Anda di halaman 1dari 2

Kiasan

Mamang
Papadah

Pameo
Huhuluta
n
Saluka

Tamsil
Gurindam

Ibarat

Papadah
Papatahpatitih
Paribasa

Paumpam
aan

Puisi
ungkapan berbentuk puisi yang dibangun
dengan kata-kata kiasan dalam bahasa
Banjar yang dipergunakan untuk
menyampaikan suatu maksud secara tidak
langsung kepada orang lain.
ungkapan berbentuk puisi yang ditulis atau
dilisankan dalam bahasa Banjar dengan
tujuan untuk memberikan pengertian,
menganjurkan, melarang, mengajarkan
suatu pegangan hidup, memberi petuah,
dan menyuruh kepada suatu kebaikan
peribahasa berbentuk puisi yang dilisankan
atau dituliskan dalam bahasa Banjar dengan
tujuan untuk mengolok-olok, mencaci,
mengejek, mengeritik, menghina, atau
menyindir seseorang atau suatu keadaan.
peribahasa berbentuk puisi dua baris
(distikhon bersajak a/a) atau empat baris
(kuatrin bersajak a/a/a/a, a/a/b/b, dan
a/b/a/b) yang dilisankan atau dituliskan
dalam bahasa Banjar.
kiasan bersajak dan berirama yang
dilisankan atau dituliskan dalam bahasa
Banjar.
kata-kata berbahasa Banjar yang disusun
dalam bentuk dua baris puisi bersajak a/a,
baik secara vertikal maupun secara
horisontal; kalimat pada baris pertama
berstatus sebagai syarat (sebab) dan
kalimat pada baris kedua berstatus sebagai
jawaban (akibat)
KALIMAT
kalimat pendek dengan ciri-ciri berupa
pemakaian kata-kata bahasa Banjar
berkonotasi perumpamaan selain kosa-kata
kaya dan nang kaya, yakni : asa (rasa,
serasa, seperti), bagimana (sebagai, sebagai
mana), jadi (jadi), jaka (jika, seandainya),
lawan (dengan), dan pada (dari, daripada,
dibandingkan dengan)
kalimat dalam bahasa Banjar yang secara
keseluruhan berkonotasi nasihat kearifan
kiasan dalam bahasa Banjar dengan ciri-ciri
berupa kalimat pendek yang dapat secara
tepat mematahkan atau membungkam
kata-kata orang lain sebagai lawan bicara.
kalimat pendek dalam bahasa Banjar yang
pola susunan kata-katanya sudah tetap,
bersifat formulaik, dan sudah dikenal luas
sebagai ungkapan tradisional yang
menyatakan maksudnya secara samarsamar, terselubung, dan berkias dengan
gaya bahasa perbandingan, pertentangan,
pertautan, dan perulangan
kalimat dalam bahasa Banjar yang di
dalamnya terdapat kosa-kata tertentu yang
secara eksplisit merujuk pada konotasi

Baduduk salah badiri salah

Adat urang main, ada kalah ada


manang

Diulah baju kaganalan,


diulah salawar kahalusan

Nang manis jangan lakas


ditaguk,
nang pahit jangan lakas diluak
Baundur supan bamara takutan
bagana kada tahan
Banyak muntung bagawi kada
manuntung

Jauh mangkuk lawan bibir

Apik-apik kalu tacalubuk


Awak randah sangkutan tinggi

Daun maka malayang, buah


gugur ka puhun

Bajalan kaya itik japun

perbandingan langsung, yakni : kaya


(seperti), dan nangkaya (yang menyerupai
seperti).

Anda mungkin juga menyukai