Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................3
1.1.

Latar

Belakang..............................................................................................3
1.2. Rumusan
Masalah.........................................................................................4
1.3. Tujuan
Penulisan...........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
2.1.

Diet Penyakit

Hati.........................................................................................6
2.2. Diet Penyakit Kantung
Empedu....................................................................7
BAB III PENUTUP.....................................................................................................21
3.1.

Kesimpulan.................................................................................................

3.2.

.21
Saran...........................................................................................................
.22

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................23

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan tugas makalah ini kami ucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Dietetik Dasar, Ibu Pritasari, SKM,
M.Sc dalam membimbing makalah ini dan semua pihak yang telah membantu
pembuatan makalah ini.
Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini
dapat menambah wawasan kita mengenai Diet pada Penyakit Hati dan Kantung
Empedu. Memang makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju ke arah
yang lebih baik lagi.
Demikian kata pengantar pada makalah ini, mudah-mudahan makalah yang kami
buat ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Jakarta, April 2015

Penulis
2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hati dikenal sebagai organ yang mempunyai kemampuan regenerasi (pembentukan
kembali) terbesar di dalam tubuh. Untuk proses regenerasi ini diperlukan protein esensial dan
vitamin dalam jumlah yang memadai. Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh
manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan yaitu proses
penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme
kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalam tubuh. Hati yang sehat bisa
menyaring racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal. Bila hati sakit, otomatis
racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit serius. Hati atau lever merupakan
organ paling besar dan paling berat yang ada di dalam tubuh. Beratnya sekitar 3 pound atau
1,3 kg. Letaknya berada di bagian atas sebelah kanan abdomen dan di bawah tulang rusuk.
Organ hati yang cukup besar ini setara dengan fungsinya yang cukup berat. Setidaknya lebih
dari 500 pekerjaan dilakukan oleh lever. Hati menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang
dikonsumsi maupun dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit.
Dalam situs Hepatitis Foundation International disebutkan, lever bertindak sebagai
mesin tubuh, dapur, penyaring, pengolah makanan, pembuangan sampah, dan malaikat
pelindung. Masalahnya, hati merupakan teman yang pendiam. Manakala ada sesuatu yang
salah, ia tidak mengeluh hingga terjadi kerusakan lebih jauh.
Hati juga menyimpan beberapa vitamin, mineral (termasuk zat besi), dan gula,
mengatur penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol. Empedu
yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna makanan dan menyerap zat gizi penting.
Juga menetralkan dan menghancurkan substansi beracun serta memetabolisme alkohol,
membantu menghambat infeksi, dan mengeluarkan bakteri dari aliran darah. Sehinga dapat
dibayangkan akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada hati.
Penanganan penyakit hati diperlukan diet dan obat sesuai anjuran dokter. Diet
disesuaikan dengan kondisi penyakit, tentunya diet berbeda antara satu penderita dengan
lainnya. Orang-orang dengan penyakit hati harus makan lebih banyak makanan berserat. Hal
ini juga baik bagi mereka jika mereka memeluk terutama vegetarian dan memiliki lebih
3

banyak sayuran dalam diet mereka. Sayuran berdaun hijau segar dan berbagai jenis buahbuahan yang sangat baik untuk orang-orang dengan kondisi hati. Ikan adalah salah satu jenis
daging yang dianggap baik untuk hati. Juga, mereka harus benar-benar menghindari garam
dan pergi pada diet bebas garam.
Protein sangat penting bagi tubuh, tetapi terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan
pada hati jika tidak berfungsi dengan benar. Ada beberapa jenis makanan yang memiliki
protein rendah, tetapi dapat memberikan lebih banyak energi untuk tubuh. Daging biasanya
memiliki tingkat tinggi protein. Jadi, kita harus membatasi asupan.
Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran
empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu
di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis. Kandung empedu merupakan organ
berbentuk buah pir kecil yang terletak diperut sebelah kanan, dan tersembunyi di bawah hati.
Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Selama makan,
kandung empedu akan berkontraksi (menciut) sehingga mengeluarkan sedikit cairan empedu
yang berwarna hijau kecoklatan ke dalam usus halus. Cairan empedu berguna dalam
penyerapan lemak dan beberapa vitamin, seperti vitamin A,D, E, dan K. Empedu merupakan
campuran dari asam empedu, protein, garam-garam kalsium, pigmen dan unsur lemak yang
disebut kolesterol.Sebagian dari empedu yang memasuki usus halus akan diteruskan dan
dikeluarkan melalui feses.
Kelainan utama yang dapat timbul pada kandung empedu adalah terbentuknya batu.
Hal ini juga dapat terjadi pada saluran empedu. Batu empedu disebabkan oleh perubahan
secara kimiawi pada empedu seseorang. Batu empedu terbentuk dari endapan kolesterol,
pigmen bilirubin dan garam kalsium yang mengeras, namun kebanyakan batu kandung
empedu terbentuk dari kolesterol. Timbulnya batu empedu akan menjadi masalah bila masuk
ke salah satu saluran yang menuju ke usus halus. Kadang-kadang batu dapat terbentuk dalam
saluran empedu itu sendiri, misalnya karena bekas jahitan pada suatu operasi.
Pada kandung empedu, batu dapat menyebabkan peradangan yang disebut kolestitis
akut, hal ini karena adanya pecahan batu empedu di dalam saluran empedu yang
menimbulkan rasa sakit. Batu-batu yang melalui kantong empedu dapat menyangkut di dalam
hati dan saluran empedu, sehingga menghentikan aliran dari empedu ke dalam saluran
pencernaan. Di samping itu, terdapat faktor lainnya yang memulai terjadinya proses
pembentukan batu empedu. Unsur ini bisa berupa protein yang terdapat pada cairan lendir
yang dibentuk kandung empedu dalam jumlah kecil. Hal ini memungkinkan kolesterol,
bilirubin, dan garam kalsium membentuk partikel seperti kristal padat. Bentuk dari batu
empedu bermacam-macam,yaitu batu yang terbentuk dari kolesterol berwarna kuning dan
mengkilat seperti minyak, batu yang terdiri dari pigmen bilirubin bisa berwarna hitam tetapi
keras atau berwarna coklat tua tetapi rapuh. Ukurannya juga bermacam-macam dari yang
kecil hingga sebesar batu kerikil, tetapi rata-rata berdiameter 1 - 2 cm.
Meskipun penyakit kantong empedu tidak menunjukkan gejala, pada keadaan
memburuk gejala yang biasa ditimbulkan adalah serangan pada waktu makan makanan yang
mengandung lemak tinggi jika seseorang sudah mengidap batu empedu. Hal ini terjadi karena
4

lemak tersebut memicu hormon merangsang kantung empedu berkontraksi sehingga


memaksa empedu yang tersimpan masuk ke dalam duodenum yaitu jalan keluar menuju usus
kecil, jika batu menghambat aliran empedu maka akan timbul gejala seperti sakit yang akut
pada sebelah kanan atas perut dan mengarah ke punggung, antara bahu dan ke dada depan.
Gejala lainnya yaitu kolik, sendawa, gas dalam perut, gangguan pencernaan, berkeringat,
mual, muntah, kedinginan, suhu tubuh agak tinggi, penyakit kuning (bila batu empedu
menghalangi saluran empedu), dan feses berwarna coklat.

1.2. Rumusan Masalah


1.
Bagaimana cara yang diet yang tepat untuk penyakit hati dan
kandung empedu?
2.
Apa saja yang menjadi penyebab terjadi penyakit hati dan kandung
empedu?
3.
Bagaimana cara pengobatan yang baik untuk penyakit hati dan
kandung empedu?
4.
Bagaimana solusi yang tepat dalam mencegah agar tidak terjadi
penyakit hati dan
kandung empedu?

1.3. Tujuan Penulisan


1.

Untuk para mahasiswa dan pelajar dapat mengetahui apa saja yang
menjadi penyebab atau pemicu terjadinya penyakit hati dan empedu.

2.
Untuk mengetahui diet yang tepat dalam menangani penyakit hati
dan kandung empedu.
3.
Untuk mengetahui solusi yang tepat dalam mencegah terjadinya
penyakit hati dan
kandung empedu.
4.
Untuk mengetahui pengobatan yang baik dalam penyakit hati dan
kandung empedu.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Diet Penyakit Hati
Gambaran Umum
Hati merupakan salah satu alat tubuh penting yang berperan dalam metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein. Hati juga merupakan tempat penyimpanan mineral berupa
zat besi dan tembaga yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta vitamin larut
lemak A,D,E, dan K. Hati mengatur volume dan sirkulasi darah serta berperan dalam
detoksifikasi obat-obatan dan racun-racun. Dengan demikian, kelainan atau kerusakan pada
hati berpengaruh terhadap fungsi saluran cerna dan penggunaan makanan dalam tubuh
sehingga sering menyebabkan gangguan gizi.
Dua jenis penyakit hati yang sering ditemukan adalah Hepatitis dan Sirosis Hati.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena
infeksi virus. Penyakit ini disertai anorekisa, demam, rasa mual dan muntah, serta jaundice
(kuning). Hepatitis dapat bersifat akut atau kronis.
Sirosis hati adalah kerusakan hati yang menetap, disebabkan oleh hepatitis kronis,
alkohol, penyumbatan saluran empedu, dan berbagai kelainan metabolisme. Jaringan hati
secara merata rusak akibat pengerutan dan pengerasan (fibrotik) sehingga fungsinya
terganggu. Gejalanya yaitu kelelahan, kehilangan berat badan, penurunan daya tahan tubuh,
gangguan pencernaan, jaundice. Dalam keadaan berat disertai asites, hipertensi portal, dan
hematemesis-melena yang dapat berakhir koma hepatik.
6

Tujuan Diet
Tujuan Diet Penyakit Hati dan Kandung Empedu adalah untuk mecapai dan
mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati, dengan cara :
a. Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut
b.
c.
d.
e.

dan/atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa.


Mencegah katabolisme protein.
Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan bila kurang.
Mencegah atau mengurangi asites, varises esofagus, dan hipertensi portal.
Mencegah koma hepatik.

Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Penyakit Hati dan Kandung Empedu adalah sebagai berikut.
a.

Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai

dengan kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/kgBB.


b. Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah
dicerna atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien mengalami steatorea, gunakan lemak
dengan asam lemak rantai sedang (Medium Chain Triglyceride/MCT). Jenis lemak
ini tidak membutuhkan aktivitas lipase dan asam empedu dalam proses absorbsinya.
Pemberian lemak sebanyak 45 gram dapat mempertahankan fungsi imun dan proses
sintesis lemak.
c. Protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 gr/kgBB agar terjadi anabolisme protein. Pada
kasus Hepatitis Fulminan dengan nekrosis dan gejala ensefalopati yang disertai
peningkatan amoniak dalam darah, pemberian protein harus dibatasi untuk
mencegah koma, yaitu sebanyak 30-40 gr/hari. Pada sirosis hati terkompensasi,
protein diberikan sebanyak 1,25 gr/kgBB. Asupan minimal protein hendakmya 0,8-1
gr/kgBB. Protein nabati memberikan keuntungan karena kandungan serat yang dapat
mempercepat pengeluaran amoniak melalui feses. Namun, sering timbul keluhan
berupa rasa kembung dan penuh. Diet ini dapat mengurangi status ensefalopati,
tetapi tidak dapat memperbaiki keseimbangan nitrogen.
d. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila perlu, diberikan
suplemen vitamin B kompleks, C dan K serta mineral Seng dan Zat Besi bila ada
anemia.
e. Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites. Bila pasien
mendapat diuretika, garam natrium dapat diberikan lebih leluasa.
f. Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi.

g. Bentuk Makanan Lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau Makanan Biasa
sesuai kemampuan saluran cerna.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
2.

Diet Hati I
Diet Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat
diatasi dan pasien sudah mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien, makanan
diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30 g/hari) dan
lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino
rantai cabang (Branched Chain Amino Acid/BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan valin
dapat digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna pemberian cairan
maksimal 1 liter/hari.
Makanan ini rencdah energi, protein, kalsium, zat besi dan tiamin; karena itu
sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja. Menurut beratnya retensi garam/air,
makanan diberikan sebagai Diet Hati 1 Rendah Garam. Bila ada asites henbat dan
tanda-tanda diuresis belum membaik, diberikan Diet Rendah Garam I. Untuk
menambah kandungan energi, selain makanan peroral juga diberikan makanan
parenteral berupa cairan glukosa.

Bahan Makanan Sehari


Bahan Makanan
Beras
Telur ayam
Maizena
Daging
Sayuran
Buah
Margarin
Gula pasir

Berat (gr)
120
50
20
50
200
300
20
100

URT
4 gls bubur
1 btr
4 sdm
1 ptg sdg
2 gls
3 ptg sdg pepaya
2 sdm
10 sdm

Nilai Gizi
Energi

1394 kkal

Kalsium

271 mg

Protein

28 gr

Besi

11,3 mg

Lemak

37 gr

Vitamin A

12018 RE

Karbohidrat

244 gr

Tiamin

0,5 mg

Vitamin C

271 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari


8

Pagi

Pukul 10.00

Beras

30 gr = 1 gls bubur

Maizena

20 gr = 4 sdm

Telur ayam

50 gr = 1 btr

Gula pasir

40 gr = 4 sdm

Sayuran

50 gr = gls

Pepaya

100 gr = 1 ptg sdg

Gula pasir

10 gr = 1 sdm

Siang dan Malam

Pukul 16.00

Beras

45 gr = 1 gls bubur

Gula pasir

Daging

25 gr = 1 ptg kecil

Sayuran

75 gr = gls

Pepaya

100 gr = 1 ptg sdg

Gula pasir

10 gr = 1 sdm

Margarin

10 gr = 1 sdm

30 gr = 3 sdm

Contoh Menu
Pagi

Siang

Malam

Bubur ayam

Bubur nasi/tim

Bubur nasi/tim

Telur masak

Gadon daging

Perkedel daging

Jus tomat

Setup bayam

Sup wortel + labu siam

Pepaya

Pisang

Pukul 10.00

Pukul 16.00

Puding maizena + sirup

Sirup

Air jeruk
Makanan Padat + Formula Enteral BCAA (Branched Chain Amino Acid)
Bahan Makanan
Beras
Maizena
Daging
Sayuran
Buah
Margarin
Formula BCAA
Gula pasir

Berat (gr)
100
20
50
200
300
20
750 ml
25

URT
4 gls bubur
4 sdm
1 ptg sdg
2 gls
3 ptg sdg pepaya
2 sdm
3 gls
2 sdm

Nilai Gizi
9

Energi

1264 kkal

Kalsium

271 mg

Protein

28 gr

Besi

11,3 mg

Lemak

37 gr

Vitamin A

12018 RE

Karbohidrat

244 gr

Tiamin

0,5 mg

Vitamin C

271 mg

3.

Diet Hati II
Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet I kepada pasien yang
nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk
lunak atau biasa. Protein diberikan 1 gr/kgBB dan lemak sedang (20-25% dari
kebutuhan energi total) dalam bentuk yang mudah dicerna.
Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A dan C, tetapi kurnag
kalsium dan Thiamin. Menurut beratnya retensi garam/air, makanan diberikan sebagai
diet hati II Garam Rendah. Bila asites hebat dan diuresis belum baik, diet mengikuti
pola Diet Garam Rendah I.

4.

Diet Hati III


Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada
pasien Hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan sirosis hati
yang nafsu makannya telah baik, telah dapat menerima protein dan tidak menunjukan
gejala sirosis hati aktif.
Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.
Makanan ini mengandung cukup energi, protein, lemak, mineral dan vitamin tapi tinggi
karbohidrat. Menurut beratnya retensi garam/air, makanan diberikan sebagai Diet Hati
III Garam Rendah I.

Bahan Makanan yang Dibatasi


Bahan Makanan yang dibatasi Diet Hati I, II, dan III adalah dari sumber lemak, yaitu semua
makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan santan serta bahan makanan yang
menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.
Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan

10

Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hati I, II, dan III adalah makanan yang
mengandung alkohol, teh, atau kopi kental.

2.2. Diet Penyakit Kantung Empedu


Gambaran Umum
Fungsi utama kandung empedu adalah untuk mengkonsentrasikan dan menyimpan
empedu yang diproduksi oleh hati. Cairan empedu mengandung garam empedu dan
kolesterol. Empedu membantu pencernaan serta absorpsi lemak dan vitamin larut lemak A,
D, E, K, mineral besi, dan kalsium.
Penyakit kandung empedu yang membutuhkan diet khusus adalah Kolelitiasis dan
Kolesistitis.

Kolelitiasis
Kolelitiasis adalah terbentuknya batu empedu yang bila masuk ke dalam saluran
empedu menimbulkan penyumbatan dan kram. Penyaluran empedu ke duodenum terganggu
sehingga mengganggu absorpsi lemak. Ada dua jenis batu empedu, yaitu batu kolesterol dan
batu pigmen yang terdiri dari polimer bilirubin dan garam kalsium.
Faktor risiko terjadinya batu kolesterol antara lain adalah gender perempuan,
kegemukan, faktor etnik, obat-obatan, dan penyakit saluran cerna, sedangkan faktor risiko
batu pigmen antara lain adalah berat badan kurang, asupan lemak dan protein kurang, serta
sirosis hati.

Kolesistitis
Kolesistitis adalah peradangan kandung empedu. Penyebabnya adalah batu empedu
yang menyumbat saluran empedu. Penyakit ini dapat disertai jaundice (ikterus), karena cairan
empedu yang tidak bisa masuk ke saluran cerna berubah warna menjadi bilirubin yang
berwarna kuning dan masuk ke peredaran darah.
Tindakan medik biasanya dilakukan berupa operasi pengeluaran batu atau kandung
empedu.

Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit kandung empedu adalah untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal dan memberi istirahat pada kandung empedu, dengan cara:
11

1. Menurunkan berat badan bila kegemukan, yang dilakukan secara bertahap.


2. Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen
3. Mengatasi malabsorpsi lemak

Syarat diet
Syarat-syarat diet penyakit kandung empedu adalah:
1. Energi sesuai kebutuhan. Bila kegemukan diberikan Diet Rendah Energi. Hindari
penurunan berat badan yang terlalu cepat.
2. Protein agak tinggi, yaitu 1-1,25 g/kg BB.
3. Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya mereda,
sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25% dari kebutuhan energi total.
Bila ada steatorea di mana lemak feses > 25 g/24 jam, lemak dapat diberikan dalam
bentuk asam lemak rantai sedang (MCT), yang mungkin dapat mengurangi lemak
feses dan mencegah kehilangan vitamin dan mineral.
4. Bila perlu diberikan suplemen vitamin A, D, E, dan K
5. Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan asam
empedu dalam saluran cerna.
6. Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman.

Jenis diet dan indikasi pemberian


1. DIET RENDAH LEMAK I
Diet rendah lemak I diindikasikan untuk kolesistitis akut dan kolelitiatis dengan kolik akut.
Makanan diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis. Makanan ini rendah kalori dan
semua zat, kecuali vitamin A dan C, serta sebaiknya hanya diberikan selama 1-2 hari saja.
Bahan Makanan sehari
Bahan Makanan
Buah
Sirup
Gula pasir

Berat (g)
1000
400
100

Urt
10 ptg sdg pepaya
2 gls
10 sdm

Nilai gizi
Energi 996 kkal
Protein 5 g
Lemak 0 g
Karbohidrat 244 g

Kalsium 200 mg
Besi 17 mg
Vitamin A 1100 RE
Tiamin 0,4 mg
Vitamin C 780 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari


12

Pukul 07.00
Pukul 08.00
Pukul 10.00
Pukul 12.00

teh
pisang
pepaya
pisang
Sirup

1 gls
1 bh sdg
2 ptg sdg
2 bh sdg
1 gls

Pukul 15.00 pepaya


2 ptg sdg
Pukul 18.00 pisang
2 bh sdg
Sirup
1 gls
Pukul 20.00 pisang
1 bh sdg
Teh manis 1 gls

2. DIET LEMAK RENDAH II


Diet rendah lemak II diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah teratasi dan
perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit kandung empedu kronis
yang terlalu gemuk. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk
cincang, lunak, atau biasa. Makanan ini rendah energi, kalsium, dan tiamin.

BAHAN MAKANAN SEHARI


BAHAN MAKANAN
Beras
Telur ayam
Daging
Tempe
Sayuran
Buah
Margarin
Gula pasir

BERAT (g)
100
50
100
100
200
400
10
30

URT
4 gls bubur
1 btr
2 ptg sdg
4 ptg sdg
2 gls
4 ptg sdg pepaya
1 sdm
3 sdm

NILAI GIZI
Energi
1250 kkal
Protein
56,2 g
Lemak
34 g
Karbohidrat 187 g

Kalsium
Besi
Vitamin A
Tiamin
Vitamin C

335 mg
21 mg
12248 RE
0,7 mg
184 mg

PEMBAGIAN MAKANAN SEHARI


PAGI
Beras
30 g = 1 gls
bubur
Telur ayam 50 g = 1 btr

SIANG
Beras
35 g = 1 gls bubur
Daging 50 g = 1ptg sdg
Tempe 50 g = 2 ptg sdg

MALAM
Beras
35 g = 1 gls bubur
Daging 50 g = 1ptg sdg
Tempe 50 g = 2 ptg sdg
13

Sayuran
50 g = gls
Gula pasir 10 g = 1 sdm

Sayuran 75 g = gls
Pepaya 100 g =1 ptg sdg
Margarin 5 g = sdm

Sayuran 75 g = gls
Pepaya 100 g =1 ptg sdg
Margarin 5 g = sdm

Selingan:
Pepaya
100 g = 1 ptg sdg
Gula pasir 10 g = 1 sdm
DIET RENDAH LEMAK III
Diet rendah lemak III diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak gemuk
dengan nafsu makan cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak
atau biasa. Makanan ini cukup dalam kalori dan semua zat gizi.
BAHAN MAKANAN SEHARI
BAHAN MAKANAN
Beras
Maizena
Telur ayam
Daging
Tempe
Sayuran
Buah
Margarin
Gula pasir
Susu skim bubuk

BERAT (g)
250
20
50
100
100
250
200
10
80
20

URT
5 gls tim
4 sdm
1 btr
2 ptg sdg
4 ptg sdg
2 gls
2 ptg sdg pepaya
1 sdm
8 sdm
4 sdm

NILAI GIZI
Energi
2073 kkal
Protein
74 g
Lemak
34 g
Karbohidrat 369 g

Kalsium
Besi
Vitamin A
Tiamin
Vitamin

700 mg
21,8 mg
14049 RE
0,9 mg
143 mg

PEMBAGIAN BAHAN MAKANAN SEHARI


PAGI
Beras
Telur ayam
Sayuran
Gula pasir

50 g
50 g
50 g
20 g

SELINGAN
Pukul 10.00:
susu skim bubuk 20 g
maizena
20 g
gula pasir
40 g
pukul 16.00

SIANG DAN MALAM


Beras
100 g
Daging
50 g
Tempe
50 g
Sayuran 100 g
Pepaya
100 g
Margarin 5 g
14

gula pasir

20 g

Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan


Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet penyakit kandung empedu adalahs emua
makanan dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan makanan yang menimbulkan
gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun. Durian, dan nangka.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa indikator-indikator Diet Penyakit Hati Dan
Kandung Empedu, antara lain sebagai berikut.
a. Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam
saluran

empedu.

disebut kolelitiasis,

Batu

yang

sedangkan

ditemukan
batu

di

di

dalam
dalam

kandung

empedu

saluran

empedu

disebut koledokolitiasis. Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh


manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan yaitu proses
penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan
metabolisme kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalm tubuh. Hati
yang sehat bisa menyaring racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal.
Bila hati sakit, otomatis racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit
serius.
b. Batu empedu lebih banyak ditemukan pada wanita dan faktor resikonya adalah usia
lanjut, kegemukan (obesitas), diet tinggi lemak, faktor keturunan. Penyebab penyakit
hati adalah Penyakit hati karena infeksi misalnya hepatitis virus), Penyakit hati
karena racun (misalnya karena alkohol atau obat tertentu), Genetika atau keturunan
(misalnya hemochromatosis), Gangguan imun (misalnya hepatitis autoimun),
Kanker (misalnya Hepatocellular Carcinoma)

15

Orang-orang dengan penyakit hati harus makan lebih banyak makanan berserat. Hal ini
juga baik bagi mereka jika mereka memeluk terutama vegetarian dan memiliki lebih banyak
sayuran dalam diet mereka. Sayuran berdaun hijau segar dan berbagai jenis buah-buahan
yang sangat baik untuk orang-orang dengan kondisi hati. Ikan adalah salah satu jenis daging
yang dianggap baik untuk hati. Juga, mereka harus benar-benar menghindari garam dan pergi
pada diet bebas garam.

3.2. Saran
Oleh karena itu, hendaklah dalam mengkonsumsi makanan harus seimbang dan
memenuhi banyak gizi supaya kondisi tubuh menjadi sehat dan tidak rentan terhadap
penyakit.selain itu banyak berolahraga agar kondisi imunitas tubuh menjadi baik dan tahan
terhadap penyakit maupun kondisi tubuh kita kebal terhadap penyakit.jangan banyak
mengkonsumsi alkohol maupun miras karena dapat memicu penyakit hati.

16

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

17

Anda mungkin juga menyukai