Anda di halaman 1dari 4

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN

PERATURAN PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006


TENTANG PELAKSANAAN MAGANG UNTUK CALON ADVOKAT
Dalam rangka melaksanakan ketentuan magang sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perhimpunan Advokat Indonesia Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Magang untuk Calon
Advokat (Peraturan Magang) Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia
memandang perlu untuk menerbitkan petunjuk teknis pelaksanaan Peraturan Magang sebagai
berikut:
1. Pengertian:
a. Kantor Advokat adalah kantor yang didirikan oleh seorang atau lebih Advokat yang
memberi jasa hukum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2003 tentang Advokat (UU Advokat) dan para pendirinya terdaftar sebagai
anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).
b. Kantor Advokat yang mengkhususkan diri pada bidang non-litigasi adalah Kantor
Advokat yang seluruh Advokat yang tergabung di dalamnya tidak pernah menangani
perkara litigasi.
2. Verifikasi sebagaimana dimaksud Pasal 11 Peraturan Magang merupakan kegiatan yang
dilakukan PERADI untuk memeriksa kelengkapan dan kebenaran atas surat, dokumen
dan/atau bukti-bukti yang diajukan oleh Calon Advokat, Advokat Pendamping, Kantor
Advokat, dan kantor atau lembaga yang memberikan bantuan hukum cuma-cuma yang
dipersamakan sebagai Kantor Advokat.
3. Calon Advokat dapat menjalani masa magang di beberapa Kantor Advokat pada waktu yang
berbeda, dengan ketentuan jeda antara masa magang di satu Kantor Advokat dengan Kantor
Advokat lainnya tidak melebihi 6 (enam) bulan.
4. Kantor Advokat yang menerima magang sebagaimana dimaksud Pasal 1 Peraturan Magang
wajib menyerahkan surat permohonan yang dilampiri dengan:
a. Fotokopi Kartu Tanda Pengenal Advokat (KTPA) yang dikeluarkan oleh Komite
Kerja Advokat Indonesia (KKAI)/PERADI atau Nomor Induk Advokat (NIA)
yang dimiliki oleh pendiri Kantor Advokat sebagaimana dimaksud pada angka 1
huruf a.
b. Daftar Advokat Pendamping yang memenuhi ketentuan sebagaimana diatur Pasal 2
Peraturan Magang, yang dibuktikan dengan fotokopi KTPA yang dikeluarkan oleh
KKAI/PERADI atau NIA.
c. Surat pernyataan yang isinya menjelaskan kesediaan dari Kantor Advokat untuk:
i. memberikan surat keterangan magang; dan
ii. membuat laporan berkala tentang pelaksanaan magang sesuai dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Magang;

iii. memberikan bukti-bukti yang menerangkan bahwa Calon Advokat telah


menjalani magang di Kantor Advokat tersebut.
(contoh surat pernyataan terlampir sebagai Lampiran)
5. Khusus terhadap kantor atau lembaga yang memberikan bantuan hukum cuma-cuma
(termasuk yang berada di lingkungan perguruan tinggi) yang ingin dipersamakan sebagai
Kantor Advokat yang dapat menerima magang, harus menyerahkan surat permohonan dengan
melampirkan:
a. Fotokopi KTPA yang dikeluarkan oleh KKAI/PERADI atau NIA yang dimiliki oleh
pendiri/penanggung jawab kantor atau lembaga tersebut.
b. Daftar Advokat Pendamping yang memenuhi ketentuan sebagaimana diatur Pasal 2
Peraturan Magang, yang dibuktikan dengan fotokopi KTPA yang dikeluarkan oleh
KKAI/PERADI atau NIA.
c. Surat pernyataan yang isinya menjelaskan kesediaan dari kantor atau lembaga
tersebut untuk:
i. memberikan surat keterangan magang; dan
ii. membuat laporan berkala tentang pelaksanaan magang sesuai dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Magang;
iii. memberikan bukti-bukti yang menerangkan bahwa Calon Advokat telah
menjalani magang di kantor atau lembaga tersebut.
(contoh surat pernyataan terlampir sebagai Lampiran)
6. Masa praktik selama sedikitnya 7 (tujuh) tahun sebagaimana dimaksud Pasal 2 huruf b
Peraturan Magang, dihitung sejak tanggal Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi untuk
pengangkatan sebagai pengacara praktek atau Surat Keputusan Menteri Kehakiman untuk
pengangkatan sebagai Advokat atau tanggal penerimaan sebagai anggota Asosiasi Konsultan
Hukum Indonesia atau Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal.
7. Calon Advokat yang hendak menjalani magang wajib menyerahkan kepada Kantor Advokat
tempat ia akan melakukan magang, dokumen-dokumen di bawah ini sebagai bukti telah
memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Peraturan Magang:
a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia (KTP) yang masih berlaku;
b. Surat pernyataan dari Calon Advokat yang menyatakan bahwa ia tidak berstatus
sebagai pegawai negeri, anggota Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian
Republik Indonesia atau pejabat negara;
c. Fotokopi ijazah pendidikan tinggi hukum yang telah dilegalisir oleh perguruan tinggi
hukum yang mengeluarkannya;
d. Fotokopi sertifikat Pendidikan Khusus Profesi Advokat yang diselenggarakan oleh
PERADI;
e. Fotokopi sertifikat tanda lulus Ujian Profesi Advokat yang diselenggarakan oleh
PERADI.
8. a. Dalam hal Adokat Pendamping pindah kerja ke Kantor Advokat lain, maka Calon
Advokat dapat:
i. mengajukan permohonan kepada Kantor Advokat tempat Advokat Pendamping
tersebut bekerja, agar Advokat tersebut dapat tetap menjadi Advokat Pendamping
dari Calon Advokat yang bersangkutan;
ii. mengajukan permohonan agar ditempatkan dalam pengawasan Advokat
Pendamping lain yang masih bekerja di kantor yang lama, dengan syarat Calon

Advokat yang berada dalam pengawasan Advokat Pendamping tersebut belum


mencapai 5 (lima) orang; atau
iii. mencari Advokat Pendamping yang baru dari Kantor Advokat lain.
b. Ketentuan huruf a poin ii dan iii berlaku pula bagi Calon Advokat yang Advokat
Pendampingnya berhalangan sementara atau tetap sebagai Advokat.
9. Dalam hal Kantor Advokat telah bubar, maka surat keterangan sebagaimana dimaksud Pasal
12 ayat (1) Peraturan Magang dikeluarkan oleh Advokat yang pernah menjadi pendiri atau
penanggung jawab dari Kantor Advokat yang telah bubar tersebut.
10. Dalam hal Kantor Advokat telah bubar karena:
a. satu-satunya Advokat Pendiri dari Kantor Advokat tersebut meninggal dunia; atau
b. semua Advokat pendiri dari Kantor Advokat tersebut meninggal dunia atau
berhalangan tetap,
maka surat keterangan sebagaimana dimaksud Pasal 12 ayat (1) Peraturan Magang
dikeluarkan oleh sedikitnya 3 (tiga) Advokat lain yang mengetahui bahwa Calon Advokat
telah bekerja pada Kantor Advokat dari Advokat/para Advokat yang meninggal dunia
tersebut. Surat keterangan disampaikan dengan disertai tanda bukti kematian dari
Advokat/para Advokat pendiri kantor tersebut.
11. Dalam hal Calon Advokat tidak mendapatkan gaji atau honorarium selama ia menjalani
magang di Kantor Advokat maka ketentuan tentang penyerahan slip gaji atau bukti
pembayaran honorarium atau bukti pemotongan PPh Pasal 21 atau kartu Jamsostek
sebagaimana diatur dalam Pasal 12 ayat (1) huruf b dapat digantikan dengan penyerahan surat
keterangan dari Kantor Advokat.
12. Selain menyerahkan bukti-bukti sebagaimana diatur dalam Pasal 12 ayat (1) Peraturan
Magang, Calon Advokat sebagaimana dimaksud Pasal 12 ayat (1) dan Pasal 15 ayat (2)
Peraturan Magang, harus pula menyerahkan bukti-bukti pendukung lainnya yang berupa:
a. Fotokopi KTPA yang dikeluarkan oleh KKAI/PERADI atau NIA yang dimiliki oleh
pendiri Kantor Advokat sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a atau yang
dimiliki oleh pendiri/penanggung jawab kantor atau lembaga yang memberikan
bantuan hukum cuma-cuma (termasuk yang berada di lingkungan perguruan tinggi);
b. Fotokopi KTPA atau NIA Advokat Pendamping;
c. Fotokopi KTP yang masih berlaku;
d. Pas foto berwarna dari Calon Advokat, ukuran 3x4 sebanyak 3 (tiga) lembar;
e. Fotokopi sertifikat kelulusan dalam Ujian Profesi Advokat yang diselenggarakan oleh
PERADI.
13. a. Calon Advokat yang telah bekerja selama sedikitnya 2 (dua) tahun berturut-turut di satu
atau lebih Kantor Advokat pada saat ditandatanganinya Peraturan Magang, namun belum
memenuhi ketentuan telah ikut membantu penanganan sedikitnya 3 (tiga) perkara pidana
dan 6 (enam) perkara perdata maka wajib memenuhi sisa jumlah perkara yang
disyaratkan dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (1)
dan (2) Peraturan Magang.
b. Calon Advokat sebagaimana dimaksud huruf a di atas, wajib memiliki Advokat
Pendamping sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Peraturan Magang.
14. Membantu penanganan perkara sebagaimana dimaksud Peraturan Magang adalah membantu
penanganan perkara sampai dengan adanya putusan instansi peradilan tingkat pertama atas

masing-masing perkara dimaksud. Perkara yang berlanjut ke tingkat pemeriksaan berikutnya


(banding, kasasi, dan/atau peninjauan kembali) diperhitungkan sebagai perkara yang sama.
15. Perkara pidana dan perdata sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Magang adalah seluruh
perkara pidana dan perdata yang diperiksa di pengadilan negeri.
16. Calon Advokat yang sebagaimana dimaksud Pasal 15 ayat (2) Peraturan Magang wajib
menyerahkan surat keterangan dari Advokat Pendamping di Kantor Advokat yang
mengkhususkan diri pada bidang non-litigasi bahwa ia telah ikut membantu penanganan
sedikitnya 7 (tujuh) transaksi atau proyek atau pemberian advis atau pendapat hukum selama
bekerja di kantor tersebut.

Jakarta, 11 Desember 2006


Dewan Pimpinan Nasional

Ttd.
DR. Otto Hasibuan, S.H., M.M.
Ketua Umum

Ttd.
Harry Ponto, S.H., LL.M.
Sekretaris Jenderal

Anda mungkin juga menyukai