Anda di halaman 1dari 2

Tema : Menumbuhkembangkan Jiwa Entrepreneurship Mulai Dari Kehidupan Di

Kampus
Mahasiswa Kreatif dan Inovatif Berjiwa Entrepreneurship
Entrepreneurship adalah buah berbuat. Jiwa entrepreneurship tumbuh dari waktu ke
waktu melalui proses try-error yang kemudian menjadi pengalaman. Pengalaman inilah yang
perlu ditanamkan sejak dini, khususnya mahasiswa agar jiwa entrepreneurshipnya terasah
dan berkembang. Entrepreneurship merupakan penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer,
1996). Jadi, sebagai mahasiswa yang notabene dijuluki Agent of Change dengan pemikiran pemikiran kreatif dan inovatif harusnya didukung dengan jiwa entrepreneurship agar mampu
mencari dan menemukan peluang untuk membuka suatu usaha, lebih lagi mampu membuka
lapangan pekerjaan dari usaha tersebut. Berdasar data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun
2012, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia sebesar 6,14%. Salah satu faktor
utamanya adalah lulusan perguruan tinggi lebih memilih menjadi job seeker daripada menjadi
job creator. Padahal berdasar survey oleh Media Radar Bogor, 74% orang kaya berasal dari
pengusaha (entrepreneur), 10% dari kalangan profesional, 10% dari karyawan dan 6% dari
lain-lain. Imbasnya pun ke pemerintahan, berdasar data BPS tahun 2012, jumlah pengusaha
Indonesia hanya 1,56% sedangkan syarat suatu negara bisa maju adalah jumlah
pengusahanya minimal 2% dari jumlah penduduk. Data ini sangat jauh dari negara seperti AS
yang mencapai 12% dan Singapura 7%.
Untuk itu sebagai mahasiswa kreatif dan inovatif berjiwa entrepreneurship mampu
mencari peluang untuk membantu dan memperbaiki hidup. Salah satunya dengan mencari
usaha yang dapat dikerjakan sambil kuliah. Sebetulnya banyak kampus di Indonesia yang
mengadakan kelas sore dengan harapan mahasiswanya dapat berkerja di pagi hari kemudian
sorenya kuliah. Tapi banyak pula mahasiswa yang jiwa entrepreneurshipnya belum tumbuh
sehingga memilih bekerja di pabrik yang malah membuat pikiran mereka terkurung dengan
rutinitas kerja-kuliah yang padat karena jam pulang kerja yang terlalu mepet dengan jam
kuliah dan bisa jadi malah mengganggu kuliah. Seharuesnya mahasiswa mulai belajar
menumbuhkan jiwa entrepreneurship mereka agar mampu melihat peluang usaha yang dapat
dilakukan tanpa mengganggu rutinitas kuliah. Sebagai contoh usaha yang bisa dikerjakan
sambil kuliah dan sedang trend saat ini adalah bisnis online atau jualan online. Selanjutnya
tinggal bagaimana nantinya kreatifitas dan inovasi yang akan digunakan dalam jualan online

ini. Mulai dari barang yang akan dijual dilihat dari segi peminat, kulakan dan sasaran.
Kemudian tema. Fokus pada satu sasaran dulu dan ciri khas sangat dibutuhkan sebagai
identitas. Lalu metode pemasarannya. Disinilah mudahnya jualan online, web jejaring sosial
seperti facebook dan twitter yang sangat akrab dengan kehidupan manusia saat ini bisa
dimanfaatkan sebagai media promosi jualan online, bisa juga melalui email, blog yang umum
digunakan, BB, atau bahkan Youtube dengan model tentunya.
Usaha

semacam

itulah

yang

mampu

menumbuhkan

dan

mengasah

jiwa

entrepreneurship karena secara tidak langsung dilatih memanajemen sendiri dan bertanggung
jawab penuh atas usaha yang dijalankan, disamping juga bisa bertanya kepada dosen terkait
saat di kampus masalah usaha tersebut serta bisa sharing kepada teman atau siapapun yang
juga menjalankan usaha sejenis. Dengan demikian jiwa entrepreneurship akan tumbuh dan
berkembang bersamaan dengan pendidikan di bangku perkuliahan.

Anda mungkin juga menyukai