Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENGARUH HINDU–BUDDHA
DI INDONESIA

Daftar Isi
A. Terbentuknya Jaringan Perdagangan di Indonesia

Pelayaran di • Teknologi perkapalan


Kepulauan Indonesia • Sistem angin
pada Masa Kuno • Teknologi kompas

Kegiatan
• Hubungan dagang dengan
Perdagangan di India
Kepulauan Indonesia • Hubungan dagang dengan
Tiongkok
Hubungan Dagang dengan India

• Hubungan dagang masyarakat Indonesia dengan India pada masa Hindu–


Buddha diketahui dari prasasti Kaladi di Jawa Timur yang berangka
tahun 909 Masehi.
B. Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Hindu–Buddha

Seni Bangunan Seni Pemerintahan

Seni Rupa Arsitektur

Sistem Sosial
Seni Pertunjukan
Kemasyarakatan

Seni Sastra dan Aksara Pendidikan

Sistem Kepercayaan Sistem Kalender


Seni Bangunan
Candi

 Candicandika, salah satu nama dewi


kematian (Dewi Durga).
 Hindu Candi sebagai tempat pemakaman.
 Buddha Candi merupakan bangunan
peribadatan.
 Candi melambangkan makrokosmos atau
simbol kehidupan alam semesta sebagai
berikut.
• Alam bawah (bhurloka, kamadatu) tempat
manusia masih dipengaruhi nafsu,
• Alam antara (bhuwarloka, rupadatu) tempat
manusia telah meninggalkan keduniawian
dan alam semesta dalam keadaan suci
menemui Tuhannya,
• Alam atas (swarloka, arupadatu) tempat
dewa-dewa.
Stupa

• Ciri khas bangunan suci umat


Buddha.
• Dalam kepercayaan umat Buddha,
bangunan stupa melambangkan
nirwana.
• Digunakan sebagai tempat abu
jenazah.

Bagian-Bagian Stupa
Langgam Candi
Karakteristik Langgam Candi Jawa Tengah dan Jawa Timur

No. Langgam Candi Jawa Tengah Langgam Candi Jawa Timur


1. Bentuk bangunannya tambun. Bentuk bangunannya ramping.
2. Atapnya berundak-undak. Atapnya merupakan perpaduan
tingkatan.
3. Puncak candi berbentuk ratna atau Puncak candi berbentuk kubus.
stupa.
4. Gawang pintu candi berhiaskan kala Makara tidak ada, pintu dan relung
makara. hanya ambang atasnya yang diberi kala
makara.
5. Reliefnya timbul agak tinggi dan Reliefnya timbul sedikit dan lukisannya
lukisannya naturalis. simbolis menyerupai wayang kulit.
6. Letak candi induk di tengah halaman. Letak candi induk di belakang halaman.
7. Candi menghadap ke timur. Candi menghadap ke barat.
8. Candi terbuat dari batu andesit. Candi terbuat dari batu bata.
Keraton

• Keraton berasal dari kata


”keratuan” artinya tempat
kediaman ratu atau raja.

• Selain berfungsi sebagai kediaman


raja beserta keluarganya, keraton
digunakan sebagai pusat
pemerintahan dan pusat budaya.

Keraton Ratu Boko


Seni Rupa

Seni Patung/Arca
1. Trimatra.
2. Setengah trimatra.

Relief
1.Relief candi Hindu menceritakan kisah Mahabharata,
Ramayana, Sudamala, Kresnayana, dan Arjunawiwaha.
2.Relief candi Buddha menceritakan kisah hidup Sang
Buddha, Sidharta Gautama.

Arca Harihara, salah satu


jenis arca trimatra
Makara
Makhluk dalam mitologi Hindu–Buddha yang memiliki
perwujudan binatang seperti gajah, ular, buaya, dan naga.
Makara biasanya dipajang pada pintu gerbang candi atau
keraton dengan tujuan sebagai penolak bala terhadap
energi-energi negatif yang akan memasuki candi.
Seni Pertunjukan

Seni Wayang

•Pertunjukan wayang pada masa Hindu–Buddha bersifat ritual, magis,


religius, dan pendidikan moral.
•Pertunjukan wayang dimodifikasi dengan membawakan cerita yang diambil
dari karya sastra India seperti Ramayana dan Mahabarata yang dipadukan
dengan tokoh lokal seperti punakawan yang terdiri atas Semar, Petruk,
Gareng, dan Bagong.

Seni Tari Seni Musik

Setelah masuknya pengaruh Hindu– Masuknya pengaruh Hindu–Buddha


Buddha seni tari dipadukan dengan menyebabkan kesenian gamelan
menampilkan cerita-cerita seperti mengalami perkembangan pesat.
Mahabharata dan Ramayana. Musik gamelan tidak hanya
digunakan sebagai bagian dari ritual,
tetapi juga dalam kegiatan ritual dan
kegiatan-kegiatan keistanaan serta
hiburan.
Seni Sastra dan Aksara

Masuknya
Kebudayaan Hindu–
Buddha

 Berkembangnya penggunaan bahasa Sanskerta.


 Berkembangnya sistem aksara.
 Masyarakat Indonesia mengenal aksara Pallawa.
menyebabkan  Aksara Pallawa berkembang menjadi aksara
Hanacaraka.

 Penggunaan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta


mendorong berkembangnya kesastraan di Indonesia.
 Seni sastra di Indonesia mendapat pengaruh kuat dari
epos India yaitu Ramayana dan Mahabharata.
Sistem Kepercayaan

Masa Praaksara Masa Hindu–Buddha


1. Penghormatan kepada kepala 1. Penghormatan kepada raja
suku, ditunjukkan dengan dengan pembuatan lingga dan
pembuatan bangunan seperti arca-arca dewa sebagai
menhir. perwujudan sang raja.
Konsep
Keberlanjutan 2. Kepercayaan terhadap benda- 2. Kepercayaan terhadap benda-
benda yang memiliki kekuatan benda sakti masih sangat kental.
magis atau benda pusaka.

3. Pemimpin agama mendapat 3. Pemimpin agama juga dihormati


tempat terhormat karena dan ditempatkan dalam
dianggap mempunyai kekuatan kelompok sosial yang
magis. terpandang.
Sistem Pemerintahan

Sebelum Masuknya Pengaruh Hindu–Buddha

Kepemimpinan dalam masyarakat berada di tangan kepala suku


dengan gelar datu/datuk atau ratu/raka. Seorang pimimpin atau kepala
suku dianggap mempunyai kekuatan gaib di dalam tubuhnya sehingga
menjadi orang sakti di antara pengikut-pengikutnya.

Setelah Masuknya Pengaruh Hindu–Buddha di Indonesia

Kepemimpinan kepala suku berubah menjadi kepemimpinan seorang


raja. Dalam sistem kerajaan Hindu–Buddha, raja dianggap sebagai
keturunan dewa di bumi. Anggapan ini muncul karena raja memiliki
kekuatan gaib yang dekat dengan dewa.
Arsitektur

Bentuk akulturasi budaya Indonesia dan Hindu–Buddha arsitektur bangunan candi.


Arsitektur candi menunjukkan adanya persentuhan budaya lokal dengan budaya India.

Arsitektur Candi
1.Alas atau kaki candi berbentuk persegi atau bujur sangkar.
2.Bangunan candi memiliki tangga sebagai jalan menuju bilik candi.
3.Di tengah kaki candi terdapat perigi tempat menanam peripih.
4.Bagian tubuh candi berbentuk kubus atau silinder yang memiliki satu atau dua bilik.
5.Pada bagian atap atau puncak candi terdapat mahkota. Mahkota pada candi Buddha
biasanya berupa stupa, sedangkan pada candi Hindu berupa lingga, ratna, atau ornamen
berbentuk kubus.
Sistem Sosial
Kemasyarakatan
Pendidikan

Bukti yang menunjukkan telah berkembangnya


pendidikan pada masa kerajaan Hindu– Buddha
di Indonesia diketahui dari aktivitas pendidikan
di Kerajaan Sriwijaya. Aktivitas pendidikan
diadakan melalui kerja sama dengan kerajaan-
kerajaan di India.
Sistem Kalender

Seiring masuknya pengaruh Hindu–Buddha, masyarakat Indonesia mulai mengenal


perhitungan waktu menurut penanggalan tahun Saka. Dalam kalender Saka, satu tahun terdiri
atas 365 hari. Selisih tahun Saka dan tahun Masehi adalah 78 tahun.
Contoh:
Prasasti Mantyasih dari Kerajaan Mataram Kuno berangka tahun 829 Saka maka
tahun Masehi dari penanggalan tersebut adalah 829 + 78 = 907 Masehi.
BAB II
Indonesia pada Masa
Islam

A. Kedatangan Islam di Indonesia

B. Kerajaan Islam di Indonesia

Daftar Isi
Teori Kedatangan Media Penyebaran
Islam di Indonesia: Islam di Indonesia:

 Teori Mekah: Islam berasal dari  Perdagangan


Mekah. Dibuktikan dengan nisan
makam Fatimah binti Maimun di
Gresik, Jawa Timur.  Perkawinan
 Teori Persia: Islam berasal dari Persia.
Dibuktikan dengan kesamaan tradisi di
Indonesia dan Persia (tradisi  Pendidikan
Tabut/Asyuro).
 Teori Gujarat: Islam berasal dari
Gujarat (India). Dibuktikan dengan  Politik
nisan makam Sunan Malik As-Saleh di
Gresik, Jawa Timur.
 Teori Cina: Islam berasal dari Cina.  Kesenian
Dibuktikan dengan penulisan gelar
raja-raja Demak menggunakan istilah
Cina.
B. Kerajaan Islam di Indonesia

1. Kerajaan Islam di 3. Kerajaan Islam di


Sumatra Kalimantan
4. Kerajaan Islam di
Sulawesi

6. Kerajaan Islam di
Maluku
2. Kerajaan Islam di
Jawa 7. Kerajaan Islam di
5. Kerajaan Islam di Papua
Nusa Tenggara
1. Kerajaan Islam di Sumatra

Kerajaan
Kerajaan Perlak
Samudera Pasai

 Letak: Perlak, Aceh.  Letak: Sumatra bagian utara.


 Pendiri: Sultan Malik as-Saleh.
 Pendiri: Sultan Alaiddin Syed Maulana
 Diperkirakan berkembang pada 1270‒
Abdul Aziz Shah pada 840 Masehi. 1275.
 Kerajaan membangun hubungan  Kerajaan menggunakan mata uang
dagang dengan pedagang Arab, dirham sebagai alat tukar.
Gujarat, dan Persia.  Kerajaan Samudera Pasai mengirim
 Peninggalan: Kitab Idharul Haq Fi banyak ulama ke Jawa, salah satunya
Mamlakatil Peureulak karya Abu Ishak Fatahillah.
 Peninggalan: nisan makam Sultan Malik
Al-Makarani Sulaiman Al-Pasy dan
as-Saleh.
nisan makam Sultan Alaiddin Syed  Hukum Islam digunakan untuk mengatur
Maulana Abdul Aziz Shah. kehidupan sosial masyarakat.
Kerajaan Aceh Kerajaan Islam
Kerajaan Jambi
Darussalam di Riau
 Mulai berkembang  Pendiri: Datuk Paduko
pada abad XVI. Bahalo.
 Pendiri: Sultan Ali  Kerajaan Jambi mulai
 Terdiri atas Kerajaan
Mughayat Syah. bercorak Islam pada
Siak, Kerajaan Kampar,
 Komoditas abad XIII.
dan Kerajaan Indragiri.
perdagangan utama  Komoditas
Ketiga kerajaan tersebut
kerajaan adalah lada. perdagangan utama
mulai bercorak Islam
 Pada abad XX Kerajaan kerajaan adalah lada.
pada abad XV.
Aceh Darussalam  Ketiga kerajaan  Pada abad XVII
mengalami keruntuhan kerajaan mulai goyah
tersebut melakukan
karena kalah melawan setelah kedatangan
perdagangan dengan
Belanda dalam Perang VOC.
Kerajaan Malaka.
Aceh.  Keruntuhan kerajaan
disebabkan oleh
tekanan Belanda.
2. Kerajaan Islam di Jawa

Kerajaan Demak Kerajaan Pajang Kerajaan Mataram

Letak: Kota Gede


(Jawa bagian
tengah).
Letak: Bintara (Demak,

Kerajaan Pajang Pendiri: Ki Ageng



Jawa Tengah).
Masjid Agung Demak Masjid Gede Mataram
merupakan
Masjid Ki Agengkelanjutan
Henis Lawean Pemanahan pada
Pendiri: Raden Patah

Kerajaan Demak. 1556.


pada abad XVI.
Raja pertama adalah Mencapai kejayaan


Keruntuhan kerajaan

Joko Tingkir (Sultan pada masa


disebabkan oleh
Hadiwijaya). kepemimpinan
perebutan takhta.
Perekonomian Sultan Agung.

Wali Sanga

kerajaan ditopang Kehidupan Islam


memengaruhi
oleh pertanian. yang berkembang
kehidupan Kerajaan
Wali sanga berperan di kerajaan

Demak.
dalam islamisasi di merupakan bentuk
Kerajaan Pajang. akulturasi budaya
lokal dan agama
Islam.
Kerajaan Banten
 Letak: Banten Girang (sebelah
barat Kota Serang saat ini).
 Kekuasaan Kerajaan Banten
muncul setelah Fatahillah
menguasai Sunda Kelapa pada
dekade 1500an.
 Raja pertama: Maulana
Hasanuddin.
 Puncak keemasan: masa
Gambar: Reruntuhan Keraton Surosowan
pemerintahan Sultan Ageng
Tirtayasa (1651‒1682).
 Raja Banten, Sultan Ageng
Tirtayasa menjalin hubungan
diplomatik dengan sejumlah
kerajaan untuk mencari dukungan
melawan VOC.
 Corak Islam memengaruhi
bangunan-bangunan di Banten
seperti masjid Agung Banten dan
Keraton Surosowan.
Kerajaan Cirebon

 Dalam Suma Oriental, pada


1513 Cirebon merupakan
bagian dari Kerajaan Demak.
 Perekonomian kerajaan
bergantung pada aktivitas
perdagangan pelabuhan.
 Penyebaran Islam di Cirebon
dilaksanakan oleh Sunan
Gunung Jati (Wali Sanga).
 Kerajaan Cirebon dipercaya
sebagai pusat perkembangan
Islam.
 Berkembang ajaran tasawuf
dan tarekat-tarekat Islam
seperti Kubrawiyah,
Qadariyah, Shattariyah, dan
Tijaniyah di wilayah Cirebon.
3. Kerajaan Islam di
Kalimantan

Kerajaan Pontianak Kerajaan Banjar

 Letak: Pontianak, Kalimantan Barat.


 Letak: Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
 Pendiri: Syarif Idrus Abdurrahman al-
 Pendiri: Sultan Suryanullah.
Alydrus pada 1771.  Pada masa kepemimpinan Sultan
 Pada abad XIX VOC mengintervensi Suryanullah dan Sultan Rahmatullah
politik di Kerajaan Pontianak. Kerajaan Banjar menjalin hubungan
 Perekonomian kerajaan bergantung dengan Kerajaan Demak.
pada aktivitas perdagangan.  Perekonomian kerajaan didukung oleh
 Penyebaran Islam di Kalimantan Barat sektor pertanian dan perdagangan.
dilakukan oleh Habib Husein al-Qadri,  Islamisasi di Kerajaan Banjar
pendakwah dari Tarim (Hadramaut). dilatarbelakangi oleh pemberontakan
 Kelompok etnik di Kerajaan Pontianak: melawan Daha pada 1550.
o Masyarakat Dayak.  Struktur sosial di Kerajaan Banjar:
o Pedagang Melayu, Bugis, dan Arab o Golongan atas: penguasa.
(penganut Islam terbesar). o Golongan tengah: orang-orang Belanda.
o Imigran Cina. o Golongan bawah: masyarakat umum.
4. Kerajaan Islam di
Kerajaan Gowa‒Tallo Sulawesi
 Kerajaan Gowa‒Tallo merupakan gabungan dua
kerajaan kecil, yaitu Gowa dan Tallo.
 Letak: Makassar, Sulawesi Selatan.
 Puncak kejayaan kerajaan pada masa pemerintahan
Sultan Hasanuddin.
 Perekonomian kerajaan bergantung pada aktivitas
perdagangan dan pelayaran.
 Islamisasi di Kerajaan Gowa‒Tallo dilakukan oleh
Datuk ri Bandang, Datuk Patimang, dan Datuk ri Tiro.
 Masyarakat Gowa‒Tallo memiliki keterampilan
membuat kapal pinisi dan rumah panggung.

Patung Sultan Hasanuddin di Taman Mini


Indonesia Indah (TMII)
Kerajaan Wajo

Istana Saoraja Mallangga, Wajo

Situs Tosora (peninggalan sejarah berupa


makam raja-raja Wajo dan masjid kuno
5. Kerajaan Islam di
Nusa Tenggara

Kerajaan Lombok Kerajaan Bima

 Letak: Sambelia, Lombok Timur.  Letak: Bima, Lombok Barat.


 Kerajaan Lombok bercorak Islam  Sultan Bima didampingi oleh
sejak abad XVI atas prakarsa Sunan Dewan Hadat dalam memerintah
Prapen. kerajaan.
 Islam masuk ke Kerajaan Lombok  Islam mulai berkembang di
saat dipimpin oleh Prabu Rangkesari. Kerajaan Bima sejak Sultan Bima I
 Perekonomian masyarakat Lombok memeluk Islam pada 1621.
bergantung pada pertanian.  Kehidupan sosial dan budaya
 Islamisasi di Kerajaan Lombok Kerajaan Bima dikisahkan melalui
dilakukan dengan mengakulturasi syair Kerajaan Bima yang ditulis
kebudayaan lokal dengan ajaran pada 1833.
Islam, antara lain: Islam Wetu Telu,
rudad, cilokaq, wayang sasak, dan
gamelan rebana.
6. Kerajaan Islam di
Maluku
Kerajaan Ternate

Masjid Sultan Ternate


Kerajaan Tidore

Istana Kerajaan Tidore


7. Kerajaan Islam
di Papua

Masjid Patimburak, Fakfak, Papua Barat


Beberapa analisis penelitian tentang
kedatangan Islam di Papua:
Pada 1306 disebarkan oleh ulama dari Aceh
bernama Abdul Ghafar.
Islam di Papua pertama kali berkembang di
Jazirah Onin (Patimunin dan Fakfak).
Disebarkan oleh pedagang Bugis dan
pedagang Arab bernama Haweten Attamimi
dengan khitanan.
Pada 1521 disebarkan oleh tokoh-tokoh
dari Kesultanan Bacan.
Pada 1443 Islam disebarkan melalui
ekspansi Kerajaan Ternate dan Tidore.
BAB III
Pengaruh Islam di Indonesia

A. Proses Integrasi Bangsa pada Masa Islam

B. Akulturasi Kebudayaan Islam di Indonesia

Daftar Isi
A. Proses Integrasi Bangsa pada Masa Islam

Peran
Peran Ulama
Perdagangan

Peran Bahasa
B. Akulturasi Kebudayaan Islam di Indonesia

Seni
Seni Bangunan Seni Rupa
Pertunjukan

Aksara dan Sosial dan


Pemerintahan Pendidikan
Seni Sastra

Kalender Tradisi
Peran Ulama
Peran Perdagangan
Peran Bahasa
Seni Bangunan
Seni Rupa
• Islam melarang
penggambaran makhluk
hidup bernyawa.
• Para seniman
menciptakan lukisan
makhluk hidup
bernyawa dengan wujud
disamarkan.
• Seni ukir dan hias pada
masa Islam berkembang
menjadi seni kaligrafi.
Seni Pertunjukan
Seni Tari
• Pada masa Islam seni tari digunakan sebagai media penyebaran agama Islam.
• Pertunjukan seni tari diiringi dengan alunan musik yang mengandung unsur
penyemangat.
• Tarian yang ditampilkan bernuansa islami, ditandai dengan keberadaan syair atau
lagu yang berasal dari selawat nabi.

Seni
Wayang • Pertunjukan wayang dimanfaatkan untuk menyebarkan agama Islam.
• Muncul tokoh-tokoh baru dalam pertunjukan wayang, yaitu lebih bernuansa Islam.
• Lakon yang dihadirkan ditujukan untuk pengakuan iman Islam kepada Allah dan
Nabi Muhammad.

Seni
Musik • Seni musik Indonesia mendapat pengaruh kebudayaan Islam dari Timur Tengah.
• Pengaruh kebudayaan Islam terlihat pada penggunaan alat musik gambus yang
berkembang dalam tradisi masyarakat Melayu
• Alat musik tradisional dari Timur Tengah dimainkan bersamaan dengan alat musik
tradisional Indonesia.
Aksara dan Seni Sastra

Seni Sastra
Sosial dan Pemerintahan

Struktur feodal masyarakat pada masa Sistem pemerintahan pada


Islam masa Islam

• Pada masa Islam para


penguasa kerajaan
menggunakan jasa ulama
atau wali untuk mengangkat
mereka sebagai wakil Tuhan
di dunia atau khalifatullah.
• Raja bertanggung jawab
menjaga pelaksanaan ajaran
Islam yang berdasarkan
Alquran dan sunah.
Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan pada masa Islam


Kalender
No. Nama Bulan Islam Nama Bulan Jawa
1. Muharam Sura
• Sistem kalender Islam di
2. Safar Sapar
Indonesia dipengaruhi
oleh penanggalan pada 3. Rabiul Awal Mulud
masa Hindu–Buddha.
• Sultan Agung mengubah
4. Rabiul Akhir Bakda Mulud
penanggalan Jawa dengan 5. Jumadil Awal Jumadil Awal
cara memadukan tradisi
penanggalan Islam.
6. Jumadil Akhir Jumadil Akhir
7. Rajab Rejeb
8. Sya’ban Ruwah
9. Ramadan Pasa
10. Syawal Syawal
11. Zulkaidah Dulkaidah
12. Zulhijah Besar
Tradisi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai