Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KOTA MALANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 MALANG

RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (RPBK)


JL. Ki Ageng Gribig No. 28 Malang 65138 ; TEIP. 0341-722216 www.smkn6malang.sch.id ; e-mail :
mail@smk6malang.sch.id

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.

Sekolah
Kelas
Semester/Jurusan
SKKPD
Komponen Layanan
Jenis Layanan
Bidang Bimbingan
Metode/Strategi
Topik
Tujuan Umum

K. Tujuan Khusus

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

L. Waktu
M. Alat
N. Skenario Kegiatan :

N
o

Kegiatan

:
:

SMK Negeri 6 Kota Malang


XII
1/TKJ 1, 2, 3
Pengembangan Peribadi
Layanan Dasar BK
Bimbingan Klasikal
Pribadi
Ekspositori
Mengenali Emosi Diri
Siwa dapat mengenal diri sendiri, dan emosi diri
secara mendalam
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan agar
siswa dapat :
Siswa memahami hakekat emosi
Siswa dapat mengidentifikasi tipe emosi
berdasarkan kepribadian
Siswa dapat mengendalikan emosi
1 X 45 Menit
Laptop, LCD, Kertas, alat tulis,Spidol dan white
boards

Strategi / teknik

Waktu

I. Pembukaan :
1. Membentuk rapport dengan Tanya jawab
5 menit
siswa.
2. Menyampaikan
informasi
tentang kegiatan /topik yang
akan
disampaikan
dalam
bimbingan.
3. Tanya jawab tentang topik
yang akan dipelajari ( materi
pengait )
4. Menjelaskan tujuan pemberian
layanan.
II. Kegiatan Inti :
Ceramah, Tanya 30 menit

1. Konselor menjelaskan materi


jawa
2. Konselor memberikan
pertanyaan kepada siswa
III. Penutup :
Tanya jawab
1. Konselor merangkum hasil
dari kegiatan yang telah
dilaksanakan

10 enit

Sumber :
Elias. Maurice J, dkk,. 2002. Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja Mengasuh dengan
Cinta, Canda, dan Disiplin. Terjemahan: Ary Nilandari. 2002. Bandung: KAIFA.
Mulyatiningsih, Rudi., dkk. 2004. Bimbingan Pribadi-Sosial, Belajar, dan Karier. Jakarta:
PT. GRAMEDIA WIDIASARANA.
Evaluasi :
Latihan lain yang dapat diberikan pada siswa adalah dengan memberikan kata yang harus
didefinisikan oleh siswa, yaitu siswa memaknai dari setiap emosi. Jawaban tidak absolut
dalam artian siswa bebas mengungkapkan makna yang ada: marah, dendam, cemas, takut,
bersalah, malu, terperdaya, sedih, depresi, iri, cemburu, muak, bahagia, bangga, lega,
bosan, berharap, cinta, iba, empati.
Setelah siswa mendefinisikan makna kata diatas, maka latihan berikutnya adalah siswa
memasangkan nomor perasaan dengan definisinya yang sesuai.
1. Marah

2. Dendam
3. Cemas
4. Takut
5. Bersalah
6. Malu

A. Aku gagal menjadi sesorang yang kucita-citakan: aku


melakukan sesuatu atau membuat sesuatu dilakukan
terhadapku yang membuatku menjadi orang yang lebih
buruk daripada yang aku kira bisa kucapai.
B. Aku dapat merasakan perasaan orang lain dalam sebuah
situasi; aku mengalaminya seperti orang itu mengalaminya.
C. Aku terlibat dalam sebuah hubuingan yang mungkin
dibalas, mungkin juga tidak yang aku ingin atau sudah
menjadi fokus kasih dan sayang orang itu.
D. Aku menghadapi ketidakpastian, sesuatu yang kulihat
sebagai ancaman terhadap statusku, ketenanganku, dan
kesejahteraan fisikku.
E. Aku terlibat dengan atau dekat dengan objek, gagasan,
atau situasi yang benar-benar asing bagi identitas diriku
dan apa ayng dianggap orang sebagai norma.
F. Aku sangat menginginkan sesuatu yang dimiliki orang

lain.
7.Terperdaya G. Aku, atau sesuatu, atau seseorang, yang sangat kuhargai
telah dipermalukan, diremehkan, direndahkan, atau dihina.
8. Sedih
H. Aku merasa bahwa kondisi atau situasi sulit sudah
berubah lebih baik atau hilang.
9. Depresi
I. Aku merasa bodoh dan dikhianati karena seseorang yang
kupercaya berbohong kepadaku dan aku mempercayainya,
membuatku meragukan diri sendiri dan juga apakah orang
itu benar-benar memedulikanku dan dapat kupercaya.
10. Iri
J. Aku tergugah oleh penderitaan seseorang atau banyak
orang, sampi-sampai aku ingin sekali membantu.
11. Cemburu K. Aku menghadapi bahaya fisik langsung, nyata, dan
terlampau besar.
12. Muak
L. Aku memandang masa depan dan berpikir bahwa halhal lebih baik akan terjadi, meskipun tampaknya secara
objektif tidak demikian.
13.Bahagia
M. Aku kehilangan atau akan kehilangan cinta seseorang
yang kusayangi karena orang lain.
14. Bangga
N. Aku mengalami kekalahan langgeng yang tidak bisa
dibatalkan lagi.
15. Lega
O. Aku merasa terancam dan sakit hati, sampai aku ingin,
menyakiti oran yang kuanggap menjadi penyebabnya.
16. Bosan
P. Aku melanggar aturan penting atau tidak mematuhi nilai
penting, terutama yang dianut orang lain yang sangat
kuhormati dan kucintai.
17. Berharap Q. Aku mempunyai perasaan hangat tentang diri sendiri,
sekelilingku, dan apa yang sedang kukerjakan samapi
selesai.
18. Cinta
R. Aku sedikit atau tidak berminat dalam tugas atau situasi
yang didalamnya aku terlibat; jadi aku mncari semacam
selingan atau jalan keluar.
19.Iba
S. Aku terus menerus mengalami perasaan terbebani, tidak
senang, dan tidak berdaya tentang masa sekarang dan masa
depan.
20. Empati
T. Aku merasa seperti oran yang lebih baik dan berharga
karena aku terlibat dalam pencapaian prestasiku, prestasi
seseorang atau kelompok saat aku menjadi bagian dari
mereka.

Guru Pamong

Malang, Nopember 2013


Konselor Praktikan

Etik Fariati, S. Pd.

Paulus Hartto, S.Pd.

NIP. 19720223 199903 2 002

NIM. 123112000110

LAMPIRAN MATERI MENGENALI EMOSI DIRI


A. Pengait
Setiap individu pasti memiliki emosi yang berbeda. Emosi tersebut pasti dipengaruhi
oleh lingkungan atau pun berasal dari psikis seseorang yang sedang tidak stabil. Emosi
setiap individu yang berbeda akan menyebabkan pola hubungan yang berbeda pula.
Karena emosi bisa menimbulkan hubungan sosial yang negatif, jika pengelolaannya
tidak tepat. Oleh karena itu, setiap individu sebaiknya bertanya pada diri sendiri, saya
tergolong tipe kepribadian seperti apa? Dan bagaimana saya mengendalikan emosi
saya ketika melakukan interaksi dengan orang lain?.
B. Ilustrasi Kasus
Rudi adalah salah satu seorang pemain dan kapten tim basket yang paling
diandalkan disekolahnya. Ketika ada pertandingan basket antar siswa SMA di kotanya,
Pak Jono (guru olah raganya) ragu untuk memasukkan Rudi sebagai pemain utama.
Rudi mudah sekali terpancing emosinya, ia sulit mengendalikan marah. Kondisi
demikian, mudah dimanfaatkan oleh pihak lawan untuk memecah konsentrasinya saat
bermain dan itu sangat merugikan tim basket sekolahnya. Tapi karena, Rudi adalah
kapten tim dan pemain andalan, Pak Jono memutuskan Rudi untuk bermaindalam
pertandingan itu. Keraguan-keraguan Pak Jono itu menjadi kenyataan. Rudi tidak bisa
untuk mengendalikan marah, ketika diejek lawan dan dicemooh penonton. Permainan
timnya jadi kacau dan akhirnya tim basketnya kalah.
Atas permintaan Pak Jono, Bu Vini salah seorang konselor meminta Rudi untuk
menemuinya di ruang BK pada jam istirahat pertama. Mendapat panggilan itu Rudi
berpikir bahwa ia akan dimarahi atau bahkan diberhentikan menjadi pemain basket
disekolahnya. Rudi mulai merasakan jantungnya berdetak lebih kencang, otot lahirnya
lebih menjadi tegang, dan perutnya terasa sakit. Perasaan cemas yang ia rasakan
membuat konsentrasinya pada pelajaran terganggu, apa yang akan diterangkan oleh Bu
Rahma sama sekali tidak dapat dipahami. Rudi selalu, mengatakan pada teman
sebangkunya, bagaimana kalau Bu Rahma membahas membahas kekalahan tim kita?
Dan bagaimana kalau aku tidak boleh lagi menjadi tim basket?. Masih jelas dalam
ingatan Rudi saat tim basket sekolahnya gagal meraih juara I pertandingan basket

siswa SMA di kotanya. Padahal tinggal sedikit lagi angka yang harus dikumpulkan
oleh tim mereka sedangkan lawan tertinggal jauh. Kegagalan tersebut dikarenakan
Rudi sebagai kapten tim basket tidak dapat mengendalikan emosinya setiap lawan
sengaja mengejek, atau mengumpat untuk memecah konsentrasinya. Kegagalan
tersebut dikarenakan Rudi sebagai kapten tim basket tidak dapat dapat mengendalikan
emosinya setiap lawan mengejek, atau mengumpat untuk memecah konsentrasinya.
Kegagalan itu sangat membuata Rudi sedih, sampai berhari-hari ia tidak mau makan,
malas pergi sekolah, tidak bergairah, dan selalu ingin menyendiri terus. Rudi sangat
kecewa dan merasa bersalah pada guru dan teman-temannya yang mengharapkan tim
basket yang dipimpinnya dapat mempertahankan gelar juara I yang selalu disandang
oleh SMA tempat ia sekolah.
Refleksi:
1.

Apakah kamu pernah mempunyai pengalaman seperti Rudi?

2.

Mengalami marah pada orang lain, cemas pada sat dipanggil oleh guru BK,
atau sedih karena gagal mencapai suatu yang diinginkan?

3.

Bila kamu dihina, diejek atau tidak dihiraukan, emosi apakah yang kamu
rasakan?

4.

Bagaimana perasaanmu, bila tiba-tiba disuruh menghadap Kepala Sekolah?

5.

Bagaimana perasaanmu saat menunggu hasil ujian?


Marah, cemas, sedih, khawatir, kecewa yang dirasakan oleh Rudi atau mungkin

yang perlu kamu rasakan atau alami merupakan salh satu diantara sekian banyak
bentuk emosi. Tapi tahukah kamu emosi itu? Apakah macam emosi? Apakah manfaat
emosi? Bila kita mengalaminya bagaimanakah kita mengendalikannya?
C. Pengertian Emosi
Makna dari emosi bukan hanya berupa luapan rasa marah, melainkan bisa
berupa rasa cinta, sedih, marah, senang. Emosi merupakan suatu luapan dari pikiran
dan perasaan individu. Berdasar Heymans, mudah tidaknya perasaan seseorang
terpengaruh oleh kesan-kesan disebut emosionalitas (Sumadi Suryabrata, 1994,
hlm.83). Berikut teori-teori emosi (Maurice J. Elias, dkk, 2002: 287)
Teori G. Merapi: jika tidak menyalurkan emosi Anda, Anda akan
meletus. Teori Gelombang Pasang: jangan kehilangn kendali; kalau
tidak, perasaan anda akan semakin tinggi dan melibas Anda. Teori
Jauh di Mata Dekat di Hati: jika Anda tidak memikirkan perasaan

Anda, perasaan itu akan hilang. Teori Vulcan (dari Star Trek):
emosi Anda tidak rasional dan tidak masuk akal; tentu saja perasaan
itu menghalangi pemecahan masalah.
Teori Visi Mutiara: emosi Anda adalah sesuatu yang perlu diamati
sejernih mungkin, dengan sesedikit mungkin hambatan rabun
dekat, rabun jauh, astigmatisme atau lensa kotor, dan kemudian
dibicarakan. Kadang-kadang, Anda akan mengambil tindakan
terhadap emosi, tetapi tidak selalu. Akan lebih banyak mudaratnya
daripada manfaatnya bagi Anda.
Emosi berasal dari akar kata mevere kata kerja bahasa latin yang berarti,
menggerakkan/bergerak, ditambah awalan e- untuk memberi arti bergerak menjauh,
menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Dengan
kata lain emosi merupakan perasaan yang mendorong seseorang untuk melakukan
tindakan. Para ahli psikologi menyatakan bahwa antara emosi dan tingkah laku saling
berkaitan. Karena dalam emosi terdapat 3 komponen yaitu:
1) Komponen Fisiologis
Emosi adalah reaksi tubuh menghadapi situasi spesifuk. Jika sedih, biasanya orang
menangis. Pada saat seseroang marah ia akan merasakan denyut jantungnya lebih
dekat dan tubuhnya terasa tegang.
2) Komponen Subjektif
Emosi adalah proses persepsi terhadap situasi. Jika memandang umpatan dan ejekan
lawan mainnya adalah meremehkan dan menghina kemampuannya maka ia merasa
harga dirinya direndahkan dan ia menjadi marah. Tapi bila menganggap umpatan dan
ejekan itu sebagai taktik untuk menjatuhkan mentalnya, maka ia akan santai dan tetap
konsentrasi. Emosi juga merupakan proses berpikir. Jika ujian semakin dekat kita
mungkin gagal, lalu kita mulai cemas dan belajar dengan tekun. Aspek ini merasakan
apakah marah, cemas, atau sedih. Itu tingkatannya sangat, sedang atau rendah.
3) Komponen Perilaku
Emosi juga berkaitan dengan perubahan perilaku, seperti munculnya ucapan-ucapan,
gerak-gerik tubuh, ekspresi wajah dan tingkah laku.
D. Manfaat emosi
Emosi mempunyai peran penting dan sangat bermanfaat bagi hidup manusia. Manfaat
emosi bagi manusia antara lain.

a) Energizer (pembangkit energi)


Ingatlah pada bangsa Indonesia ketika dijajah Belanda rakyat Indonesia marah
sehingga menimbulkan semangat dan keberanian untuk melawan dan mengusir
penjajah. Hanya dengan bambu runcing berani melawan musuh yang bersenjata
meriam. Mereka tidak mengenal kata menyerah/pantang mundur. Semangta terus
menggelora, perjuangannya sampai titik darah penghabisan. Sebaliknya bila kita
sedih, kita akan merasakan hari-hri suram dan hamper tidak ada energi.
b) Messengger (pembawa pesan)
Kita mungkin tidak akan tertawa terbahak-bahak didepan teman yang sedang
menunjukkan wajah cemberut apalagi bila air mata menetes, petunjuk fisik ini
cukup memberikan pesan pada kita bahwa teman kita sedang sedih, atau misalkan
kamu melihat teman tersenyum lebar pada saat pengumuman hasil ujian. Dapt
kamu pastikan bahwa ia lulus dalam ujian atau bahkan mendapat nilai memuaskan.
c) Reinforcer (penguat)
Informasi atau pesan yang disampaikan, misalkan kamu mengatakan saya tidak
suka dengan kata-katamu, dengan kata, nada yang bisa seperti membaca majlah
atau Koran. Bandingkan bila kamu mengatakan dengan tangan mengepal dan
diliputi rasa marah saya tidak suka dengan kat-katamu! sangat berbeda bukan
pesan yang tertangkap? Perbedaannya terletak pada raksi emosi yang diberikan.
Inilah yang dimaksud dengan emosi mempertegas atau penguat pesan yang ingin
disampaikan.
d) Balancer (penyeimbang) kehidupan
Ketika kamu sedih karena kehilangan orang yang kamu cintai, kamu akan
menangis. Tangis akan memberi perasan lega atau bila kamu menyaksikan adegan
lucu di TV kamu akan tertawa terbahak-bahak. Gelak tawa akan memberi kelegaan
bagi kamu.
E. Mengenali emosi
F. Biasanya orang dapat menyebutkan banyak sekali nama-nama emosi yang diketahuinya.
Namun tidak jarang mereka mencampur nama-nama emosi tersebut dengan proses
berfikir, sikap atau perilaku. Sekarang cobalah membuat daftar emosi yang kamu
ketahui. Bila kamu memasukkan kata-kata merasa dihina, malas atau tertawa adalah
bentuk dari perilaku, sedangkan merasa dihina merupakan hasil dari prises dari
berfikir. Bila didaftar nama dan jenis emosi, maka terdapat ribuan jenis emosi yang
dialami oleh manusia. Namun dari sekian ribu nama emosi manusia, ilmu psikologi
cenderung menyederhanakannya dalam kategori emosi-emosi dasar. Richard

G. Warga membagi lima emosi dasar manusia yakni: senang, sedih, saying, marah dan
takut.
Tipe Kepribadian Manusia
Berdasar emosi tipe kepribadian manusia digolongkan menjadi 2 yaitu:
1.

Or
ang yang emosianalitasnya tinggi dan mudah terpengaruh oleh kesan-kesan
yang diterima.
Orang yang emosionalitasnya tinggi dan mudah marah, mudah tersinggung,
perhatian tidak mendalam, tidak suka tenggang menenggang, pendiriannya
kuat, dan selalu ingin berkuasa.

2.

Or
ang yang emosionalitasnya rendah dan tidak mudah terpengaruh oleh
kesan-kesan yang diterima.
Orang yang emosionalitasnya rendah mempunyai sifat berhati dingin,
berhati-hati dalam mengemukakan pendapat, praktis, pandai menahan
nafsu, dan selalu ingin memberi kebebasan kepada orang lain.

Emosi dapat dikendalikan


Para ahli psikologi menyatakan bahwa emosi merupakan hasil dari cara
orang memandang situasi. Emosi adalah hasil cara (proses) berfikir. Proses
berfikir tersebut terjadi sebelum seseorang merasakan suatu emosi. Dengan
demikian menunjukakn bahwa emosi yang dialami oleh seseorang dapat
dikendalikan. Pengendalian emosi dapat dilakukan dengan melalui tahap-tahap
sebagai berikut:
1) Tahap kesadaran emosi (emosional awareness)
Yaitu tahap menyadari emosi yang dialami, cirri-ciri orng yang menyadari
emosi yang dialami, dapat mendeskripsikan emosi, mengetahui penyebab
munculnya emosi, mengetahui penyebab munculnya emosi, mengetahui
reaksi tubuh, mengetahui pengaruh emosi bagi dirinya.
2) Tahap pengelolaan emosi

Yaitu tahap untuk mengetahui apa dibalik emosi dan mengatasinya. Ciri-ciri
orang yang dapat mengelola emosi, dapat bersikap tenang dan berfikir
sebelum bertindak, dapat melihat situasi dengan pandangan yang lebih
positif, mempunyai banyak cara untuk meredakan emosi.
Pengendalian Emosi
Dua tipe kepribadian di atas, dapat dikendalikan dengan cara:
1) Setiap tindakan harus didasarkan pada akal sehat.
2) Berpikir tentang akibat negatif yang mungkin terjadi.
3) Berusaha untuk memaafkan kesalahan orang lain.
Pengendalian emosi, bukan berarti hanya meredam rasa tertekan atau
menahan gejolak emosi, akan tetapi juga bisa berarti dengan sengaja
menghayati suatu emosi, termasuk yang tidak menyenangkan. Pengendalian
emosi tidak sama dengan pengendalihan berlebihan, yaitu penyangkalan semua
perasaan dan spontanitas. Bahkan kendali diri yang berlebihan, yaitu
penyangkalan semua perasaan dan spontanitas. Bahkan kendali diri yang
belebihan dapat mendatangkan kerugian baik fisik maupun mental. Orang yang
mematikan perasaan negative yang kuat mnyebabkan meningkatkan denyut
jantung, sekaligus naiknya tekanan darah. Apabila penenkanan emosi seperti ini
menjadi kronis, kemampuan berpikir menjadi rusak, terganggunya hubungan
sosial.
Pengendalian diri terhadap emosi merupakan salah satu keterampilan hidup
(life skills) yang dapat dilatihakan kepada setiap orang, termasuk remaja. Cara
mengendalikan emosi, antara lain:
1. Perasaan yang kita alami umumnya bersumber dari pikiran. Kita berpikiran
negative, pikiran kiti cendeng menjadi negative. Sebaliknya ketika kita
berpikiran positif, perasaan kita cenferung positif. Jadi mengendalikan
pikiran adalah langkah pertama untuk mengendalikan perasaan.
2. Biasakanlah memberi kesempatan kepada pikiran untuk mengambil
keputusan. Semakin kita mahir menyerahkan keputusan kepada pikiran,
maka semakin sehat pikiran kita. Itu adalah kondisi ideal diamana akal yang
mengendalikan perasaan, bukan perasaan yang mengendalikan akal.

3. Emosi negatif adalah sinyal bahwa ada yang tidak beras dalam diri kita.
Ketika suasana hati kita mejadi tidak nyaman, cobalah menennangkannya
dengan berdoa, menemui sahabat untuk berbagi perasaan, beristirahat,
mendengarkan musik, atau apa saja yang kita sukai.
4. Pertanyakanlah dengan kritis persaan-persaan negative yang kita rasakan.
Misalkan apakah masalahnya terlalu berbahaya sehingga kita begitu
ketakutan! Apakah masalahnya begitu gawat sehingga kita harus marah
besar?
5. Pertanyakanlah dengan tegas keyainan-keyakinan kita yang salah.
Misalnya, siapa bilang kegagalan adalah kebodohan? Siapa bilang masalah
yang kita hadapi itu tidak ada jalan keluarnya? Siapa bilang kita mampu
memaafkan? Siapa bilang putus cinta itu kiamat?
6. Kendalikan reaksi kita terhadap situasi yang tidak menyenangkan. Misalnya
ketika ada yang menyalip kendaraan kita, kita bisa memilih untuk marah
atau tetap tenang. Yang pertama bisa membuat kita jadi orang yang reaktif
dan emosional, tapi yang kedua mengajarkan kita menguasai diri dengan
baik.
7. perasaan bukanlah masalah besar atau salah. Manusia sesekali memiliki
persaan takut, marah, sedih dan kecewa. Yang penting kita tidak larut dalam
perasaan-perasaan yang negative itu dan tidak mengambil keputusankeputusan penting dalam suasana hati yang kacau.
8. Perasaan yang negative dan suasana hati yang buruk bisa juga disebabkan
oleh kondisi tubuh yang tidak sehat. Kita bisa saja merasa BT ketika flu,
ketika strees, ketika kurang tidur. Tidak pelu mencemaskan perasaan tidak
nyaman kita yang bersifat sementara itu. Seringkali kita melakukan
tindakan-tindakan sederhana bisa mengubah suasana hati kita.
9. Hidupkanlah perasaan-perasaan yang menyenangka sesering mungkin,
termasuk hal-hal yang kita inginkan terjadi. Misalnya perasaan gembira,
ketika kelak kita bertemu kekasih kita, ketika kita kelak mendapatkan
pekerjaan atau bisnis yang kita inginkan. Itu adalah salah satu cara untuk
membantu impian kita menjadi kenyataan.

10. Belajarlah mengucap syukur dalam segala keadaan. Hati yang penuh
dengan ucapan syukur akan membuat hidup lebih ringan, pikiran lebih
jernih, perasaan lebih nyaman, sehingga mengendalikan perasaan bukan
lagi beban yang berat.
Sumber :
Elias. Maurice J, dkk,. 2002. Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja Mengasuh dengan
Cinta, Canda, dan Disiplin. Terjemahan: Ary Nilandari. 2002. Bandung: KAIFA.
Mulyatiningsih, Rudi., dkk. 2004. Bimbingan Pribadi-Sosial, Belajar, dan Karier. Jakarta:
PT. GRAMEDIA WIDIASARANA.

Anda mungkin juga menyukai