DAFTAR ISI..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................3
1.1.
Latar
Belakang..............................................................................................3
1.2. Rumusan
Masalah.........................................................................................4
1.3. Tujuan
Penulisan...........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
2.1.
Diet Penyakit
Hati.........................................................................................6
2.2. Diet Penyakit Kantung
Empedu....................................................................7
BAB III PENUTUP.....................................................................................................21
3.1.
Kesimpulan.................................................................................................
3.2.
.21
Saran...........................................................................................................
.22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................23
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan tugas makalah ini kami ucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Dietetik Dasar, Ibu Pritasari, SKM,
M.Sc dalam membimbing makalah ini dan semua pihak yang telah membantu
pembuatan makalah ini.
Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini
dapat menambah wawasan kita mengenai Diet pada Penyakit Hati dan Kantung
Empedu. Memang makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju ke arah
yang lebih baik lagi.
Demikian kata pengantar pada makalah ini, mudah-mudahan makalah yang kami
buat ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hati dikenal sebagai organ yang mempunyai kemampuan regenerasi (pembentukan
kembali) terbesar di dalam tubuh. Untuk proses regenerasi ini diperlukan protein esensial dan
vitamin dalam jumlah yang memadai. Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh
manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan yaitu proses
penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme
kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalam tubuh. Hati yang sehat bisa
menyaring racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal. Bila hati sakit, otomatis
racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit serius. Hati atau lever merupakan
organ paling besar dan paling berat yang ada di dalam tubuh. Beratnya sekitar 3 pound atau
1,3 kg. Letaknya berada di bagian atas sebelah kanan abdomen dan di bawah tulang rusuk.
Organ hati yang cukup besar ini setara dengan fungsinya yang cukup berat. Setidaknya lebih
dari 500 pekerjaan dilakukan oleh lever. Hati menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang
dikonsumsi maupun dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit.
Dalam situs Hepatitis Foundation International disebutkan, lever bertindak sebagai
mesin tubuh, dapur, penyaring, pengolah makanan, pembuangan sampah, dan malaikat
pelindung. Masalahnya, hati merupakan teman yang pendiam. Manakala ada sesuatu yang
salah, ia tidak mengeluh hingga terjadi kerusakan lebih jauh.
Hati juga menyimpan beberapa vitamin, mineral (termasuk zat besi), dan gula,
mengatur penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol. Empedu
yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna makanan dan menyerap zat gizi penting.
Juga menetralkan dan menghancurkan substansi beracun serta memetabolisme alkohol,
membantu menghambat infeksi, dan mengeluarkan bakteri dari aliran darah. Sehinga dapat
dibayangkan akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada hati.
Penanganan penyakit hati diperlukan diet dan obat sesuai anjuran dokter. Diet
disesuaikan dengan kondisi penyakit, tentunya diet berbeda antara satu penderita dengan
lainnya. Orang-orang dengan penyakit hati harus makan lebih banyak makanan berserat. Hal
ini juga baik bagi mereka jika mereka memeluk terutama vegetarian dan memiliki lebih
3
banyak sayuran dalam diet mereka. Sayuran berdaun hijau segar dan berbagai jenis buahbuahan yang sangat baik untuk orang-orang dengan kondisi hati. Ikan adalah salah satu jenis
daging yang dianggap baik untuk hati. Juga, mereka harus benar-benar menghindari garam
dan pergi pada diet bebas garam.
Protein sangat penting bagi tubuh, tetapi terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan
pada hati jika tidak berfungsi dengan benar. Ada beberapa jenis makanan yang memiliki
protein rendah, tetapi dapat memberikan lebih banyak energi untuk tubuh. Daging biasanya
memiliki tingkat tinggi protein. Jadi, kita harus membatasi asupan.
Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran
empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu
di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis. Kandung empedu merupakan organ
berbentuk buah pir kecil yang terletak diperut sebelah kanan, dan tersembunyi di bawah hati.
Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Selama makan,
kandung empedu akan berkontraksi (menciut) sehingga mengeluarkan sedikit cairan empedu
yang berwarna hijau kecoklatan ke dalam usus halus. Cairan empedu berguna dalam
penyerapan lemak dan beberapa vitamin, seperti vitamin A,D, E, dan K. Empedu merupakan
campuran dari asam empedu, protein, garam-garam kalsium, pigmen dan unsur lemak yang
disebut kolesterol.Sebagian dari empedu yang memasuki usus halus akan diteruskan dan
dikeluarkan melalui feses.
Kelainan utama yang dapat timbul pada kandung empedu adalah terbentuknya batu.
Hal ini juga dapat terjadi pada saluran empedu. Batu empedu disebabkan oleh perubahan
secara kimiawi pada empedu seseorang. Batu empedu terbentuk dari endapan kolesterol,
pigmen bilirubin dan garam kalsium yang mengeras, namun kebanyakan batu kandung
empedu terbentuk dari kolesterol. Timbulnya batu empedu akan menjadi masalah bila masuk
ke salah satu saluran yang menuju ke usus halus. Kadang-kadang batu dapat terbentuk dalam
saluran empedu itu sendiri, misalnya karena bekas jahitan pada suatu operasi.
Pada kandung empedu, batu dapat menyebabkan peradangan yang disebut kolestitis
akut, hal ini karena adanya pecahan batu empedu di dalam saluran empedu yang
menimbulkan rasa sakit. Batu-batu yang melalui kantong empedu dapat menyangkut di dalam
hati dan saluran empedu, sehingga menghentikan aliran dari empedu ke dalam saluran
pencernaan. Di samping itu, terdapat faktor lainnya yang memulai terjadinya proses
pembentukan batu empedu. Unsur ini bisa berupa protein yang terdapat pada cairan lendir
yang dibentuk kandung empedu dalam jumlah kecil. Hal ini memungkinkan kolesterol,
bilirubin, dan garam kalsium membentuk partikel seperti kristal padat. Bentuk dari batu
empedu bermacam-macam,yaitu batu yang terbentuk dari kolesterol berwarna kuning dan
mengkilat seperti minyak, batu yang terdiri dari pigmen bilirubin bisa berwarna hitam tetapi
keras atau berwarna coklat tua tetapi rapuh. Ukurannya juga bermacam-macam dari yang
kecil hingga sebesar batu kerikil, tetapi rata-rata berdiameter 1 - 2 cm.
Meskipun penyakit kantong empedu tidak menunjukkan gejala, pada keadaan
memburuk gejala yang biasa ditimbulkan adalah serangan pada waktu makan makanan yang
mengandung lemak tinggi jika seseorang sudah mengidap batu empedu. Hal ini terjadi karena
4
Untuk para mahasiswa dan pelajar dapat mengetahui apa saja yang
menjadi penyebab atau pemicu terjadinya penyakit hati dan empedu.
2.
Untuk mengetahui diet yang tepat dalam menangani penyakit hati
dan kandung empedu.
3.
Untuk mengetahui solusi yang tepat dalam mencegah terjadinya
penyakit hati dan
kandung empedu.
4.
Untuk mengetahui pengobatan yang baik dalam penyakit hati dan
kandung empedu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Diet Penyakit Hati
Gambaran Umum
Hati merupakan salah satu alat tubuh penting yang berperan dalam metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein. Hati juga merupakan tempat penyimpanan mineral berupa
zat besi dan tembaga yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta vitamin larut
lemak A,D,E, dan K. Hati mengatur volume dan sirkulasi darah serta berperan dalam
detoksifikasi obat-obatan dan racun-racun. Dengan demikian, kelainan atau kerusakan pada
hati berpengaruh terhadap fungsi saluran cerna dan penggunaan makanan dalam tubuh
sehingga sering menyebabkan gangguan gizi.
Dua jenis penyakit hati yang sering ditemukan adalah Hepatitis dan Sirosis Hati.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena
infeksi virus. Penyakit ini disertai anorekisa, demam, rasa mual dan muntah, serta jaundice
(kuning). Hepatitis dapat bersifat akut atau kronis.
Sirosis hati adalah kerusakan hati yang menetap, disebabkan oleh hepatitis kronis,
alkohol, penyumbatan saluran empedu, dan berbagai kelainan metabolisme. Jaringan hati
secara merata rusak akibat pengerutan dan pengerasan (fibrotik) sehingga fungsinya
terganggu. Gejalanya yaitu kelelahan, kehilangan berat badan, penurunan daya tahan tubuh,
gangguan pencernaan, jaundice. Dalam keadaan berat disertai asites, hipertensi portal, dan
hematemesis-melena yang dapat berakhir koma hepatik.
6
Tujuan Diet
Tujuan Diet Penyakit Hati dan Kandung Empedu adalah untuk mecapai dan
mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati, dengan cara :
a. Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut
b.
c.
d.
e.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Penyakit Hati dan Kandung Empedu adalah sebagai berikut.
a.
Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai
g. Bentuk Makanan Lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau Makanan Biasa
sesuai kemampuan saluran cerna.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
2.
Diet Hati I
Diet Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat
diatasi dan pasien sudah mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien, makanan
diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30 g/hari) dan
lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino
rantai cabang (Branched Chain Amino Acid/BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan valin
dapat digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna pemberian cairan
maksimal 1 liter/hari.
Makanan ini rencdah energi, protein, kalsium, zat besi dan tiamin; karena itu
sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja. Menurut beratnya retensi garam/air,
makanan diberikan sebagai Diet Hati 1 Rendah Garam. Bila ada asites henbat dan
tanda-tanda diuresis belum membaik, diberikan Diet Rendah Garam I. Untuk
menambah kandungan energi, selain makanan peroral juga diberikan makanan
parenteral berupa cairan glukosa.
Berat (gr)
120
50
20
50
200
300
20
100
URT
4 gls bubur
1 btr
4 sdm
1 ptg sdg
2 gls
3 ptg sdg pepaya
2 sdm
10 sdm
Nilai Gizi
Energi
1394 kkal
Kalsium
271 mg
Protein
28 gr
Besi
11,3 mg
Lemak
37 gr
Vitamin A
12018 RE
Karbohidrat
244 gr
Tiamin
0,5 mg
Vitamin C
271 mg
Pagi
Pukul 10.00
Beras
30 gr = 1 gls bubur
Maizena
20 gr = 4 sdm
Telur ayam
50 gr = 1 btr
Gula pasir
40 gr = 4 sdm
Sayuran
50 gr = gls
Pepaya
Gula pasir
10 gr = 1 sdm
Pukul 16.00
Beras
45 gr = 1 gls bubur
Gula pasir
Daging
25 gr = 1 ptg kecil
Sayuran
75 gr = gls
Pepaya
Gula pasir
10 gr = 1 sdm
Margarin
10 gr = 1 sdm
30 gr = 3 sdm
Contoh Menu
Pagi
Siang
Malam
Bubur ayam
Bubur nasi/tim
Bubur nasi/tim
Telur masak
Gadon daging
Perkedel daging
Jus tomat
Setup bayam
Pepaya
Pisang
Pukul 10.00
Pukul 16.00
Sirup
Air jeruk
Makanan Padat + Formula Enteral BCAA (Branched Chain Amino Acid)
Bahan Makanan
Beras
Maizena
Daging
Sayuran
Buah
Margarin
Formula BCAA
Gula pasir
Berat (gr)
100
20
50
200
300
20
750 ml
25
URT
4 gls bubur
4 sdm
1 ptg sdg
2 gls
3 ptg sdg pepaya
2 sdm
3 gls
2 sdm
Nilai Gizi
9
Energi
1264 kkal
Kalsium
271 mg
Protein
28 gr
Besi
11,3 mg
Lemak
37 gr
Vitamin A
12018 RE
Karbohidrat
244 gr
Tiamin
0,5 mg
Vitamin C
271 mg
3.
Diet Hati II
Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet I kepada pasien yang
nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk
lunak atau biasa. Protein diberikan 1 gr/kgBB dan lemak sedang (20-25% dari
kebutuhan energi total) dalam bentuk yang mudah dicerna.
Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A dan C, tetapi kurnag
kalsium dan Thiamin. Menurut beratnya retensi garam/air, makanan diberikan sebagai
diet hati II Garam Rendah. Bila asites hebat dan diuresis belum baik, diet mengikuti
pola Diet Garam Rendah I.
4.
10
Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hati I, II, dan III adalah makanan yang
mengandung alkohol, teh, atau kopi kental.
Kolelitiasis
Kolelitiasis adalah terbentuknya batu empedu yang bila masuk ke dalam saluran
empedu menimbulkan penyumbatan dan kram. Penyaluran empedu ke duodenum terganggu
sehingga mengganggu absorpsi lemak. Ada dua jenis batu empedu, yaitu batu kolesterol dan
batu pigmen yang terdiri dari polimer bilirubin dan garam kalsium.
Faktor risiko terjadinya batu kolesterol antara lain adalah gender perempuan,
kegemukan, faktor etnik, obat-obatan, dan penyakit saluran cerna, sedangkan faktor risiko
batu pigmen antara lain adalah berat badan kurang, asupan lemak dan protein kurang, serta
sirosis hati.
Kolesistitis
Kolesistitis adalah peradangan kandung empedu. Penyebabnya adalah batu empedu
yang menyumbat saluran empedu. Penyakit ini dapat disertai jaundice (ikterus), karena cairan
empedu yang tidak bisa masuk ke saluran cerna berubah warna menjadi bilirubin yang
berwarna kuning dan masuk ke peredaran darah.
Tindakan medik biasanya dilakukan berupa operasi pengeluaran batu atau kandung
empedu.
Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit kandung empedu adalah untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal dan memberi istirahat pada kandung empedu, dengan cara:
11
Syarat diet
Syarat-syarat diet penyakit kandung empedu adalah:
1. Energi sesuai kebutuhan. Bila kegemukan diberikan Diet Rendah Energi. Hindari
penurunan berat badan yang terlalu cepat.
2. Protein agak tinggi, yaitu 1-1,25 g/kg BB.
3. Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya mereda,
sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25% dari kebutuhan energi total.
Bila ada steatorea di mana lemak feses > 25 g/24 jam, lemak dapat diberikan dalam
bentuk asam lemak rantai sedang (MCT), yang mungkin dapat mengurangi lemak
feses dan mencegah kehilangan vitamin dan mineral.
4. Bila perlu diberikan suplemen vitamin A, D, E, dan K
5. Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan asam
empedu dalam saluran cerna.
6. Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman.
Berat (g)
1000
400
100
Urt
10 ptg sdg pepaya
2 gls
10 sdm
Nilai gizi
Energi 996 kkal
Protein 5 g
Lemak 0 g
Karbohidrat 244 g
Kalsium 200 mg
Besi 17 mg
Vitamin A 1100 RE
Tiamin 0,4 mg
Vitamin C 780 mg
Pukul 07.00
Pukul 08.00
Pukul 10.00
Pukul 12.00
teh
pisang
pepaya
pisang
Sirup
1 gls
1 bh sdg
2 ptg sdg
2 bh sdg
1 gls
BERAT (g)
100
50
100
100
200
400
10
30
URT
4 gls bubur
1 btr
2 ptg sdg
4 ptg sdg
2 gls
4 ptg sdg pepaya
1 sdm
3 sdm
NILAI GIZI
Energi
1250 kkal
Protein
56,2 g
Lemak
34 g
Karbohidrat 187 g
Kalsium
Besi
Vitamin A
Tiamin
Vitamin C
335 mg
21 mg
12248 RE
0,7 mg
184 mg
SIANG
Beras
35 g = 1 gls bubur
Daging 50 g = 1ptg sdg
Tempe 50 g = 2 ptg sdg
MALAM
Beras
35 g = 1 gls bubur
Daging 50 g = 1ptg sdg
Tempe 50 g = 2 ptg sdg
13
Sayuran
50 g = gls
Gula pasir 10 g = 1 sdm
Sayuran 75 g = gls
Pepaya 100 g =1 ptg sdg
Margarin 5 g = sdm
Sayuran 75 g = gls
Pepaya 100 g =1 ptg sdg
Margarin 5 g = sdm
Selingan:
Pepaya
100 g = 1 ptg sdg
Gula pasir 10 g = 1 sdm
DIET RENDAH LEMAK III
Diet rendah lemak III diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak gemuk
dengan nafsu makan cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak
atau biasa. Makanan ini cukup dalam kalori dan semua zat gizi.
BAHAN MAKANAN SEHARI
BAHAN MAKANAN
Beras
Maizena
Telur ayam
Daging
Tempe
Sayuran
Buah
Margarin
Gula pasir
Susu skim bubuk
BERAT (g)
250
20
50
100
100
250
200
10
80
20
URT
5 gls tim
4 sdm
1 btr
2 ptg sdg
4 ptg sdg
2 gls
2 ptg sdg pepaya
1 sdm
8 sdm
4 sdm
NILAI GIZI
Energi
2073 kkal
Protein
74 g
Lemak
34 g
Karbohidrat 369 g
Kalsium
Besi
Vitamin A
Tiamin
Vitamin
700 mg
21,8 mg
14049 RE
0,9 mg
143 mg
50 g
50 g
50 g
20 g
SELINGAN
Pukul 10.00:
susu skim bubuk 20 g
maizena
20 g
gula pasir
40 g
pukul 16.00
gula pasir
20 g
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa indikator-indikator Diet Penyakit Hati Dan
Kandung Empedu, antara lain sebagai berikut.
a. Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam
saluran
empedu.
disebut kolelitiasis,
Batu
yang
sedangkan
ditemukan
batu
di
di
dalam
dalam
kandung
empedu
saluran
empedu
15
Orang-orang dengan penyakit hati harus makan lebih banyak makanan berserat. Hal ini
juga baik bagi mereka jika mereka memeluk terutama vegetarian dan memiliki lebih banyak
sayuran dalam diet mereka. Sayuran berdaun hijau segar dan berbagai jenis buah-buahan
yang sangat baik untuk orang-orang dengan kondisi hati. Ikan adalah salah satu jenis daging
yang dianggap baik untuk hati. Juga, mereka harus benar-benar menghindari garam dan pergi
pada diet bebas garam.
3.2. Saran
Oleh karena itu, hendaklah dalam mengkonsumsi makanan harus seimbang dan
memenuhi banyak gizi supaya kondisi tubuh menjadi sehat dan tidak rentan terhadap
penyakit.selain itu banyak berolahraga agar kondisi imunitas tubuh menjadi baik dan tahan
terhadap penyakit maupun kondisi tubuh kita kebal terhadap penyakit.jangan banyak
mengkonsumsi alkohol maupun miras karena dapat memicu penyakit hati.
16
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
17