Anda di halaman 1dari 36

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


AKTIVITAS PADA NY. S DENGAN ABORTUS
IMMINENS DI RUANG BOUGENVILE
RSUD SUKOHARJO

DI SUSUN OLEH:

YUNITA ARUM SARI


NIM. P.09059

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012

STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
AKTIVITAS PADA NY. S DENGAN ABORTUS
IMMINENS DI RUANG BOUGENVILE
RSUD SUKOHARJO
Karya Tulis Ilmiah
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH:

YUNITA ARUM SARI


NIM. P.09059

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama

Yunita Arum Sari

NIM

P. 09059

Program Studi

D III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah

: ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN AKTIVITAS PADA NY. S
DENGAN ABORTUS IMMINENS DI RUANG
BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, April 2012


Yang Membuat Pernyataan

YUNITA ARUM SARI


NIM. P.09059

ii

HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:
Nama

Yunita Arum Sari

NIM

P. 09059

Program Studi :
Judul

D III Keperawatan

: ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


AKTIVITAS

PADA

IMMINENS

DI

NY.
RUANG

DENGAN

ABORTUS

BOUGENVILE

RSUD

SUKOHARJO

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi D III Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : Surakarta
Hari/ Tanggal : Selasa, 1 Mei 2012
DEWAN PENGUJI
: Noor Fitriyani, S.Kep., Ns
NIK. 201187085

()

Penguji II : Diyah Ekarini, S.Kep., Ns


NIK. 200179001

()

Penguji III : Anissa Cindy N.A, S.Kep., Ns


NIK. 201187086

()

Penguji I

Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Keperawatan
STIKES Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S.Kep, Ns
NIK. 201084050

iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan bagi Tuhan Maha Kuasa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah

dengan

judul

ASUHAN

KEPERAWATAN

PEMENUHAN

KEBUTUHAN AKTIVITAS PADA NY. S DI RUANG BOUGENVILE RSUD


SUKOHARJO
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya
kepada yang terhormat :
1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, Selaku Ketua Prodi Studi D III Keperawatan yang telah
memberi kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, Selaku Sekretaris Ketua Prodi D III
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu
di Stikes Kusuma Husada Surakarta.
3. Noor Fitriyani, S.Kep., Ns. Selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai
penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberi masukan - masukan,
inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi
sempurnanya studi kasus ini.
4. Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns, Selaku dosen penguji yang telah membimbing
dengan cermat, memberi masukan - masukan, inspirasi, perasaan nyaman
dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
iv

5. Anissa Cindy N.A, S.Kep.,Ns, Selaku dosen penguji yang telah membimbing
dengan cermat, memberi masukan - masukan, inspirasi, perasaan nyaman
dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
6. Semua dosen Program Studi D III Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasan serta
ilmu yang bermanfaat.
7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberi semangat
untuk menyelesaikan pendidikan.
8. Teman teman Mahasiswa Prodi D lll Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang
telah memberikan dukungan moril dan spiritual.
Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu
keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, April 2012

Yunita Arum Sari

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................

iii

KATA PENGANTAR ................................................................................

iv

DAFTAR ISI ..............................................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

vii

BAB I

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................

B. Tujuan Penulisan ............................................................

C. Manfaat Penulisan ..........................................................

LAPORAN KASUS
A. Identitas Klien................................................................

B. Pengkajian .....................................................................

C. Perumusan Masalah Keperawatan ..................................

11

D. Perencanaan ...................................................................

11

E. Implementasi .................................................................

13

F. Evaluasi .........................................................................

15

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN


A. Pembahasan ...................................................................

17

B. Kesimpulan dan Saran....................................................

22

Daftar Pustaka
Lampiran
Daftar Riwayat Hidup

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 Daftar Riwayat Hidup


Lampiran 2 Log Book
Lampiran 3 Format Pendelegasian Pasien
Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data
Lampiran 5 Asuhan Keperawatan
Lampiran 6 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

vii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menurut World Health Organization (WHO) (2009), sebanyak 4,2 juta
abortus terjadi di Asia Tenggara, dimana Indonesia merupakan salah satu
negara bagian di Asia Tenggara, yang mempunyai angka kematian paling
tinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu 248 per 100.000 kelahiran hidup, bisa
diartikan 50 ibu meninggal setiap hari, disebabkan oleh : perdarahan, infeksi,
eklamsi, partus lama, dan komplikasi abortus. Angka kematian ibu hamil di
Jawa Tengah sebanyak 11% akibat abortus tercatat sebesar 141 pada tahun
20011 (Dinkes Pemprov Jateng, 2012).
Abortus merupakan proses berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin
dapat hidup di luar rahim, atau sebelum kehamilan tersebut mencapai usia
kehamilan 20 minggu

dan berat badan janin kurang dari 500 gram

(Wiknjosatro, 2009).
Berdasarkan proses terjadinya, abortus dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu abortus spontan terjadi karena adanya penghentian kehamilan sebelum
janin mencapai viabilitas (usia kehamilan mencapai 22 minggu), sedangkan
abortus yang disengaja merupakan suatu proses dihentikannya kehamilan
sebelum janin mencapai viabilitas. Pada masa kehamilan muda (usia
kehamilan kurang dari 20 minggu) sering terjadi abortus, ditandai adanya

perdarahan yang mana merupakan penyebab terjadinya kematian pada ibu


terbanyak (Affandi, Biran, 2002).
Menurut Pernoll, Martin L, (2009), ada beberapa macam Abortus,
yaitu Abortus Imminens, Abortus Insipiens, Abortus Kompletus, Abortus
Inkompletus, Missed Abortion, Abortus Habitualis, Abortus Infeksiosus dan
Abortus Septic. Penyebab dari abortus secara umum itu bervariasi, diantaranya
: factor genetik, kelainan kongenital uterus, autoimun, defek fase luteal,
infeksi dan lingkungan. Pada Abortus Imminens terjadi peristiwa perdarahan
pervagina pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu, yang proses
terjadinya secara spontan.
Menurut Abraham Maslow, kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan
yang sangat primer dan mutlak harus dipenuhi untuk memelihara homeostatis
biologis dan kelangsungan kehidupan bagi tiap manusia. Kebutuhan ini
merupakan syarat dasar, apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka dapat
mempengaruhi kebutuhan lain. Sebagai contoh seseorang yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan yang lain, misalnya makan atau beraktivitas (Asmadi,
2008).
Ibu hamil yang menderita Abortus imminens, mempunyai tanda gejala
seperti : adanya perdarahan pervagina selama pertengahan pertama kehamilan,
yang dapat disertai rasa nyeri akibat kram pada abdomen bawah atau nyeri
pada punggung bawah, tetapi bisa juga tidak, kemudian dari hasil pemeriksaan
juga ditemukan tes kehamilan positif (Varney, 2007).

Pengaruh bagi ibu hamil dengan resiko perdarahan dalam kasus


abortus imminens sangat berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan aktifitas.
Aktifitas yang tidak dibatasi pada penderita, akan menyebabkan perdarahan
yang berlanjut dalam kurun waktu yang relatif singkat, sehingga akan
mengakibatkan volume darah intravaskuler berkurang. Gangguan aliran darah,
akhirnya menyebabkan terjadinya perdarahan yang berkepanjangan. Apabila
perdarahan tanpa penanganan yang baik akan menimbulkan hipoksia ke
pembuluh darah organ-organ. Manajemen yang harus diberikan kepada
penderita seperti menganjurkan untuk melakukan tirah baring atau jangan
melakukan aktivitas yang berlebih, serta tidak dianjurkan untuk melakukan
hubungan seksual sampai perdarahan berhenti (Sibuea, 2002).
Hasil studi kasus pada Ny. S dengan Abortus imminens. Di Rumah
Sakit Umum Daerah Sukoharjo didapatkan masalah keperawatan resiko
perdarahan. Penanganan yang harus dilakukan selain memantau keadaan
umum pasien, pengkajian perdarahan dan pemberian terapi obat, hal yang juga
harus diperhatikan adalah menganjurkan kepada pasien untuk melakukan
pembatasan aktivitas. Penanganan pembatasan aktivitas dilakukan untuk
mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut.
Menurut Varney (2006), untuk penanganan perdarahan pada trimester
pertama, diantaranya jangan melakukan aktivitas yang berlebihan atau
hubungan seksual, serta apapun yang menimbulkan orgasme, sehingga
menyebabkan kontraksi rahim meningkat dan meningkatkan perdarahan yang
hebat.

Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk


mengangkat kasus Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas
pada Ny. S dengan Abortus Iminens Di Rumah Sakit Umum Daerah
Sukoharjo.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaporkan kasus Pemenuhan kebutuhan aktifitas pada Ny. S dengan
Abortus imminens di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.
2.

Tujuan Khusus
a.

Penulis mampu melakukan pengkajian pemenuhan kebutuhan


aktivitas pada pasien dengan abortus imminens.

b.

Pasien mampu merumuskan diagnosa keperawatan pemenuhan


kebutuhan aktivitas pada pasien dengan abortus imminens.

c.

Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan pemenuhan


kebutuhan aktivitas pada pasien dengan abortus imminens.

d.

Penulis mampu melakukan implementasi pemenuhan kebutuhan


aktivitas pada pasien dengan abortus iminens.

e.

Penulis mampu melakukan evaluasi pemenuhan kebutuhan aktivitas


pada pasien dengan abortus imminens.

f.

Penulis mampu menganalisa kondisi pemenuhan kebutuhan aktivitas


yang terjadi pada pasien dengan abortus imminens.

C. Manfaat Penulisan
1. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi
perkembangan ilmu dan praktik keperawatan maternitas, khususnya
dalam pemberian asuhan keperawatan pada ibu hamil disertai komplikasi
kehamilan.
2. Bagi peneliti
Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan didalam pemberian
Asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan aktivitas pada ibu hamil
dengan Abortus.

BAB II
LAPORAN KASUS

Pada bab ini merupakan resume Asuhan Keperawatan Pemenuhan


Kebutuhan Aktivitas pada Ny. S dengan Abortus Imminens di ruang Bougenvile
Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo. Resume Asuhan Keperawatan pada Ny.
S, meliputi : identitas, pengkajian, perumusan masalah, intervensi sesuai dengan
masalah keperawatan, implementasi yang telah dilakukan, dan evaluasi.

A. Identitas Klien
Klien bernama Ny. S ; alamat Banmati 1/3 Banmaati, Sukoharjo ;
Umur 36 tahun; Jenis kelamin perempuan; pekerjaan wiraswata ; pendidikan
terakhir SMP. Klien masuk Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo tanggal 06
April 2012, pukul 18.05 WIB, dengan diagnosa medis Abortus Imminens.

B. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 April 2012 dengan metode
Autoanamnesa dan Alloanamnesa. Riwayat penyakit sekarang : klien
mengatakan selama 2 hari keluar darah dari vagina yang berwarna merah
kecoklatan, tidak disertai gumpalan-gumpalan, serta mengeluhkan adanya rasa
nyeri perut dibagian bawah (supra pubis) dan mules. Kemudian, klien dibawa
ke dokter spesialis Obstetri Ginekologi, karena perdarahan bertambah banyak,
lalu dari dokter klien dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

Saat di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo, tanggal 06 April 2012,


pukul 18.05 WIB, klien dilakukan pemeriksaan di Instalasi Gawat Darurat
(IGD). Klien mengatakan saat ini usia kehamilannya 8 minggu dengan Hari
Pertama Haid Terakhir (HPHT) 12 januari 2012 dan Hari Perkiraan Lahir
(HPL) 19 oktober 2012, hasil pemeriksaan tanda-tanda vital yang didapat :
tekanan darah 110/90 mmHg, nadi 79 kali per menit, respirasi : 20 kali per
menit, suhu : 36,60C. Kemudian klien dilakukan observasi perdarahan selama
1 jam. Berdasarkan hasil pemeriksaan di IGD, klien mendapatkan terapi obat
Hystolan 2 x 2 mg, Ampicillin (Antibiotik) 1gr/8jm, Ringer Laktat (RL) 20
tpm, kemudian klien disarankan untuk rawat inap agar mendapatkan
perawatan yang lebih intensif.
Pukul 19.00 WIB klien dipindahkan ke ruang Bougenvile. Saat
dilakukan pengkajian keluhan utama : klien mangatakan selama 2 hari keluar
darah dari vagina, darah berwarna merah kecoklatan, tidak disertai gumplangumpalan, perdarahan sebanyak 2 kali per hari ganti pembalut.
Pada pengkajian riwayat kehamilan dan persalinan dahulu : klien
seorang ibu hamil dengan G (gestasi)4 P (partus)2 A (abortus)1. Pada
kehamilan anak pertama, Ny. S sering memeriksakan kehamilannya di bidan
rutin setiap bulan, keluhan selama kehamilan di trimester I dirasakan mual dan
muntah, saat kelahiran pasien dibantu dengan bidan terdekat, bayi dalam
keadaan normal, berjenis laki-laki, dengan berat badan 3100 gr. Kehamilan
anak kedua mengalami abortus, dan dilakukan pengosongan rahim (curet) di
Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo. Kehamilan anak ke 3, pemeriksaan

dilakukan oleh bidan, rutin setiap bulannya, kelahiran dibantu dengan bidan,
kelahiran normal, berjenis laki-laki, dengan berat badan 2700 gr. Untuk
kehamilan anak ke 4 juga mengalami abortus.
Pola kesehatan fungsional, menurut Gordon : pada pengkajian pola
aktifitas dan kebersihan diri, klien mengatakan sebelum sakit : Activity Daily
Learning (ADL) dilakukan secara mandiri, seperti mencuci, memasak, dan
menyapu. Sedangkan selama sakit : klien mengatakan gerakan secara mandiri
dibatasi, pasien terlihat berbaring ditempat tidur, semua aktivitas (ADL) klien
dibantu oleh keluarga, seperti makan, minum, berpakain, mandi dan toileting.
Dalam penilaian pola aktivitas dan latihan klien, didapatkan hasil sebagai
berikut : untuk makan dan minum, berpakaian, mobilitas, berpindah, ambulasi
skor penilaian 2 dengan dibantu orang lain, sedangkan toileting klien dibantu
dengan alat dan orang lain skor penilaian 3.
Pada pengkajian Hygiene diri, klien mengatakan mandi 2 kali sehari,
pagi dan sore, mengosok gigi 2 kali hari, keramas 3 kali dalam semiggu,
selama terjadi perdarahan pasien 2 kali mengganti pembalut.
Pada pengkajian pola seksual dan seksualitas, klien mengatakan haid
pertama kali terjadi pada usia 15 tahun, menstruasi teratur setiap bulan (siklus
28 hari), tidak ada keluhan seperti adanya disminore saat haid, menstruasi
terjadi 3-4 hari, darah yang keluar berwarna merah dengan jumlah sedang,
klien sebelumnya pernah menggunakan alat kontrasepsi berupa KB suntik,
tidak ada keluhan dalam penggunaan alat kontrasepsi, 3 tahun yang lalu klien
tidak lagi menggunakan alat kontrasepsi. Sebelum sakit tidak ada masalah

dalam hubungan seksual dengan suaminya, dilakukan 2-3 kali dalam


seminggu, dan tidak ada keluhan dalam berhubungan, selama klien hamil
tidak pernah melakukan hubungan seksual.
Pada pemeriksaan fisik pada Ny. S. Ditemukan hasil pemeriksaan
tanda tanda vital meliputi : keadaan umum klien

lemah, kesadaran

composmentis, GCS; E4M5V6, tekanan darah ; 110/90 mmhg, suhu ; 36,6C,


nadi ; 76 kali per menit, respirasi ; 20 kali per menit, tinggi badan ; 155 cm,
barat badan sebelum hamil 54 kg, berat badan selam hamil 56 kg.
Pada pemeriksaan haed to toe didapaatkan hasil, pemeriksaan kepala :
rambut hitam, bergelombang , tidak ada lesi. Pemeriksaan mata : simetris
kanan-kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, palpebra kehitaman,
tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Pemeriksaan hidung : simetris,
tidak ada polip, bersih tidak ada secret, dan saraf penciuman normal.
Pemeriksaan Mulut: simetris, tidak ada sianosis, mukosa bibir lembab.
Pemeriksaan Telinga : simetris, sedikit ada serumen, tidak menggunakan alat
bantu pendengaran. Pemeriksaan leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar
thyroid.
Pada pemeriksaan paru paru ; Inspeksi : simetris, pengembangan
dada kanan dan kiri sama, Palpasi : Vocal fremitus sama kanan dan kiri,
Perkusi : bunyi sonor ; Auskultasi : vesikuler. Pemeriksaan Jantung ; Inspeksi:
simetris, ictuscordis tidak tampak ; Palpasi : ictuscordis teraba, teratur dan
tidak terlalu kuat ; Perkusi : bunyi pekak, tidak ada pelebaran ; Auskultasi :
bunyi jantung I dan II murni, tidak ada suara tambahan.

10

Pemeriksaan pada abdomen; Inspeksi : Simetris, tidak ada luka bekas


operasi, pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan (8 minggu) ;
Palpasi: Pemeriksaan Leopold I, dengan hasil ; tinngi fundus uteri 2 jari di atas
sympisis pubis, Pemeriksaan Leopold II, dengan hasil ; letak punggung atau
ekstermitas janin belum teraba, karena organ masih dalam proses
pembentukan, Pemeriksaan Leopold III, dengan hasil ; bagian bawah perut
belum teraba dan belum masuk PAP, Pemeriksaan Leopold IV, dengan hasil ;
mengetahui seberapa jauh janin masuk PAP, tetapi belum dapat dilakukan
pemeriksaan karena bagian tubuh janin belum terbentuk secara sempurna.
Perkusi : suara timpani, DJJ belum terdengar ; Auskultasi : peristaltic 10 kali
menit.
Pada pemeriksaan genetalia, ditemukan tidak ada oedema, darah keluar
dari vagina kurang lebih 150 cc/hari, 2 kali per hari ganti pembalut, darah
berwarna merah kecoklatan. Pemeriksaan ekstermitas tidak oedema, anggota
gerak lengkap, tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm, turgor kulit baik,
kekuatan tonus otot baik, tangan kanan dan tangan kiri 5, sedangkan kaki
kanan dan kaki kiri 5
Pada pemeriksaan penunjang, hasil dari pemeriksaan yang dilakukan
untuk pemeriksaan laboratorium meliputi ; hemoglobin 12,3 g/dl (12,0 15,6
g/dl), hematokrit 35,8 % (33-44%), PP tes (+), golongan darah A. Terapi yang
diperoleh klien berupa obat oral Hystolan (relaksasi uterus) 2x20mg, parental :
injeksi Ampicillin (antibiotik) 1 gr / 8 jam, infus RL 20 tpm.

11

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pengkajian di atas pada kasus Ny. S, Tanggal 6 April
2012 data fokus yang didapat, Data Subjektif ; klien mengatakan selama 2
hari keluar darah dari vagina, yang berwarna merah kecoklatan, ganti
pembalut sebanyak 2 kali per hari, dan aktivitas dibantu oleh keluarga. Data
Objektif ; keadaan umum klien lemah, keluar darah dari vagina kurang lebih
150cc per hari, klien tampak bedrest, aktifitas (ADL) dibantu oleh keluarga,
seperti : untuk makan dan minum, berpakaian, mobilitas, berpindah, ambulasi
skor penilaian 2 dengan dibantu orang lain, sedangkan toileting klien dibantu
dengan alat dan orang lain skor penilaian 3. Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin 12,3 g/dl, Hematokrit 35,8%, tekanan darah ; 110/90 mmhg,
nadi ; 76 kali per menit, respirasi ; 20 kali per menit, konjungtiva tidak
anemis.
Dari data pengkajian di atas, sehingga didapatkan diagnosa
keperawatan risiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi terkait
kehamilan.

D. Perencanaan
Permasalahan di atas dapat disusun rencana keperawatan dengan
diagnosa

resiko

perdarahan

berhubungan

dengan

komplikasi terkait

kehamilan. Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam


diharapkan perdarahan teratasi dengan kriteria hasil : Perdarahan berkurang
sampai tidak terjadi (perdarahan turun 50 cc per hari), tanda- tanda vital dalam

12

batas normal ; tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 60-100 kali per menit,
respirasi : 16-24 kali per menit, suhu : 36-370C, kadar Hemoglobin (12,0-15,6
g/dl) dan hematokrit (33-44%) dalam batas normal. Intervensi meliputi :
Monitor tanda tanda vital dan keadaan umum klien, dengan rasional :
apabila terjadi perubahan tekanan darah

dan nadi (misal, tekanan darah

kurang dari 90 mmHg dan nadi lebih dari 110 kali per menit) diduga 25%
terjadi penurunan volume dan hipotensi

postural yang menunjukkan

penurunan volume sirkulasi. Monitor perdarahan baik jumlah dan frekuensi,


dengan rasional : berguna dalam mengukur berat atau lamanya episode
perdarahan terjadi, memburuknya gejala dapat menunjukkan berkelanjutannya
perdarahan tersebut. Monitor hemoglobin dan hematokrit, dengan rasional :
untuk menentukan kebutuhan penggantian darah dalam keefektifan, serta
dapat menentukan kadar yang ada sehingga tetap stabil seperti pada awalnya.
Anjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan aktif, dengan rasional :
bahwa aktifitas yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan intra-abdominal
yang dapat mencetuskan perdarahan lanjut. Anjurkan klien atau keluarga
untuk melaporkan segera apabila ada tanda-tanda perdarahan, dengan rasional
pelaporan tanda perdarahan dengan cepat dan dapat membantu dalam
melakukan tindakan segera. Kolaborasi pemberian obat yang sesuai, hal ini
klien mendapatkan terapi obat oral berupa Hystolan, untuk mencegah
terjadinya perdarahan yang berkelanjutan. dengan rasional : Hystolan
merupakan obat untuk relaksasai uterus.

13

E. Implementasi
Implementasi pada tanggal 6 April 2012 dilakukan pengkajian untuk
diagnosa risiko perdarahan yang berhubungan dengan komplikasi terkait
kehamilan. Pada pukul 19.35 WIB, memonitor tanda-tanda vital dan keadaan
umum, respon subjektif klien mengatakn bersedia, respon objektif didapatkan
keadaan umum klien lemah, konjungtiva tidak anemis, tekanan darah :
110/90mmHg, nadi : 76 kali per menit, respirasi : 20 kali per menit, suhu :
36,6C. Pada pukul 19.40 WIB, monitor perdarahan baik jumlah dan
frekuensi, respon subjektif klien mengatakan masih keluar darah dari vagina,
dan ganti pembalut sebanyak 2 kali, respon objektif klien terlihat gelisah,
darah keluar kurang lebih 150 cc per hari, berwarna merah kecoklatan,
Hemoglobin : 12,3 g/dl, Hematokri : 35,8 %, pasien terlihat bedrest di atas
tempat tidur. Pukul 20.00 WIB, monitor hematokrit dan hematokrit, respon
subjectif : -, respon objectif konjungtiva tidak anemis, Hemoglobin12,3 g/dl,
Hematokrit 35,8 %. Pukul 20.10 WIB, memberikan terapi obat yang sesuai
(Ampicillin 1 gr), respon subjektif klien mengatakan mau disuntik, respon
objektif obat masuk melalui IV. Pukul 20.25 WIB, menganjurkan klien untuk
istirahat selama perdarahan aktif, respon subjektif klien mengatakan mau
menuruti perintah, respon objektif klien tampak lemah, aktifitas terlihat
dibantu dengan keluarga, seperti toileting dengan skor 3 (dengan dibantu
orang lain dan alat). Pukul 20.35 WIB, menganjurkan klien atau keluarga
untuk melaporkan apabila ada tanda-tanda perdarahan, respon subjektif klien
mengatakan selama 2 hari keluar darah dari vagina, respon objektif klien

14

tampak gelisah. Pukul 20.40 WIB, mengobservasi tanda-tanda vital, respon


subjektif : klien mengatakan mau di vital sign, respon objektif tekanan darah
110/90 mmHg, respirasi : 21 kali per menit, nadi : 80 kali per menit, suhu :
36,60C.
Pengkajian implementasi hari kedua pada tanggal 7 April 2012, Pukul
08.15 WIB, monitor perdarahan baik jumlah dan frekuensi, respon subjektif
klien mangatakan masih keluar darah dari vagina, yang berwarna merah
kecoklatan, ganti pembalut 1x, respon objektif perdarahan yang keluar 100 cc,
Hemoglobin : 12,3 g/dl, Hematokrit : 35,8 %, klien sedikit rileks. Pukul 08.25
WIB, mengkolaborasi pemberian obat yang sesuai, respon subjektif klien
mengatakan mau minum obat, respon objektif obat oral masuk (Hystolan 2 x
20 mg). Pukul 10.30 WIB, memonitor tanda-tanda vital dan keadaan umum,
respon subjektif kilen mengatakan sudah sedikit rileks dan mau di vital sign,
respon objektif tekanan darah : 110/70 mmHg, respirasi : 22 kali per menit,
nadi : 80 kali per menit, suhu : 36,70C.
Pukul 11.00 WIB, Menganjurkan klien untuk istirahat selama
perdarahan aktif, respon subjektif klien mengatakan aktivitas dibantu oleh
keluarga, respon objektif semua aktifitas terlihat dibantu keluarga seperti:
untuk makan dan minum, berpakaian, mobilitas, berpindah, ambulasi skor
penilaian 2 dengan dibantu orang lain, toileting pasien dibantu dengan alat dan
orang lain, skor penilaian 3. Pukul 11.35 WIB, menganjurkan klien atau
keluarga untuk melaporkan apabila ada tanda-tanda perdarahan, respon
subjektif klien mengatakan masih keluar darah dari vaginanya, tetapi

15

perdarahan sedikit berkurang, respon objektif klien tampak sedikit rileks.


Pukul 12.10 WIB, menjelaskan kepada klien dan keluarga pentingnya
istirahat selama perdarahan dan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
respon subjektif klien mengatakan tidak mengetahui cara mencegah terjadinya
perdarahan , respon objektif klien tampak kooperatif.

F. Evaluasi
Evaluasi dihari pertama dilakukan pada tanggal 6 April 2012, pada
pukul 20.45 WIB, subyektif klien mengatakan selama 2 hari keluar darah dari
vagina, yang berwarna merah kecoklatan, ganti pembalut sebanyak 2 kali, dan
semua aktivitas dibantu oleh keluarga. Obyektif keadaan umum klien lemah,
keluar darah dari vagina kurang lebih 150 cc per hari, kebutuhan ADL
seperti: untuk makan dan minum, berpakaian, mobilitas, berpindah, ambulasi
skor penilaian 2 dengan dibantu orang lain, sedangkan toileting klien dibantu
dengan alat dan orang lain skor penilaian 3, pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin 12,3 g/dl, Hematokrit 35,8%, tekanan darah : 110/90 mmHg,
nadi: 76 kali per menit, respirasi : 20 kali per menit, konjungtiva tidak
anemis.

Annalisis masalah risiko perdarahan belum teratasi. Planning :

Intervensi dilanjutkan, monitor perdarahan baik jumlah dan frekuensi,


anjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan aktif.
Evaluasi hari kedua pada tanggal 7 April 2012, Pukul 12.00 WIB.
Subyektif klien mengatakan masih keluar darah dari vagina yang berwarna
merah kecoklatan, ganti balut 1 kali. Obyektif perdarahan yang keluar 100cc,

16

aktivitas terlihat dibantu kelurga, seperti : untuk makan dan minum,


berpakaian, mobilitas, berpindah, ambulasi skor penilaian 2 dengan dibantu
orang lain, sedangkan toileting klien dibantu dengan alat dan orang lain
dengan skor penilaian 3, Hemoglobin : 12,3 g/dl, Hematokrit : 35,8 %, klien
sedikit rileks, tekanan darah : 110/70 mmhg, respirasi : 22 kali per menit,
nadi: 80 kali per menit, suhu : 36,70C. Annalisis masalah risiko perdarahan
belum teratasi. Planning intervensi dihentikan.

BAB III
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan Keperawatan


Pemenuhan Kebutuhaan Aktivitas pada Ny.S dengan Abortus Immminens Di
Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo, yang dilaksanakan pada tanggal 6-8
April 2012. Disamping itu, juga akan ditemukan faktor pendukung terkait
pemenuhan kebutuhan aktivitas dalam memberikan asuhan keperawaatan pada
Ny.S yang akan diuraikan sesuai dengan tahap proses keperawatan.

A. Pembahasan
Menurut Benson, Ralph (2009), Abortus imminens terjadi pada umur
kurang dari 20 minggu kehamilan lengkap dengan atau kontraksi uteri, tanpa
dilatasi serviks dan tanpa pengeluaran hasil konsepsi (product of conception,
POC). Selain itu , hasil pemeriksaan ultrasonograf, diperlihatkan adanya janin
dengan ditandai seperti adanya denyut jantung atau gerakan pada janin.
Pada abortus imminens, hasil kehamilan yang belum viabel berada
dalam bahaya tetapi kehamilan terus berlanjut. Abortus iminens

dapat

ditandai dengan adanya perdarahan pervagina, nyeri akibat kram pada


abdomen bawah atau nyeri pada punggung bawah, tetapi bisa juga tidak
(Varney, 2007).
Hasil studi kasus pengkajian riwayat kesehatan sekarang pada Ny. S
ditemukan tanda-tanda yaitu perdarahan disertai nyeri. Pada saat dilakukan

17

18

pengkajian keluhan utama yang muncul pada Ny. S yaitu ; klien mangatakan
selama 2 hari keluar darah dari vagina, darah berwarna merah kecoklatan,
tidak disertai gumpalan-gumpalan, perdarahan sebanyak 2 kali per hari ganti
pembalut. Selain itu pasien juga mengeluhkan adanya rasa nyeri perut di
bagian bawah (supra pubis) dan mules, serta umur kehamilan 8 minggu.
Menurut Mubarak, (2008), mengatakan bahwa dalam konsep aktivitas
kebanyakan orang menilai tingkat kesehatannya berdasarkaan kemampuan
untuk melakukan aktifitas sehari-hari, dimana kemampuan beraktivitas
merupakan kebutuhan dasar yang mutlak diharapkan oleh setiap manusia,
seperti makan, minum dan sebagainya. Selain itu disebutkan dalam asuhan
keperawatan dengan masalah aktivitas, didapat pengkajian seperti kemampuan
dan keterbatasan gerak, hal ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang
adanya indikasi keterbasan pada pergerakan klien serta kebutuhan untuk
memperoleh bantuan, yang disesuaikan dengan penyakit klien karena dapat
mempengaruhi kemampuan klien untuk bergerak.
Penatalaksanaan pada ibu hamil yang terjadi perdarahan di trimester
pertama dalam pemenuhan aktivitas, klien dianjurkan untuk tidak melakukan
aktivitas yang berlebih, atau pun berhubungan seksual karena dapat
menimbulkan orgasme yang dapat menyebabkan kontraksi rahim (Saifuddin,
2002). Menurut (Fraser, Diane M, 2009), bahwa kontraksi uterus akan
menyebabkan

keluarnya

isi

yang

ada

di

dalam

memungkinkan terjadi aburtus yang tidak dapat dihindari.

rahim,

sehingga

19

Pada klien dengan pemenuhan kebutuhan aktivitas, hasil dari


pengkajian yang didapat : klien mengatakan sebelum sakit semua aktivitas
(ADL) dilakukan secara mandiri, seperti mencuci, memasak, dan menyapu.
Sedangkan selama sakit, pasien mengatakan gerakan secara mandiri dibatasi,
klien terlihat berbaring ditempat tidur, semua aktivitas (ADL) pasien dibantu
oleh keluarga, seperti makan, minum, berpakain, mandi dan toileting. Dalam
penilaian pola aktivitas dan latihan pasien, didapatkan hasil sebagai berikut :
untuk Makan dan minum, berpakain, mobilitas, berpindah, dan ambulasi
dengan skor penilaian 2 (dengan bantuan orang lain), untuk toileting klien
dibantu dengan alat dan orang lain skor penilaian 3. Sehingga didalam teori
dan kasus pada Ny.s mempunyai kesamaan
Berdasarkan hasil pengkajian pada Ny. S, didapatkan masalah
keperawatan risiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi terkait
kehamilan. Menurut Herdman, Heather, (2011), resiko perdarahan adalah
suatu proses yang berisiko mengalami penurunan volume darah sehingga
dapat menyebabkan kesehatan klien terganggu. Adapun faktor yang
berhubungan dengan risiko perdarahan yaitu komplikasi terkait kehamilan
(abortus imminens). Dalam teori abortus imminens ditandai adanya
perdarahan pervaginam pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu, yang
proses terjadinya secara spontan (Pernoll, M, 2009).
Penulis mengangkat diagnosa risiko perdarahan pada kasus Ny.S
penulis didukung oleh data data sebagai berikut : data subjektif klien
mengatakan selama 2 hari mengalami perdarahan yang keluar dari vagina

20

yang berwarna merah kecoklatan, ganti pembalut sebanyak 2 kali per hari,
umur kehamilan 8 minggu. Data objektif klien tampak lemah, keluar darah
dari vagina kurang lebih 150 cc per hari, klien tampak terbaring ditempat tidur
(bedrest), aktivitas (ADL) klien terlihat dibantu oleh keluarga seperti : Makan
dan minum, berpakain, mobilitas, berpindah, dan ambulasi dengan skor
penilaian 2 (dengan bantuan orang lain), dan toileting klien dibantu dengan
alat dan orang lain skor penilaian 3. Pemeriksaan laboratorium Hemoglobin
12,3 g/dl, Hematokrit35,8%, tekanan darah : 110/90mmhg, nadi : 76 kali per
menit, respirasi : 20 kali per menit, konjungtiva tidak anemis.
Perencanaaan dan tujuan tindakan keperawatan dapat diselesaikan
dengan Spesifik (jelas atau khusus), Measurable (dapat diukur), Achievable
(dapat diterima), Rasional dan Time (ada kriteria waktu).
Penulis membuat tujuan dalam 3 x 24 jam diharapkan perdarahan
dalam 1 hari bisa berkurang 50 cc. Sehingga dilakukan tindakan intervensi
dengan kriteria hasil, perdarahan berkurang sampai tidak terjadi, tanda-tanda
vital dalam batas normal ; tekanan darah : 120/90 mmHg, nadi : 60-100 kali
per menit, respirasi : 14-24 kali per menit, suhu : 36-370C, kadar Hemoglobin
(12,0-15,6 g/dl) dan hematokrit (33-44%) dalam batas normal (NOC, 2000).
Intervensi yang digunakan penulis disesuaikan dengan teori (NIC,
2000), seperti : (1) Monitor tanda tanda vital dan keadaan umum klien. (2)
Monitor perdarahan baik jumlah dan frekuensi. (3) Monitori hemoglobin dan
Hematokrit. (4) Anjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan aktif (5)
Kolaborasi pemberian obat yang sesuai. Hal ini pasien mendapatkan terapi

21

obat oral berupa hystolan, untuk mencegah terjadinya perdarahan yang


berkelanjutan. dengan rasional : Hystolan merupakan obat untuk relaksasai
uterus (Rachadian, Dani, 2011). (6) Anjurkan klien atau keluarga untuk
melaporkan segera apabila ada tanda-tanda perdarahan
Pada tanggal 6-7 April 2012, dalam melakukan tindakan keperawatan
selam 2 hari penulis tidak mengalami hambatan, rencana keperawatan yang
telah ditetapkan dapat dilaksanakan seperti tindakan keperawatan pada tanggal
6 April 2012, memonitor tanda-tanda vital dan keadaan umum, monitor
perdarahan baik jumlah dan frekuensi, memonitor hemoglobin dan hematokrit
,melakukan kolaborasi pemberian obat yang sesuai (Ampicillin 1gr),
menganjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan aktif, menanjurkan
kepada klien atau keluarga untuk melaporkan segera apabila ada tanda-tanda
perdarahan.
Pada tanggal 7 April 2012 tindakan keperawatan seperti memonitor
perdarahan baik jumlah dan frekuensi, mengkolaborasi pemberian obat yang
sesuai (Hystolan 2 x 20mg), memonitor tekanan darah dan keadaan umum,
menganjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan aktif, menganjurkan
kepada klien atau keluarga untuk melaporkan segera apabila ada tanda-tanda
perdarahan, menjelaskan kepada klien atau keluarga pentingnya istirahat
selama perdarahan dan tidak boleh melakukan hubungan seksual. Pada tanggal
7 April 2011 penulis tidak melakukan tindakan keperawatan sesuai intervensi
seperti memonitor hemoglobin dan hematokrit dengan alasan karena saat itu
tidak adanya program pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit dari dokter.

22

Pada evaluasi, penulis sudah sesuai teori yang ada yaitu sesuai SOAP
(Subyektif, Obyektif, Assessment, Planning).
Pada diagnosa risiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi
terkait kehamilan, setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi yang
diperoleh tanggal 6 April 2012, masalah keperawatan belum teratasi, dengan
alasan karena klien masih mengalami perdarahan yang keluar dari vagina
kurang lebih 150 cc per hari, sebanyak 2 kali ganti pembalut.
Pada tanggal 7 April 2012, didapatkan masalah keperawatam belum
teratasi dengan perdarahan yang keluar 100 cc per hari.
Hasil catatan rencana keperawatan yang penulis dilakukan selam 3x24
jam, tetapi penulis hanya melakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
yaitu dilakukan pada tanggal 6-7 April 2012. Evaluasi tidak sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, karena masalah keperawatan pada hari ke 2 belum
teratasi, sedangkan hari 3 masalah keperawatan juga belum teratasi, dengan
alasan implementasi hari 3 tidak dilakukan karena klien pulang paksa,
sehingga penulis tidak dapat melanjutkan tindakan keperawatan sesuai yang
telah ditetapkan.

B. Kesimpulan dan Saran


Pada tahap akhir pembuatan laporan Karya Tulis Ilmiah tentang
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas pada Ny.S dengan
Abortus Imminens di Ruang Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah

23

Sukoharjo. Penulis dapat menulis kesimpulan dan beberapa saran, untuk


lebih meningkatkan asuhan keperawatan.
1. Kesimpulan
Dari hasil pengkajian pada Ny. S, ditemukan masalah keperawatan
pemenuhan kebutuhan aktivitas, dengan diagnosa keperawatan risiko
perdarahan berhubungan dengan komplikasi terkait kehamilan. Intervensi
yang bertujuan dalam waktu 3x24 jam, setelah dilakukan tindakan
keperawatan masalah perdarahan teratasi sesuai dengan kriteria hasil
perdarahan turun (50 cc per hari), tanda- tanda vital dalam batas normal ;
tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 60-100 kali per menit, respirasi : 1624 kali per menit, suhu : 36-370C, kadar Hemoglobin (12,0-15,6 g/dl) dan
hematokrit (33-44%) dalam batas normal.
Penulis melakukan implementasi sesuai dengan rencana tindakan
yang ada,

monitor tanda-tanda vital dan keadaan umum, monitor

perdarahan baik jumlah atau frekuensi, monitor hemoglobin dan


hematokrit, anjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan berlanjut,
kolaborasi pemberian obat yang sesuai (Hystolan 2 x 20 mg),
menganjurkan klien atau keluargauntuk melaporkan segera apabila ada
tanda-tanda perdarahan. Hasil evaluasi didapatkan masalah keperawatam
belum teratasi dengan perdarahan yang keluar 100 cc per hari.
Evaluasi

tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan, karena

dihari ke 2 masalah keperawatan belum teratasi, sedangkan hari ke 3

24

masalah keperawatan juga belum teratasi, karena implementasi hari ke3


tidak dilakukan dikarenakan klien pulang paksa.

2. Saran
a. Bagi Rumah Sakit
Pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan risiko perdarahan,
penting dilakukaan pembatasan aktivitas untuk mencegah terjadinya
perdarahan berlanjut.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana yang
merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan ketrampilannya dalam melalui praktek klinik dan
pembuatan laporan.
c. Bagi penulis selanjutnya
Selain manajemen keperawatan pembatasan aktivitas dengan risiko
perdarahan, mungkin dapat ditambah manajemen keperawatan
perbaikan nutrisi dengan menganjurkan klien untuk meningkatkan
asupan makanan yang kaya dengan vitamin K. Jika status koagulasi
tidak ada perbaikan maka perlu ditambahkan kolaborasi pemberian
transfusi darah.

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Biran, Waspodo Djoko, Wiknjosastro, Hanifa G., dkk. (2002). Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi 1.
Penerbit Bina Pustaka Sarwono Prawirhardjo. Jakarta: EGC.
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural/Keperawata Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Doenges, ME. Moorhouse &M.F., Geisster A. (2000). Rencana Asuhan
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Fraser, M. Dine, Cooper, Margaret A. (2009). Myles Textbook for Midwives. Edisi
14. Penerjemah Sri Rahayu, dkk. Jakarta: EGC.
Herdman, T. Heather. (2010), Diagnosa Keperawatan: Definisi Dan Klasifikasi
2009-2011, alih bahasa, Made Sunawati, Dwi Widiarti, Estu Tiar; editor
edisi bahasa Indonesia, Monica Ester, Jakarta: EGC.
Johnson, Marion, dkk. (2000). Nursing Outcomes Classification (NOC). Mosby.
Mc. Closkey, Joanne C. Bulechek, Gloria M. (2000). Nursing Intervention
Classification (NIC). Mosby.
Mubarak, Wahit I. chayatin, Ns. Nurul. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.
Pernoll, Martin L. Benson, Ralph C. (2009). Buku Saku Obstetri dan Ginekologi.
Edisi 9. Penerjemah Susiani Wijaya. Jakarta: EGC.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktik. Edisi 4. Volume I. Jakarta: EGC.
Rachadian, Dani, dkk. (2011). 1S0 Indonesia. Volume 46. Jakarta; PT. ISFI EGC.
Sibuea.

(2002).
Penanganan
Kasus
Perdarahan
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/112963235.pdf

Hamil

Muda.

Titik Indrawati. (2012). Pengaruh Umur, Tingkat Pengetahuan dan Sikap Bidan
Praktik Swasta pada Penggunaan Partograf Acuan Maternal Neonatal
dalam Pertolongan di Wilayah Dinas Kesehatan Kota Semarang.
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/2210117127_2087_1325.pdf/221031
46_2087_1325.pdf

Varney, Helen, dkk. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Volume 1. Edisi 4.
Penerjemah Ana Lusiyana, dkk. Jakarta: EGC.
Wiknjosastro, Gulardi H. Rachimhadhi Trijatmo, Saifuddin Abdul Bari. (2009).
Ilmu Kebidanan Sarowo Prawirohardjo. Edisi 4. Penerbit Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: EGC.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Yunita Arum Sari

Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 18 Juni 1991


Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat Rumah

: Tegalsari Rt 09/Rw 03, Bendungan, Simo, Boyolali

Riwayat Pendidikan

: `1. TK Aisyah Congol, lulus pada tahun 1997


2. MIM Congol, lulus pada tahun 2003
3. MTs N Temon, lulus pada tahun 2006
4. SMA Muhammadiyah 1 simo, lulus pada tahun 2009
5. Pada saat ini masih menempuh program studi DIII
Stikes Kusuma Husada Surakarta

Riwayat Pekerjaan

:-

Riwayat Organisasi

: 1. Pramuka
2. HW (Hisbul Wathon)
3. KARANG TARUNA PERMATA DUKUH
TEGALSARI

Demikian daftar riwayat hidup, saya buat dengan sebenar-benarnya.

Anda mungkin juga menyukai