Anda di halaman 1dari 57

Laporan kasus

GAGAL JANTUNG KONGESTIF


Pembimbing: dr. Haryadi, SpJP-FIHA

Jantung memompa darah ke seluruh


tubuh untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh pada setiap saat.
TUGAS DIATAS tidak dapat dikerjakan

gagal jantung

Di Eropa kejadian gagal jantung : 0,4%


- 2%
Umur 74 tahun >>>
Risiko kematian tiap tahun: 5-10%
Indonesia: 0,3%
Riau: 0,2%

Penelitian Framingham
mortallitas 5 tahun :
62% pada pria dan 42% pada wanita.
Di Eropa dan Amerika Utara penyebab
utama : iskemia akibat penyakit arteri
koronaria (70%).

Definisi CHF

Sir Thomas Lewis: jantung tidak mampu


mengeluarkan isinya dengan adekuat.

Paul
Wood:
jantung
tidak
mampu
mempertahankan sirkulasi untuk memenuhi
kebutuhan tubuh meskipun tekanan adekuat.

Poole-Wilson :
sindrom
klinik
yang
disebabkan oleh suatu kelainan jantung dan
dapat dikenali dari respon hemodinamik, renal,
neural dan hormonal yang karakteristik

Sindroma klinis kompleks hasil dari


beberapa kerusakan struktural dan
fungsional pengisian ventrikel dan
ejeksi darah.
Gejala klinis: sesak napas, kelelahan,
retensi cairan
gagal ginjal, edema
paru dan atau edema perifer.

Klasifikasi
NYHA
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
American College of Cardiology
A
B
C
D

Etiologi

Iskemia akibat penyakit arteri koronaria


(70%).
Disfungsi ventrikel.
ventrikel kanan murni jarang, dapat terjadi
akibat hipertensi pulmonal khronik, emboli
paru massif.
gagal jantung kiri :
penyakit miokardium (penyakit arteri
koronaria, hipertensi, kardiomiopati,
miokarditis),

penyakit katub,
penyakit jantung congenital
penyakit pericardium
Aritmia ( takiaritmia, bradiaritmia
dengan efek inotropik negative)
obat-obatan dan anemia/hipoksia

patofisiologi
stadium disfungsi
ventrikel kiri
asimptomatik

stadium disfungsi
ventrikel simptomatik)

Aktivasi
sistem
simpatetik

aktivasi
(RAAS)

Perubahan-perubahan
auto-regulatorik

awalnya dapat menstabilkan


tekanan darah

perubahan-perubahan
kompensatorik pada jantung
dan sirkulasi

sindrom gagal
jantung.

Diagnosis
Mayor

Minor

Paroximal nocturnal dyspneu atau


ortopneu

Edema ekstremitas

Distensi vena leher

Batuk malam hari

Ronkhi basah halus

Dyspnea deffort

Kardiomegali

Hepatomegali

Edema paru akut

Efusi pleura

Gallop S3

Penurunan kapasitas vital 1/3 dari


normal

Refluks hepatojugular

Takikardi (>120 kali/menit)

Peninggian tekanan vena jugularis


Mayor atau minor: Penurunan BB 4,5 kg dalam 5 hari pengobatan

Pemeriksaan penunjang

Foto rontgen dada


Elektrokardiografi
Laboratorium

penatalaksanaan
nonfarmakologis
Penatalaksanaan Non-Farmakologi:
Edukasi mengenai gagal jantung,
penyebab dan bagaimana mengenal
serta upaya timbul keluhan.
Edukasi pola diet, kontrol asupan
garam, air dan kebiasaan alkohol
Monitor berat badan

Mengurangi berat badan pada pasien


dengan obesitas.
Hentikan kebiasaan merokok

Farmakolgis:
Oksigen
Diuretik
Ace-inhibitor
B-blocker/digitalis
Angiotensin Reseptor Blocker
Calcium channel blocker
antikoagulan dan antiplatelet

Identitas Pasien
Nama : Tn. T
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin: laki-laki
No RM : 550638
Pekerjaan : tukang bangunan
Alamat: Jl. Hangtuah Kulim
Status : menikah
Masuk RS : 07 April 2015
Tgl periksa : 18 April 2015

ANAMNESIS
(autoanamnesis
alloanamnesis)
Keluhan utama
Sesak napas sejak 3 bulan SMRS

dan

Riwayat Penyakit Sekarang


Sejak 3 bulan SMRS pasien mengeluhkan
sesak napas, sesak dirasakan hilang timbul
(kumat-kumatan),
sesak
muncul
saat
berjalan dan beraktivitas dan berkurang jika
pasien istirahat.

Pasien sering terbangun malam hari


karena sesak. Sesak tidak dipengaruhi
oleh cuaca dingin, debu, atau
makanan. Pasien tidur dengan 3
bantal. Batuk malam hari sekali-sekali,
batuk darah (-).

Sejak 1 minggu SMRS kaki bengkak.


Sejak 4 hari SMRS perut dan bagian
tubuh yang lain ikut bengkak dan
sembab. Nyeri dada (-) demam (-),
penurunan nafsu makan (-), berat badan
menurun (-). BAK dan BAB tidak ada
keluhan.
3 bulan SMRS pasien dirawat dengan
keluhan yang sama dan dikatakan
dokter pasien memiliki sakit jantung.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien pernah mengalami keluhan
seperti ini sebelumnya dan dirawat 3
bulan yang lalu, dikatakan pasien
memiliki penyakit jantung.
Sakit paru-paru sebelumnya disangkal
Riwayat sakit tensi tinggi disangkal
Riwayat sakit gula disangkal
Asma atau alergi lain disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang mengeluhkan
sakit yang sama
Asma, sakit paru-paru lain disangkal
Sakit tensi tinggi disangkal
Sakit gula disangkal

Riwayat Pekerjaan, Kebiasaan, dan


Sosial Ekonomi
Pasien berasal dari ekonomi menengah
kebawah
Pasien bekerja sebagai tukang
bangunan
Riwayat merokok (+) 4 bungkus per
hari
Riwayat konsumsi alkohol (+)

PEMERIKSAAN UMUM (18 April


2015)
Keadaan umum : sedang
Kesadaran
: komposmentis
Tanda tanda Vital :
tekanan darah
:107/60 mmHg
nadi
: 102 x/menit
nafas
: 29 x/menit
suhu
: 36,5 C (suhu awal:
36,30C)

(TD awal : 100/70 mmHg)


(nadi awal: 86 kali permenit)
(nafas awal: 28 kali permenit)
(suhu awal: 36,30C)

Keadaan gizi : sedang


Tinggi Badan : 165 cm
Berat badan : 60 cm
BMI
: 22,2 (normo weight)

PEMERIKSAAN FISIK :
Kepala dan leher :
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), mata tidak cekung, udem
palpebra (-/-), reflex cahaya (+/+).
Telinga : tidak ada kelainan
Hidung: tidak ada kelainan
Mulut : mukosa bibir tidak pucat, tidak
kering, asianosis, oral thrush (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), JVP
meningkat (5+1 cmH2O)

Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : statis: simetris kiri dan
kanan
dinamis: simetris kiri dan kanan
Palpasi : vokal fremitus dinding dada
kiri = dinding dada kanan
Perkusi
: sonor pada lapangan paru
kanan dan kiri
Auskultasi : vesikuler +/+, ronkhi +/+,
wheezing -/-

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIK 5, 2 jari
lateral line midclavicula sinistra
Perkusi: Batas jantung kanan di linea
midclavicula dextra, batas jantung kiri
dua jari lateral linea midclavicula sinistra.
Auskultasi : bunyi S1 dan S2 takikardi,
gallop (-), murmur (-)

Abdomen
Inspeksi : tampak cembung, warna kulit
sedikit mengkilat, pelebaran vena (-),

scar (-)
Auskultasi : bising usus (+), frekuensi 5
x/menit
Perkusi
: timpani
Palpasi
: teraba sedikit tegang, nyeri
tekan epigastrium (+), hepar dan lien
tidak teraba, undulasi (+), teraba massa
(-)

Ekstremitas : akral hangat, capillary


refill time < 2 detik, udem tungkai (-),
turgor baik.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium tanggal 7-4-2015
Hb : 14,0
Leukosit : 6500
Ht: 44,8
Trombosit : 125.000
GDS : 83
Albumin : 2,9 (rendah)
SGPT : 13
Ureum : 55 (tinggi)
Kreatinin : 1,4 (tinggi)
Elektrolit
Natrium : 136
Kalium : 5,5
Klorida : 101

Laboratorium tanggal 8-4-2015


Glukosa : 82
Chor: 110
HDL : 33,3 (rendah)
TGB : 60
AST : 26
ALT : 16
ALB : 3,10 (rendah)
Elektrolit
Na+ : 134,6 (rendah)
K+ : 3,53
Cl : 103,2

Laboratorium tanggal 11-4-2015


pH : 7,30 (rendah)
pCO2 : 74 (tinggi)
pO2 : 54 (rendah)
HCO3 : 36,4 (tinggi)
TCO2 : 38,7 (tinggi)
BE : 7,6 (tinggi)
SO2 : 84 (rendah)
Elektrolit
Na+ : 145
K+ : 2,5 (rendah)
Ca++ : 0,10 (rendah)

Laboratorium tanggal 12-4-2015


Ph : 7,32 (rendah)
pCO2 : 100 (tinggi)
pO2 : 28 (rendah)
HCO3 : 51,5 (tinggi)
TCO2 : 54,6 (tinggi)
BE : 20,4 (tinggi)
SO2 : 47 (rendah)
Elektrolit
Na+ : 142
K+ : 2,8 (rendah)
Ca++ : 0,40 (rendah)

Laboratorium tanggal 14-4-2015


ALB : 3,36 (rendah)
Laboratorium tanggal 16-4-2015
D-Dimer : 1600 (Normal: <500 kasus
non operasi, <1000 kasus operasi)

Laboratorium tanggal 18-4-2015


pH : 7,44
PCO2 : 109 (tinggi)
pO2 : 66 (rendah)
HCO3 : 60 (tinggi)
Elektrolit
Na+ : 134
K+ : 2,6 (rendah)
Ca++ : 1,01

Rontgen toraks
Tanggal 13/04/2015

Hasil rontgen :
Tn. T (52 tahun)
Posisi foto PA
Marker L
Kekerasan kurang
Simetris
Tulang dan jaringan lunak baik
Trakea tidak dapat dinilai
Sudut costofrenicus kanan dan kiri tidak dapat
dinilai
Diafragma tidak dapat dinilai kanan dan kiri
Tampak perselubungan inhomogen pada seluruh
area paru kanan
Jantung membesar (CTR >50%), pinggang jantung
menghilang, apeks tidak dapat dinilai

Rontgen toraks
Tanggal 17/04/2015

Hasil rontgen :
Tn. T (52 tahun)
Posisi foto PA
Marker R
Kekerasan cukup
Tidak simetris
Tulang dan jaringan lunak baik
Trakea terletak ditengah
Sudut costofrenicus kanan tumpul, sudut
costofrenicus kiri lancip
Diafragma kanan cembung, diafragma kiri cembung
Tampak sedikit perselubungan inhomogen pada
bagian paru kanan bawah
Jantung membesar (CTR >50%), pinggang jantung
menghilang, apeks terangkat

EKG
tanggal 18-04-2015

Hasil EKG:
-irama sinus
-laju : 300/3 = 100 kali permenit (normal)
-regularitas: regular
-Axis: normo axis
-gelombang P normal
-Interval PR normal
-kompleks QRS normal
-interval QRS normal
-segmen ST: ST depresi di V3
-gelombang T normal

DAFTAR MASALAH
CHF grade IV

Rencana pemeriksaan

Foto rontgen toraks ulang


Elektrokardiografi setiap hari
Ekokardiografi
Cek albumin, AGDA, elektrolit
Cek enzim jantung

RENCANA PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi:
Bed rest
Posisi berbaring disesuaikan
kenyamanan pasien, biasanya
setengah duduk
Diet makanan lunak

Farmakologi
Infus NaCl 0,9% drip KCL 25 mcg
Inj. Lovenox 2x0,6
Inj. Furosemid 2x1
Inj. Fluimucil 3x1
Ramipril 1x2,5 mg
Ambroxol syr 3x cth I
Salbutamol 4x2 mg
ISDN 3x5 mg
KSR 2x1

Follow up tanggal 19 April 2015


S: sesak (+)
Batuk malam masih sekali-sekali
Bengkak pada perut berkurang

O:
TD : 139/59 mmHg
HR : 87 kali/menit
RR : 25 kali/menit
Suhu : 36,70 C
JVP : meningkat (5+1 cmH2O)
Auskultasi paru : vesikuler +/+, ronkhi +/+
Palpasi jantung : Ictus cordis teraba di SIK5, 2
jari lateral line midclavicula sinistra
Perkusi jantung : Batas jantung kanan di linea
midclavicula dextra, batas jantung kiri dua
jari lateral linea midclavicula sinistra.

Inspeksi abdomen : tampak cembung,


warna kulit sedikit mengkilat
Perkusi abdomen : tympani
Palpasi abdomen : undulasi (+)
A: CHF grade IV
P: Terapi dilanjutkan
Besok cek AGDA, elektrolit, dan EKG
ulang

Follow up tanggal 20 April 2015


S: sesak (+)
Batuk malam masih sekali-sekali
Bengkak pada perut masih sama
semalam
O: TD
HR :
RR :
Suhu

: 112/57 mmHg
90 kali/menit
25 kali/menit
: 36,80 C

dengan

JVP : meningkat (5+1 cmH2O)


Auskultasi paru : vesikuler +/+, ronkhi +/+
Palpasi jantung : Ictus cordis teraba di SIK
5, 2
jari lateral line midclavicula sinistra
Perkusi jantung : Batas jantung kanan di
linea midclavicula dextra, batas jantung
kiri dua jari lateral linea midclavicula
sinistra.
Inspeksi abdomen : tampak cembung,
warna kulit sedikit mengkilat
Perkusi abdomen : tympani
Palpasi abdomen : undulasi (+)

A: CHF grade IV

P:

Terapi dilanjutkan

PEMBAHASAN
Dari anamnesis pasien ini sejak 3 bulan SMRS
pasien mengeluhkan sesak napas, sesak dirasakan
hilang timbul (kumat-kumatan), sesak muncul saat
berjalan dan beraktivitas dan berkurang jika pasien
istirahat duduk dengan posisi setengah duduk.
Pasien sering terbangun malam hari karena sesak.
Pasien tidur dengan 3 bantal. Batuk malam hari
sekali-sekali, batuk darah. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 107/60 mmHg, RR 29 kali
permenit, 102 kali permenit, JVP meningkat (5+1
cmH2O), pada auskultasi paru didapatkan ronkhi
basah halus pada basal paru +/+. 3 bulan SMRS
pasien dirawat dengan keluhan yang sama dan
dikatakan dokter sakit jantung.

Pada palpasi jantung didapatkan kardiomegali, Iktus


cordis teraba di SIK 5, 2 jari lateral line midclavicula
sinistra. Perkusi jantung didapatkan batas jantung
kanan di linea midclavicula dextra, batas jantung kiri
dua jari lateral linea midclavicula sinistra. Pada
pemeriksaan foto toraks didapatkan kesan edema
paru. Hal ini menunjang diagnosis gagal jantung
karena memenuhi kriteria Framingham berupa
kriteria mayor yaitu adanya ortopneu, ronki paru,
kardiomegali, edema paru, peninggian tekanan vena
jugularis, dan berupa criteria minor yaitu edema
ekstremitas, batuk malam hari, dispneu deffort, dan
takikardi (>120 kali permenit).

Aktivitas pasien terbatas, saat pasien


istirahat keluhan tidak atau berkurang,
melakukan pekerjaan yang lebih ringan
dari pekerjaan sehari hari sudah
menimbulkan dyspnoe atau kelelahan,
sejak 3 bulan SMRS pasien berhenti
bekerja. Ini meunjang gagal jantung
klasifikasi NYHA grade III.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai