Modul 3 Berpikir Positif
Modul 3 Berpikir Positif
MODUL PERKULIAHAN
U002100010
Berpikir Positif
Abstrak Sub-CPMK
BERPIKIR POSITIF
03
Ir. Abrianto, MM
Semua MKCU
1. Konsep Berpikir Positif
3. Pikiran Negatif
4. Pikiran Positif
Menurut Sofian (2011) pikiran berawal dari sebuah informasi. Informasi tersebut
melahirkan gagasan. Berbagai informasi yang kita terima, baik melalui lisan, tulisan,
gambar, dari orang lain, dari buku, surat kabar, televisi dan lain sebagainya akan
melahirkan ide. Jika ide tersebut dirasakan menarik, maka akan mendapat perhatian,
kemudian dipikirkan, dan menjadi pemikiran. Semakin banyak informasi yang didapat,
dan semakin banyak yang menarik, akan semakin banyak pemikiran yang tercetus
dibenak orang tersebut. Pikiran tersebut akan disimpan dalam memori akal dan dikotak-
kotakkan berdasarkan kategori yang sama.
Bila kita berpikir maka yang kita gunakan adalah organ intelektual kita (otak) atau
disebut domain/wilayah intelektual. Perasaan menggunakan domain emosional. Artinya
orang mengkaitkannya dengan organ hati/jantung. Bagi yang sudah terlatih menggunakan
domain emosional dan sudah menguasainya maka dia menjadi orang yang penuh belas
kasih. Dalam kehidupan, orang yang berperasaan positif, akan cenderung lebih peka dan
mudah simpati terhadap orang lain. Pikiran manusia terbagi dua: positif (baik) dan negatif
(buruk). Kedua jenis pikiran tersebut akan mempengaruhi perasaan dan juga tindakan
yang dilakukan pemilik pikiran tersebut. Pola berpikir yang paling baik dan paling kuat
karena tidak terpengaruh oleh ruang, waktu, dan pengaruh lainnya adalah pola berpikir
positif.
3. Pikiran Negatif
Sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri.
Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa
melihat sisi baik dari kejadian tersebut. El-Bahdal (2010) mengartikan pikiran negatif
sebagai kumpulan pikiran salah yang menghambat langkah menuju kondisi yang lebih
baik dan membuat perilaku yang tidak ter arah. Pikiran negatif akan membuat pemiliknya
menjadi manusia yang tidak mampu karena merasa lemah.
Beberapa contoh pikiran negatif adalah iri, berburuk sangka, frustasi, kesepian,
merasa tidak berharga, mudah menyerah. Pikiran negatif akan mengantarkan manusia
pada perasaan negatif dan juga tindakan negatif. Dikarenakan tindakan negatif akan
menghambat langkah menuju cita-cita dan kehidupan yang bahagia, maka pikiran negatif
perlu dikelola atau dikendalikan.
Pikiran negatif tidak datang begitu saja.Pikiran ini bisa merupakan akumulasi dari
semua hal yan pernah dilakukan di masa lalu, atau pengaruh dari lingkungan eksternal
yang dekat dan intens.
Beberapa penyebab pikiran negatif (Sofian, 2011) adalah:
Riwayat masa lalu
Keinginan yang lemah / tidak memiliki tujuan yang jelas
Rutinitas negatif
Pengaruh internal (dalam diri sendiri)
Pengaruh eksternal
Sebagian besar orang tidak menyadari kebiasaan, keyakinan, maupun pikran negatif
yang mereka miliki. Hal in disebabkan pikiran dan kebiasaan negatif cenderung dikerjakan
oleh alam bawah sadar (unconcious mind) sehingga terjadi begitu saja, tanpa
disadari.Pola pikir negatif juga tampak dari cara seseorang memandang atau merespon
persoalan yang seringkali mengabaikan rasionalitas, logika, fakta, atau informasi yang
relevan.
Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang berpikiran negatif sebagaimana diuraikan Sofian
(2011) sehingga sebisa mungkin kita mewaspadainya, agar tidak mengkutinya juga.
Mudah meyakini hal yang negatif dan melihat sesuatu dari sisi negatif.
Seseorang dengan kepribadian negatif lebih mudah meyakini pikiran-pikiran
negatif. Bayang-bayang negatif, seperti kegagalan di masa lalu, terus menghantui
dan menahan untuk melangkah menuju keberhasilan.Itu sebabnya kita perlu hidup
di masa sekarang, bukan masa lalu, juga tidak di masa depan (yang belum
terjadi). Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri, hari in adalah
anugerah (“Yesterday is History, Tommorow a Mystery, Today is Gift, That’s why
it’s called the Present”).Dengan demikian, jika di masa lalu pernah ada kegagalan,
tidak perlu kegagalan itu dirasakan terus hingga saat in, hingga cenderung
berburuk sangka terhadap segala sesuatu, bahkan tetap berburuk sangka atas
hal-hal baik yang menghampiri.
4. Pikiran Positif
Berpikir positif sama artinya dengan berpikir terbuka, sehingga memberikan peluang
bagi kita untuk terus melangkah. Berpikir positif akan menjadikan kita terus bergerak atau
bertindak, karena tanpa adanya tindakan kita tidak akan mencapai keberhasilan. Pribadi
dengan pikiran positif diliputi kebahagiaan, tantangan yang menyenangkan, semangat,
dan hal-hal luar biasa lainnya. El-Bahdad (2010) mengartikan pikiran positif sebagai
potensi yang mendorong pemiliknya untuk berbuat dan bekerja dengan mengiventasikan
seluruh kemampuan kemanusiaannya. Pikiran positif sangat penting (perlu), sebab
Tentunya jawaban atas semua pertanyaan di atas adalah: Ya, tentu saya
menginginkannya!
Bila Anda menginginkannya Anda akan mendapatkannya. Cara untuk mendapatkan
keinginan-keinginan tersebut adalah dengan berpikir dan berperasaan positif.
- Jika Anda ingin bahagia, dengan berpikir positif dan berperasaan bahagia (positif)
Anda akan bahagia
- Jika Anda ingin sukses, dengan berpikir dan berperasaan sukses (positif) Anda
bisa sukses
- Jika Anda ingin hidup sejahtera, dengan berpikir dan berperasaan sejahtera
(positif) Anda akan hidup sejahtera
- Jika Anda ingin hidup sehat, dengan berpikir sehat (positif) Anda akan sehat.
Pikiran positif sangat penting (perlu). Memiliki pikiran positif adalah fondasi sukses.
Sejauh mana Anda sukses, sejauh itulah pikiran positif yang Anda miliki. Artinya, jika
Anda ingin lebih sukses, Anda harus meningkatkan mindset Anda. Sikap mencerminkan
dari kepribadian seseorang, dan pikiran memberi peran yang besar terhadap sikap
seseorang. Itulah mengapa berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup
kita.Sikap yang baik dimulai dengan berpikir positif.Berpikir positif memiliki peran penting
dalam pembentukkan setiap individu. Sikap positif membantu Anda dalam mengatasi
masalah kehidupan sehari-hari. Sebuah pandangan yang positif dapat membantu Anda
untuk mengatasi situasi stres dan dapat mengubah hidup Anda jauh lebih baik.
Agar bisa selalu berpikir positif, jauhilah hal-hal yang negatif. Perlu diingat bahwa hal-hal
negatif bukan hanya membicarakan keburukan orang lain, melakukan tindakan yang
merugikan orang lain, melainkan juga hal-hal yang melemahkan diri sendiri, yang dapat
menghilangkan kepercayaan diri Anda (Sofian,2011). Agar pikiran positif hadir di setiap
waktu Anda, maka:
Fokus adalah memberikan perhatian yang serius terhadap tugas, tanggung jawab,
atau pekerjaan yang ada di hadapan Anda, serta berusaha untuk mengerjakannya terus-
menerus hingga perkerjaan tersebut selesai, dan tidak berpaling kepada hal-hal lain.
Fokus merupakan kebiasaan yang bisa dipelajari, dilatih sehingga menjadi kebiasaan,
persis sama dengan kebiasaan-kebiasaan lain dalam kehidupan manusia. Berikut ini
adalah kebiasaan-kebiasaan penting yang dapat menjadi kendala untuk dapat fokus:
1. Banyaknya kesibukan dan janji membuat perhatian terpecah. Mungkin banyak
orang yang mendapati dirinya, disadari atau tidak berada dalam keadaan ini.
2. Tidak sabar dan tidak tahan; banyak tugas yang memerlukan semangat yang
tinggi, nafas yang panjang, keinginan kuat, dan memaksa diri untuk terus-
menerus dalam keadaan terkontrol. Jika berbagai kemampuan ini tidak ada,
seseorang bisa mundur teratur atau sibuk dengan kegiatan lain yang remeh.
3. Tidak memiliki motivasi dan dorongan yang cukup. Ini adalah hal yang bisa kita
rasakan bersama dalam kehidupan kita. Ketika kita menghadapi pekerjaan yang
kita tidak termotivasi untuk mengerjakannya, kita selalu berusaha untuk
menghindarinya atau kita terpaksa melakukannya di bawah tekanan orang lain,
sehingga kita tidak dapat konsentrasi.
4. Tidak ada tujuan yang akan direalisasikan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan agar terbiasa berpikir positif adalah
(Sofian,2011):
1. Menerima diri sendiri.
Menerima diri sendiri bukan berarti pasrah pada keadaan diri.Menerima diri sendiri
berarti bersyukur dengan segala yang dimiliki.
6. Berbaik sangka.
Dengan berbaik sangka, segala hal yang terjadi menjadi lebih ringan dan
menyenangkan karena dalam pikiran Anda hal tersebut adalah yang terbaik bagi
Anda dan akan mendatangkan kebaikan.
Beliefs
Beliefs adalah keyakinan pikiran atau kepercayaan. Misalnya saya percaya bahwa
saya adalah anak yang rajin dan pantang menyerah. Beliefs yang saya miliki tersebut
membuat saya menjadi selalu bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas. Semangat
tersebut selanjutnya mempengaruhi cara saya memandang tugas-tugas, dan cara saya
mengerjakannya. Kemudian, ketika suatu tugas (apalagi yang sulit, yang orang lain
banyak tidak mampu mengerjakannya dan saya berhasil menyelesaikannya dengan baik)
maka beliefs saya bertambah...tuhhhh benar kan...saya memang orang yang
bersemangat dan pantang menyerah).
Terdapat 2 (dua) beliefs yaitu limiting beliefs dan empowering beliefs yang keduanya
memiliki dampak masing-masing terhadap hidup kita. secara sederhana limiting beliefs
adalah beliefs yang menahan dan memberhentikan kita dari tujuan hidup, goal ataupun
cita-cita. Sedangkan empowering beliefs yang membuat kita semakin maju dan
berkembang untuk mencapai goal dan kehidupan yang lebih baik lagi (Sumber:
http://artikel-psikologi99.blogspot.co.id/2015/01/kekuatan-beliefs-untuk-mencapai.html,
diakses: 18/9/2017). Empowering beliefs dapat meningkatan kualitas kehidupan kita. kita
dapat menemukan beliefs tersebut dengan cara mempertimbangkan apa yang harus kita
percaya, apa yang harus kita lakukan di dalam hidup kita. Berikut adalah contoh
empowering beliefs yang mengandung beberapa asumsi dan generalisasi. Mungkin hal ini
tidak selalu benar namun dengan menyakinkan diri kita terhadap beliefs ini, kita akan
mengubah pandangan hidup kita terhadap dunia lebih ke arah permberdayaan.
“Tidak ada kegagalan, yang ada hanya umpan balik”. Dari setiap pengalaman dan
setiap respons yang kita peroleh, kita akan belajar mana yang kiranya sudah
efektif ataupun tidak.
Jika tadi disebutkan bahwa empowering beliefs dapat meningkatkan kualitas hidup kita,
maka limiting beliefs adalah kebalikan dari pengertian empowering beliefs. Yaitu beliefs
yang membuat kita menjadi terbatas dalam mencapai kesuksesan atau dengan kata lain
memberhentikan kita dari segala upaya untuk mencapai kesuksesan.
Terkadang apa yang terjadi pada diri kita ini TIDAK SESUAI yang kita HARAPKAN
(INGINKAN). Maka upaya yang harus kita lakukan adalah SADAR dan YAKINILAH
bahwa yang kita alami BUKANLAH sebuah HUKUMAN, tetapi sebuah KESEMPATAN.
Sadarilah dan Yakinilah bahwa:
Beberapa cara yang dapat dilakukan agar terbiasa berpikir positif adalah (Sofian,2011):
1) Menerima diri sendiri.
2) Meneladani orang-orang yang telah sukses karena pikiran, perasaan, dan
tindakan positif mereka.
3) Mengubah cara pandang.
4) Melihat dari sudut pandang orang lain.
5) Fokus pada tujuan.
6) Berbaik sangka.
7) Menjauhkan diri dari hal-hal yang mendatangkan pikiran negati
Daftar Pustaka