Symptoms
Peripheral neuropathy
Adalah yang paling umum. Tipe ini biasanya mengenai
kaki lebih dulu, lalu ke bagian tangan.
Gejalanya, mati rasa pada kaki dan jari kaki, rasa terbakar,
rasa seperti ditusuk-tusuk terutama saat malam hari, nyeri
saat berjalan, sensitiv terhadap sentuhan, nyeri pada sendisendi dan tulang kaki, infeksi.
Autonomic neuropathy
Adalah saraf yang mengatur jantung, kandung kemih,
paru-paru, perut, paru-paru, organ seksual dan mata. Gejala
yang mungkin ditimbulkan adalah gangguan pada saluran
kemih, sembelit, diare, mual, muntah, kehilangan selera
makan, disfungsi ereksi, vagina terasa kering, keringat
berkurang atau sangat banyak, detak jantung cepat,
gangguan mata saat ditempat terang ke gelap.
EPIDEMIOLOGI
Diteliti pasien dan populasi neuropati diabetik
dengan prevalensi 12-50%. Pada suatu
penelitian dasar, neuropati simptomatis
ditemukan pada 28,5% dari 6500 pasien
diabetes melitus .
PATOGENESIS
Proses kejadian ND berawal dari hiperglikemia
berkepanjangan yang berakibat terjadinya peningkatan
aktivitas jalur poliol,sintesis advance glycosilation end
products (AGEs) , pembentukan radikal bebas dan aktivitas
protein kinase C (PKC).aktivitas berbagi jalur tersebut
berujung pada kurang nya vasodilatasi , sehingga aliran
darah ke saraf menurun dan bersama rendah nya mioinositol
dalam sel terjadilah ND.
1.
MANIFESTASI KLINIS
Klasifikasi neuropati diabetik :
Menurut perjalanan penyakitnya, neuropati diabetik
dibagi menjadi :
Neuropati fungsional/subklinis, yaitu gejala timbul sebagai
akibat perubahan biokimiawi.Pada fase ini belum ada
kelainan patologik sehingga masih reversibel.
Neuropati struktural/klinis, yaitu gejala timbul sebagai
akibat kerusakan struktural serabutsaraf. Pada fase ini
masih ada komponen yang reversibel.
Kematian neuron atau tingkat lanjut, yaitu terjadi
penurunan kepadatan serabut saraf akibatkematian
neuron. Pada fase ini ireversibel. Kerusakan serabut
saraf pada umumnya dimulaidari distal menuju ke
proksimal, sedangkan proses perbaikan mulai dari
proksimal ke distal.Oleh karena itu lesi distal paling
banyak ditemukan, seperti polineuropati simetris distal.
1. Refleks motorik
2. Fungsi serabut saraf besar dengan tes
kuantifikasi sensasi kulit seperti tes rasa
getar(biotesiometer) dan rasa tekan
(estesiometer dengan filamen mono
Semmes-Weinstein)
3. Fungsi serabut saraf kecil dengan tes
sensasi suhu
4. Untuk mengetahui dengan lebih awal
adanya gangguan hantar saraf dapat
dikerjakan elektromiografi.
TATA LAKSANA
Terapi Nonmedikamentosa
1. EdukasiEdukasi pasien sangat penting dalam
tatalaksana neuropati diabetik.
Target pengobatandibuat serealistik mungkin
sejak awal, dan hindari memberi pengahrapan
yang berebihan.
2. Perawatan Umum (kaki)Jaga kebersihan kaki,
hindari trauma kaki seperti sepatu yang
sempit.
Cegah trauma berulangpada neuropati
kompresi.
3. Pengendalian Glukosa Darah
Terapi medikamentosa
Dengan menggunakan obat-obat :
1. Golongan aldolase reductase inhibitor, yang berfungsi
menghambat penimbunan sorbitoldan fruktosa
2. Penghambat ACE3.
Neutropin- Nerve growth factor- Brain-derived neurotrophic
factor
4. Alpha Lipoic Acid, suatu antioksidan kuat yang dapat
membersihkan radikal hidroksil,superoksida dan peroksil
serta membentuk kembali glutationPedoman tatalaksana
neuropati diabetik dengan nyeri, diantaranya :
1. NSAID (ibuprofen dan sulindac)
2. Antidepresan trisiklik (amitriptilin, imipramin, nortriptilin,
paroxetine)
3. Antikonvulsan (gabapentin, karbamazepin)
4. Antiarimia (mexilletin)
5. Topikal : capsaicin, fluphenazine, transcutaneous electrical
nerve stimulation
PENCEGAHAN
Pencegahan kaki diabetes tidak terlepas dari
pengendalian (pengontrolan) penyakit secara
umum mencakup :
pengendalian kadar gula darah,
status gizi,
tekanan darah,
kadar kolesterol, dan
pola hidup sehat
KESIMPULAN
Neuropati diabetik merupakan salah satu komplikasi kronik
Diabetes Melitus denganprevalensi dan manifestasi klinis
amat bervariasi. Dari 4 faktor (metabolik, vaskular, imun,dan
NGF) yang berperan pada mekanisme patogenik neuropati
diabetik, hiperglikemia yang berkepanjangan sebagai
komponen faktor metabolik merupakan dasar utama
patogenesis neuropati diabetik. Oleh karena itu, dalam
pencegahan dan pengelolaan neuropati diabetik pada
pasien diabetes melitus, yang penting adalah diagnosis
diikuti pengendalian glukosa darah dan perawatan kaki
sebaik-baiknya. Usaha mengatasi keluhan nyeri pada
dasarnya bersifat simtomatis,dilakukan dengan memberikan
obat yang bekerja sesuai mekanisme yang mendasari
keluhannyeri tersebut. Pendekatan nonfarmakologis
termasuk edukasi sangat diperlukan, mengingat perbaikan
total sulit bisa dicapai.