Anda di halaman 1dari 2

Analisis input dan output proses

Evaporasi adalah proses pemekatan larutan dengan menguapkan pelarutnya, sehingga


diperoleh larutan pekat (konsentrat) dan destilat (embunan uapnya). Pada umumnya suatu
larutan terdiri dari zat yang mudah menguap dan yang tidak mudah menguap, sehingga
dengan kata lain evaporasi adalah proses untuk menghilangkan zat yang mudah menguap
untuk mendapatkan larutan yang lebih pekat (Zainus Salimin dan gunandjar, 2006). Namun
tidak pada proses evaporasi bioetanol. Menurut hidayat (2003) dalam Dony, dkk (2014)
menyatakan bahwa titik didih etanol murni adalah 78C sedangkan air adalah 100 C.
Sehingga uap yang dihasilkan dalam evaporator akan di lanjutkan dalam proses destilasi
untuk pengoptimalan pemurian etanol. Menurut Anung Nugroho, dkk (2014) Proses didalam
evaporator melibatkan massa uap,massa feed, dan energi sedangkan keluarannya berupa uap
vapor (massa vapor), cairan kental dan uap sisa yang masuk ke kondensat. Proses evaporator
pasti selalu menghasilkan uap dan cairan, yang merupakan hasil dari proses penguapan.
Proses evaporasi berada pada tahap ketiga setelah tahap Propagasi dan tahap Fermentasi.
Berikut skema proses produksi bioetanol di PT Energi Agro Nusanta :
PROGATION TANK

STORAGE TANK (FERMENTASI)

EVAPORATION

DISTILLATION

DEHYDRATION

RETRIFICATION

PT energi agro nusantara menggunakan bahan mollase untuk pembuatan bioetanol.


Tahap evaporasi bahan yang digunakan merupakan hasil fermentasi mollase dengan yeast
yang di hasilkan dari Storage Tank akan diteruskan ke dalam evaporator tank, dimana akan
terjadi proses pemisahan antara etanol, air, dan komponen kecil lainnya yang merupakan
awal dari proses pemurnian. (Output) condensate dan etanol yang menguap bersama dengan

komponen lainnya yang akan dilanjutkan menuju ke tahap distilasi untuk dimurnikan lebih
lanjut dengan kadar etanol 95-96 %. Berikut skema bahan dan produk yang digunakan pada
proses evaporasi dalam produksi bioetanol :
Broth, hasil fermentasi (mollases) dari sotage tank

In

Kondensat dan uap air, etanol dan bahan lainnya


out
Tank evaporator

Menurut Baikow (1982) dalam Ratna juwita (2012) Tetes tebu (molase) adalah salah
satu hasil samping pabrik gula tebu yang masih mempunyai nilai ekonomi yang cukup
disebabkan kandungan gulanya yang tinggi sekitar 52 persen. Mollase berotensi adanya
kristal gula yang menempel pada dinding evaporator. Kristal tersebut merupakan produk
samping dari proses evaporasi. Adanya kristal perlu adanya penanganan yang bisa jadi
gangguan pada saat oprasi.
Juwita, Ratna. 2012. Skripsi STUDI PRODUKSI ALKOHOL DARI TETES TEBU
(Saccharum officinarum L) SELAMA PROSES FERMENTASI. Makasar: Universitas
Hasanudin.
Salimin Z dan Gunandjar. 2006. Penggunaan EDTA Sebagai Pencegah Timbulnya Kerak
pada Evaporasi Limbah Radioaktif Cair. Hasil Penelitian dan Kegiatan PLTR: ISSN 08522979
Nugroho, Anung, Dkk. 2014. Pemodelan Dan Optimasi Sistem Kontrol Pada Multiple Effect
Evaporator Dengan Menggunakaan Particle Swarm Optimization. Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis dan Biosistem: Vol. 3 No. 1, Februari 2014, 106-111
Fahmi, Dony. 2014. Pemurnian Etanol Hasil Fermentasi Kulit Nanas (Ananas comosus L.
Merr) dengan Menggunakan Distilasi Vakum. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan
Biosistem : Vol. 2 No. 2, Juni 2014, 131-137

Anda mungkin juga menyukai