Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Phacoemulsification

merupakan

metode

yang

disukai

untuk

mengatasi katarak. Hingga tahun 2007 diperkirakan 85% dari operasi


katarak di Amerika dan Inggris menggunakan metode ini1.
Phacoemulsification

memiliki

beberapa

keuntungan

sehingga

dipilih sebagai salah satu metode operasi katarak. Keuntungankeuntungan tersebut antara lain luka insisi yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan metode SICS (3,2 mm), rehabilitasi visus yang
lebih cepat dibandingkan dengan metode SICS manual, cukup dengan
anastesi topikal apabila dikerjakan oleh dokter yang berpengalaman 5.
Kemajuan teknologi menyebabkan phacoemulsification menjadi
lebih aman terhadap pasien. Industri di bidang ilmu bedah mencukupi
kebutuhan para dokter bedah dengan menyediakan alat dan teknologi
untuk melakukan tindakan operasi katarak yang lebih aman dan hemat
energi1.

Memahami mesin phaco sangatlah penting untuk keberhasilan operasi. Mesin


terdiri dari tiga bagian penting yaitu console, pedal, dan handpiece. Pergerakan
pedal sangatlah penting dan operator diharuskan untuk mempelajari posisi pedal
baik dalam irigasi, irigasi-aspirasi dalam phacoemulsification setidaknya selama
10 jam sebelum memulai operasi1,4.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Sebagai syarat menyelesaikan kepaniteraan klinik Ilmu Penyakit Mata di
RSUD Gambiran Kediri.
2.2.2 Tujuan Khusus
1.

Mengetahui bagian-bagian mesin phaco.

2.

Mengetahui fungsi dari bagian-bagian mesin phaco.

3.

Memahami phacodynamics.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Berbagai fungsi dari tiap bagian mesin phaco dan hubungannya satu sama
lain disebut sebagai phacodynamics. Fungsi dasar mesin phaco dibagi menjadi
dua yaitu ultrasonic power yang berfungsi pada proses emulsifikasi dan irigasiaspirasi yang berfungsi sebagai sistem penghisap yang aman untuk menghisap
material emulsifikasi. Sedangkan sistem irigasi-aspirasi dan parameternya yang
saling bergantung satu sama lain disebut sebagai fluidics4.

2.2 Bagian-Bagian Mesin Phaco


A. Console
Console terdiri dari rangkaian komputer yang mengontrol keseluruhan fungsi
mesin. Pengaturan dari berbagai parameter seperti kekuatan (power), vakum dan
aliran diatur didalamnya. Pengaturan tersebut mewakili level maksimum yang
ingin di capai oleh operator1,4.
B. Handpiece
Pada

ujung

handpiece

terdapat

kristal

piezoelektrik

yang

terbungkus oleh tangkai yang terbuat dari silicon. Pada bagian


proximal

handpiece

terdapat

kabel

yang

akan

menghubungkan

handpiece dengan console. Selain itu terdapat juga saluran untuk


irigasi-aspirasi3,4.

Gambar
2.2a
Handpiece
pada
Mesin
Phaco

C. Pedal
Kontrol
pedal
merupakan
hal terpenting
dari

phaco.

Walaupun tiap mesin memiliki disain pedal yang berbeda, pedal tersebut selalu
terdiri dari bagian utama (main central part) dan side kick. Bagian utama pedal
mengontrol infusion, aspirasi dan power3,4.

Gambar 2.2b Posisi Penekanan Pedal pada Mesin Phaco. I


(irrigation only), I (infusion and aspiration), dan IAP (infusion, aspiration and phaco).

Gambar 2.2c Contoh Pedal pada Mesin Phaco


Secara sederhana pedal pada mesin phaco memiliki empat posisi
yaitu :

1. Pada posisi 0 segala fungsi mesin phaco tidak akan aktif.


2. Pada penekanan pedal hingga ke posisi 1 akan menyebakan
terbukanya katup sehingga cairan akan mengalir ke infusion
bottle dan akan masuk kedalam mata melalui infusion sleeve di
sekeliling titanium tip (ujung handpiece pada gambar 2.2a).

3. Penekanan pedal hingga ke posisi 2 akan mengaktifkan fungsi


aspirasi dan cairan akan mengalir kedalam bagian hampa pada
bagian tengah titanium tip (dari ujung handpiece mengalir
masuk ke aspiration tip gambar 2.2a)

4. Penekanan pedal hingga ke posisi 3 akan mengaktifkan


ultrasound component. Hal ini mengakibatkan bergetarnya
titanium tip pada frekwensi 28-48 kHz dan akan mengemulsi
nukleus lensa mata3,4.
Apabila pada console di program ke surgeon control, maka
semakin pedal ditekan mengakibatkan lebih banyak phaco power yang
diaplikasikan. Apabila pada console di program ke panel control, maka
phaco power maksimum akan tercapai saat pedal ditekan ke posisi 3.
Dan pada beberapa sistem penekanan lebih lanjut akan meningkatkan

tekanan vakum3,4.
Bagian side kicks memiliki fungsi reflux. Apabila bagian ini
ditendang maka aliran aspirasi akan berbalik arah sehingga material
yang teraspirasi akan dikeluarkan kembali ke bilik mata depan. Untuk
menghentikan reflux maka bagian side kicks ini harus di tendang
kembali. Fungsi in iberguna untuk mengembalikan jaringan yang tidak
sengaja ikut terhisap (iris, capsule) sehingga akan berguna bagi
pemula4.

2.3 Phacodynamics
A. Fungsi memotng dan Kavitasi

Phaco power dihasilkan dari getaran ultrasonik dari kristal yang terdapat
pada handpiece. Pada sebuah handpiece bisa terdapat 2-6 kristal, semakin banyak
kristal maka phaco power semakin besar. Frekwensi getaran yang dihasilkan oleh
handpiece tiap mesin memiliki variasi 29-60 Hz. Semakin tinggi frekwensi yang
dihasilkan maka akan semakin baik potongan atau sayatan yang dihasilkan namun
akan menghasilkan lebih banyak panas walaupun tidak mempengaruhi hasil akhir
operasi secara signifikan4.
Mekanisme emulsifikasi pada mesin phaco sebenarnya merupakan kombinasi
dari proses bombardir (penghancuran jaringan) pada ujung handpiece (Jackhammer) dan fenomena kavitasi yang disebabkan oleh pergerakan ujung
handpiece kebelakang dengan kecepatan tinggi (high velocity backwards). Pada
saat alat melakukan proses jack-hammer nukleus harus terfiksasi selama proses
tersebut berlangsung, atau bagian dari nukleus dipegang dengan vakum selama
proses aspirasi sehingga proses bombarding menjadi efektif4.

Gambar 2.3a
Mekanisme phaco,
(A) Jack-hammer :
pergerakan cepat
maju-mundur dari
ujung handpiece
membombardir
jaringan didepannya
hingga hancur. (B)
Fenomena kavitasi :
frekwensi pergerakan ujung
handpiece sebanyak
40.000x/detik. Pada saat ujung handpiece bergerak mundur akan menghasilkan fenomena
kavitasi yang dihasilkan oleh ledakan jaringan sekitar.

Pergerakan mundur ujung handpiece menyebabkan kavitas (lubang) di area


sekitarnya sehingga cairan masik kedalam celah lubang tersebut dan
menghasilkan ledakan jaringan yang disebabkan oleh disintegrasi (kerusakan)
material nukleus. Pergerakan maju dari ujung handpiece menghasilkan gelombang
akustik pada cairan yang akan merusak material lensa yang lebih lunak.
Gelombang inilah yang menghasilkan emulsifikasi4.
Gelombang akustik yang dihasilkan akan mendorong nukleus menjauh
sehingga menuurunkan efek dari jack-hammer apabila tidak terfikasasi dengan
baik oleh vakum. Hal ini tentu akan menjadi penyulit selama opersi4.
B. Fluidics

Fluidics pada mesin phaco merupakan suatu sistem yang terintegrasi dari
proses infusion dan aspiration yang berfungsi sebagai penjaga kestabilan bilik
mata depan (anterior chamber). Salah satu keuntungan terbesar dari
phacoemulsification dibandingkan denga operasi katarak konvensional adalah
operasi phacoemulsification dilakukann pada bilik mata yang tertutup sehingga
menjaga stabilitas kedalaman bilik mata sangatlah penting dalam proses operasi

phacoemulsification untuk mencegah kerusakan struktur intra okular terutama


cornea, iris, dan bilik mata belakang4.
Dasar dari fluidics pada mesin phaco dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Aliran aspirasi (cc per menit) menunjukkan seberapa banyak aliran
material aspirasi kedalam aspiration port.
2. Vakum dalam satuan mmHg menunjukkan tahanan material didalam
aspiration port.
3. Ketinggian botol yang menentukan besarnya tekanan untuk menstabilkan
ruangan didalamnya.
Komponen-komponen tersebut akan saling berhubungan tergantung dari tipe
mesin yang digunakan6.
Pada mesin phaco terdapat infusion system yang terdiri dari botol dan
ketinggian yang akan menyebabkan cairan mengalir. Sistem pipa dari botol akan
mengalir melalui pinch valve (katup) yang dikontrol melalui pedal. Infusion
system ini dipengaruhi oleh gravitasi, botol pada ketinggian 2 kaki (ft) memiliki
tekanan sekitar 44 mmHg (2 ft = 60 cm = 600 mm, water column 600/13.6 = 44
mmHg). Ketinggian 3 1 ft akan mempertahankan tekanan intra okuler pada
batas aman. Apabila botol terlalu tinggi maka dapat menyebabkan prolaps iris
yang berulang terutama apabila pupil pasien kecil dan luka sayatan lebar sehingga
terjadi lavage yang tidak diperlukan pada kornea dan iris4.
Selain infusion system terdapat juga aspiration system yang fungsinya adalah
lavage bilik mata depan dan memegang emulsifikasi dari nucleus. Lavage diatur
oleh flow rate (FR), sedangkan fungsi untuk memegang diatur oleh fungsi vakum
yang ada pada sistem. Selain itu pengaturan aliran aspirasi (aspiration flow rate)

dan vakum pada aspiration system diatur oleh pompa yang umumnya
menggunakan sistem pompa peristaltik4.
Pompa peristaltik memiliki rangkaian roller yang terpasang pada
roda berputar dan menahan pipa yang bersifat flekseibel (selang).
Cairan yang berada diantara roda rotasi akan didorong searah puratan
roda sehingga tercipta beda tekanan didala dan diluar pipa. Kecepatan
perputaran (rotasi) roda akan mengontrol aspiration flow rate yang
artinya smakin cepat perputaran akan semakin banyak cairan yang
terhisap. Tekanan negatif yang dihasilkan dari perputaran terseput
akan menyebabkan fenomena vakum. Vakum akan terjadi apabila
ujung alat menempel pada jaringan. Dan semakin kuat perputaran
roda akan semakin cepat pula fenomena vakum tersebut akan terjadi.
Dari fenomena tersebutlah operator akan dapat memegang dan
memfiksasi nukleus pada saat operasi berlangsung 1,4.

Gambar
2.3b
Pipa

Peristaltik

10

2.4 Pengaturan Ruanan Operasi pada Phacoemulsification


A. Ruangan Operasi
Ruangan harus cukup besar agar operator dan staf dapat bergerak
dengan leluasa disekeliling pasien dan peralatan operasi. Selain itu
ruangan juga perlu memiliki pengaturan ventilasi dan suhu yang
memadai sehinngga akan memberikan kenyamanan baik secara fisik
maupun mental selama operasi 2.
Kursi operasi terletak di tengah dan diatur sedemikian rupa hingga
operator dapan menjangkau pralatan yang diperlukan. Kursi tidak
boleh terlalu besar karena dapat mengganggu operator dalam
mengontrol pedal selama operasi berlangsung. Kursi harus bisa dengan
mudah disesuaikan dengan kebutuhan manuver operator 2.
B. Posisi Operator
1.Pada araah jam 3 atau jam 9 tergantung mata kanan atau kiri
yang dioperasi.
2.Meja instrumen di sebelah kanan operator dan diatur sedemikian
rupa hingga memungkinkan operator untuk dapat menggunakan
dan mengganti instrumen yang diinginkan dengan cepat.
3.Phacoemulsifier (mesin phaco) harus diposisikan disamping meja
instrumen sehingga operator dan asisten dapat mengontrol
monitor. Kabel dan pipa yang menyambungkan mesin ke
handpiece

tidak

boleh

melewati

pundak

operator

atau

mengganggu pererakan operator.


4.Pedal mikroskop diposisikan di kanan operator dan pedal phaco
berada di kanan pedal mikroskop 2.

11

DAFTAR PUSTAKA

1.

Ariga Murali, R.N. Rangraj, 2007, Understanding Phacodynamics And


Phacomodulation An Update, Dalam : Jurnal Of Tamil Nadu Ophthalmic
Association, Vol. 45, Hal. 89-102

2.

Buratto Luco, Werner Lamer, Apple David, dkk., 2003,


Development In Cataraact Surgery, Dalam : Phaco
Emulsification Principles And Technique Second Edition, Hal.
27-31

3.

Coombes Andrew, Gartry David, 2003, Phacoemulsification


Equipment
And
Applied
Phacodynamics,
Dalam
:
Fundamental Of Clinical Ophthalmology-Cataract Surgery,
London : BMJ Publishing Group, Hal 36-44

4.

Lal Harbansh, 2010, Phacomachine And Phacodynamics,


Dalam : A Guide To Phacoemulsification, India : All India
Ophthalmological Society, Hal.3-20

5.

Khurana A,K., 2007, Surgical Tehnicques For Cataract Extraction, Dalam :


Comprehensive Ophthalmology Fourth Edition , India : New Age
International (P) Ltd. Publishers , Hal. 191-193

6.

Siebel S. Barry, 2004, Phacodynamics And Fluidic Fundamentals, Dalam :


Cataract Inovators Symposium, Advanced Surgical Techniques, Hal. 3-5

Anda mungkin juga menyukai