KEBIJAKAN PEMERINTAH
dalam
PEMBANGUNAN PERTANIAN
LOGO
Jumlah Penduduk di
Indonesia
3 Juta/Th
LOGO
PERTANIAN DI INDONESIA
Penghasil biji-bijian nomor 6 di dunia
Penghasil beras nomor 3 setelahChina dan
India
Penghasil kopi nomor 4
Penghasil coklat nomor 2 setelah Pantai Gading
dan Ghana
Penghasil lada putih nomor 3
Penghasil karet alam nomor 4,
Penghasil cengkehnomor 1
Penghasil sawit nomor 2
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
Kebijakan Harga
Ex; Kebijakan pd komoditas beras
o Kebijakan harga minimum (melindungi petani)
o Kebijakan harga maksimum (melindungi
konsumen)
LOGO
Kebijakan perdagangan
Tujuan: Memperlancar atau menghambat pemasaran komoditi
dari suatu wilayah ke wilayah yang lain.
Kebijakan perdagangan merupakan suatu pembatasan yang
diberlakukan pada impor dan ekspor suatu komoditas
Untuk impor, dg pemberlakuan tarif impor dan kuota impor
untuk membatasi jumlah yang diimpor dan meningkatkan harga
domestik di atas harga dunia
Untuk ekspor, dg pajak ekspor dan kuota ekspor untuk
membatasi barang yang di ekspor dan mengkonsdisikan harga
domestik yang lebih rendah dari harga dunia.
LOGO
Kebijakan Subsidi
Subsidi bagi petani, misalnya subsidi pupuk
Subsidi bagi agroindustri, misal subsidi minyak
tanah, BBM
Berpengaruh;
Menurunkan biaya produksi & meningkatkan
penawaran.
LOGO
Kebijakan Struktural
LOGO
Kebijakan pengaturan
Pelaksanaan kekuatan kebijaksanaan
pemerintah dgn menggunakan UU, peraturan,
ketetapan yg berkenaan dgn perekonomian &
niaga
Maksud :
Menjaga keselamatan industri dlm negeri/dlm
persaingan
Perlindungan kepentingan & kesehatan kons
Menciptakan kondisi perdagangan efektif &
lancar
Meningkatkan pendptn pemerintah
LOGO
Maksud :
Pencegahan praktek persaingan tdk wajar &
monopoli yg tdk wajar
Pengaturan kelancaran perdag & jasa yg
diperlukan
Perlindungan konsumen
Pengaturan barang
Bantuan kemajuan perekonomian & sosial
www.themegallery.com
LOGO
Program Fasilitas
Investasi & kredit
Pengadaan fasilitas penyimpanan
Layanan informasi & berita pasar
Penelitian tataniaga
Pendidikan & penyuluhan tataniaga
LOGO
Guna Informasi Pasar
Produsen :
Merencanakan investasi & keputusan struktur usaha
Mengarahkan produksi & penjualan hasil
Merencanakan pembelian sarana produksi
Lembaga pemasaran
Menentukan tempat & waktu pembelian & penjualan
Kebijaksanaan pembiayaan & kredit pemasaran
Memperlancar proses pemasaran
Konsumen
Bisa memilih brg yg akan dibeli sesuai jenis, kualitas,
tempat, harga & waktu yg diinginkan
www.themegallery.com
LOGO
Program Intervensi
Pemerintah ikut secara langsung dlm mslh2
pemasaran brg-brg yg dianggap penting bagi
kesejahteraan penduduk
Tujuan : meliindungi produsen & kons
BULOG
PN Garam
pemasaran migas, dsb
LOGO
LOGO
LOGO
Industrialisasi harus terkait dengan kepentingan petani
sebagian besar hasil pertanian terutama perkebunan
masih diolah di luar Indonesia,misalnya karet, crude
plam oil/CPO, kakao, dll. Hal ini sebenarnya sangat
mendukung industrialiasi, oleh karena itu sebaiknya
produk bukan dijual sebagai barang mentah.
Terkait dengan efisiensi, program
swastanisasi/privatisasi perlu persiapan, karena
liberalisasi yang terburu-buru akan sangat berbahaya
Peran dan intervensi pemerintah untuk memberi
prioritas pada mayoritas tetap diperlukan, bukan
sepenuhnya diserahkan pada market mechanism
(invisible hand)
Perlu keseimbangan antara kepentingan pasar dan
capur tangan dan atau peran pemerintah
LOGO
LOGO
Konsep Agribisnis
Paradigma baru dalam melihat pertanian sebagai
suatu sistem :
(a) Pengadaan dan distribusi input pertanian
(b) Kegiatan usahatani (on farm)
(c) Kegiatan pengolahan hasil pertanian
(d) Kegiatan distribusi hasil pertanian atau
pemasaran hasil pertanian, dan
(e) Lembaga layanan penunjang atau
pemandu sistem.
LOGO
Tantangan Agribisnis
Sektor pertanian dihadapkan pada persoalan-persoalan
kemiskinan, tekanan penduduk, tenaga kerja yang tidak
terampil, dan penyempitan lahan usahatani, dan
penurunan kualitas lahan.
Resultan dari persoalan-persoalan tersebut menyebabkan
keragaan sektor pertanian selalu tertinggal dibanding
sektor non-pertanian.
Kemiskinan penduduk menyebabkan kualitas
sumberdaya manusia rendah dan kurang mampu
beradaptasi dengan perkembangan teknologi baru.
Di sisi lain, tekanan jumlah penduduk dengan
keterampilan rendah menyebabkan sektor pertanian
menjadi terbebani dengan tenaga kerja.
Produktivitas tenaga kerja cenderung rendah, sehingga
menimbulkan pengangguran tidak kentara (disguised
unemployment).
LOGO
LOGO
SISTEM NILAI
HARMONISASI, SINERGI, KONSERVASI, MODERN, KOMPETITIF, BERLANJUT, KWIRAUSAHAAN
SUBSISTEM AGRIBISNIS
HULU
Pengembangan
Industri Bibit/Benih
Unggul Lokal
Pengembangan pupuk
dan obat-obatan
ramah lingkungan
Pengembangan
peraltan dan mesin
pertanian tepat guna
Pemanfaatan lahan
tidur, konservasi lahan
kritis
SUBSISTEM ONFARM
Pengembangan Best
Practice Farming
tanaman, ternak, dan
ikan
Pengembangan dan
penataan dan
penguatan organisasi
produksi petani
Peningkatan nilai
tukar petani
SUBSISTEM
PENGOLAHAN
SUBSISTEM
PEMASARAN
Pengembangan industri
pengolahan hasil untuk
merebut nilai tambah
produk pertanian
bidang makanan
minuman, serat, kayu,
biofarmaka
Pengembangan,
penguatan, dan
penataan organisasi
industri pengolahan
hasil, termasuk home
industry.
Pengembangan
lembaga pemasaran
yang dapat diakses
petani lokal/kecil
Peningkatan daya saing
produk pertanian lokal
di pasar global
Pengembangan terminal
dan subterminal
agribisnis di sentrasentra produksi
pertanian
STRATEGI
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
LOGO
TERINTEGRASI
Mengintegrasikan aktivitas hulu
sampai hilir melalui pendekatan
sistem yang berorientasi pada
pencapaian tujuan (cybernetic),
holistik dan efektif.
LOGO
Kelompok Tani
Peternak sapi
Kelompok Tani
Peternak sapi
Kelompok Tani
Peternak sapi
Kelompok Tani
Peternak sapi
Konsumsi siswa-siswa
SD/SMP
LOGO
Produk hortikultur
berkualitas tinggi
Petani
Hortikultura
(organik)
Pengembangan pertanian
hortikultura organik (Organic
Farming) berkualitas tinggi dan
berbasis pada pemberdayaan
petani/kelompok tani dan
kemitraan dengan retailer
28
STRATEGI
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
LOGO
FOKUS
Pembangunan pertanian perlu
difokuskan pada komoditas
unggulan, berdaya saing tinggi
dan berbasis pada
sumberdaya/keunggulan lokal.
STRATEGI
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
LOGO
Affirmative
Pembangunan pertanian Indonesia
juga harus berpihak kepada
petani, nelayan, peternak dan
masyarakat sekitar hutan.
LOGO
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
PERTANIAN
LOGO
Pendahuluan
55
LOGO
PENDAHULUAN
Kebijakan pembangunan ekonomi di
Indonesia mestinya difokuskan pada sektor
yang menghidupi mayoritas penduduk yaitu
penduduk yang ada di pedesaan dengan
profesi sebagai petani. Pengembangan
industri mestinya juga difokuskan pada
aktivitas
yang
memiliki
keterkaitan
dengankepentingan mayoritas
(Joseph E. Stighlitz (Nobel Lauret in
Economics), 2004)
LOGO
LOGO
INTI DARI
PENGEMBANGAN
MEMPERCEPAT
KAPASITAS MASYARAKAT
LOGO
PEMBANGUNAN PERTANIAN
Menurut Samsul Bahari, persoalan pangan tidak
hanya berkait dengan konsumsi dan produksi
tetapi juga soal daya dukung sektor pertanian yang
komprehensif.
Ada 4 aspek yang menjadi pra-syarat
melaksanakan pembangunan pertanian:
(1) akses terhadap kepemilikan tanah,
(2) akses input dan proses produksi, (3) akses
terhadap informasi dan pasar
(4) akses terhadap kebebasan.
LOGO
DAPAT DICAPAI
MELALUI
PEMBANGUNAN
STRATEGIS
LOGO
Revitalisasi Pertanian
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Pengembangan
Agribisnis
Peningkatan
Kesejahteraan Pengembangan
petani
SD Perikanan
Pemantapan
usaha potensi
SD Perikanan
Revitalisasi
Pertanian
(Arifin
2005)
LOGO
DEFINISI KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN PERTANIAN
Menurut Kamus Webster :
Kebijakan sebagai prinsip atau cara bertindak
yang dipilih untuk mengarahkan pengambilan
keputusan.
Kebijakan Pembangunan Pertanian adalah usaha
terencana yang berkaitan dengan pemberian
penjelasan (explanation) dan preskripsi atau
rekomendasi (prescription or recommendation)
terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan
pembangunan pertanian yang telah diterapkan
(Sutejo,2006)
LOGO
DIMENSI KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN PERTANIAN
Dalam konteks sejarah ekonomi dan
pembangunan pertanian diIndonesia,
telahterjadi pasang surut kehidupan petani
yang menerima dampak kebijakan pada
masanya.
Secara umum, petani nampaknya selalu berada
pada posisi yang lemah dan termarjinalkan oleh
berbagai kebijakan yang sering tidak berpihak
dan tidak memberikan dampak yangnyata pada
perbaikan kualitas hidupnya.
LOGO
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PERTANIAN
Kebijakan
Pembangunan
Pertanian yang
baik memiliki
tiga unsur
(Subejo, 2006)
yaitu
Program
industrialisas
i
untuk
kepentingan
Mayoritas
Pendidikan
sebagai syarat
utama harus
dapat dijangkau
oleh
Golongan
mayoritas.
mayoritas
4
Dalam
pembanguna
n pertanian
prioritas
bukanlah
menghasilkan
komoditi
tetapi
menciptakan
nilai tambah
(value added)
Indutrialisasi
harus terkait
dengan
kepentingan
petani
6
Perlu
keseimbangan
antara
kepentingan
pasar dan
campur
tangan serta
peran
pemerintah
LOGO
LOGO
PERUMUSAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN PERTANIAN
Yudohusodo (2004), menyarankan bahwa dalam
perumusan kebijakan pembangunan pertanian ke
depan perlu dirumuskan kebijakan modernisai
pertanian, dimana kebijakan tersebut secara
operasional perlu didukung beberapa prasyarat
mendasar yaitu:
(1) Pemberian kepada setiap keluarga petani luasan
lahan yang memenuhi skala ekonomi (mikro) untuk
menjadi sejahtera (note: bandingkan dengan kasus
Jepang, untuk hidup layak petani minimal perlu
mengelola lahan 3 ha),
(2) Mekanisasi dalam rangka optimalisasi tenaga kerja,
LOGO
Lanjutan
(3)Pembangunan pertanian dilakukan secara
agribisnis untuk menjadikan para petani berpikir dan
bekerja secara ekonomis agar dapat meningkatkan
kesejahteraannya,
(4) Meningkatkan antara kesempatan kerja pertanian
dan kesempatan kerja di luar pertanian didesa-desa
melalui pembangunan agro-industri agar ketahanan
ekonomi rakyat meningkat, dan
(5) Membangun desa-desa menjadi pusat-pusat
kegiatan ekonomi
LOGO
www.themegallery.com
LOGO