Anda di halaman 1dari 57

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Aplikasi
Secara khusus dalam ilmu komputer, istilah aplikasi
sangat sering digunakan atau didengar dalam disiplin ilmu
ini. Aplikasi sangat erat kaitannya dengan perangkat lunak
dan pengguna komputer. Berikut ini akan adalah penjelasan
secara definitif mengenai pengertian aplikasi dan beberapa
klasifikasinya menurut para ahli.
2.1.1. Definisi Aplikasi
Menurut

Williams

(2003),

perangkat

lunak

yang

mengatasi

permasalahan

aplikasi

adalah

dikembangkan

untuk

khusus,

untuk

atau

melakukan pekerjaan yang berguna terhadap tugastugas khusus. Hampir sejalan dengan pendapat
Williams, Haag (2004) menyatakan bahwa aplikasi
adalah

perangkat

lunak

yang

memungkinkan

penggunanya untuk melakukan pekerjaan mengenai


pemrosesan

informasi

secara

khusus

seperti

manajemen inventori, pembayaran gaji karyawan,


membuat makalah, atau membuat slide presentasi.

11

12

Sedangkan menurut Pressman (2012), aplikasi


adalah program-program mandiri yang menjawab
kebutuhan bisnis yang terinci. Aplikasi-aplikasi dalam
bidang ini melakukan pemrosesan data bisnis atau
data teknis yang mendukung berjalannya operasioperasi

bisnis

atau

data

teknis

yang

pengaturan/pengambilan keputusan teknis. Selain


itu, aplikasi juga digunakan untuk mengendalikan
fungsi-fungsi bisnis secara aktual.
Berdasarkan penjelasan dari para ahli di atas,
dapat diketahui bahwa aplikasi merupakan program
atau perangkat lunak yang dibuat pengembangnya
untuk membantu pekerjaan-pekerjaan khusus yang
dilakukan penggunanya dalam suatu bidang tertentu.
2.1.2. Klasifikasi Aplikasi
OLeary

(2007)

menilai

bahwa

aplikasi

perangkat lunak sebagai perangkat lunak end-user


dan digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas
tertentu, dapat dikelompokkan menjadi dua kategori
utama:
1. Aplikasi Dasar (Basic Application)
Aplikasi ini disebut juga sebagai aplikasi dengan
tujuan-tujuan umum (general purpose application)

13

dan

aplikasi-aplikasi

yang

berkaitan

dengan

produktivitas (productivity application). Contohnya


adalah

aplikasi

pengolahan

kata,

pembuatan

grafis presentasi, dan pengaturan basis data.


2. Aplikasi Khusus (Specialized Application)
Aplikasi khusus ini merupakan program-program
yang terfokus pada pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Melalui pendekatan OLeary ini, maka peneliti
menilai bahwa aplikasi yang akan dibuat oleh peneliti
pada tugas akhir ini termasuk ke dalam aplikasi
khusus. Hal ini dikarenakan aplikasi ini secara khusus
dibuat untuk membantu penggunanya, dalam hal ini
karyawan PT.Red White Communication Solution,
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu di
perusahaan tersebut.
2.2. Manajemen
Beberapa

ahli

telah

mendeskripsikan

pengertian

manajemen secara definitive di dalam buku-buku mereka, di


antara nya Paulit M. Yusup dan Stephen P. Robins. Menurut
Yusup (2012), manajemen adalah seni mengelola sumberdaya
yang tersedia, misalnya orang, barang, uang, pikiran, ide,
data, informasi, infrastruktur, dan semberdaya lain yang ada
di dalam kekuasaannya untuk dimanfaatkan secara efektif
dan efisien. Sedangkan menurut Robbins (2008), manajemen

14

adalah proses menyelesaikan sesuatu secara efektif dan


efisien.
Dari beberapa definisi di atas, dapat dilihat bahwa poin
penting dari manajemen adalah hubungan antara sumberdaya
yang ada dengan proses yang efektif dan efisien. Apabila
dikaitkan dengan sistem yang akan dikembangkan pada
penelitian ini, maka sumberdaya yang dimaksud antara lain
adalah infrastruktur atau perangkat keras maupun lunak yang
akan digunakan, karyawan selaku user dari sistem ini, dan
summary pemberitaan sebagai hasil kerja atau output dari
pekerjaan news monitoring yang dilakukan oleh karyawankaryawan yang bersangkutan.
Robbins

pun

menyatakan

dalam

bukunya,

bahwa

manajemen yang baik akan berfokus kepada pencapaian


tujuan dan melakukan pekerjaan seefisien mungkin. Sehingga
manajemen erat kaitannya dengan penghematan biaya yang
berkaitan dengan sumberdaya. Pernyataan Robbins ini juga
sesuai dengan tujuan dari sistem yang akan dibuat melalui
penelitian ini, di mana hasil akhirnya akan menghemat biaya
dengan pengurangan salah satu actor pada sistem yang
sedang berjalan sebelumnya.
2.3. News Monitoring Summary

15

Secara terminologi, definisi masing-masing kata dari


News

Moninotring

Summary

menurut

kamus

Oxford

Dictionary of English adalah sebagai berikut:


News atau berita memiliki arti new information
about something that has happened recently atau reports
or recent events that appear in newspaper or television or
radio. Dalam bahasa Indonesia berarti informasi baru
mengenai sesuatu yang baru saja terjadi. Atau dapat juga
berarti laporan atau peristiwa-peristiwa terbaru yang muncul
dalam sebuah surat kabar atau televise atau radio.
Monitoring atau pengawasan memiliki arti to watch
and check something over period of time in order to see how
it develops, so that you can make any necessary changes.
Dalam

bahasa

Indonesia

diartikan

sebagai

melihat,

mengawasi, atau memeriksa sesuatu selama kurun waktu


tertentu

untuk

berkembang,

melihat

sehingga

bagaimana

palaku

dapat

sesuatu
membuat

tersebut
sebuah

perubahan yang diperlukan.


Sedangkan Summary atau ringkasan memiliki arti
a short statement that gives only the main points, not the
details. Hal tersebut dalam bahasa Indonesia berarti suatu
pernyataan singkat yang memberikan poin-poin utama terkait
dengan suatu hal, bukan detailnya.

16

Adapun ditinjau dari istilah pekerjaan yang sering


digunakan pada tempat penelitian, News Monitoring Summary
atau

dikatakan

pula

sebagai

summary

pemberitaan

merupakan objek penting pada penelitian ini. Summary


pemberitaan adalah sebuah ringkasan informasi dari suatu
berita yang diterbitkan oleh media cetak, di mana summary
tersebut memuat informasi mengenai nama dan halaman
media cetak yang memuat pemberitaan, kalimat utama dari
berita,

narasumber

yang

menyampaikan

pikiran

atau

pendapatnya dalam berita yang berkaitan, dan penulis berita


tersebut.

Pada

tempat

dilakukannya

studi

kasus

untuk

penelitian ini, yaitu PT. Red White Communication Solution,


pekerjaan News Monitoring di lakukan oleh beberapa staf
pada

tim-tim

kecil

yang

berbeda,

yang

ditunjuk

oleh

perusahaan untuk mengerjakan sebuah projek tertentu yang


berhubungan dengan klien yang sedang memiliki hubungan
kerjasama dengan perusahaan.
2.3. Web
World Wide Web (WWW) atau biasa disebut dengan Web
merupakan salah satu sumberdaya internet yang berkembang
pesat.

Saat

pendekatan

ini,

informasi

hyperlink,

yang

Web

didistribusikan

memungkinkan

melalui

suatu

teks,

gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk

17

membuka

halaman-halaman

pendekatan

hyperlink

ini,

Web

yang

seseorang

lain.

dapat

Dengan

memperoleh

informasi dengan meloncat dari suatu halaman ke halaman


yang lain. Halaman-halaman yang diaksespun dapat tersebar
di pelbagai mesin bahkan di berbagai negara (Kadir, 2005).
Berbicara mengenai sejarah Web sendiri, Simarmata
(2010) menyatakan di dalam bukunya, bahwa pada tahun
1991, Tim Berners-Lee mengembangkan visi untuk Network
Information Project pada le Centre Europeen de Recherche
Nucleaire (CERN) di Swiss. Misinya adalah untuk menciptakan
sistem informasi global yang mudah, namun kuat berdasarkan
pada hiperteks. Dua bagian utama yang muncul dari proyek
ini adalah HyperText Markup Language (HTML) dan Hypertext
Transfer Protocol (HTTP).
HTML
informasi
komunikasi

adalah

pada

bahasa

Web.

stateless

markup

Sedangkan
yang

untuk

HTTP

berbasiskan

menyebarkan

adalah
pada

protokol

TCP

yang

awalnya digunakan untuk mengambil kembali file-file HTML


dari server Web ketika dirancang pada tahun 1991. HTML dan
HTTP telah dikembangkan lebih lanjut sejak pertama kali
keduanya diusulkan. World Wide Web Consortium (W3C) pada
awal Oktober 1994 dan temuan Tim Berners-Lee telah
menyatu dan memimpin evolusi teknis dari Web. Sekarang ini,

18

W3C memiliki lebih dari 500 anggota organisasi. Microsoft,


IBM, Ericson adalah beberapa di antaranya menjadi anggota
W3C (Simarmata, 2010).
2.3.1.

Arsitektur Web Tradisional


Ada dua akomponen dasar di dalam arsitektur
Web, yaitu browser Web dan server Web. Browser
Web menawarkan antarmuka grafis untuk pengguna
dan bertanggung jawab untuk komunikasi dengan
server Web. Protokol komunikasi antara browser dan
server

Web

mengikuti

protocol

HTTP

yang

distandarisasi (Lindskog, 2003).

Gambar 2.1. Interaksi pengguna dengan server Web


Sumber: (Simarmata, 2010)

Gambar di atas adalah scenario browsing Web


dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Pengguna meminta suatu layanan dengan mengklik
tautan (link) atau

dengan

mengetikkan

sebuah

perintah dengan keyboard. Browser Web menangkap


perintah tersebut dan menerjemahkannya ke dalam
permintaan HTTP.

19

2) Browser kemudian meneruskan permintaan yang


baru

saja

diciptakan

kepada

server

Web

dari

penyedia konten. Ketika server menerima sebuah


permintaan, permintaan tersebut akan diproses.
3) Ketika pemrosesan dilakukan, server Web kemudian
mengirimkan kembali respon tersebut ke browser.
4) Ketika browser menerima respon tersebut, browser
menerjemahkannya ke dalam bentuk yang dapat
dibaca oleh manusia.
5) Antarmuka antara pengguna dan browser adalah
bahasa

HTML

yang

terstandarisasi.

Sedangkan

komunikasi antara browser dan server menggunakan


protokol HTTP. Sebagai catatan, gambar x.x. hanya
mengilustrasikan bentuk komunikasi yang paling
sederhana antara pengguna dan server Web.
2.4. Aplikasi Berbasis Web
Aplikasi Berbasis Web (Web-Based Application) adalah
program
komunikasi

yang
dan

menggunakan
menyampaikan

HTTP

sebagai

informasi

protocol

berbasis

web

kepada pemakai dalam bentuk HTML. (Kadir, 2005). Dengan


kata lain, Simarmata (2010) menyatakan bahwa aplikasi web
adalah aplikasi yang mendukung interaksi pengguna melalui
antarmuka berbasis web. Fitur-fitur aplikasi web biasanya
berupa data persistence, mendukung transaksi dan komposisi

20

halaman web yang dinamis yang dapat dipertimbangkan


sebagai hibridasi, antara hypermedia dan sistem informasi.
Aplikasi web merupakan seuatu aplikasi yang sejak awal
dirancang untuk dieksekusi di dalam lingkunan berbasis web.
Definisi ini mengungkapkan

beberapa aspek dari aplikasi,

yaitu: (Simarmata, 2010)


1) Suatu aplikasi web dirancang agar berjalan di dalam
lingkungan

berbasis

web.

Artinya,

aspek-aspek

hypermedia dalam kaitannya dengan hiperteks dan


multimedia di dalam kombinasi dengan logika aplikasi
tradisional harus diperhitungkan di seluruh siklus hidup
aplikasi, yang membuatnya berbeda dengan aplikasi
konvensional.
2) Aplikasi web adalah suatu aplikasi yang tidak hanya
berupa sekumpulan halaman-halaman web.
3) Secara khusus, aplikasi web menguatkan notasi sesi
yang membekannya dari paradigm web permintaanrespon (request-response) yang biasa. Dalam konteks
ini, Web Service secara dinamis akan menghasilkan
halman yang tidak mungkin dipertimbangkan aplikasi
web.
2.5. Java Script
Java Script merupakan bahasa scripting yang pertama
kali dikembangkan oleh Netscape pada tahun 1955. Penulisan

21

Java Script berada di dalam dokumen HTML dan pemanggilan


program tersebut tergantung pada browser (navigator) yang
digunakan dalam memanggil halaman yang terdapat pada
script tersebut. Java Script juga tidak memerlukan kompilator
atau penerjemah khusus untuk menjalankannya. (Utomo,
2007).
Hal tersebut juga dijelaskan oleh Mac Bride (2007)
dalam bukunya, Java Script. Menurut Bride (2007), Java Script
adalah bahasa pemrograman berbasis browser. Kode-kodenya
ditulis langsung ke dalam HTML dari halaman-halaman web
dan diterjemahkan serta dieksekusi sebagai respon terhadap
aktivitas-aktivitas pada halaman web.
2.5.1.

Karakteristik Java Script


Menurut Sidik (2007), terdapat beberapa hal
khusus yang terdapat dalam Java Script sebagai
berikut:
1) Menggunakan blok awal { dan blok akhir }.
2) Automatic conversion dalam pengoperasian tipe
data yang berbeda.
3) Case sensitive, sehingga

programmer

harus

berhati-hati dalam menggunakan variabel, fungsi,


dan lain-lain.
4) File extension yang umumnya digunakan adalah
*.js.

22

5) Setiap statement dapat diakhiri dengan ; tetapi


dapat juga tidak.
6) Jika tidak didukung oleh browser tipe lama,
scriptnya dapat disembunyikan di antara tag
<!-- dan -->.
7) Jika program dalam satu baris terlalu panjang,
dapat disambung ke baris berikutnya dengan
karakter \ di awal baris tersebut.
Berlandaskan pada definisi Java Script yang
disampaikan, Bride (2007) menjabarkan Java Script
secara lebih lanjut sebagai berikut:
1) Java Sript berinteraksi dengan browser. Java Script
dapat membaca informasi dari halaman web,
seperti data yang dimasukkan melalui field-field
dalam sebuah form.
2) Java Sript adalah bahasa event-driven berbasis
objek. Java Script memberikan respon terhadap
aktivitas yang dilakukan terhadap objek-objek
pada halaman web.
3) Java Script bukanlah bahasa yang rumit dan
memiliki batasan dalam penggunaannya. Sebagai
contoh, dengan Java Script dapat digunakan tidak
hanaya untuk sekedar menampilkan kotak pesan
atau notifikasi saat sebuah tombol diklik. Java
Script

juga

digunakan

untuk

aplikasi

game

23

interaktif yang kompleks atau memeriksa pesanan


online sebuah situs belanja. Batasannya hanyalah
bahwa setiap input atau ouput dari aplikasi
dengan

Java

Script

hanya

dapat

dilakukan/disajikan melalui sebuah web browser.


2.6. Framework
Framework

dapat

diartikan

sebagai

koleksi

atau

kumpulan potongan-potongan program yang disusun atau


diorganisasikan sedemikain rupa sehingga dapat digunakan
untuk

membantu

membuat

aplikasi

utuh

tanpa

harus

membuat semua kodenya dari awal (Basuki, 2010).


Framework menyajikan pilihan lain untuk menggunakan
kembali pengetahuan arsitektur yang ada. Framework adalah
sistem perangkat lunak yang dapat digunakan kembali
dengan fungsi umum yang telah diterapkan. Framework dapat
dikhususkan ke dalam aplikasi siap pakai (ready-to-use).
Framework juga berfungsi seperti sebuah cetak biru untuk
arsitektur dasar dan arsitektur fungsional untuk field aplikasi
yang spesifik. Artinya, pengetahuan arsitektur yang terdapat
di dalam framework seluruhnya dapat diadopsi di dalam
aplikasi.
Meskipun demikian, manfaat dari framework, yaitu
penggunaan

kembali

arsitektur

dan

fungsionalitas

yang

24

sederhana, masih belum mampu mengatasi kelemahannya,


yaitu tingkat dari usaha pelatihan, tidak adanya standar untuk
mengintegrasikasn

framework

yang

berbeda,

dan

menghasilkan ketergantungan pada manufaktur (Simarmata,


2012).
2.7. ExtJS Framework
ExtJS

adalah

library

Javascript

yang

memudahkan

pengembangan aplikasi dengan Asynchronus JavaScript dan


XML (AJAX) dengan penggunaan objek dan widget yang dapat
digunakan

kembali

(Fronckowiak,

2008).

AJAX

sendiri

merupakan suatu teknik permrograman berbasis web untuk


menciptakan aplikasi web lebih interaktif dengan penggunaan
JavaScript dan XML dalam pembuatan aplikasinya (Sunyoto,
2007). Sedangkan XML (Extensive Markup Langauge) adalah
bahasa markup yang didesain untuk mendeskripsikan data
(Sidik, 2007).
Fronckowiak (2008) juga menjelaskan bahwa ExtJS
bersifat cross-browser support. Hal ini berarti, pengembang
aplikasi tidak perlu khawatir dengan browser yang akan
digunakan oleh pengguna saat aplikasi tersebut telah selesai
dibuat. ExtJS memiliki kinerja yang sempurna. Framework ini
bersifat objek oriented dan dapat diperluas. Oleh karena
framework ini ditulis dalam bahasa Javascript, fitur-fitur ExtJS

25

siap

digunakan

setelah

pengembang

mengunduh

dan

memasangnya. Framework ExtJS mendukung aplikasi untuk


dijalankan

pada

browser-browser

yang

paling

sering

digunakan, seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Apple


Safari, dan Opera.
Terdapat tiga jenis lisensi untuk mendapatkan dan
menggunakan framework ExtJS, yaitu:
1) Lisensi Open Source. Di bawah lisensi Open Source LGPL
3.0, lisensi ini merupakan lisensi yang paling sesuai jika
pengembang ingin menggunakan ExtJS dalam projek open
source lain atau projek pribadi, pendidikan, atau projek
non-profit lainnya.
2) Lisensi Komersil. Lisensi ini menjadi paling dianjurkan jika
pengembang berencana untuk menggunakan ExtJS dalam
sebuah projek yang tidak memiliki batasan lisensi open
source atau jika pengembang juga ingin mendukung
pengembangan ExtJS secara finansial.
3) Lisensi Original Equipment Manufacturer (OEM) / reseller
(pembuat/penjual kembali). Lisensi ini adalah lisensi yang
paling sesuai jika pengembang ingin mengemas kemabali
atau

menjual

perangkat lunak.
2.8. Basisdata

ExtJS

sebagai

library

pengembangan

26

Secara umum, definisi basis data disampaikan oleh


Johanners Gehrke dan Gerald Post. Menurut Gehrke (2003),
basisdata dalah sekumpulan data yang secara khusus
menggambarkan aktivitas dari satu atau lebih organisasi
yang

berhubungan.

Sedangkan

menurut

Post

(2005),

basisdata adalah sekumpulan data yang disimpan dalam


format yang distandarisasi dan dirancang untuk kemudian
dapat digunakan oleh banyak user.
Lebih lanjut, Hariyanto (2004) menyatakan bahwa
basisdata adalah kumpulan data (elementer) yang secara
logic berkaitan dalam merepresentasikan fenomena/fakta
secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung
aplikasi pada sistem tertentu. Basisdata juga dapat dipahami
sebagai kumpulan data yang saling berhubungan yang
merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di dalam suatu
organisasi.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dipahami
bahwa basisdata adalah sekumpulan data yang disimpan
scecara bersama-sama di dalam satu media penyimpanan, di
mana masing-masing data tersebut memiliki relasi atau
hubungan satu sama lain. Adapun tiap-tiap data yang berada
dalam suatu basisdata merupakan data-data yang memiliki
relevansi dengan organisasi yang mengimplementasikannya

27

untuk kemudian digunakan dan diakses oleh banyak user di


dalam organisasi tersebut.
Shalahuddin (2011) menyeebutkan bahwa sistem basis
data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya
adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi
dan membuat informasi dapat tersedia saat dibutuhkan.
Adapun kebutuhan akan basisdata dalam sebuah sistem atau
aplikasi meliputi:
1) Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data.
2) Membuat laporan berdasarkan data yang telah
disimpan.
2.8.1. Sistem Manajemen Basisdata
Beberapa ahli telah menjelaskan konsep dasar
dan definisi mengenai Sistem Manajemen Basisdata
atau Database Management System (DBMS). Beikut
ini adalah penjelasan dari para ahli tersebut.
Menurut Kadir (2009), Database Management
System (DBMS) adalah suatu perangkat lunak yang
ditujukan

untuk

menangani

penciptaan,

pemeliharaan, dan pengendalian akses data. Dengan


menggunakan perangkat lunak ini pengelolaan data
menjadi mudah dilakukan. Selain itu perangkat lunak
ini juga menyediakan berbagai peranti yang berguna,

28

salah satu contohnya adalah peranti untuk membuat


laporan.
Hal serupa juga disampaikan oleh Hariyanto
(2004). Menurutnya, sistem manajemen basisdata
atau

DBMS

adalah

mendefinisikan,

perangkat

menciptakan,

mengendalikan

pengaksesan

lunak

untuk

mengelola,
basisdata.

dan
Sistem

manajemen basisdata adalah perangkat lunak yang


dirancang

untuk

membantu

pengelolaan

dan

pemakaian koleksi data yang besar. Adapun tujuan


utama

sistem

manajemen

basisdata

adalah

menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien


untuk penyimpanan dan pengambilan data dari
basisdata. Sedangkan tujuan lain sistem manajemen
basisdata adalah untuk menghindari rendundansi
dan

interkoneksi

data,

menghindari

pengaksesan

data,

menghindari

menghindari

anomaly

menghindari

masalah-masalah

kesulitan

isolasi

pengaksesan

data,

konkuren,

keamanan,

dan

menghindari masalah-masalah integritas.


Sedangkan menurut Ramakrishnan dan Gehrke
(2003),

sistem

manajemen

basisdata

adalah

perangkat lunak yang didesain untuk membantu

29

memelihara dan memanfaatkan kumpulan data yang


besar.
Simarmata dan Paryudi (2006) menyatakan
beberapa keuntungan penggunaan DBMS. DBMS
memungkinkan

perusahaan

maupun

pengguna

individu untuk:
1) Mengurangi pengulangan data.
Apabila dibandingkan dengan file-file komputer
yang

disimpan

terpisah

di

setiap

aplikasi

komputer, DBMS mengurangi jumlah total file


dengan menghapus data yang terduplikasi di
berbagai file. Data terduplikasi selebihnya dapat
ditempatkan di dalam satu file.
2) Mencapai independensi data.
Spesifikasi data disimpan dalam skema pada taip
program aplikasi. Perubahan dapat dibuat pada
struktur data tanpa mempengaruhi program yang
mengakses data.
3) Mengintegrasikan data beberapa file.
Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan
logis, maka organisasi fisik bukan merupakan
kendala. Organisasi logis, pandangan pengguna,
dan program aplikasi tidak harus tercermin pada
media penyimpanan data.
4) Mengambil data dan informasi dengan cepat.

30

Hubungan-hubungan
data,

serta

logis,

bahasa

bahasa

query

manipulasi

memungkinkan

penguuna mengambil data dalam hitungan detik


atau menit.
5) Meningkatkan keamanan.
DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat
menyertakan beberapa lapis keamanan seperti
kata sandi (password), direktori pemakai, dan
bahasa sandi (encryption), sehingga data yang
dikelola akan lebih aman.
2.9. SQL
SQL

merupakan

singkatan

dari

Structured

Query

Languange. SQL merupakan bahasa komputer standar ANSI


(American National Standards Institute). Dengan SQL, kita
dapat mengakses basisdata, menjalankan query untuk
mengambil data di dalam basisdata, menambahkan data ke
basisdata, menghapus data di dalam basis data, dan mengupdate data di dalam basisdata. SQL tersedia dalam banyak
versi. Ms Access, DB2, Informit, Ms SQL Server, MySQL,
PostgreSQL dan sebagainya. Masing-masing memiliki versi
sendiri karena memiliki eksistensi diri sebagai tambahan
terhadap SQL ANSI (Suja, 2005).
SQL (Structured Query Language) merupakan bahasa
khusus yang digunakan untuk mengakses dan mengelola

31

DBMS

(Database

Management

System).

DBMS

adalah

program komputer yang dirancang untuk pengelolaan data


dengan

melakukan

penyimpanan,

pembaruan

dan

pengambilan data (Hariyanto, 2004).


Menurut Hariyanto (2004), bahasa basisdata harus
memungkinkan pemakai melakukan hal-hal berikut:
1) Menciptakan basisdata dan struktur-struktur relasi.
2) Melakukan manajemen data tingkat dasar seperti
penyisipan (insertion), modifikasi (modification) struktur
dan data, serta penghapusan (deletion).
3) Membentuk query sederhana dan kompleks

yang

mentransformasi data di basisdata menjadi informasi.


4) Melakukan tugas-tugas dengan seminimal mungkin
memakai struktur dan sintaks perintah relatif mudah
dipelajari.
5) Harus portable, yaitu memenuhi suatu standar sehingga
dapat

menggunakan

struktur

dan

sintaks

perintah

beragam DBMS lain.


2.10. MySQL
MySQL merupakan software yang tergolong sebagai
DBMS (Database Management System) yang bersifat Open
Source. Open Source menyatakan bahwa software ini
dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk
membuat MySQL), selain tentu saja bentuk executeable-nya
atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam

32

sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara mengunduh


dari internet secara gratis.
Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur
seperti yang dijelaskan di bawah ini.
1) Multiplatform.
MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows,
Linux, Unix, dan lain-lain).
2) Andal, cepat, dan mudah digunakan.
MySQL tergolong sebagai database server (server yang
melayani permintaan terhadap basisdata) yang andal,
dapat

menangani

basisdata

yang

besar

dengan

kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi


untuk mengakses basisdata, dan sekaligus mudah untuk
digunakan. Berbagai tool pendukung juga tersedia
(walaupun dibuat oleh pihak lain).
3) Jaminan keamanan akses.
MySQL mendukung pengamanan
berbagai

criteria

pengaksesan.

basisdata
Sebagai

dengan

gambaran

dimungkinkan untuk mengatur user tertentu agar bisa


mengakses data yang bersifat rahasia (misalnya gaji
pegawai), sedangkan user lain tidak boleh. MySQL juga
mendukung konektivitas ke berbagai software. Sebagai
contoh, dengan menggunakan ODBC (Open Database
Connectivity), basisdata yang ditangani MySQL dapat
diakses melalui program yang dibuat dengan Visual

33

Basic. MySQL juga mendukung program klien yang


berbasis Java untuk berkomunikasi dengan basisdata
MySQL melalui JDBC (Java Database Connectivity).
MySQL juga bisa diakses mealui aplikasi berbasis Web;
misalnya dengan menggunakan PHP.
4) Dukungan SQL.
Seperti tersirat dalam namanya, MySQL mendukung
perintah

SQL

(Structured

Query

Language).

Sebagaimana diketahui, SQL merupakan standar dalam


pengaksesan database relasional. Pengetahuan akan
SQL akan memudahkan siapapun untuk menggunakan
MySQL (Kadir 2008).
2.11. Unified Modeling Language (UML)
Dalam proses pembuatan, khususnya pada saat
perancangan sebuah aplikasi atau sistem, proses pemodelan
(modeling) dinilai dapat membantu memudahkan peneliti
untuk melihat aplikasi tersebut dari berbagai sudut pandang
sebelum aplikasi tersebut dibuat. Melalui pemodelan ini,
peniliti dapat merumuskan hal-hal yang akan diakomodasi
melalui aplikasi yang akan dibangun melalui inisiasi aktor,
respon

sistem

terhadap

aktivitas

aktor,

dan

inisiasi

komponen-komponen lainnya yang terlibat di dalam aplikasi.


Dengan demikian, pemodelan ini akan menjadi pedoman
peneliti untuk mengembangkan aplikasi yang dibutuhkan.

34

Sedangkan secara spesifik, peneliti menggunakan UML


(Unified Modeling Language) sebagai tool untuk melakukan
pemodelan terhadap aplikasi yang dimaksud. Untuk lebih
jelas mengetahui pengertian atau konsep definitif UML,
berikut ini adalah penjelasan-penjelasan umum mengenai
UML yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
2.11.1.

Definisi UML
Unified

Modeling

Language

(UML)

adalah

bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat


lunak

yang

berparadigma

berorientasi

objek

(Nugroho, 2010). Hal ini juga beriringan dengan yang


pendapat Martin Fowler (2005) yang menyatakan
bahwa UML adalah keluarga notasi grafis yang
didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu
pendeskripsian
khususnya

dan

sistem

sistem

yang

perangkat

dibangun

pemrograman berorientasi objek.


UML
adalah
bahasa
mendokumentasi,
membangun

sistem

lunak,

menggunakan
grafis

untuk

menspesifikasikan,

dan

perangkat

lunak.

UML

menyediakan diagram-diagram yang sangat kaya


dan dapat diperluas sesuai kebutuhan. Diagramdiagram ini adalah representasi secara grafis yang

35

sangat mempermudah pemahaman terhadap sistem


(Haryanto, 2004).
Selain
itu,

menurut

Nugroho

(2010),

pemodelan (modeling) dengan UML ini sesungguhnya


digunakan untuk
permasalahan

penyederhanaan permasalahan-

yang

kompleks

sedemikian

rupa

sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.


Widodo (2011) menyebutkan dalam beberapa
poin bahwa UML diimplementasikan untuk:
1) Merancang perangkat lunak.
2) Sarana komunikasi antara perangkat

lunak

dengan proses bisnis.


3) Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan
mencari apa yang diperlukan sistem.
4) Mendokumentasikan sistem yang ada, prosesproses dan organisasinya.
2.11.2.

Diagram-Diagram UML
UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang

dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu Structure


Diagram,

Behavior

Diagram,

Diagram.

Namun,

Interaction

dan

Interaction

Diagram

pada

klasifikasi diagram-diagram UML ini termasuk ke


dalam kelompok Behavior Diagram. Untuk dapat
lebih

jelas

melihat

pengelompokkan

diagram-

diagram UML, berikut ini adalah skema klasifikasinya:

36

Gambar 2.2. Diagram-Diagram UML


Sumber: (Fowler, 2005)

Berdasarkan gambar di atas, berikut ini adalah


penjelasan masing-masing kelompok diagram yang

37

memuat diagram-diagram UML yang lebih spesifik


(Shalahuddin, 2011):
1) Structure Diagram adalah kumpulan diagram yang
digunakan untuk menggambarkan suatu struktur
statis dari sistem yang dimodelkan.
2) Behavior Diagram adalah kumpulan diagram yang
digunakan untuk menggambarkan perilaku sistem
atau rangkaian perubahan yang terjadi pada
sebuah sistem.
3) Interaction Diagram adalah kumpulan diagram
yang digunakan untuk menggambarkan interaksi
sistem dengan sistem lain maupun interaksi
antarsubsistem pada suatu sistem.
Berbicara

mengenai

penggunaan

diagram-

diagram UML dalam pemodelan sebuah sistem atau


aplikasi, Fowler (2005) menyatakan bahwa pengguna
UML harus dapat mencari dan menentukan bagian
dari UML yang berguna bagi pengguna dan rekan
kerjanya untuk mencapai tujuan penggunaan UML,
yaitu untuk membantu menyampaikan ide atau
alternatif tentang apa yang akan dilakukan dalam
membuat atau mengembangkan suatu aplikasi. Hal
ini juga sejalan dengan yang disampaikan Grassle
(2005), bahwa tidak semua diagram harus digunakan

38

dalam suatu pemodelan aplikasi. Diagram apa saja


yang

akan

digunakan

tergantung

kepada

pengembang dan karakteristik aplikasi yang ingin


ditekankan.
Oleh

sebab

itu,

peneliti

yang

sekaligus

berperan sebagai pengembang aplikasi pada tugas


akhir ini melakukan pemodelan UML menggunakan
empat diagram, yaitu:
1) Class Diagram (Diagram Kelas)
2) Activity Diagram (Diagram Aktivitas)
3) Use Case Diagram (Diagram Use Case)
4) Sequence Diagram (Diagram Sekuens)
Pertimbangan lainnya adalah bahwa keempat
diagram yang akan digunakan dalam penelitian ini
juga

sudah

mewakili

masing-masing

kelompok

diagram Structure, Behavior, dan Interaction sebagai


syarat pemodelan dengan UML serta tercapainya
tujuan pemodelan tersebut.
Adapaun penjelasan lebih definitive lebih lanjut
mengenai masing-masing diagram yang digunakan
akan dijelaskan dalam poin-poin berikutnya.
2.11.3.

Class Diagram (Diagram Kelas)


Diagram

menggambarkan

kelas

atau

struktur

class

sistem

diagram
dari

segi

pendefinisan kelas-kelas yang akan dibuat untuk


membangun sistem (Shalahuddin, 2011). Diagram

39

kelas

menunjukkan

interaksi

antar

kelas

dalam

sistem. Garis-garis yang menghubungkan antar kelas


pada diagram kelas ini menunjukkan hubungan
komunikasi antar kelas (Sholiq, 2006).
Berikut ini adalah sismbol-simbol yang ada pada
diagram kelas:
Tabel 2.1. Simbol pada Diagram Kelas
Sumber: (Shalahuddin, 2011)

Simbol

Deskripsi
Kelas pada strukturs sistem

Kelas
nama_kelas
+atribut
+operasi

Antarmuka / interface

Sama

dengan

konsep

interface

dalam

pemrograman
nama_inteface
Asosiasi / association

objek
Relasi

antar

makna
biasanya
Asosiasi

berarah

directed association

berorientasi
kelas

dengan

umum,

asosiasi

juga

disertai

dengan multiplicity
/ Relasi antar kelas
makna

kelas

yag

dengan
satu

digunakan oleh kelas yang


lain, asosiasi biasanya juga

40

disertai dengan multiplicity


Relasi antar kelas dengan

Generalisasi

makna
Kebergantungan

generalisasi-

spesialisasi (umum-khusus)
/ Relasi antar kelas dengan

dependency

makna kebergantungan antar


kelas

Agregasi

/ Semua-bagian (whole-part)

aggregation

2.11.4.

Activity Diagram
Diagram

aktivitas

atau

activity

diagram

menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Pada


tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat
digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis
(business work-flow). Diagram ini juga digunakan
untuk

menggambarkan

aliran

kejadian

(flow

of

events) dalam use case (Sholiq, 2006).


Berikut ini adalah symbol-simbol yang terdapat
pada diagram aktivitas:
Tabel 2.2. Simbol pada Diagram Aktivitas
Sumber: (Shalahuddin, 2011)

41

Simbol
Status awal

Deskripsi
Status awal aktivitas sistem,
sebuah

Aktivitas

Percabangan
decision

aktivitas

memiliki sebuah status awal.


Aktivitas
yang
dilakukan
sistem.

aktivitas

diagram

Aktivitas

biasanya

diawali dengan kata kerja.


/ Asosiasi percabangan di mana
jika ada pilihan aktivitas lebih
dari satu.

Penggabungn / join

Asosiasi

penggabungan

di

mana lebih dari satu aktivitas


digabungkan menjadi satu.
Status akhir

Status akhir yang dilakukan


sistem,

sebuah

aktivitas

memiliki

diagram
sebuah

status akhir.
2.11.5.

Use Case Diagram (Diagram Use Case)


Use case atau diagram use case merupakan

pemodelan untuk perilaku (behavior) sistem yang


akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah

42

interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem.


Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui
fungsi

apa

saja

yang

ada

di

dalam

sebuah

sistem/aplikasi dan siapa saja yang memiliki hak


akses terhadap sistem yang akan dibuat tersebut
(Rossa, 2011).
Berikut ini adalah symbol-simbol yang terdapat
dalam diagram use case:
Tabel 2.3. Simbol pada Diagram Use Case
Sumber: (Shalahuddin, 2011)

Simbol
Use case

Nama use case

Deskripsi
Fungsionalitas
disediakan

sistem

unit-unit

yang

yang
sebagai
saking

bertukar pesan antar unit


atau

aktor,

biasanya

dinyatakan

dengan

menggunakan kata kerja di


awal frase nama use case.
Aktor / Actor

Orang, proses, atau sistem


lain

dari

luar

yang

akan

berinteraksi dengan sistem


yang akan dibuat.

43

nama aktor
Asosiasi / association

Komunikasi antara aktor dan


use case yang berpartisipasi
pada use case atau use case
yang

memiliki

interaksi

dengan aktor.
Ekstensi / extend

Relasi use case tambahan ke


sebuah use case

<<extend>>

di mana

use case yang ditambahkan


dapat berdiri sendiri walau
tanpa use case tambahan
itu;

mirip

dengan

inheritance

prinsip
pada

pemrograman

berorientasi

objek; biasanya use case


tambahan

memiliki

nama

depan yang sama dengan


use

case

ditambahkan. Contoh:

yang

44

Validasi Username
<<extend>>
Validasi User
<<extend>>
Validasi Sidik Jari

Arah panah mengarah pada


use case yang ditambahkan.
Generalisasi
generalization

/ Hubungan generalisasi dan


spesialisasi

(umum-khusus)

antara dua buah use case di


mana

fungsi

yang

satu

adalah

fungsi

yang

lebih

umum dari lainnya. Contoh:


Ubah data

Mengelola data

Hapus data

45

Arah panah mengarah pada


use

case

yang

menjadi

Menggunakan

generalisasinya (umum)
/ Relasi use case tambahan

include / uses

le sebuah use case di mana


use case yang ditambahkan

<<include>>

memerlukan
untuk

syarat
case ini.

case

ini

menjalankan

fungsinya
<<uses>>

use

atau

sebagai

dijalankannya

use

46

2.11.6.

Sequence Diagram
Diagram

sekuen

menggambarkan

perilaku

objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu


hidup objek dan message yang dikirmkan dan
diterima

antar

objek.

Oleh

karena

itu

untuk

menggambar diagram sekuen maka harus diketahui


objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case
beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang
diinstansi menjadi objek itu (Rossa, 2011).
Berikut ini adalah symbol-simbol yang terdapat
dalam diagram sekuens:
Tabel 2.4. Simbol pada Diagram Sekuens
Sumber: (Shalahuddin, 2011)

Simbol
Aktor

Deskripsi
Orang, proses, atau sistem
lain

dari

luar

berinteraksi
yang

akan

yang

akan

dengan

sistem

dibuat.

Jadi

walaupun symbol dari aktor


nama aktor

adalah gambar orang, tapi


aktor

belum

tentu

berupa

47

atau

orang;
dengan

biasanya

dinyatakan

menggunakan

kata

benda di awal frase nama


nama
aktor

aktor.

tanpa waktu aktif


Garis hidup / lifeline

Menyatakan kehidupan suatu


objek.

Objek

Menyatakan

objek

yang

berinteraksi pesan.
nama objek : nama
kelas

Waktu aktif

Menyatakan

objek

dalam

keadaan aktif dan berorientasi


pesan.

48

Pesan tipe create

Menyatakan
membuat

<<create>>

suatu

objek

objek

yang

lain,

arah panah mengarah pada


objek yang dibuat.

Pesan tipe call

Menyatakan
memanggil

1 : nama_metode()

suatu

objek

operasi/metode

yang ada pada objek lain atau


dirinya sendiri,

1:
nama_metode()

Arah panah yang mengarah


pada

objek

yang

operasi/metode,

memiliki

karena

ini

memamnggil operasi/metode
maka

operasi/metode

dipanggil

harus

ada

yang
pada

49

diagram kelas sesuai dengan


kelas objek yang berinteraksi.
Pesan tipe send

Menyatakan

bahwa

objek
1 : masukan

suatu

mengirimkan

data/masukan/informasi
objek

lainnya,

arah

ke
panah

mengarah pada objek yang


dikirimi.
Pesan tipe return

Menyatakan

bahwa

suatu

objek yang telah menjalankan


1 : keluaran

suatu operasi atau metode


menghasilkan

suatu

kembalian ke objek tertentu,


arah panah mengarah kepada
objek

yang

menerima

pengembalian.
Pesan tipe destroy

Menyatakan

suatu

objek

mengakhiri hidup objek yang


<<destroy>>

lain, arah panah mengarah


pada

objek

sebaiknya

yang

jika

ada

diakhiri,
create

50

maka ada destroy.

2.12. Rapid Application Development (RAD)


Rapid Application Development (RAD) adalah strategi
siklus

hidup

yang

ditujukan

untuk

menyediakan

pengembangan yang jauh lebih cepat dan mendapatkan


hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan
hasil yang dicapai melalui siklus tradisional (McLeod, 2002).
RAD merupakan gabungan dari bermacam-macam teknik
terstruktur

dengan

pengembangan

joint

teknik

prototyping

application

untuk

dan

teknik

mempercepat

pengembangan sistem/aplikasi (Bentley, 2004). Dari definisidefinisi konsep RAD ini, dapat dilihat bahwa pengembangan
aplikasi

dengan

menggunakan

metode

RAD

ini

dapat

dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat.


Pemaparan konsep yang lebih spesifik lagi dijelaskan
oleh

Pressman

(2005)

dalam

bukunya,

Software

Engineering: A Practitions Approach. Ia mengatakan bahwa


RAD adalah proses model perangkat lunak inkremental yang
menekankan siklus pengembangan yang singkat. Model RAD
adalah sebuah adaptasi kecepatan tinggi dari model
waterfall, di mana perkembangan pesat dicapai dengan

51

menggunakan pendekatak konstruksi berbasis komponen.


Jika tiap-tiap kebutuhan dan batasan ruang lingkup projek
telah diketahui dengan baik, proses RAD memungkinkan tim
pengembang untuk menciptakan sebuah sistem yang
berfungsi penuh dalam jangka waktu yang sangat singkat.
Dari

penjelasan

mengenai

Pressman

metodologi

ini,

RAD

satu
dapat

perhatian
diketahui,

khusus
yakni

implementasi metode RAD akan berjalan maksimal jika


pengembang aplikasi telah merumuskan kebutuhan dan
ruang lingkup pengembangan aplikasi dengan baik.
Sedangkan menurut Kendall (2010), RAD adalah suatu
pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan
sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta
perangkat-perangkat lunak. RAD bertujuan mempersingkat
waktu

yang

biasanya

diperlukan

dalam

siklus

hidup

pengembangan sistem tradisional antara perancangan dan


penerapan suatu sistem informasi. Pada akhirnya, RAD
sama-sama berusaha memenuhi syarat-syarat bisnis yang
berubah secara cepat.

52

Gambar 2.3. Siklus pengembangan RAD


Sumber: (Kendall, 2010)

2.12.1.

Alasan Penggunaan RAD


Berdasarkan

berbagai

pemaparan

teori

sebelumnya mengenai metode Rapid Application


Development

yang

dikemukakan

beberapa

ahli,

khususnya yang terkait dengan kelebihan dan tujuan


penggunaan metode RAD dalam pengembangan
suatu aplikasi, maka peneliti merumuskan beberapa
alasan yang mendorong digunakannya metode RAD
pada penelitian tugas akhir ini. Berikut adalah
alasan-alasan tersebut:
1) Aplikasi

yang

dirancang

dan

dikembangkan,

merupakan aplikasi yang dikembangkan dalam


waktu relatif singkat. Selain itu, aplikasi ini juga
dikerjakan oleh tim yang relatif kecil, dalam hal ini
hanya
menjadi

oleh

seorang

alasan

peneliti

utama

sendiri.

sesuai

Hal

dengan

ini

yang

53

dinyatakan oleh Kenneth E. Kendall dan Julie E.


Kendall (2005) bahwa metode ini cocok digunakan
untuk mempersingkat waktu antara perancangan
dan penerapan sebuah sistem atau aplikasi.
2) Aplikasi dalam tugas akhir ini merupakan aplikasi
dengan lingkup yang relatif kecil, dalam hal ini
hanya

menangani

suatu

subpekerjaan

dalam

sebuah perusahaan. Selain itu, aplikasi ini juga


merupakan aplikasi yang berdiri sendiri dan tidak
terintegrasi dengan sistem lain. Hal ini sesuai
dengan yang dinyatakan oleh George Marakas
(2006) dalam bukunya, System Analysis and
Design.
3) Dengan menggunakan metode RAD, akan dicapai
suatu aplikasi fungsional yang utuh dalam periode
waktu yang relatif pendek dengan catatan, segala
persyaratan yang dibutuhkan telah dipahami dan
ruang lingkup pengembangan juga telah dibatasi
(Pressman, 2012). Adapun hal tersebut akan
diperoleh

atau

dilakukan

pengembangan aplikasi.

pada

tahap

awal

54

2.12.2.

Fase dan Tahapan Pengembangan

Aplikasi
Menurut Kendall (2010), terdapat tiga fase
dalam

PAC

yang

melibatkan

penganalisis

dan

pengguna dalam tahap penilaian, perancangan, dan


penerapan. Adapun ketiga fase tersebut adalah
requirements planning (perencanaan syarat-syarat),
RAD design workshop (workshop desain RAD), dan
implementation

(implementasi).

Hal

ini

sesuai

dengan gambar berikut.


Sesuai

dengan

metodologi

RAD

menurut

Kendall yang dipilih oleh peneliti, maka berikut ini


adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari
tiap-tiap fase pengembangan aplikasi.
1) Requirements

Planning

(Perencanaan

Syarat-

Syarat)
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis
bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan
aplikasi

atau

sistem

serta

untuk

megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang


ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi
dalam fase ini adalah menyelesaikan masalahmasalah

perusahaan.

Meskipun

teknologi

55

informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian


dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu
tetap

pada

upaya

pencapaian

tujuan-tujuan

perusahaan.
2) RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD)
Fase ini adalah fase untuk merancang dan
memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai
workshop. Penganalisis dan dan pemrogram dapat
bekerja

membangun

dan

menunjukkan

representasi visual desain dan pola kerja kepada


pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan
selama beberapa hari tergantung dari ukuran
aplikasi

yang

workshop

akan

desain

dikembangkan.

RAD,

pengguna

Selama
merespon

prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki


modul-modul yang dirancang berdasarkan respon
pengguna.

Apabila

sorang

pengembangnya

merupakan pengembang atau pengguna yang


berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha
kreatif

ini

dapat

mendorong

pengembangan

sampai pada tingkat terakselerasi.


3) Implementation (Implementasi)
Pada fase implementasi ini, penganalisis
bekerja dengan para pengguna secara intens
selama workshop dan merancang aspek-aspek

56

bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah


aspek-aspek

ini

disetujui

dan

sistem-sistem

dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau


bagian

dari

sistem

diujicoba

dan

kemudian

diperkenalkan kepada organisasi.


2.12.3.

Kelebihan dan Kekurangan RAD


Metode pengembangan sistem RAD relatif lebih

sesuai dengan rencana pengembangan aplikasi yang


tidak memiliki ruang lingkup yang besar dan akan
dikembangkan oleh tim yang kecil. Namun, RAD pun
memiliki

kelebihan

dan

kekurangannya

sebagai

sebuah metodoligi pengembangan aplikasi.


Berikut ini adalah kelebihan metodologi RAD
menurut Marakas (2006):
1) Penghematan

waktu

dalam

projek dapat dicapai.


2) RAD mengurangi seluruh

keseluruhan
kebutuhan

fase
yang

berkaitan dengan biaya projek dan sumberdaya


manusia.
3) RAD sangat membantu pengembangan aplikasi
yang berfokus pada waktu penyelesaian projek.
4) Perubahan desain sistem dapat lebih berpengaruh
dengan cepat dibandingkan dengan pendekatan
SDLC tradisional.

57

5) Sudut pandang user disajikan dalam sistem akhir


baik melalui fungsi-fungsi sistem atau antarmuka
pengguna.
6) RAD menciptakan rasa kepemilikan yang kuat di
antara seluruh pemangku kebijakan projek.
Sedangkan, mengacu pada pendapat Kendall
(2010), maka dapat diketahui bahwa kekurangan
penerapan metode RAD adalah sebagai berikut:
1) Dengan

metode

RAD,

penganalisis

berusaha

mepercepat projek dengan terburu-buru.


2) Kelemahan yang berkaitan dengan waktu dan
perhatian

terhadap

diselesaikan
mampu

secara

detail.
lebih

mengarahkan

Aplikasi

cepat,

tetapi

penekanan

permasalahan-permasalahan

seharusnya diarahkan.
menyulitkan
programmer

tidak

terhadap

perusahaan

3) RAD

dapat

yang

yang
tidak

berpengalaman menggunakan prangkat ini di


mana programmer dan analyst dituntut untuk
menguasai

kemampuan-kemampuan

baru

sementara pada saat yang sama mereka harus


bekerja mengembangkan sistem.

2.13. Pengujian Aplikasi

58

Berdasarkan standar IEEE, pengujian perangkat lunak


memiliki

pengertian

mengevaluasi

aktivitas

kualitas

yang
produk

dilakukan

untuk

dan

untuk

mengembangkannya dengan mengidentifikasi kelemahan


dan permasalahan yang terjadi. Definisi secara umum
adalah pengujian perangkat lunak terdiri dari verifikasi
dinamis perilaku program pada sekumpulan kasus-kasus
pengujian yang terbatas, pada umumya dipilih dengan tepat
dari domain eksekusi yang tak terbatas, dan berlawanan
dengan perilaku yang diharapkan. (Simarmata, 2009).
Pengujian adalah satu set aktifitas yang direncanakan
dan sistematis untuk menguji atau mengevaluasi kebenaran
yang diinginkan. Aktifitas pengujian terdiri dari satu set atau
sekumpulan langkah di mana dapat menempatkan desain
kasus uji yang spesifik dan metode pengujian. Pengujian
diperlukan tidak hanya untuk meminimalisasi kesalahan
secara teknis tetapi juga kesalahan nonteknis (misalnya
pengujian pesan kesalahan sehingga user tidak mengerti
dengan pesan kesalahan yang muncul, atau juga jika
masukan dan keluaran yang diperlukan berkapasitas sangat
besar). (Shalahuddin, 2011)

59

2.13.1.

Blackbox Testing
Pengujian blackbox berfokus pada persyaratan
fungsional

perangkat

lunak.

(Pressman,

2002).

Pengujian Blackbox adalah metode pengujian yang


menguji

perangkat

lunak

dari

segi

spesifikasi

fungsional tanpa menguji desain dan kode program.


Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah
fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat
lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat
kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi
dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai
dengan spesifikasi yang dibutuhkan. (Shalahuddin,
2011)
Menurut Pressman (2012), pengujian blackbox
berusaha menemukan kesalahan sebagai berikut:
1) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2) Kesalahan antarmuka.
3) Kesalahan dalam struktur data dan akses
database eksternal.
4) Kesalahan kinerja.
5) Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Dengan mengaplikasikan teknik

blackbox,

maka kita menarik serangkaian test case yang


memenuhi criteria berikut ini:

60

1) Test case yang mengurangi, dengan harga lebih


dari satu, jumlah test case tambahan yang harus
didesain untuk mencapai pengujian yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Test case yang member tahu kita mengenai
kehadiran atau ketidakhadiran kelas kesalahan,
daripada

member

tahu

kesalahan

yang

berhubungan hanya dengan pengujian spesifik


yang ada.
Beberapa

keuntungan

yang

diperoleh

dari

teknik pengujian blackbox antara lain adalah (Rizky,


2011) :
1) Anggota tim penguji tidak harus dari seseorang
yang

memiliki

kemampuan

teknis

di

bidang

pemrograman.
2) Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug
seringkali ditemukan oleh komponen penguji yang
berasal dari pengguna.
3) Hasil dari pengujian blackbox dapat memperjelas
kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin
timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
4) Proses testing dapat dilakukan lebih cepat
dibandingkan pengujian whitebox.
2.14. Penelitian Sejenis

61

Dalam penyusunan tugas akhir dan pembuatan aplikasi


manajemen news monitoring summary ini, peneliti juga
melakukan studi literatur terhadap beberapa penelitian
sejenis yang berkaitan dengan skripsi yang disusun oleh
peneliti.

Adapun

yang

menjadi

parameter

dalam

menentukan penelitian sejenis yang akan digunakan antara


lain adalah penelitian tersebut merupakan aplikasi berbasis
web, dikembangkan menggunakan framework tertentu, atau
memiliki karakteristik sistem atau aplikasi yang sesuai
dengan karakteristik aplikasi yang akan dikembangkan pada
tugas akhir ini. Oleh sebab itu, selanjutnya akan dipaparkan
mengenai literatur-literatur digunakan dalam studi penelitian
sejenis ini.
Pada

skripsi

yang

berjudul

Pengembangan

Sistem

Informasi Manajemen Inventaris Berbasis Web (Studi Kasus:


Pokja Information And Communication Technology Pada Balai
Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II) yang ditulis oleh
Herman (2011), memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai
berikut:
Tabel 2.5. Penelitian Sejenis

No
.
1.

Kelebihan

No

Kekurangan

.
Aplikasi telah memiliki 1.

Pengembangan

sistem

masih dilakukan dengan

pengamanan

aplikasi

62

wed

(web

sehingga

security)

cara

mampu

mengamankan

tradisional

tanpa

menggunakan

data

framework

inventaris.

tersedia,
2.

yang
khususnya

untuk mengembangkan
aplikasi berbasis web.
Aplikasi

tidak

memiliki

fitur view atau download


laporan.
Pada skripsi yang berjudul Penerapan CI (Code Igniter)
Dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Surat
dan Pengarsipan. (Studi Kasus: PT. Semen Padang) yang
ditulis oleh Radenal Andika (2011), memiliki kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut.
Tabel 2.6. Penelitian Sejenis

No
.
1.

Kelebihan
Penulisan

No

.
struktur 1.

Aplikasi

hanya

source

code

menitikberatkan

berdasarkan

MVC,

penyimpanan surat yang

mengoptimalkan proses
2.

Kekurangan

coding.

pada

terkomputerisasi.
2.

Aplikasi

tidak

63

Code

Igniter

memiliki
saat

fitur

yang

memungkinkan

caching

menjelajah

pengguna

data

untuk

mengunduh

laporan

dalam sistem sehingga 3.

dalam

bentuk

memiliki performa yang

berformat *.pdf.

lebih cepat.

Metode Object Oriented


Analysis

and

file

Design

(OOAD) yang digunakan,


tidak

berbasis

pada

fungsionalitas sistem.
Pada skripsi yang berjudul Sistem Manajemen Elektronik
Kearsipan Menggunakan Teknik Klasifikasi Subjek Berbasis
Web. (Studi Kasus: SMK Puspita Bangsa) yang ditulis oleh Ika
Kartikasari (2012), memiliki kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut.
Tabel 2.7. Penelitian Sejenis

No
.
1.

Kelebihan

No

Kekurangan

.
Selain dapat melakukan 1.

Aplikasi

fungsi

dikembangkan

pengelolaan,

penyimpanan,
pengorganisiran
sistem

dan

bahasa

ini
dengan

pemrograman

arsip,

PHP konvensional, tetapi

yang

tidak menerapkan suatu

64

dikembangkan ini juga

framework

memiliki

dalam

modul

yang

lengkap untuk membuat

tertentu

pengembangannya.

sebuah surat, mulai dari


pembuatan korp hingga
badan

surat,

tidak
2.

sehingga

membutuhkan

aplikasi

pendukung

lainnya untuk membuat


sebuah surat.
Sistem

ini

menerapkan

telah
suatu

teknik pengklasifikasian
dalam

menampilkan

arsip-arsip

yang

disimpan, dalam hal ini


teknik yang digunakan
adalah teknik klasifikasi
subjek.
Pada

skripsi

yang

berjudul

Perancangan

Sistem

Informasi Perizinan dan Manajemen Arsip Data di Badan


Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (BPMPTSP)

65

Purwakarta yang ditulis oleh Mega Hadi Prabowo (2012)


memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.
Tabel 2.8. Penelitian Sejenis

No
.
1.

Kelebihan

.
aplikasi 1.

Kekurangan

Sistem

atau

yang

dikembangkan

belum

memiliki

modul

telah

mengakomodir

peng-kategorian

dalam

adanya

validasi

terhadap

status 2.

pembuatan
perizinan.
2.

No

waktu

surat
Sehingga

dan

penyelesaian

Aplikasi yang dibangun

pencarian
berkas/arsipnya.
Pihak

yang

sebagai

berperan
pemohon

status

pembuatan surat, tidak

dapat

dapat

terlibat

terukur.

aplikasi

Konversi file arsip/surat

termasuk ke dalam user

ke dalam bentuk digital,

yang

dikelola

aplikasi).

dengan

terstruktur pada aplikasi


ini membuat arsip yang
bersangkutan

dapat

terpelihara dengan baik.

ini

dalam
(tidak

menggunakan

66

Table of Contents
BAB II.................................................................................................. 13
LANDASAN TEORI.............................................................................. 13
2.1. Aplikasi..................................................................................... 13
2.1.1.

Definisi Aplikasi....................................................................13

2.1.2.

Klasifikasi Aplikasi................................................................14

2.2. Manajemen............................................................................... 15
2.3. News Monitoring Summary...................................................16
2.3. Web............................................................................................ 17
2.3.1.

Arsitektur Web Tradisional....................................................19

2.4. Aplikasi Berbasis Web............................................................20


2.5. Java Script................................................................................ 21
2.5.1.

Karakteristik Java Script.......................................................22

2.6. Framework................................................................................23
2.7. ExtJS Framework.....................................................................24
2.8. Basisdata..................................................................................25
2.8.1.

Sistem Manajemen Basisdata...............................................27

2.9. SQL............................................................................................ 29
2.10.

MySQL.................................................................................... 30

2.11.

Unified Modeling Language (UML)....................................32

2.11.1.

Definisi UML......................................................................33

2.11.2. Diagram-Diagram UML.........................................................34


2.11.3. Class Diagram (Diagram Kelas)............................................37
2.11.4. Activity Diagram...................................................................39
2.11.5. Use Case Diagram (Diagram Use Case)...............................40
2.11.6.Sequence Diagram............................................................44
2.12.

Rapid Application Development (RAD).............................48

2.12.1. Alasan Penggunaan RAD......................................................50


2.12.2. Fase dan Tahapan Pengembangan Aplikasi.........................51
2.12.3. Kelebihan dan Kekurangan RAD..........................................53
2.13.

Pengujian Aplikasi...............................................................54

67

2.13.1. Blackbox Testing..................................................................55


2.14.

Penelitian Sejenis................................................................57

Anda mungkin juga menyukai