ISI
2.1
Sejarah Resistor
Resistor yang kita kenal saat ini adalah
buah tangan dari seorang Georg Simon Ohm
dilahirkan pada tanggal 16 Maret 1789 di kota
Erlangen di Bavaria, yang sekarang Jerman. Dia
meninggal pada 6 Juli 1854 di Munich, Bavaria,
Jerman. Ohm berasal dari keluarga Protestan.
Ayahnya,
Johann
Wolfgang
Ohm,
adalah
Beck,
adalah
putri
seorang
pria yang luar biasa yang telah mendidik dirinya ke tingkat yang tinggi dan mampu
memberikan anak-anaknya pendidikan melalui ajarannya sendiri. Jika semua saudara
Ohm dan saudarinya selamat dia akan menjadi salah satu keluarga besar tetapi, seperti
umumnya yang terjadi pada zaman itu , beberapa dari saudaranya meninggal dalam
masa kecil mereka. Dari tujuh anak yang lahir dari Johann dan Maria Ohm hanya tiga
yang
selamat,
Georg, saudaranya
Marin
yang
kemudian
menjadi
seorang
anak-anak,
Georg
dan
Martin
hal
ini
membuat
Ohm
di
seluruh
Bavaria
Ohms Law
dan
menerbitkan beberapa makalah. Dalam dua surat penting pada tahun 1826, Ohm
memberikan deskripsi matematis pada model konduksi dalam model rangkaian Fourier
tentang konduksi panas. Makalah ini terus dikerjakan Ohm sehingga menghasilkan
bukti eksperimental dan, pada makalah keduanya, ia dapat mengajukan hukum-hukum
yang lebih detil pada listrik galvanis. Makalah kedua ini tentu merupakan langkah
pertama dalam sebuah teori komprehensif yang Ohm berikan dalam bukunya yang
terkenal yang diterbitkan pada tahun berikutnya yang disebut Die Galvanische Kette,
bearbeitet mathematisch (1827) yang berarti Rantai galvanic, matematis bekerja dan
berisi apa yang sekarang dikenal sebagai Hukum Ohm dan mereka adalah
tegangan: E = IxR, arus: I = E / R, hambatan: R = E / I, daya: P = E 2 / R, juga
P = I2 x R atau P = E x I
Pada saat Ohm mulai menulis makalahnya ia berada pada masa cuti dalam
penelitian di Gimnasium Jesuit Cologne.Pada tahun 1849 Ohm mengambil posisi di
Munich sebagai kurator kabinet fisik Akademi Bavaria dan mulai mengajar kuliah di
Universitas Munich. pada tahun 1852, dua tahun sebelum kematiannya, Ohm mencapai
ambisi seumur hidupnya menjadi chairman di jurusan fisika Universitas Munich.
6
2.2
Fungsi Resistor
Dalam rangkaian listrik, resistor memiliki peran penting untuk membatasi arus
dan berperan penting pada bagian aktif seperti transistor dan IC. Berikut beberapa
fungsi yang terdapat pada resistor:
a.
untuk
mengatur
proses
pengisian
dan
pembuangan
muatan
tersebut dengan nilai yang bervariasi untuk mendapatkan interval waktu yang
berbeda.
d.
Melindungi arus pendek.
Inisiasi pengaktifan power supply dapat menimbulkan tegangan berbahaya bagi
rangkaian listrik yang dapat berbahaya bagi komponen penting. Resistor
yang terhubung secara seri dengan terminal power supply pada rangkaian dapat
membatasi tegangan meningkat secara mendadak dan menghindari bahaya yang
dapat terjadi. Resistor tersebut umumnya memiliki nilai yang rendah sehingga tidak
akan mempengaruhi kapasitas dari rangkaian secara keseluruhan.
Selain yang disebutkan di atas, resistorjuga berguna dalam berbagai perangkat
elektronik sebagai komponen pendukung dalam menjalankan fungsi tertentu. Saat kita
ingin menurunkan volume pada speaker, kita mesti memutar tombol volume dan
mengatur suara sesuai yang diinginkan. Hal tersebut terjadi karena tombol volume
sebenarnya merupakan bagian dari komponen listrik yang bernama variable resistor.
Ketika kita memutar tombol volume untuk menurunkan suara, kita sebenarnya meningkatkan
hambatan pada rangkaian listrik. Hal ini membuat arus yang mengalir pada rangkaian
7
menurun. Dengan arus yang semakin menurun, semakin sedikit energi yang dibutuhkan pada
speaker sehingga volume suara jadi semakin rendah.
2.3
Jenis-jenis Resistor
Resistor terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
2.3.1.
Fixed resistor.
Jenis ini merupakan resistor yang paling banyak digunakan. Fixed resistor
berfungsi untuk melindungi komponen dari kerusakan akibat arus yang terlalu
tinggi. Selain itu, fixed resistor juga digunakan membagi tegangan dan
mengaturtime delay.Resistor jenis ini terdiri atas 6 macam, yaitu:
a. Resistor Kawat
Resistor Kawat ini adalah jenis Resistor pertama yang lahir pada generasi
pertama pada waktu rangkaian elektronika masih menggunakan Tabung
Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan pada umumnya memiliki
ukuran dan bentuk fisik agak besar. Resistor kawat ini biasanya banyak
dipergunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi
yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi. jenis lainnya yang masih dipakai
sampai sekarang adalah jenis Resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan
pada barang keramik kemudian dilapisi dengan bahan semen. Kemampuan
dayanya tersedia dalam ukuran 1 Watt, 2 Watt, 5 Watt dan 10 Watt.
ukuran
mulai
dari
atas,
maka
Resistor
Film
Metal
banyak
dipergunakan
dalam
atau
menggunakan
peralatan
yang
teknologi tinggi.
berbagai rangkaian elektronika. Rating daya yang dimiliki resistor ini adalah
1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2 Watt.
2.3.2.
Variabel resistor.
Terdapat dua jenis variable resistor yaitu yang berubah secara kontinu ketika
bekerja dan yang dapat disesuaikan untuk mencapai nilai hambatan tertentu.
Selain itu ini ada 4 jenis variabel resistor :
a. Potensiometer
Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat
kita rubah dengan cara memutar porosnya
melalui tuas yang sudah di sediakan. Pada
umumnya, resistor ini terbuat dari kawat atau
karbon dan paling banyak digunakan dalam
rangkaian elektornika. Saat ini telah banyak
potensiometer yang terbuat dari bahan karbon
karena memiliki ukuran yang lebih kecil dan
Gambar Potensiometer
Gambar Trimpot
Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila
terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Nilai resistansi NTC sendiri
akan naik apabila temperatur di sekelilingnya turun. Sedangkan nilai
resistansi PTC akan naik jika jika temperatur di sekelilingnya naik. Kedua
resistor ini paling sering digunakan sebagai sensor karena dapat mengukur
suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya.
d. LDR
dan PTC
LDR (Light Dependent NTC
Resistor)
merupakan resistor yang nilai
resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan intensitas cahaya di
daerah sekelilingnya. Itu dapat terjadi karena intensitas cahaya yang besar
dapat mendorong electron untuk menembus batas-batas pada LDR. Dengan
begitu, nilai resistansi akan naik juga intensitas yang diterima sedikit.
Sedangkan nilai resistansi dari LDR akan turun jika intensitas cahaya yang
12
seperti
mengikuti
LDR
2.4
warna
adalah salah
satu
cara
untuk
sebelum warna
menyampaikan
berbeda yang
melambangkan angka dari 0 sampai 9. Dua warna diawal merupakan dua digit
pertama dari besaran hambatan, dan warna yang ketika adalah angka
pengali. Untuk mengetahui besar hambatan dari resistor maka, kita harus
13
mengalikan dua digit pertama dari resistor dengan angka pengali kelipatan 10.
Berikut ilustrasi warna dari resistor dan daftar warna yang terdapat pada resistor.
Kode Warna
Warna 1
Warna 2
Warna 3
Warna 4
Hitam
x1
Cokelat
x 10
1%
Merah
x 100
2%
Oranye
x 1.000
Kuning
x 10.000
Hijau
x 100.000
0,5%
Biru
x 1.000.000
0,25%
Ungu
Abu-abu
Putih
0,1%
Perak
10%
Emas
5%
15