Anda di halaman 1dari 21

Perlunya Mempertimbangkan

Emosi Anak dalam Merancang


Pembelajaran

Penyusun :
Desta Amanda Awalia (3415151744)
Raghib Azri Krisna (341515)
Septika Augis Ulmi kaan (34515)
A. Konsep dasar Emosional
B. EQ Versus IQ
C. Anatomi Saraf Emosi
D. Menjadi Orang Tua Ber-EQ Tinggi
E. Emosi Dari Segi Moral
F. Empati dan Kepedulian
G. Emosi Moral Negatif
H. Aplikasi Pertimbangan Faktor
Emosional Anak Dalam Perencanaan
Pembelajaran
I. Aplikasi Emosi dalam Kehidupan
Sehari-hari
Konsep Dasar Emosi
Kecerdasan emosional adalah suatu cara baru untuk
membesarkan anak.
Mempelajari perkembangan keprinadian anak
intelligence quotient (IQ) adalah salah satu yang dapat
digunakan untuk mengukur kecerdasan emosinal anak,
namun para pakar menganggap kecerdasan emosional
anak yang baik adalah dengan emotional quotient (EQ).
Menurut Lawrence Shapiro kecerdasan emosional anak
dapat dilihat pada :
a. Keuletan
b. Optimisme
c. Motivasi diri
d. Antusiasme
Lebih lanjut, menurut Lawrence EQ pengukurannya
bukan melalui kepintaran anak, melainkan karakter anak.
Konsep Dasar Emosi
Kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan oleh Peter Salovey
dan John Mayer untuk menerangkan kualitas emosional yang
penting bagi keberhasilan, yaitu:
1. Empati
2. Mengungkapkan dan memahami perasaan
3. Mengendalikan amarah
4. Kemandirian
5. Kemampuan menyesuaikan diri
6. Diskusi
7. Kemampuan memecahakan masalah antar pribadi
8. Ketekunan
9. Kesetiakawanan
10.Keramahan
11.Sikap hormat
EQ Versus IQ
IQ dapat diukur dengan uji
kecerdasan standar, sedangkan EQ tidak
dapat diukur.
EQ bukanlah lawan dari IQ, namun
keduanya berinteraksi secara dinamis,
baik tingkatan konseptual maupun di
dunia nyata. Idealnya, seseorang dapat
menguasai keterampilan koginitif
sekaligus keterampilan sosial dan
emosional.
Anatomi Saraf Emosi
Menurut Lawrence otak manusi dapat
digolongkan menjadi 2 fungsi, yaitu :
a. Otak logika
b. Otak emosi
Bagian yang penting dari emosi adalah
sistim limbik, sistem ini adalah
Hippocampus yang berperan dalam
ingatan dan penafsiran emosi, dan
Amigdala sebagai pusat pengendali
emos.i
Menjadi Orang Tua Ber-EQ
Tinggi
Para peneliti yang mempelajri reaksi
orang tua terhadap anak-anaknya
menemukan 3 gaya uang umum
bagaimana orang tua menjalankan
peranannya sebagai orang tua, yakni :
Otoriter
Permisif
Otoratif
Emosi Dari Segi Moral
Willian Damon, mengemukakan dalam
perkembangan moral anak dan remaja
menyatakan anak harus mendapatkan
ketrampilan emosional sebagai berikut :
1. Mereka harus mengikuti atau memahami
mana perbuatan baik dan mana perbuatan
buruk.
2. Mereka harus mengembangkan kepedulian,
perhatian dan rasa tanggung jawab.
3. Mereka harus merasakan reaksi emosi negatif
seperti malu, bersalah, marah, takut, dan
rendah diri bila melanggar aturan moral.
Empati dan Kepedulian
Empati merupakan suatu sikap
kepribadian seseorang dimana seseorang
mampu menempatkan diri dalam posisi orang
lain.
Komponen empati :
1. Reaksi emosi, pada enam tahun pertama
kehudupan anak.
2. Reaksi kognitif, enam tahun ke atas.
1. Perkembangan empati menurut usianya

Pada saat bayi (< 1 tahun)


Empati global, dimana ketidakmampuan anak untuk
membedakan antara diri sendiri dengan dunianya
Pada saat batita (1 dan 2 tahun)
Masuk ketahap empati yang kedua, dimana mereka dapat
melihat dengan jelas bahwa kesusahan orang lain bukan kesusahan
mereka sendiri
Pada saat balita (3 5 tahun)
Mampu secara naluri meringankan beban orang lain
Pada saat usia 6 tahun
Empati kognitif, dimana kemampuan memandang sesuatu
dari sudut pandang orang lain dan berbuat sesuatu dengan hal
tersebut
Pada saat usia > 7 tahun
Empati abstrak, dimana anak-anak mengungkapkan
kepeduliannya terhadap orang-orang yang kurang beruntung
dibandingkan mereka, entah di daerah tempat tinggalnya sendiri atau
di luar negri
Emosi Moral Negatif

Masalah didefinisikan sebagai salah satu


bentuk rasa rendah diri, ektrem yang terjadi
ketika anak-anak merasa gagal memenuhi
harapan orang lain dalam bertindal. Emosi
negatif rasa malu dan rasa bersalah dapat
diamanfaatkan secara konstruktif untuk
membentuk perilaku moral anak.
1. Memanfaatkan Rasa Malu

Hal yang perlu diperhatikan dari aspek EQ


dalam hal ini adalah :
- Rasa malu dan rasa bersalah bukan
aspek emosi yang harus dijauhi.
- Penggunaan rasa malu dan rasa bersalah
secara tepat akan bergantung pada
tempramen anak.
2. Berfikir Realistis

Aspek yang perlu diingat dalam dalam


berfikir realistis antara lain ;
- Berfikir realistis adalah lawan dari
membohongi diri sendiri.
- Kisah-kisah keteladanan bisa menjadi
cara untuk mengajarkan berfikir
realistis.
- Anak akan belajar secara realistis
mengenai masalah atau kepentingan
mereka jika kita berbuat realistis pula.
3. Keuntungan Optimisme
Anak yang optimis lebih berhasil di
sekolah dibandingkan dengan anak yang
pesimis.

4. Mengubah Kelakuan Anak dengan


Mengubah Pola Pikir Mereka
Menurut Dr. Schwartz dalam bukunya
Brain Lock, memodifikasi perilaku kognitif
dapat menghasilkan perubahan yang sama
dalam otak seperti pada pemberian obat-
obat psioaktif
5. Mendefinisikan Masalah Sebagai Musuh
Menanamkan bahwa rasa takut akan
membuat hidup menjadi sulit.

6. Membuat Kerangka Baru Suatu Masalah dan


Menuliskannya
Menurut Psikolog Michael Whita dan David
Epston dari New Zealand, adalah
mengusahakan anak menuliskan masalah yang
mereka hadapi.
Aplikasi Pertimbangan Faktor
Emosional Anak Dalam Perencanaan
Pembelajaran

Mempertimbangkan karakteristik
siswa dalam merancang pembelajaran
sangatlah penting. Satu diantara
karakteristik siswa tersebut adalah
emosional. Faktor emosional ini bukan
hanya menjadi acuan utama bagi guru
dalam merancang pembelajaran, tetapi
lenih dari itu faktor emosional ini untuk
dijadikan kondisi pembelajaran.
Aplikasi Emosi dalam Kehidupan
Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari faktor


emosi dapat dilihat pada beberapa hal berikut :
1. Proses emosi yang dilihat dari proses
fisiologis
2. Perubahan secara fisik terjadinya emosi
3. Emosi berdasarkan situasi dan lingkunga
Implikasi Emosi
Penjelasan proses emosi secara umum, dapat
dipetik sebuah maanfaat dan kegunaannya, antara
lain :
1. Keperluan penelitian dan perkembangan
Pupil mata menjadi melebar bila individu
melihat rangsang yang menarik dan sedang emosi,
mengkerutkan pupil bila individu bosen melihat
objek yang tidak menyenangkan. Studi tentang
perubahan ukuran pupil pada manusia disebut
Pupilometrik
2. Keperluan praktis
Dalam pendekatan dan pemahaman emosi dapat
diterapkan suatu alat untuk mendeteksi kebohongan
seseorang. Alat untuk mendeteksi kebohongan
adalah Volygraph
2. Keperluan praktis
Dalam pendekatan dan pemahaman
emosi dapat diterapkan suatu alat untuk
mendeteksi kebohongan seseorang. Alat
untuk mendeteksi kebohongan adalah
Volygraph

Anda mungkin juga menyukai