverawati dkk (2012) yang mengatakan pria akan mengalami 2 kali resiko
terjadi infertil (tidak subur) serta mengalami resiko kerusakan DNA pada sel
23
24
perilaku hidup bersih dan sehat rumah tanggga baik. Point dalam kuesioner yang
di jawab sering dilakukan misalnya apakah bapak/ibu mencuci tangan dengan air
bersih yang mengalir, sebelum menghidangkan makanan mencuci tangan dengan
air bersih yang mengalir, setelah memegang hewan/kotoran mencuci tangan
dengan air bersih yang mengalir, mandi menggunakan air bersih yang mengalir,
memasak menggunakan air bersih yang mengalir.
25
BAB V. PENUTUP
A Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai :Gambaran perilaku hidup bersih dan sehat
rumah
tangga
di
Lingkungan
II
Kelurahan
Mahawu
Kecamatan
3. Untuk peneliti
Sebagai bahan pengetahuan dan menambah wawasan peneliti tentang perilaku
hidup bersih dan sehat dikalangan rumag tangga, dan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan
26