ebun
Koleksi TANAMAN OBAT
a a
anua KEBUN RAYA BANUA
kebunrayabanua.kalselprov.go.id
dan PEMANFAATANNYA
Web : kebunrayabanua.kalselprov.go.id
Email : kebunrayabanua@gmail.com
I
ndonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang cukup luas, yaitu
sekitar 35.000 jenis tumbuhan atau 10% jumlah jenis tumbuhan di dunia berada di Indonesia.
Sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia.
Dari jumlah tersebut sampai saat ini baru sekitar 26% yang telah dibudidayakan dan sebanyak
940 jenis tanaman diantaranya telah digunakan sebagai obat tradisional (BB-Pascapanen,
2010).
Masyarakat Indonesia telah lama mengenal, mengetahui dan menggunakan
tumbuhan obat untuk pemeliharaan, pemulihan kesehatan serta pengobatan.
Kondisi Industri obat tradisional/modern, farmasi ataupun komestika yang terus
berkembang membuat penggunaan tanaman obat sebagai bahan bakunya juga
terus meningkat.
P
enggunaan berbagai tanaman obat untuk melakukan pencegahan serta pengobatan terhadap
penyakit telah lama dilakukan oleh para leluhur, tidak terkecuali di tanah Kalimantan. Suku Dayak
Kalimantan terkenal sejak lama dalam hal pengobatan penyakit secara tradisional disertai dengan
upacara-upacara adat. Hal tersebut merupakan salah satu kearifan lokal yang harus dijaga dan
dilestarikan.
Upaya pelestarian dan pengkayaan kearifan lokal tersebut merupakan salah satu misi dari Kebun
Raya Banua yaitu melestarikan tumbuhan berkhasiat obat dan tumbuhan lainya yang memiliki nilai ilmu
pengetahuan dan potensi ekonomi.
Kebun Raya Banua merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki tema
Konservasi Tumbuhan Berpotensi Obat. Sesuai dengan tema tersebut, adanya Kebun Raya
Banua diharapkan dapat menyelamatkan berbagai jenis tanaman yang ada di Kalimantan,
khususnya yang memiliki potensi obat.
Cara Penggunaan :
Ambil 1 batang akar kuning. Rendam
dengan air hangat kemudian saring air
rendaman tadi. Minum air rendaman sebanyak
2 kali sehari
Cara Penggunaan :
Masalah kulit
Ambil dan kerik batang kayu bangkal, kemudian tumbuklah hasil kerikan kayu tersebut denga
menambah sedikit air. Buatlah bulatan-bulatan kecil kemuadian jemur hasil tumbukan tersebut
hingga kering. Gunakan sebagai masker dengan menambahkan sedikit air pada kulit yang
bermasalah. Tunggu hingga kering kemudaian bilaslah dengan air.
Cara Penggunaan :
Umbi bawang dayak bersih dapat langsung dimakan sebanyak 2-3 siung 2 kali sehari
Ambil 5-6 siung bawang dayak yang telah dibersihkan, potong kecil-kecil kemudian rebus ke dalam
2 gelas air hingga menjadi 1 gelas air. Tunggu hingga dingin. Minum sebanyak 2 kali sehari
Tempelkan parutan umbi bawang dayak pada daerah yang luka
Cara Penggunaan :
Ambil daun buta-buta lalat, asapkan
sebentar diatas api kecil. Tumbuk daun tersebut
air kemudian peras. Minumlah air hasil perasan
tadi untuk mengobati demam perut.
Jalukap
Centella asiatica (L.) Urban
Nama Penyakit :
Hipertensi ringan
Cara Penggunaan :
Keringkan tanaman jalukap dibawah sinar matahari. Kemudian timbang 0,6 g tanaman
yang telah dikeringkan tadi dan rebus dengan 300 cc air hingga mendidih. Dinginkan air
rebusan tanaman jalukap untuk siap dikonsumsi sebanyak 3 kali sehari
Limau Kuit
Citrus hystrix DC.
Nama Penyakit :
Inuenza, badan lelah, kulit bersisik
Cara Penggunaan :
Ambil dan peras 1-2 buah limau kuit, kemudian minum
Belah 2-4 bagian limau kuit, kemudan gosokkan dapa kulit yang bersisik
Ambil dan peras 1 buah limau kuit, lalu seduh dengan 60 cc air panas. Minum selagi hangat
Lupun
Poikilospremum suaveolens (Blume) Merr.
Nama Penyakit :
Luka, Memar
Cara Penggunaan :
Ambil daun muda lupun, kemudian cuci hingga bersih. Selanjutnya tempelkan daun
tersebut ditempat yang memar/ sakit.
UPT. Kebun Raya Banua Provinsi Kalimantan Selatan
Komplek Perkantoran Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan
Jl. Dharma Praja I Trikora Banjarbaru
12
Pasak Bumi Eurycoma longifolia Jack
Nama Penyakit :
Meningkatkan vitalitas pada pria dewasa,
berak darah/ buang air besar berdarah, disentri,
cacingan, sakit perut, nyeri tulang, penurun
panas, demam, sakit kepala
Cara Penggunaan :
Ambil akar tanaman pasak bumi
dan cuci hingga bersih. Rebus akar
tersebut dengan 200 cc air hingga
mendidih dan air menjadi 150 cc.
Setelah dingin, minum lah air hasil
rebusan setiap 1 x dalam sehari
Cara Penggunaan :
Ambil 10 gr daun serai wangi
segar. Kemudian rebus dengan 1
gelas air selama 15 menit. Saring air
rebusan tadi dan dinginkan. Minum air
rebusan serai wangi tadi sebanyak 1
kali sehari.
Cara Penggunaan :
Ambil 5-7 helai daun tabat
barito yang telah dikeringkan dan
rebus dalam 1 liter air. Tunggu
hingga dingin dan air rebusan
daun tabat barito sudah dapat
dikonsumsi sesuai dengan
kebutuhan
Cara Penggunaan :
Ambil 25 lembar daun tanaman ulin-ulin,kemudian
cuci hingga bersih
Tumbuk daun yang telah dibersihkan tadi hingga
lunak (hasil akan lebih baik bila ditambahkan kuli batang
langsat)
Selanjutnya oleskan hasil tumbukan daun ulin-ulin tadi pada rambut dan bungkus rambut dengan plastik
penutup kepala
Diamkan selama satu malam kemudian bilaslah rambut hingga bersih
Cara Penggunaan :
Radang Ginjal Akut
Timbang tanaman tapak liman yang telah
dikeringkan sebanyak 15-30 gram, kemudian rebus
hingga mendidih. Saring hasil rebusan tadi dan tunggu
hingga dingin untuk selanjutnya diminum.
Radang Rahim, Keputihan
Timbang tanaman tapak liman yang telah dikeringkan sebanyak 15-30 gram,
kemudian rebus hingga mendidih dengan 3 gelas air menjadi 2 gelas. Tunggu hingga
dingin untuk dapat diminum sebanyak 2 x sehari.
Cara Penggunaan :
Potong dan rebus tanaman tapak liman dengan 1
sendok teh asam, irisan temulawak, kunyit dan gula merah
secukupnya ke dalam 4 gelas air hingga mendidih dan
menjadi 2 gelas. Hasil air rebusan dapat diminum gelas
3 kali sehari untuk nyeri haid
Potong, Cuci dan rebus tanaman tapak liman dengan
genggam meniran, kunyit, genggam daun sambiloto,
temu kunci dan 3 lembar daun sirih ke dalam 4 gelas air
hingga mendidih dan menjadi 2 gelas. . Hasil air rebusan
tersebut dapat diminum gelas 3 kali sehari untuk
keputihan.
BB-Pascapanen, 2010, Teknologi Pasca Panen Tanaman Obat, Diakses pada tangga 27 April 2017
dari http://pascapanen.litbang.pertanian.go.id/assets/media/publikasi/Tanaman_Obat_2101.pdf
BPOM, 2008, Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup, Diakses pada tanggal 27 April 2017
dari http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/ebook/taksonomi.pdf
Dodo, dkk., 2016, Koleksi Kebun Raya Banua Tumbuhan Berpotensi Obat, Bogor : Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya - LIPI Press
Guntur, Tarmizi., 2011, Srigading Pengusir Demam, Diakses pada tanggal 27 April 2017
dari http://tarmiziblog.blogspot.co.id/2011/06/srigading-pengusir-demam.html
Hidayat, R. Syamsul ., dan Rodame, M.N., 2015. Kitab Tumbuhan Obat, Jakarta : AgriFlo (Penebar Swadaya Group),
Diakses pada tanggal 28 April 2017 dari https://books.google.co.id/
books?id=vQLLCgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
Jumali, 2006, Kajian Potensi Dan Perumusan Strategi Pengembangan Tumbuhan Obat Berbasis Bioregonal Di Kabupaten Tapin,
Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Prianggoro. Hasto., 2009, Tabat Barito (2), Diakses pada tanggal 27 April 2017
dari http://nova.grid.id/Griya/Taman/Tabat-Barito-2
Puslitbanghorti, 2014, Community Fruit Catalogue: Mango and Citrus in East Java and South Kalimantan, Indonesia,
Ofce of National Project Management Unit (NPMU),
of GEF/UNEP Project Conservation and Sustainable Use of Cultivated and Wild Tropical Fruit Diversity:
Promoting Sustainable Livelihoods, Food Security and Ecosystem Services,
Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura,
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.
R.J. Fatin, dkk., 2012, Study on Methanolic Extracts of Nauclea subdita (Korth) Steud.
Heartwood Parts for the Total Phenolic Contents and Free Radical Scavenging Activities,
Current Research Journal of Biological Sciences 4(5): 600-607, 2012.
Diakses pada tanggal 21 April 2017 dari http://maxwellsci.com/print/crjbs/v4-600-607.pdf
Yani, Ariefa Primair dkk., 2014, Uji Potensi Daun Muda Sungkai (Peronema canescens) untuk Kesehatan (Imunitas) pada Mencit (Mus.muculus),
Prosiding Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi.
Diakses pada tanggal 06 April 2017 dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/prosbio/issue/viewIssue/389/29