PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Phacoemulsification
merupakan
metode
yang
disukai
untuk
memiliki
beberapa
keuntungan
sehingga
dipilih sebagai salah satu metode operasi katarak. Keuntungankeuntungan tersebut antara lain luka insisi yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan metode SICS (3,2 mm), rehabilitasi visus yang
lebih cepat dibandingkan dengan metode SICS manual, cukup dengan
anastesi topikal apabila dikerjakan oleh dokter yang berpengalaman 5.
Kemajuan teknologi menyebabkan phacoemulsification menjadi
lebih aman terhadap pasien. Industri di bidang ilmu bedah mencukupi
kebutuhan para dokter bedah dengan menyediakan alat dan teknologi
untuk melakukan tindakan operasi katarak yang lebih aman dan hemat
energi1.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Sebagai syarat menyelesaikan kepaniteraan klinik Ilmu Penyakit Mata di
RSUD Gambiran Kediri.
2.2.2 Tujuan Khusus
1.
2.
3.
Memahami phacodynamics.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Berbagai fungsi dari tiap bagian mesin phaco dan hubungannya satu sama
lain disebut sebagai phacodynamics. Fungsi dasar mesin phaco dibagi menjadi
dua yaitu ultrasonic power yang berfungsi pada proses emulsifikasi dan irigasiaspirasi yang berfungsi sebagai sistem penghisap yang aman untuk menghisap
material emulsifikasi. Sedangkan sistem irigasi-aspirasi dan parameternya yang
saling bergantung satu sama lain disebut sebagai fluidics4.
ujung
handpiece
terdapat
kristal
piezoelektrik
yang
handpiece
terdapat
kabel
yang
akan
menghubungkan
Gambar
2.2a
Handpiece
pada
Mesin
Phaco
C. Pedal
Kontrol
pedal
merupakan
hal terpenting
dari
phaco.
Walaupun tiap mesin memiliki disain pedal yang berbeda, pedal tersebut selalu
terdiri dari bagian utama (main central part) dan side kick. Bagian utama pedal
mengontrol infusion, aspirasi dan power3,4.
tekanan vakum3,4.
Bagian side kicks memiliki fungsi reflux. Apabila bagian ini
ditendang maka aliran aspirasi akan berbalik arah sehingga material
yang teraspirasi akan dikeluarkan kembali ke bilik mata depan. Untuk
menghentikan reflux maka bagian side kicks ini harus di tendang
kembali. Fungsi in iberguna untuk mengembalikan jaringan yang tidak
sengaja ikut terhisap (iris, capsule) sehingga akan berguna bagi
pemula4.
2.3 Phacodynamics
A. Fungsi memotng dan Kavitasi
Phaco power dihasilkan dari getaran ultrasonik dari kristal yang terdapat
pada handpiece. Pada sebuah handpiece bisa terdapat 2-6 kristal, semakin banyak
kristal maka phaco power semakin besar. Frekwensi getaran yang dihasilkan oleh
handpiece tiap mesin memiliki variasi 29-60 Hz. Semakin tinggi frekwensi yang
dihasilkan maka akan semakin baik potongan atau sayatan yang dihasilkan namun
akan menghasilkan lebih banyak panas walaupun tidak mempengaruhi hasil akhir
operasi secara signifikan4.
Mekanisme emulsifikasi pada mesin phaco sebenarnya merupakan kombinasi
dari proses bombardir (penghancuran jaringan) pada ujung handpiece (Jackhammer) dan fenomena kavitasi yang disebabkan oleh pergerakan ujung
handpiece kebelakang dengan kecepatan tinggi (high velocity backwards). Pada
saat alat melakukan proses jack-hammer nukleus harus terfiksasi selama proses
tersebut berlangsung, atau bagian dari nukleus dipegang dengan vakum selama
proses aspirasi sehingga proses bombarding menjadi efektif4.
Gambar 2.3a
Mekanisme phaco,
(A) Jack-hammer :
pergerakan cepat
maju-mundur dari
ujung handpiece
membombardir
jaringan didepannya
hingga hancur. (B)
Fenomena kavitasi :
frekwensi pergerakan ujung
handpiece sebanyak
40.000x/detik. Pada saat ujung handpiece bergerak mundur akan menghasilkan fenomena
kavitasi yang dihasilkan oleh ledakan jaringan sekitar.
Fluidics pada mesin phaco merupakan suatu sistem yang terintegrasi dari
proses infusion dan aspiration yang berfungsi sebagai penjaga kestabilan bilik
mata depan (anterior chamber). Salah satu keuntungan terbesar dari
phacoemulsification dibandingkan denga operasi katarak konvensional adalah
operasi phacoemulsification dilakukann pada bilik mata yang tertutup sehingga
menjaga stabilitas kedalaman bilik mata sangatlah penting dalam proses operasi
dan vakum pada aspiration system diatur oleh pompa yang umumnya
menggunakan sistem pompa peristaltik4.
Pompa peristaltik memiliki rangkaian roller yang terpasang pada
roda berputar dan menahan pipa yang bersifat flekseibel (selang).
Cairan yang berada diantara roda rotasi akan didorong searah puratan
roda sehingga tercipta beda tekanan didala dan diluar pipa. Kecepatan
perputaran (rotasi) roda akan mengontrol aspiration flow rate yang
artinya smakin cepat perputaran akan semakin banyak cairan yang
terhisap. Tekanan negatif yang dihasilkan dari perputaran terseput
akan menyebabkan fenomena vakum. Vakum akan terjadi apabila
ujung alat menempel pada jaringan. Dan semakin kuat perputaran
roda akan semakin cepat pula fenomena vakum tersebut akan terjadi.
Dari fenomena tersebutlah operator akan dapat memegang dan
memfiksasi nukleus pada saat operasi berlangsung 1,4.
Gambar
2.3b
Pipa
Peristaltik
10
tidak
boleh
melewati
pundak
operator
atau
11
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.