Anda di halaman 1dari 16

1

MODUL PERKULIAHAN

U002100010
Berpikir Positif

Dosen : Ir. Abrianto, MM

Abstrak Sub-CPMK

Dengan akal dan pikirannya, Pada akhir pertemuan, mahasiswa diharapkan


manusia mampu berpikir dan mampu:
mengelola pikirannya. Dengan
berpikir manusia mampu memilih  Membedakan pikiran positif dan negatif
yang baik dan buruk.  Memiliki dan mengelola pikiran positif
Membedakan yang bermanfaat  Memiliki dan mengelola perasaan positf
dan tidak bermanfaat bagi dirinya
maupun orang lain

BERPIKIR POSITIF

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

03
Ir. Abrianto, MM
Semua MKCU
1. Konsep Berpikir Positif

2. Pikiran dan Perasaan

3. Pikiran Negatif

4. Pikiran Positif

1. Kosep Berpikir Positif

Menurut Sofian (2011) pikiran berawal dari sebuah informasi. Informasi tersebut
melahirkan gagasan. Berbagai informasi yang kita terima, baik melalui lisan, tulisan,
gambar, dari orang lain, dari buku, surat kabar, televisi dan lain sebagainya akan
melahirkan ide. Jika ide tersebut dirasakan menarik, maka akan mendapat perhatian,
kemudian dipikirkan, dan menjadi pemikiran. Semakin banyak informasi yang didapat,
dan semakin banyak yang menarik, akan semakin banyak pemikiran yang tercetus
dibenak orang tersebut. Pikiran tersebut akan disimpan dalam memori akal dan dikotak-
kotakkan berdasarkan kategori yang sama.
Bila kita berpikir maka yang kita gunakan adalah organ intelektual kita (otak) atau
disebut domain/wilayah intelektual. Perasaan menggunakan domain emosional. Artinya
orang mengkaitkannya dengan organ hati/jantung. Bagi yang sudah terlatih menggunakan
domain emosional dan sudah menguasainya maka dia menjadi orang yang penuh belas
kasih. Dalam kehidupan, orang yang berperasaan positif, akan cenderung lebih peka dan
mudah simpati terhadap orang lain. Pikiran manusia terbagi dua: positif (baik) dan negatif
(buruk). Kedua jenis pikiran tersebut akan mempengaruhi perasaan dan juga tindakan
yang dilakukan pemilik pikiran tersebut. Pola berpikir yang paling baik dan paling kuat
karena tidak terpengaruh oleh ruang, waktu, dan pengaruh lainnya adalah pola berpikir
positif.

2. Pikiran dan Perasaan

2022 PAK dan Etik UMB


2 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Manusia adalah mahluk individual. Ia memiliki perasaan dan pikiran yang hidup serta
berkembang di dalam kehidupan pribadinya. Ada tiga ciri mendasar, yakni tidak nyata,
sementara dan rapuh. Pikiran itu bukanlah kenyataan. Ia adalah tanggapan atas
kenyataan. Pikiran dibangun di atas abstraksi konseptual atas kenyataan. Pikiran juga
sementara. Ia datang, ia pergi, dan ia berubah. Cuaca berubah, maka pikiran juga
berubah. Ketika lapar, pikiran melemah. Dan sebaliknya, ketika perut kenyang, pikiran
bekerja lebih maksimal. Ini menegaskan ciri selanjutnya, bahwa pikiran itu rapuh. Apa
yang kita pikirkan sama sekali belum tentu benar. Bahkan, keyakinan kita atas pikiran kita
cenderung mengarahkan kita pada kesalahan dan penderitaan, baik penderitaan diri
sendiri maupun orang lain. Pikiran kita begitu amat mudah berubah, dan ini jelas
menandakan kerapuhan dari semua bentuk pikiran kita
(Sumber:https://www.researchgate.net/publication/316093879_Tentang_Manusia_Dari_Pi
kiran_Pemahaman_sampai_dengan_Perdamaian_Dunia, diakses: 23/3/2020). Namun,
sayangnya, banyak orang mengira, bahwa pikiran mereka adalah kenyataan. Mereka
mengira, bahwa pikiran mereka adalah kebenaran. Emosi dan segala bentuk perasaan,
yang merupakan buah dari pikiran, juga dianggap sebagai realita.
Perasaan atau yang sering kita anggap hati adalah salah satu alat komunikasi setiap
makhluk yang memiliki mekanisme kerja yang sangat mendasar melalui kode-kode
berupa rasa. Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena
pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Perasaan
merupakan gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan
gejala mengenal dan di alami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai
taraf (Sumardi Suryabrata, 2006:66).
Jenis perasaan ini antara lain:
1. Senang.
Perasaan terhadap kesenangan akan suatu hal membuat seeorang akan
terdorong untuk menindaklanjutinya. Perasaan ini sendiri dipicu dari adanya
keadaan yang diharapkan sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada
kehidupannya sendiri.
2. Malu:
Sifat pemalu adalah sifat mutlak yang dimiliki oleh setiap manusia, banyak hal
yang melatarbelakangi.

2022 PAK dan Etik UMB


3 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Takut:
Perasaan ketakutan yang dialmi oleh manusia ini merupakan bagian daripada
perasaan yang dialami oleh setiap manusia dalam menghadapi berbagai bentuk
penngertian fenomena social yang terjadi.
4. Sedih:
Perasaan sedih diakibatkan karena harapan tidak sesuai dengan harapan yang
diinginkan.
5. Cinta:
Cinta adalah salah satu karakteristik perasaan yang muncul dari tindakan setiap
manusia.
6. Benci:
Perasaan ini muncul dikarenakan adanya sikap manusia yang selalu
mengharapkan lebih untuk mendapatkan bagian daripada hidupnya.
7. Marah:
Perasaan yang memicu sesorang untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak
sesuai dengan keinginan dan keteraturan social dalam masyarakat.
8. Dan sebagainya.

Perasaan memiliki Ciri-ciri spesifik, yaitu:


 Perasaan selalu terkait dengan gejala kejiwaan yang lain, khususnya persepsi.
Contoh:
 Perasaan gembira saat menonton pertandingan sepakbola karena tim
sepak bola favoritnya menang.
 Dalam diri seseorang timbul perasaan gelisah dan takut karena
memikirkan traumamasa lalu.
 Perasaan sifatnya individual atau subjektif.Contoh:
 Pada saat menonton pertandingan sepakbola, ada penonton yang
bersorak gembira karena kesebelasan yang dijagokan dapat menjebol
gawang lawan, tetapi di pihak lain ada yang sedih karena tim favoritnya
kalah.
 Dalam keluarga, pada saat menanti anaknya belum pulang dari sekolah, si
ibu mungkin cemas, tetapi si bapak mungkin tenang-tenang saja.
 Perasaan dialami oleh individu sebagai perasaan senang dan tidak senang.
Contoh:
 Seorang mahasiswa perasaannya senang karena nilai ujiannya baik.

2022 PAK dan Etik UMB


4 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Seorang mahasiswa tidak senang kepada dosen yang cara mengajarnya tidak
jelas.

Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Perasaan:


 Keadaan jasmani atau fisik individu yang bersangkutan.
Contoh:
- Perasaan individu yang sedang sakit, lebih sensitif dibandingkan orang sehat.
 Struktur kepribadian individu memengaruhi individu dalam mengalami suatu
perasaan.
Contoh:
- Individu yang berkepribadian introvert memiliki perasaan yang
sensitif.Individu yang berkepribadian extravert kebal terhadap perasaan.
- Individu yang kepribadiannya mudah marah.
- Kepribadian peramah biasanya perasaannya halus.
 Keadaan temporer pada diri individu atau bergantung pada suasana hati, individu
yang sedang kalut pikirannya sangat peka terhadap perasaan dibanding orang
yang normal (Sumber: https://www.academia.edu/9441058/Perasaan_dan_Emosi.
Diakses: 23/3/2020).

3. Pikiran Negatif

Sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri.
Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa
melihat sisi baik dari kejadian tersebut. El-Bahdal (2010) mengartikan pikiran negatif
sebagai kumpulan pikiran salah yang menghambat langkah menuju kondisi yang lebih
baik dan membuat perilaku yang tidak ter arah. Pikiran negatif akan membuat pemiliknya
menjadi manusia yang tidak mampu karena merasa lemah.
Beberapa contoh pikiran negatif adalah iri, berburuk sangka, frustasi, kesepian,
merasa tidak berharga, mudah menyerah. Pikiran negatif akan mengantarkan manusia
pada perasaan negatif dan juga tindakan negatif. Dikarenakan tindakan negatif akan
menghambat langkah menuju cita-cita dan kehidupan yang bahagia, maka pikiran negatif
perlu dikelola atau dikendalikan.

2022 PAK dan Etik UMB


5 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Penyebab Pikiran Negatif

Pikiran negatif tidak datang begitu saja.Pikiran ini bisa merupakan akumulasi dari
semua hal yan pernah dilakukan di masa lalu, atau pengaruh dari lingkungan eksternal
yang dekat dan intens.
Beberapa penyebab pikiran negatif (Sofian, 2011) adalah:
 Riwayat masa lalu
 Keinginan yang lemah / tidak memiliki tujuan yang jelas
 Rutinitas negatif
 Pengaruh internal (dalam diri sendiri)
 Pengaruh eksternal

Ciri-ciri orang yang berpikiran negatif

Sebagian besar orang tidak menyadari kebiasaan, keyakinan, maupun pikran negatif
yang mereka miliki. Hal in disebabkan pikiran dan kebiasaan negatif cenderung dikerjakan
oleh alam bawah sadar (unconcious mind) sehingga terjadi begitu saja, tanpa
disadari.Pola pikir negatif juga tampak dari cara seseorang memandang atau merespon
persoalan yang seringkali mengabaikan rasionalitas, logika, fakta, atau informasi yang
relevan.
Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang berpikiran negatif sebagaimana diuraikan Sofian
(2011) sehingga sebisa mungkin kita mewaspadainya, agar tidak mengkutinya juga.
 Mudah meyakini hal yang negatif dan melihat sesuatu dari sisi negatif.
Seseorang dengan kepribadian negatif lebih mudah meyakini pikiran-pikiran
negatif. Bayang-bayang negatif, seperti kegagalan di masa lalu, terus menghantui
dan menahan untuk melangkah menuju keberhasilan.Itu sebabnya kita perlu hidup
di masa sekarang, bukan masa lalu, juga tidak di masa depan (yang belum
terjadi). Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri, hari in adalah
anugerah (“Yesterday is History, Tommorow a Mystery, Today is Gift, That’s why
it’s called the Present”).Dengan demikian, jika di masa lalu pernah ada kegagalan,
tidak perlu kegagalan itu dirasakan terus hingga saat in, hingga cenderung
berburuk sangka terhadap segala sesuatu, bahkan tetap berburuk sangka atas
hal-hal baik yang menghampiri.

 Takut akan perubahan


Pribadi yang dipenuhi pikiran negatif, biasanya menolak segala bentuk perubahan.
Baginya perubahan adalah hal yang berbahaya yang akan mengeluarkannya dari

2022 PAK dan Etik UMB


6 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
zona aman (comafort zone). Zona aman merupakan wilayah yang menawarkan
rutinitas, nyaman, tanpa tantangan, sehingga mereka merasa tidak akan menemui
kegagalan yang mereka takuti.

 Sering mengeluh dan merasa dirinya paling benar


Orang yang selalu memandang sesuatu dari sisi negatif, akan dengan mudah
mengeluhkan apa saja yang terjadi dengannya. Dia sering merasa kekurangan
dan mengeluhkan apa yang kurang menyenangkan baginya, bahkan cenderung
ingin dikasihani. Menurutnya apa yang terjadi padanya karena takdir atau karena
orang-orang tidak berpihak kepadanya. Akibatnya dia menyalahkan orang lain
karena dirinya adalah pihak yang benar, pihak yang teraniaya. Bila terbentur
masalah, dia akan fokus pada masalah tersebutbukan fokus pada masalah
tersebut bukan fokus mencari solusi. Orang tersebut mudah mencela orang lain,
pekerjaan orang lain, bahkan capaian orang lain.

 Tidak mudah berinteraksi dan cenderung menyendiri


Orang yang berpikiran negatif biasanya memiliki rasa percaya diri yang rendah,
merasa diri sendiri yang paling benar, selalu mengeluh, dan mudah mengkritik
orang lain dan semua itu merupakan kombinasi yang sempurna untuk menjauhkan
diri dari orang lain. Hilangnya interaksi dari orang lain semakin memudahkan
pikiran negatif memasuki dirinya karena yang dia tahu hanya dirinya, cara
pandangnya, hasil-hasil sebagaimana yang dia hasilkan, padahal belum tentu itu
benar dan baik baginya. Tidak jarang beragam penyakit fisik maupun kejiwaan
dengan mudah menjangkiti orang-orang yang didominasi pikiran negatif.

4. Pikiran Positif

Berpikir positif sama artinya dengan berpikir terbuka, sehingga memberikan peluang
bagi kita untuk terus melangkah. Berpikir positif akan menjadikan kita terus bergerak atau
bertindak, karena tanpa adanya tindakan kita tidak akan mencapai keberhasilan. Pribadi
dengan pikiran positif diliputi kebahagiaan, tantangan yang menyenangkan, semangat,
dan hal-hal luar biasa lainnya. El-Bahdad (2010) mengartikan pikiran positif sebagai
potensi yang mendorong pemiliknya untuk berbuat dan bekerja dengan mengiventasikan
seluruh kemampuan kemanusiaannya. Pikiran positif sangat penting (perlu), sebab

2022 PAK dan Etik UMB


7 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
semua berawal dari pikiran Anda. Memiliki pikiran positif adalah fondasi sukses. Langkah
awal Anda untuk sukses adalah Anda memiliki pikiran positif terlebih dahulu. Sukses
Anda adalah akumulasi dari keberhasilan-keberhasilan Anda.Anda kini sudah banyak
mengalami keberhasilan, artinya Anda sudah mencapai sukses pada suatu level. Anda
bisa meningkatkan level sukses Anda dengan cara menambah keberhasilan-keberhasilan
Anda. Ada banyak hal yang bisa Anda raih saat ini, namun belum Anda raih.Alasannya
mungkin karena Anda berpikir tidak bisa, artinya masih ada pikiran negatif dalam diri
Anda. Untuk itulah, Anda harus membuka semua “sumbatan” sehingga Anda melihat
banyak hal yang ternyata bisa Anda lakukan.Tidak ada lagi alasan yang bisa menghalangi
Anda.saat Anda sudah melihat kemungkinan ini, maka Anda akan mulai bertindak dan
keberhasilan demi keberhasilan akan Anda raih. Keberhasilan hanya bisa Anda raih jika
Anda bertindak. Anda hanya akan bertindak jika Anda memiliki pikiran positif. Maka jelas
sudah bahwa memiliki pikiran positif adalah fondasi sukses.Sejauh mana Anda sukses,
sejauh itulah pikiran positif yang Anda miliki.Artinya, jika Anda ingin lebih sukses, Anda
harus meningkatkan mindset Anda.
Orang yang berpikir positif selalu memikirkan kemungkinan sehingga keinginannya
tercapai. Pikiran positif dapat membangun dan memperkuat kepribadian atau
karakter dari seseorang. Hal ini berarti bahwa kita bisa menjadi pribadi yang lebih
matang, lebih berani menghadapi tantangan, dan melakukan hal-hal yang hebat.
Pikiran positif tidak akan membuat kita berhenti karena keterbatasan atau
kelemahan kita, namun pikiran positif justru akan membuat kita mencari kekuatan
kita hari demi hari. Berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup kita.
Karena sikap yang baik dimulai dari berpikir positif. Berpikir positif memiliki peran
penting dalam pembentukan setiap individu.
Untuk memahami berpikir positif, kita perlu mengetahui gambaran pikiran bawah
sadar. Otak kita terbagi dua bagian, separuh bagian atas dan separuh bagian bawah.
Otak bagian atas mengatur pikiran sadar, berisi pikiran yang terlintas. Bagaian bawah
berisi pikiran bawah sadar, yang berisi beraneka ragam pengaturan proses tubuh seperti
pernapasan, pencernaan, dan pengaturan keinginan seperti berjalan dan berbicara.
Sekarang bayangkan Anda sedang belajar mengemudi. Tiap kali mobil harus berhenti,
pikiran sadar keluar, “Angkat perlahan kaki kanan, pindahkan ke pedal rem, lalu tekan
pedal rem perlahan”. Ketika Anda sudah berlatih mengemudi selama beberapa bulan,
pengaturannya akan berjalan secara otomatis. Lama-kelamaan Anda tak perlu berpikir
untuk menginjak rem. Pikiran bawah sadar ysng mengatur.Dengan begitu, sekarang Anda
memiliki program pikiran bawah sadar dalam mengemudikan mobil.

2022 PAK dan Etik UMB


8 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Alasan Perlu Berpikir Positif
- Apakah Anda ingin hidup bahagia, baik dengan diri Anda sendiri ataupun dengan
keluarga ?
- Apakah Anda ingin sukses meraih cita-cita? Mencapai tujuan dan berhasil
mewujudkan mimpi-mimpi?
- Apakah Anda ingin hidup sejahtera? Tanpa kekurangan finansial, dan bekerja di
bidang yang disukai?
- Apakah Anda ingin hidup sehat? Mencapai usia tua dalam keadaan sehat dan
bugar?

Tentunya jawaban atas semua pertanyaan di atas adalah: Ya, tentu saya
menginginkannya!
Bila Anda menginginkannya Anda akan mendapatkannya. Cara untuk mendapatkan
keinginan-keinginan tersebut adalah dengan berpikir dan berperasaan positif.
- Jika Anda ingin bahagia, dengan berpikir positif dan berperasaan bahagia (positif)
Anda akan bahagia
- Jika Anda ingin sukses, dengan berpikir dan berperasaan sukses (positif) Anda
bisa sukses
- Jika Anda ingin hidup sejahtera, dengan berpikir dan berperasaan sejahtera
(positif) Anda akan hidup sejahtera
- Jika Anda ingin hidup sehat, dengan berpikir sehat (positif) Anda akan sehat.

Pikiran positif sangat penting (perlu). Memiliki pikiran positif adalah fondasi sukses.
Sejauh mana Anda sukses, sejauh itulah pikiran positif yang Anda miliki. Artinya, jika
Anda ingin lebih sukses, Anda harus meningkatkan mindset Anda. Sikap mencerminkan
dari kepribadian seseorang, dan pikiran memberi peran yang besar terhadap sikap
seseorang. Itulah mengapa berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup
kita.Sikap yang baik dimulai dengan berpikir positif.Berpikir positif memiliki peran penting
dalam pembentukkan setiap individu. Sikap positif membantu Anda dalam mengatasi
masalah kehidupan sehari-hari. Sebuah pandangan yang positif dapat membantu Anda
untuk mengatasi situasi stres dan dapat mengubah hidup Anda jauh lebih baik.

Pemicu Pikiran Positif

Agar bisa selalu berpikir positif, jauhilah hal-hal yang negatif. Perlu diingat bahwa hal-hal
negatif bukan hanya membicarakan keburukan orang lain, melakukan tindakan yang
merugikan orang lain, melainkan juga hal-hal yang melemahkan diri sendiri, yang dapat
menghilangkan kepercayaan diri Anda (Sofian,2011). Agar pikiran positif hadir di setiap
waktu Anda, maka:

2022 PAK dan Etik UMB


9 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Berbaik sangka
Misalkan pada suatu wamktu Anda membuat jaji dengan teman Anda.Ternyata
teman tersebut tidak datang tepat waktu sebagaimana telah disepakti.Pikirkanlah
alasan positif mengapa teman tersebut tidak tepat waktu.Mungkin karena tiba-tiba
orang tuanya minta bantuan pada teman Anda karena keperluan
mendadak.Mungkin memang lebih baik bagi Anda untuk menunda waktu
pertemuan tersebut.

2. Ambil Pengaruh Positif Orang Lain


Perkataan dan atau tindakan orang bisa memicu pikiran positif dalam diri
seseorang. Misalnya melihat teman yang pandai, yang bisa mencapai IPK tinggi
mendorong Anda ingin mencapai kesuksesan yang sama. Anak-anak yang
memegang teguh prinsip-prinsip hidup yang diajarkan orang tuanya, mahasiswa
yang meneladani nilai-nilai mulia yang dicontohkan dosennya, pemuda yang
meniru sepak terjang tokoh-tokoh pendahulunya merupakan contoh pikiran dan
tindakan positif yang mendapat pengaruh dari luar.

3. Ambil Hikmah dari Peristiwa Tertentu


Peristiwa atau kejadian tertentu bisa menjadi titik balik perubahan dalam diri
seseorang.Misalkan saja setelah selesai menjalani ibadah Ramadhan menjadi
momentum bagi Anda untuk membiasakan segala kebaikan yang telah
dilaksanakan di bulan tgersebut.Seseorang yang didiagnosa mengalami
pemnyempitan pembuluh darah, terpacu untuk mengubah kebiasaan
mengkonsumsi makanan gorengan agar hidup lebih sehat dan bisa berumur
panjang.

4. Kesulitan adalah “Guru Terbaik”


Seseorang yang menghadapi kesulitan bisa rentan terasuki pikiran negatif, atau
sebaliknya terpacu untuk berjuang melewati kesulitannya. Mereka yang mampu ke
luar dari pikiran negatif akan menerima kesulitan yang dihadapinya bahkan akan
berpikir bahwa kesulitan tersebut justru membuat semakin “besar”, semakin
“pandai”. Banyak contoh di sekitar kita, seperti orang-orang yang memil.iki
keterbatasan fisik (seperti tidak memiliki penglihatan), namun mampu berkarya
bahkan mencapai kehidupan yang sukses, yang tidak berkekurangan.

5. Membiasakan berpikir positif

2022 PAK dan Etik UMB


10 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pribadi terbiasa berpikir positf akan mendatangkan segala sesuatu dari sisi
positifnya. Orang yang biasa berpikiran positif akan menjalani kehidupan dengan
perasaan senang, mudah, dan ringan.

Ciri-ciri Orang Berpikiran Positif

Amatilah orang-orang sukses yang ada di sekitar Anda.Coba temukan kesamaan


mereka.Sudah?Apakah kesamaannya?
Ya, betul. Mereka sama-sama memiliki kepribadian positif. Mereka memiliki minimal salah
satu ciri-ciri kepribadian positif (Sofian,2011) yaitu:
1. Percaya Diri
2. Memiliki nilai-nilai hidup yang baik dan positif
3. Fokus pada solusi bukan pada masalah
4. Hidup dengan cita-cita dan pantang menyerah
5. Mudah bergaul

Fokus adalah memberikan perhatian yang serius terhadap tugas, tanggung jawab,
atau pekerjaan yang ada di hadapan Anda, serta berusaha untuk mengerjakannya terus-
menerus hingga perkerjaan tersebut selesai, dan tidak berpaling kepada hal-hal lain.
Fokus merupakan kebiasaan yang bisa dipelajari, dilatih sehingga menjadi kebiasaan,
persis sama dengan kebiasaan-kebiasaan lain dalam kehidupan manusia. Berikut ini
adalah kebiasaan-kebiasaan penting yang dapat menjadi kendala untuk dapat fokus:
1. Banyaknya kesibukan dan janji membuat perhatian terpecah. Mungkin banyak
orang yang mendapati dirinya, disadari atau tidak berada dalam keadaan ini.

2. Tidak sabar dan tidak tahan; banyak tugas yang memerlukan semangat yang
tinggi, nafas yang panjang, keinginan kuat, dan memaksa diri untuk terus-
menerus dalam keadaan terkontrol. Jika berbagai kemampuan ini tidak ada,
seseorang bisa mundur teratur atau sibuk dengan kegiatan lain yang remeh.

3. Tidak memiliki motivasi dan dorongan yang cukup. Ini adalah hal yang bisa kita
rasakan bersama dalam kehidupan kita. Ketika kita menghadapi pekerjaan yang
kita tidak termotivasi untuk mengerjakannya, kita selalu berusaha untuk
menghindarinya atau kita terpaksa melakukannya di bawah tekanan orang lain,
sehingga kita tidak dapat konsentrasi.
4. Tidak ada tujuan yang akan direalisasikan.

2022 PAK dan Etik UMB


11 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Letih dan lelah. Tubuh manusia memiliki kekuatan tertentu. Bila dibebani sesuatu
yang lebih berat dari kekuatannya, tentu ia tidak bisa melanjutkan pekerjaannya
dengan baik. Untuk bisa fokus, kita memerlukan keadaan yang stabil, baik
semangat maupun kebugaran tubuh.

Mengembangkan Pikiran Positif

Beberapa cara yang dapat dilakukan agar terbiasa berpikir positif adalah
(Sofian,2011):
1. Menerima diri sendiri.
Menerima diri sendiri bukan berarti pasrah pada keadaan diri.Menerima diri sendiri
berarti bersyukur dengan segala yang dimiliki.

2. Meneladani orang-orang yang telah sukses karena pikiran, perasaan, dan


tindakan positif mereka.
Setiap orang besar, terkenal, sukses, memiliki satu kesamaan. Mereka
menerapkan pikiran, perasaan, keyakinan, dan sikap positif dalam kehidupan
mewreka. Dengan mempelajri, kemudian meneladani cara-cara sukses orang
yang telah terlebih dahulu sukses, kita akan lebih mudah mempraktekannya.
Mangapa?Karena kita telah memiliki role model, panutan, atau petunjuk untuk
melakukannya.

3. Mengubah cara pandang.


Orang dengan pikiran positif akan melihat segala sesuatu dari sisi dan cara yang
positif. Ketika kita mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan, kita akan mudah
berpikir negatif, mulai dari mengasihani diri sendiri, marah pada penyebab
lkejadian, atau bahkan marah pada Tuhan karena merasa diperlakukan tidak adil.
Akibat pikiran-pikiran tersebut, kita menjadi sedih, jengkel, frustasi, semua
perasaan yang menguras hati dan membuat lelah. Oleh karena itu, mulai
sekarang jika Anda mengalami hal-hal nyang kurang menyenangkan, ubahlah
cara pandang Anda. Anda perlu belajar dari kesalahan-kesalahan yang lalu dan
melakukannya dengan tindakan baru. Pikiran semacam in akan meringankan
Anda dan membuat Anda lebih bahagia dan bersemangat.

4. Melihat dari sudut pandang orang lain.


Berinteraksi dengan orang lain merupakan konsekuensi sebagai mahluk sosial.
Dengan melihat masalah atau peristiwa dari sudut pandang orang lain, kita
memiliki alternatif lain. Cara pandang kita terhadap masalah lebih beragam.Kita
memiliki lebih banyak pilihan.

2022 PAK dan Etik UMB


12 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Fokus pada tujuan.
Setiap orang yang berpikiran positif hidup dengan cita-cita.Mereka memiliki tujuan
yang jelas dan yakin dengan tujuan yang ingin dicapai tersebut.

6. Berbaik sangka.
Dengan berbaik sangka, segala hal yang terjadi menjadi lebih ringan dan
menyenangkan karena dalam pikiran Anda hal tersebut adalah yang terbaik bagi
Anda dan akan mendatangkan kebaikan.

7. Menjauhkan diri dari hal-hal yang mendatangkan pikiran negatif.

Beliefs

Beliefs adalah keyakinan pikiran atau kepercayaan. Misalnya saya percaya bahwa
saya adalah anak yang rajin dan pantang menyerah. Beliefs yang saya miliki tersebut
membuat saya menjadi selalu bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas. Semangat
tersebut selanjutnya mempengaruhi cara saya memandang tugas-tugas, dan cara saya
mengerjakannya. Kemudian, ketika suatu tugas (apalagi yang sulit, yang orang lain
banyak tidak mampu mengerjakannya dan saya berhasil menyelesaikannya dengan baik)
maka beliefs saya bertambah...tuhhhh benar kan...saya memang orang yang
bersemangat dan pantang menyerah).
Terdapat 2 (dua) beliefs yaitu limiting beliefs dan empowering beliefs yang keduanya
memiliki dampak masing-masing terhadap hidup kita. secara sederhana limiting beliefs
adalah beliefs yang menahan dan memberhentikan kita dari tujuan hidup, goal ataupun
cita-cita. Sedangkan empowering beliefs yang membuat kita semakin maju dan
berkembang untuk mencapai goal dan kehidupan yang lebih baik lagi (Sumber:
http://artikel-psikologi99.blogspot.co.id/2015/01/kekuatan-beliefs-untuk-mencapai.html,
diakses: 18/9/2017). Empowering beliefs dapat meningkatan kualitas kehidupan kita. kita
dapat menemukan beliefs tersebut dengan cara mempertimbangkan apa yang harus kita
percaya, apa yang harus kita lakukan di dalam hidup kita. Berikut adalah contoh
empowering beliefs yang mengandung beberapa asumsi dan generalisasi. Mungkin hal ini
tidak selalu benar namun dengan menyakinkan diri kita terhadap beliefs ini, kita akan
mengubah pandangan hidup kita terhadap dunia lebih ke arah permberdayaan.
 “Tidak ada kegagalan, yang ada hanya umpan balik”. Dari setiap pengalaman dan
setiap respons yang kita peroleh, kita akan belajar mana yang kiranya sudah
efektif ataupun tidak.

2022 PAK dan Etik UMB


13 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 “Tidak ada masalah, yang ada hanya tantangan”. Anggap lah semua masalah
yang ada di diri kita merupakan sebuah tantangan yang akan melangkahkan diri
kita untuk menuju kesuksesan.
 “Tidak peduli apa yang terjadi, saya bisa mengatasinya”. Belief ini membuat diri
kita percaya diri dalam menghadapi apapun di dalam kehidupan kita.
 “Saya ditakdirkan untuk Sukses”. Meyakinkan kita bahwa kita akan benar-benar
sukses dalam hal apapun.
 “Siapapun bisa melakukan apa saja dan segala sesuatu mungkin terjadi”. Jika satu
orang di dunia dapat melakukan, maka siapapun dapat mencari tahu bagaimana
dia melakukan itu.

Jika tadi disebutkan bahwa empowering beliefs dapat meningkatkan kualitas hidup kita,
maka limiting beliefs adalah kebalikan dari pengertian empowering beliefs. Yaitu beliefs
yang membuat kita menjadi terbatas dalam mencapai kesuksesan atau dengan kata lain
memberhentikan kita dari segala upaya untuk mencapai kesuksesan.

Berikut adalah contoh simple dari limiting beliefs;


 Keyakinan Citra Negatif – “Saya pemalu, tua, muda, lemah, tidak beruntung atau
tidak mampu.
 Membatasi Aturan – “Saya akan senang, sukses jika saya memiliki ini, itu..
 Keyakinan Mengasihani diri sendiri – “Saya tidak layak kekayaan, kebahagiaan
atau kesuksesan", "Saya tidak cukup.", "orang lain yang lebih baik dari saya",
"Saya tidak suka diri saya".
 Keyakinan atas kekurangan – “Saya tidak punya cukup uang, waktu, dan
pendidikan sehingga saya tidak mampu mencapai kesuksesan
 Metafor yang tidak mendukung – “Hidup adalah adalah rasa sakit, perjuangan
atau putus asa, uang adalah segala keburukan, dll ((Sumber: http://artikel-
psikologi99.blogspot.co.id/2015/01/kekuatan-beliefs-untuk-mencapai.html,
diakses: 18/9/2017).

Mengembangkan Pikiran Positif

Terkadang apa yang terjadi pada diri kita ini TIDAK SESUAI yang kita HARAPKAN
(INGINKAN). Maka upaya yang harus kita lakukan adalah SADAR dan YAKINILAH
bahwa yang kita alami BUKANLAH sebuah HUKUMAN, tetapi sebuah KESEMPATAN.
Sadarilah dan Yakinilah bahwa:

2022 PAK dan Etik UMB


14 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Tuhan akan membawa kita ke suatu tempat yang LEBIH BAIK lagi;
 Tuhan membiarkan yang BURUK hilang karena tidak lama lagi yang LEBIH BAIK
akan datang.
 Tuhan sedang mempersiapkanmu, menguatkanmu, membentukmu .

Beberapa cara yang dapat dilakukan agar terbiasa berpikir positif adalah (Sofian,2011):
1) Menerima diri sendiri.
2) Meneladani orang-orang yang telah sukses karena pikiran, perasaan, dan
tindakan positif mereka.
3) Mengubah cara pandang.
4) Melihat dari sudut pandang orang lain.
5) Fokus pada tujuan.
6) Berbaik sangka.
7) Menjauhkan diri dari hal-hal yang mendatangkan pikiran negati

Daftar Pustaka

1. Agus Sujanto, Psikologi Umum, Bumi Aksara, Jakarta, 1979).


2. Elfiky, Ibrahim. 2009. Terapi Berpikir Positif. Zaman. Jakarta

2022 PAK dan Etik UMB


15 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. El-Bahal, Musa Rasyid.2010.Asyiknya Berp[ikir Positif. Zaman.Jakarta Edymartin.
2007
4. Lim, Rudy. 2012. Tweak Tour Life:Attitude is Everything. PT. Elex Media
Komputindo. Kelompok Gramedia-Jakarta
5. Paele Norman Vincent, Berpikir Positif,(Yogyakarta:New Diglossa,2010).
6. Sofian, Dwiaty Noer. 2011. The Miracle of Berpikir Positif: terapi Kesuksesan
dengan Berpikir Positif. Laskar Aksara. bekasi jawa Barat.
7. Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, PT. Grafindo Graha Persada, Jakarta,
2006).
8. https://www.academia.edu/9441058/Perasaan_dan_Emosi.
9. http://artikel-psikologi99.blogspot.co.id/2015/01/kekuatan-beliefs-untuk-
mencapai.html

2022 PAK dan Etik UMB


16 Ir. Abrianto, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai