DI KOTA PANGKALPINANG
Rahmat Muhidin
Abstract
This research aims to describe personal pronouns, indifinite pronouns, and interrogative pronouns
in Javanese Banyumas Dialect. This research uses descriptive method. The data were collected
through listening, speaking, and instrospection method. The result of the research shows that
there are three pronouns in Javanese Banyumas dialect in Pangkalpinang (1) personal pronouns,
(2) indefinite pronouns, (3) interrogativa pronouns. Personal pronouns in Banyumas language are
(a) first person singular, (b) first person plural, (c) second person singular, (d) second person plural,
(e) third person singular, and (f) third person plural indefinite pronouns in Banyumas language are
(a) common indifinite pronouns, (b) place indefinite .pronouns, (c) interpretation pronouns.
Abstrak
96
Pronomina Bahasa Jawa... (Rahmat Muhidin)
97
Kelasa, Vol. 12, No. 1, Juni 2017: 95—112
98
Pronomina Bahasa Jawa... (Rahmat Muhidin)
99
Kelasa, Vol. 12, No. 1, Juni 2017: 95—112
dengan sapaan kamu. Keakraban Untuk bahasa lisan tidak baku situ
seperti ini sangat bergantung pada identik dengan pronomina
sifat dan kepribadian kedua orang persona kedua yaitu engkau atau
yang bersahabat. kamu.
(3) Pronomina penunjuk ihwal dalam
1.5.3 Pronomina Penunjuk bahasa Indonesia adalah begini
dan begitu. Acuan perbedaannya
Pronomina penunjuk dalam terdapat pada titik pangkalnya
bahasa Indonesia dapat dibedakan penunjuk lokasi dekat (begini),
menjadi tiga bagian, yaitu: (1) jauh (begitu). Persepsi jauh
pronomina penunjuk umum, (2) dekatnya bersifat psikologis. Bila
pronomina penunjuk tempat, dan (3) artinya mencakup keduanya maka
pronomina penunjuk ihwal. digunakan kata demikian. Selain
(1) Pronomina penunjuk umum itu, dipakai yakni dan yaitu, walau
adalah ini, itu, dan anu. Kata ini tidak disebut sebagai pronomina,
mengacu pada acuan yang dekat namun, mengacu ke belakang atau
dengan pembicara/penulis, pada ke muka. Peranannya untuk
masa yang akan datang, atau pada menegaskan bagian sebelumnya
informasi yang akan disampaikan. dengan bagian berikut sebagai
Untuk acuan yang agak jauh dari penjelas.
pembicara dari
pembicara/penulis, pada masa 1.5.4 Pronomina Penanya
lampau, atau pada informasi yang
sudah disampaikan, digunakan Pronomina penanya merupakan
kata itu. Pronomina ini dan itu pronomina yang digunakan sebagai
ditempatkan sesudah nomina yang pemarkah pertanyaan. Bila dilihat dari
diwatasinya. persepsi maknanya, yang ditanyakan
Contoh: jawaban itu, lamaran itu, dapat berkaitan dengan (a) orang, (b)
masalah ini, rumusan ini, saya ini, barang, atau (c) pilihan. Pronomina
mereka ini. siapa digunakan bila yang ditanyakan
Kata anu dipakai jika seseorang orang atau nama orang; apa bila
tidak dapat mengingat benar kata barang; dan mana bila tentang orang
apa yang harus dia gunakan, atau barang. Penanya lain, walaupun
padahal ujaran telah terlanjur bukan pronomina sering dipakai dalam
dimulai. Untuk mengisi komunikasi di masyarakat. Biasanya
kekosongan dalam proses berpikir yang ditanyakan (d) sebab, (e) waktu,
ini orang memakai pronomina anu. (f) tempat, (g) cara, dan (h) jumlah
(2) Pronomina penunjuk tempat atau urutan. Kata penanya dalam
dalam bahasa Indonesia adalah sesuai dengan maknanya adalah:
sini, situ, atau sana. Perbedaan a. Siapa;
sudut pandang ketiganya berada b. Apa;
pada pembicara: dekat (sini), agak c. Mana;
jauh (situ), jauh (sana). Karena d. Mengapa, kenapa;
menunjuk lokasi,pronomina ini e. Kapan, (bila(mana);
sering dipakai dengan preposisi f. Di mana, ke mana, dari mana;
pengacu arah di/ke/dari, sehingga g. Bagaimana; dan
terdapat di/ke/dari sini, h. Berapa.
di/ke/dari situ, di/ke/dari sana.
100
Pronomina Bahasa Jawa... (Rahmat Muhidin)
Jika dilihat dari bentuk, ada libat cakap, catat, dan rekam. Analisis
dua unsur yang mendasari semua data menggunakan metode deskriptif.
kata penanya yakni apa dan mana. Setelah dianalisis, penyajian data
menggunakan metode formal dan
Bagan 2.2 informal.
Kata Penanya
3. Hasil dan Pembahasan
ø +apa apa
si siapa Pronomina atau kata ganti
meng- mengapa dalam bahasa Jawa dialek Banyumas
ken- kenapa dapat dibedakan menjadi tiga
k-n kapan kelompok, yakni pronomina persona
(ke) ber- (ke) berapa
(pronomina persona pertama,
di +mana di mana
pronomina persona kedua, dan
ke ke mana
pronomina persona ketiga),
dari dari mana
pronomina penunjuk, dan pronomina
bagai bagaimana
bila bilamana
penanya. Ketiga macam pronomina
bahasa Banyumasan tersebut
bentuknya berupa morfem bebas dan
2. Metode Penelitian
morfem terikat.
Dalam melaksanakan penelitian
3.1 Pronomina Persona
ini, peneliti menggunakan metode dan
teknik penyediaan data, metode dan
(1) Pronomina persona pertama
teknik analisis data, serta metode dan
tunggal yaitu aku, kula, kulo, nyong,
teknik hasil analisis data dengan
-ku, ku-;
disertai metode simak, cakap, dan
Pronomina persona pertama
instrospeksi.
tunggal atau kata ganti orang pertama
Data penelitian ini diperoleh
tunggal dalam bahasa Banyumasan
dari dua sumber yaitu sumber primer
adalah aku, kula, kulo, nyong, -ku, ku-.
yang berasal dari tuturan informan
Kelima bentuk pronomina persona
dan data kepustakaan sebagai sumber
pertama dalam bahasa Banyumasan ini
sekunder. Penutur yang dijadikan
dapat dikelompokkan menjadi aku,
sebagai informan inti adalah informan
kula, kulo, nyong termasuk morfem
penutur bahasa Banyumasan yang
bebas karena dapat berdiri sendiri
sudah lama tinggal di Bangka
tanpa terikat pada bentuk lain.
(Pangkalpinang). Namun masih
Sedangkan bentuk –ku, ku- merupakan
menggunakan bahasa Jawa dialek
bentuk terikat yang tergantung pada
Banyumas dalam keseharian mereka di
morfem lain. Nama lainnya adalah
lingkungan keluarganya.
bentuk proklitik dan enklitik.
Metode yang digunakan dalam
Dalam komunikasi sehari-hari
penelitian ini adalah metode dan
persona pertama tunggal aku ‘aku’
teknik penyediaan data, metode dan
sering dipakai di masyarakat baik
teknik analisis data, serta metode dan
dalam lingkungan keluarga atau
teknik hasil analisis data (Mahsun,
lingkungan masyarakat luas
2007:85). Dalam menyediakan data,
antarwarga kecamatan atau
metode yang digunakan adalah metode
antarwarga kabupaten bahkan
simak, cakap, dan introspeksi. Teknik
antarwarga karsidenan
yang digunakan adalah teknik simak
101
Kelasa, Vol. 12, No. 1, Juni 2017: 95—112
102
Pronomina Bahasa Jawa... (Rahmat Muhidin)
103
Kelasa, Vol. 12, No. 1, Juni 2017: 95—112
104
Pronomina Bahasa Jawa... (Rahmat Muhidin)
105
Kelasa, Vol. 12, No. 1, Juni 2017: 95—112
106
Pronomina Bahasa Jawa... (Rahmat Muhidin)
107
Kelasa, Vol. 12, No. 1, Juni 2017: 95—112
rumah Mbah Pucul sebelah utara Kaya kuwe sing dikarepna Bapak
sungai’. Gubernur ‘Begitu yang diinginkan
Kang Darodi meng ngeneh nggoleti Bapak Gubernur’.
bojone sing lagi ngidam telung wulan.
‘Kang Darodi ke sini mencari istrinya kados niku
yang sedang mengidam tiga bulan Kados niku sing dados kekarepane Pak
kandungannya’. Bupati. ‘Begitu yang jadi keinginannya
Pak Bupati’.
3) Pronomina penunjuk ihwal
Pronomina penunjuk ihwal 3.3 Pronomina Penanya
dalam bahasa Indonesia ialah begini Pronomina penanya dalam
dan begitu. Titik pijakan bahasa Indonesia merupakan
pembedaannya sama dengan penunjuk pronomina yang dipakai sebagai
lokasi: dekat (begini), jauh (jauh). Jauh pemarkah pertanyaan. Bila dilihat dari
dekatnya bersifat psikologis. Dalam segi maknanya yang dapat ditanyakan
bahasa Banyumasan, pronomina ihwal dapat berkaitan: (a) orang, (b) barang,
dapat diwujudkan melalui bentuk dan (c) pilihan. Pronomina siapa
sebagai berikut: kaya kiye, kaya kae, digunakan untuk menanyakan orang
kaya niki, kados niki, kaya kuwe, kados atau nama orang; apa bila apa bila
niku. Untuk konkretnya, dapat barang; dan mana bila suatu pilihan
dideskripsikan melalui contoh kalimat tentang orang atau barang. Jika dilihat
berikut. dari segi bentuk, yang mendasari
semua bentuk kata penanya adalah
kaya kiye apa dan mana. Adapun bahasa
Kaya kiye kowe nggone aweh maring Banyumasan terkait pronomina
dulur lanangmu sing nggendongi kowe penanya dapat dideskripsikan sebagai
lagi cilik? ‘begini kamu caranya berikut Apa, sapa, napa, sinten, endi,
memberi kepada saudara laki-lakimu ngendi, pundi, kados pundi, dospundi,
yang menggendong kamu waktu pripun, kepripun.
kecil?’.
(1) Pronomina Apa dan sapa
kaya niki Pronomina apa dan sapa
Kaya niki sampeyan nggone mbales memiliki peran yang tidak sama.
budi maring mbakyumu? ‘begini kamu Dalam bahasa sehari-hari, penggunaan
caranya membalas budi kepada kakak kata apa diletakkan di awal kalimat
perempuanmu?’ sebagai penanda kalimat tanya.
Contoh:
kados niki Kang Bawor wis teka. Apa Kang Bawor
Kados niki njenengan paring damelan wis teka? ‘Kang Bawor sudah datang’.
teng kula, Mas? ‘Begini caranya kamu ‘apa Kang Bawor sudah datang?’.
memberi pekerjaan kepadaku, mas?’ Kasuse Jiman wis munggah nang
pengadilan negeri sapa sing nggawa
kaya kae kasuse jiman munggah nang
Kaya kae bae karepe wong kidul kali. pengadilan negeri? ‘Kasusnya Jiman
‘begitu saja keinginannya orang sudah naik ke pengadilan negeri. ‘Siapa
sebelah selatan sungai’. yang membawa kasusnya Jiman naik
ke pengadilan negeri?.
kaya kuwe
108
Pronomina Bahasa Jawa... (Rahmat Muhidin)
109
Kelasa, Vol. 12, No. 1, Juni 2017: 95—112
Adisumarto, Mukidi. 1981. Geografi Dialek Soedjito, dkk. 1986. Pemakaian Bahasa Jawa
Bahasa Jawa Banyumas. Yogyakarta: di Pesisir Utara Jawa Timur Bagian
Balai Penelitian Bahasa. Sempit. Jakarta: Pusat Pembinaan
110
Pronomina Bahasa Jawa... (Rahmat Muhidin)
111
Kelasa, Vol. 12, No. 1, Juni 2017: 95—112
112