Anda di halaman 1dari 29

AKULTURASI KEBUDAYAAN

HINDU-BUDDHA

Amelia Arif (1)


Caroline Ariella (2)
Chelsie Raina James (3)
Christy Marietta (4)
Hugo Pierre (9)
Maureen Lowanda (15)
Saffira Feybri (19)
Stephanie Chiara (20)

Seni Bangunan
X IPS 1 2014

PETA

PETA PERSEBARAN KERAJAAN HINDU BUDDHA

PENGERTIAN AKULTURASI
Bertemunya dua
kebudayaan yang
berbeda dan
melebur menjadi
satu yang
menghasilkan
kebudayaan baru
tetapi tidak
menghilangkan
sifat kebudayaan
aslinya.

Masuknya pengaruh budaya


dan agama Hindu-Budha di
Indonesia dapat dibedakan
atas 3 periode sebagai
berikut....

PERTAMA
Periode Awal (Abad V-XI M)
unsur Hindu-Budha lebih kuat
dan lebih terasa serta menonjol
sedang unsur/ ciri-ciri
kebudayaan Indonesia terdesak

KEDUA
Periode Tengah (Abad XI-XVI M)
Pada periode ini unsur Hindu-Budha
dan Indonesia berimbang.

Unsur Hindu-Budha Melemah


aliran Tantrayana (perpaduan antara
budaya lokal dengan Hindu-budha)

KETIGA
Periode Akhir (Abad XVI-sekarang)
Pada periode ini, unsur Indonesia
lebih kuat dibandingkan dengan
periode sebelumnya, sedangkan
unsur Hindu-Budha semakin surut

KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA YANG MASUK KE


INDONESIA TIDAK DITERIMA BEGITU SAJA.
HAL INI DISEBABKAN:
Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar
kebudayaan yang cukup tinggi, sehingga
masuknya kebudayaan asing ke Indonesia
menambah perbendaharaan kebudayaan
Indonesia.

KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA YANG MASUK KE INDONESIA


TIDAK DITERIMA BEGITU SAJA. HAL INI DISEBABKAN:

Kecakapan istimewa. Bangsa Indonesia


memiliki apa yang disebut dengan istilah
local genius, yaitu kecakapan suatu
bangsa untuk menerima unsur-unsur
kebudayaan asing dan mengolah unsurunsur tersebut sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia.

SENI BANGUNAN
Salah satu hasil akulturasi adalah seni bangunan,
yang terdiri dari :

Candi

Yupa dari Kutai

Lingga dan Yoni

Akulturasi pada seni candi dilihat


dari :
Dasar bangunan candi itu merupakan
hasil pembangunan bangsa Indonesia
dari zaman Megalitikum, yaitu
bangunan punden berundak-undak.
Punden berundak-undak ini
mendapat pengaruh Hindu-Budha,
sehingga menjadi wujud sebuah
candi.

AKULTURASI PADA SENI CANDI DILIHAT DARI :


Candi berasal dari kata candika yang merupakan
salah satu nama dewi Durga atau dewi maut,
sehingga candi merupakan bangunan untuk
memuliakan orang yang telah wafat khususnya rajaraja dan orang-orang terkemuka.
Di samping itu juga dalam bahasa kawi candi
berasal dari kata Cinandi artinya yang
dikuburkan. Untuk itu yang dikuburkan
didalam candi bukanlah mayat atau abu
jenazah melainkan berbagai macam benda
yang menyangkut lambang jasmaniah raja
yangdisebut dengan Pripih.
Dengan demikian fungsi candi Hindu di Indonesia adalah
untuk pemujaan terhadap roh nenek moyang atau
dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Hal ini
terlihat dari adanya lambang jasmaniah raja sedangkan
fungsi candi di India adalah untuk tempat pemujaan
terhadap dewa, contohnya seperti candi-candi yang
terdapat di kota Benares merupakan tempat pemujaan

CANDI BOROBUDUR

CANDI BOROBUDUR
Terletak di : Borobudur, Magelang, Jawa
Tengah.
Lokasi : kurang lebih 100 km di sebelah barat
daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut
Yogyakarta.
Didirikan oleh : para penganut Buddha
Mahayana sekitar tahun 800an Masehi pada
masa pemerintahan wangsa Syailendra.

CANDI BOROBUDUR
Ciri-Ciri nya : Candi Borobudur bercorak
Buddha. Candi ini berbentuk punden
berundak, yang terdiri dari enam tingkat
berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat
berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa
utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar
di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa.

CANDI BOROBUDUR
Lalu dilihat dari 3 tingkatan, pada tingkatan yang paling
atas terdapat patung Dyani Budha.Patung-patung Dyani
Budha inilah yang menjadi tempat pemujaan umat
Budha. Di samping itu juga pada bagian atas, juga
terdapat atap candi yang berbentuk stupa.
Untuk candi Budha di India hanya berbentuk stupa,
sedangkan di Indonesia stupa merupakan ciri khas atap
candi-candi yang bersifat agama Budha. Dengan demikian
seni bangunan candi di Indonesia memiliki kekhasan
tersendiri karena Indonesia hanya mengambil intinya saja
dari unsur budaya India sebagai dasar ciptaannya dan
hasilnya tetap sesuatu yang bercorak Indonesia.

CANDI JAGO

CANDI JAGO
Candi ini peninggalan kerajaan Singosari yang
merupakan tempat dimuliakannya raja
Wisnuwardhana yang memerintah tahun 1248
1268.
Dilihat dari gambar candi tersebut, bentuk
dasarnya adalah punden berundak- undak dan
pada bagian bawah terdapat kaki candi yang di
dalamnya terdapat sumuran candi, di mana di
dalam sumuran candi tersebut tempat
menyimpan pripih (lambang jasmaniah raja
Wisnuwardhana).

CANDI PRAMBANAN

Kompleks candi ini terletak di kecamatan


Prambanan, Sleman dan kecamatan
Prambanan, Klaten, kurang lebih 17
kilometer timur laut Yogyakarta, 50
kilometer barat daya Surakarta dan 120
kilometer selatan Semarang.

CANDI PRAMBANAN
Seperti Borobudur, Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi,
mulai dari yang kurang suci hingga ke zona yang paling suci.
Meskipun berbeda nama, tiap konsep Hindu ini memiliki
sandingannya dalam konsep Buddha yang pada hakikatnya hampir
sama. Baik lahan denah secara horisontal maupun vertikal terbagi
atas tiga zona:
Bhurloka adalah ranah terendah makhluk yang fana; manusia,
hewan, juga makhluk halus dan iblis. Halaman terlar dan kaki candi
melambangkan ranah bhurloka.
Bhuwarloka adalah alam tegah, tempat orang suci, resi, pertapa,
dan dewata rendahan. Halaman tengah dan tubuh candi
melambangkan ranah bhuwarloka.
Swarloka adalah ranah trtinggi sekaligus tersuci tempat para dewa
bersemayam, juga disebut swargaloka. Halaman dalam dan atap
candi melambangkan ranah swarloka.

YUPA DARI KUTAI


Yupa adalah prasasti yang
dituliskan pada tiang
batu. Yupa digunakan
untuk mengikat kurban,
baik hewan maupun
manusia yang akan
dipersembahkan kepada
dewa.

YUPA DARI KUTAI


Yupa ditemukan di
Kalimantan Timur, pada
abad ke-5 yang berisi
tentang kisah seorang
raja bernama
Mulawarman yang baik
budiman dan mempunyai
kakek bernama
Kudungga. Saat
pemerintahan
Mulawarman, rakyat
hidup makmur dan

AKULTURASI KEBUDAYAANNYA..
Unsur Indonesia asli adalah Menhir, sedangkan
unsur India Prasasti dan tiang adalah untuk
menambatkan binatang kurban

LINGGA
Pengertian Lingga adalah
menyerupai alat kelamin
laki-laki karena bentuknya
seperti Phallus, lambang
kesuburan pada masa
Tradisi Megalithik, dan
dalam perkembangan
Hindu merupakan simbol
dari Dewa Siwa. Lingga
berfungsi sebagi penyalur
air pembasuh arca.

YONI
Pengertian Yoni adalah menyerupai
vagina alat kelamin dari wanita,
yang merupakan lambang
kesuburan pada masa prasejarah.
Pada masa perkembangan Hindu
Yoni merupakan simbol dari Dewi
Parvati istri dari Dewa Siwa. Yoni
adalah tumpuan bagi lingga atau
arca.

LINGGA YONI
Bersatunya Lingga dan Yoni
adalah pertemuan antara laki-laki
(Purusa) dan wanita (Pradhana)
yang merupakan lambang
kesuburan, sehingga muncul
kehidupan baru (kelahiran).
Oleh sebab itu pemujaan akan
lingga dan yoni yang merupakan
bersatunya Dewa Siwa dan Dewi
Parvati adalah suatu berkah bagi
masyarakat masa lampau,
sehingga biasanya lingga-yoni ini
diletakkan di wilayah pertanian
atau pemujaan para petani kala
itu.

AKULTURASI KEBUDAYAANNYA..
Unsur India adalah Lingga Yoni sedang unsur
Indonesia asli adalah Alu dan Lumpang.

Anda mungkin juga menyukai