Anda di halaman 1dari 19

http://te-pe.blogspot.com/2008_03_01_archive.html Bayam Cegah Batu Empedu Mungkin hanya sedikit saja dari kita yang mempedulikan batu empedu.

Padahal, setiap orang hampir pasti akan mengalaminya dan bukan mustahil akan mendapat masalah batu empedu di suatu saat nanti. Terbentuknya batu empedu merupakan salah satu kelainan utama yang timbul pada kandung dan saluran empedu. Batu empedu terjadi karena perubahan kimiawi pada empedu seseorang. Batu empedu terbentuk dari endapan kolesterol, pigmen bilirubin dan garam kalsium yang mengeras, namun kebanyakan batu kandung empedu terbentuk dari kolesterol. Pada kantung empedu, batu dapat menyebabkan peradangan yang disebut kolestitis akut, hal ini karena adanya pecahan batu empedu di dalam saluran empedu yang menimbulkan rasa sakit. Batu-batu yang melalui kantong empedu dapat menyangkut di dalam hati dan saluran empedu, sehingga menghentikan aliran dari empedu ke dalam saluran pencernaan. Meski penyakit kandung empedu jarang menunjukkan gejala, pada keadaan memburuk bisa menyiksa. Jika seseorang sudah mengidap batu empedu, gejala yang mungkin timbul adalah serangan ketika makan berlemak tinggi. Batu yang menghambat aliran empedu akan menimbulkan sakit yang akut pada sebelah kanan atas perut dan mengarah ke punggung, antara bahu dan ke dada depan. Menurut sebuah riset terbaru di Amerika Serikat, pembentukan batu empedu sebenarnya dapat ditekan dengan konsumsi makanan yang mengandung magnesium. Jenis makanan yang kaya magnesium di antaranya adalah ikan, kacang almon kering, bayam, alpukat, pisang, kismis dan kacang mede. Adalah Dr. Chung-Jyi Tsai dan rekannya dari University of Kentucky

Medical Center di Lexington yang mempublikasikan sebuah penelitian tentang peran magnesium menekan risiko pembentukan batu empadu. Seperti yang dimuat American Journal of Gastroenterology, Dr. ChungJyi Tsai mencatat bahwa konsumsi magnesium dalam beberapa tahun terakhir relatif menurun akibat pengolahan makanan yang terlalu lama. Kurangnya magnesium sudah sejak lama dikenal dapat meningkatkan kadar trigliserida serta menurunkan kolesterol baik (HDL) dalam darah, yang mana keduanya memicu risiko pembentukan batu empedu. Namun begitu, hingga saat ini pengaruh atau dampak jangka panjang magnesium terhadap risiko pembentukan batu empedu pada manusia belum diketahui mendalam. Oleh sebab itulah, Tsai beserta timnya melakukan riset dengan cara menganalisa data 42.705 pria berusia antara 40 hingga 75 tahun. Para pria ini dipantau perkembangannya dari tahun 986 hingga 2002 dan mereka juga disurvei setiap dua tahun untuk mengetahui kasus penyakit baru, termasuk penyakit kantung empedu. Para peneliti mengumpulkan informasi soal asupan magnesium melalui sebuah kuisioner semikuantitatif yang dikirim kepada para partisipan setiap empat tahun. Selama masa pemantauan, para peneliti mencatat sekitar 2195 pria didiagnosa penyakit batu empedu. Hasil riset menunjukkan, partisipan yang memperoleh asupan magnesium tertinggi mengalami penurunan risiko batu empedu hingga 33 persen ketimbang mereka yang mendapat asupan magnesium paling rendah. Penurunan risiko juga terlihat ketika peneliti hanya mempertimbangkan asupan makanan mengandung magnesium tanpa pemberian suplemen. Dari banyak riset, tampak bahwa pola makan sehat, yang mengutamakan sayuran, serat, karbohidrat kompleks dan juga asupan magnesium, akan menurunkan risiko batu empedu simtomatik. Pola makan yang sehat juga dapat membantu seseorang dalam mencegah penyakit selain batu empedu , ungkap Dr. Cynthia W. Ko, dari

Universitas Washington di Seattle, dalam sebuah editorial menanggapi temuan ini. Sumber: kompas.com Labels: Herbal posted by tyasp @ 7:03 PM 0 comments Saturday, March 22, 2008 Batu empedu, apaan tuh????? Batu empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis.

Batu empedu merupakan salah satu masalah kesehatan yang sebagian muncul tanpa gejala. Hampir 50% pasien batu empedu tidak merasakan gejala, 30% dengan gejala nyeri dan 20% pasien berkembang menjadi komplikasi. Lalu, nyeri seperti apa yang dirasakan penderita batu empedu? Menurut Konsultan Internis- Gastroenterologis dari FKUI/RSCM Prof dr LA Lesmana FACP FACG, keluhan yang dirasakan penderita batu empedu berupa sakit lambung karena pasien merasakan sakit di ulu hati. Akan tetapi, nyeri yang dirasakan bukan maag karena kelainan ada di empedu, katanya. Secara anatomi, empedu terletak di perut sebelah kanan, tetapi nyeri dirasakan justru di ulu hati. Sebab itu, sebagian besar

penderita batu empedu didiagnosa sebagai menderita maag.Ini karena merasakan nyeri di ulu hati sehingga tidak jarang mereka berkalikali menderita sakit maag, lama-kelamaan menjadi sakit kuning. Penyakit kuning ini sendiri akibat batu dari kantong yang jatuh ke saluran empedu sehingga menghambat saluran empedu. Lama-kelamaan akan menjadi kuning. Ahli penyakit dalam dari RS Mitra Keluarga dr Indra Marki SpPD menambahkan, nyeri yang dirasakan penderita empedu merupakan nyeri kolik. Artinya, nyeri tersebut kadang hilang dan timbul kembali dengan rata-rata waktu lebih dari 30 menit, serta kurang dari 12 jam. Kemudian, nyeri akan hilang sama sekali tanpa ada gejala. Kalau nyeri karena dispepsia biasanya dipengaruhi faktor makanan, berbeda dengan nyeri batu empedu, ujarnya. Sementara itu,Prof Lesmana mengungkapkan, nyeri batu empedu menyerang mendadak, sakit sekali dan berlangsung cukup lama. Uniknya, pada beberapa penderita dapat merasakan nyeri pada jam-jam tertentu dan berulang seperti saat sore hari atau malam. Walaupun ini masih menjadi bahan diskusi, papar Guru Besar FKUI itu. Dia menambahkan, nyeri saat waktu malam diduga karena pengaruh posisi tidur. Dengan begitu,memudahkan batu yang kecil-kecil tersebut dapat bergerak dan jatuh ke saluran, serta menyebabkan nyeri. Ada beberapa jenis batu empedu, yaitu batu kolesterol, batu pigmen, dan batu pigmen hitam. Untuk batu kolesterol ini biasa dialami penderita batu empedu di luar negeri. Sementara penderita batu pigmen di Indonesia kebanyakan disebabkan calsium bilibinat. Untuk batu pigmen hitam jarang terjadi karena ini merupakan kelainan khusus. Lesmana mengungkapkan, penelitian di luar negeri menunjukkan bahwa para wanita (female), gemuk (fatty), serta subur (fertility) memiliki risiko tinggi menderita batu empedu. Sedangkan di Indonesia kebanyakan mengalami batu empedu jenis batu pigmen. Pembentukan batu bisa terjadi akibat infeksi.

Infeksi parasit yang diduga masuk lewat saluran empedu dapat berperan pembentukan batu, katanya. Jumlah penderita batu empedu di Tanah Air cenderung meningkat.Hal ini terutama disebabkanpengaruh perubahan gaya hidup.Misalnya, gaya hidup dengan banyak makanan cepat saji yang dapat menyebabkan prevalensi kegemukan. Kegemukan mempunyai risiko pelemahan hati yang dapat memudahkan pengendapan batu. Orang gemuk memang tidak langsung mengalami batu empedu, tapi ada faktor lain yang ikut berpengaruh. Salahnya dipengaruhi pola makan yang mengandung minyak. Faktor minyak dalam makanan menyebabkan hati tidak dapat bekerja secara baik. Faktor kedua adalah empedu bekerja kurang baik sehingga memudahkan empedu gampang mengendap. Ada juga orang yang responsif atau empedunya mudah mengendap. Ketiga faktor ini merupakan penyebab pengendapan batu empedu. Jika hanya salah satu, belum dapat memudahkan pengendapan batu. Sumber: dari berbagai sumber Labels: Ilmu kesehatan posted by tyasp @ 11:20 AM 0 comments Wednesday, March 19, 2008 Mengatasi Batu Empedu dengan Herbal Oleh : Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma

Kandung empedu adalah salah satu organ tubuh yang kecil dan berotot yang berbentuk kantong tempat menyimpan cairan empedu yang merupakan campuran dari asam-asam, garam kalsium, pigmen bilirubin

dan kolesterol. Kandung empedu pada malam hari akan diisi dengan empedu yang dihasilkan oleh hati, dan akan dikeluarkan pada pagi harinya ketika sarapan. Kandung empedu dapat mengalami gangguan, yang paling sering terjadi adalah pembentukan batu. Selain di kandung empedu, kadang-kadang batu (calculi) dapat juga terbentuk dalam saluran empedu tetapi jarang terjadi. Batu empedu disebabkan karena oleh perubahan secara kimiawi pada empedu seseorang. Batu empedu kebanyakan terbentuk dari kolesterol yang larut dalam empedu. Selain itu dapat juga terbentuk dari campuran kolesterol dan bilirubin (pigmen empedu), atau campuran kalsium dan bilirubin. Faktor lain terjadinya pembentukan batu empedu adalah adanya unsur-unsur yang mempermudah terjadinya kristalisasi. Terbentuknya batu biasanya karena empedu terlalu lama di simpan dalam kantung empedu, kemudian batu tersebut dapat berjalan ke saluran empedu dan menyangkut di sana. Bentuk dan ukuran batu empedu bermacam-macam. Batu empedu yang terbentuk dari kristal kolesterol berwarna kuning dan mengkilat. Batu yang terbentuk dari pigmen bilirubin biasanya berwarna hitam dan keras atau berwarna coklat tua tetapi rapuh. Ukuran batu empedu rata-rata berdiameter sekitar 1-2 cm. Batu empedu yang tinggal diam tidak menimbulkan gejala apa-apa. Namun apabila batu tersebut menyumbat saluran empedu atau mengakibatkan peradangan pada kantung empedu akan menimbulkan serangan hebat yang sakit sekali. Gejala yang biasa ditimbulkan antara lain dimulai dengan nyeri akut yang hebat pada bagian atas kanan perut yang menjalar ke punggung. Umumnya serangan batu empedu sering timbul pada malam hari atau sesudah makan terutama sewaktu mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi. Makanan yang mengandung lemak tersebut dapat memicu hormon menstimulasi kantong empedu sehingga berkontraksi dan memaksa empedu yang tersimpan di dalamnya keluar dan masuk usus halus. Namun karena ada batu yang menghambat aliran empedu, kantung empedu berkontraksi

dengan kuat sehingga timbul rasa nyeri yang hebat. Gejala lainnya yaitu gangguan pencernaan, mual, muntah, gas dalam perut, sendawa, kolik, berkeringat, kedinginan, suhu badan agak tinggi dan feses berwarna coklat. Batu yang terdapat pada saluran empedu dapat menyumbat dan menghambat aliran empedu sehingga dapat menyebabkan penyakit kuning dan memungkin infeksi menjalar ke hati. Pecahan batu empedu dapat menyebabkan iritasi pada dinding kandung empedu dan saluran empedu sehingga terjadi infeksi dan peradangan. Penyakit batu empedu lebih sering diderita oleh wanita sampai pada usia 50 tahun. Di atas usia tersebut, pria dan wanita mempunya risiko yang sama untuk menderita batu empedu. Semakin bertambahnya usia semakin besar kemungkinan orang untuk terserang batu empedu. Wanita yang mengalami lebih dari 2 kali kehamilan juga mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena batu empedu. Diet yang harus diperhatikan oleh penderita batu empedu antara lain yaitu :

Mengurangi makanan berlemak untuk mencegah serangan, Hindari makanan yang digoreng, daging kambing, daging babi, bumbu-bumbu yang merangsang serta makanan yang kadar gulanya tinggi. Hindari makanan yang menimbulkan gas seperti kol, sawi, lobak, ketimun, ubi, nangka, durian serta minuman yang mengandung soda dan alkohol Minum jus apel dan lemon secara teratur.

Jenis herbal/tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk terapi pengobatan batu empedu diantaranya mempunyai khasiat membantu menghancurkan batu kandung empedu, antiradang (anti-inflamasi), membantu meredakan rasa sakit (analgetik), menurunkan panas (antipiretik). Bebeberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk terapi pengobatan batu empedu antara lain : 1. Kejibeling (Strobilanthes crispus Bl.)

2. Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus Miq.) 3. Daun Sendok (Plantago mayor L.) 4. Tempuyung (Sonchus arvensis L.) 5. Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) 6. Tongkol dan rambut jagung (Zea mays L.) 7. Kunyit (Curcuma longa L.) 8. Gempur batu (Borreria hispida Schum.) Berikut ini beberapa contoh resep herbal yang dapat digunakan untuk membantu pengobatan batu empedu : Resep 1. 30 gram daun kejibeling segar + 15 gram daun ungu segar + 100 gram rambut jagung, dicuci dan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari. Resep 2. 30 gram daun kumis kucing kering atau 60 gram segar + 7 tongkol jagung muda yang belum ada bijinya + 30 gram kunyit (dipotongpotong), dicuci dan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari. Resep 3. 30 gram daun tempuyung segar + 30 gram daun sendok segar + 15 gram daun sambiloto segar, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc. Catatan : - pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. disarankan untuk tetap konsultasi ke dokter. - Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel, atau panci pyrex. - Apabila menggunakan bahan/herbal kering gunakan separuh dari bahan segar ( misal 30 gram daun sendok segar = 15 gram daun sendok kering)

Labels: Herbal posted by tyasp @ 8:53 AM 9 comments Sakit Kuning (Jaundice) Sakit kuning (jaundice) adalah pewarnaan kuning yang terjadi pada kulit dan bagian putih mata (sklera), yang disebabkan oleh tingginya kadar pigmen empedu atau bilirubin di dalam darah. Pembuangan sel darah merah yang sudah tua atau rusak dari aliran darah dilakukan oleh empedu. Selama proses tersebut berlangsung, hemoglobin (bagian dari sel darah merah yang mengangkut oksigen) akan dipecah menjadi bilirubin. Bilirubin kemudian dibawa ke dalam hati dan dibuang ke dalam usus sebagai bagian dari empedu. Jika proses pembuangan itu terganggu, maka bilirubin yang berlebihan akan masuk ke dalam aliran darah dan akhirnya menyebabkan jaundice. Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah dapat terjadi pada:

peradangan atau adanya kelainan pada hati yang mengganggu proses pembuangan ke empedu penyumbatan saluran empedu di luar hati oleh batu empedu atau tumor pemecahan sejumlah besar sel darah merah, umumnya terjadi pada bayi baru lahir yang mengalami sakit kuning

Gejala pada jaundice yaitu kulit dan bagian putih mata akan tampak berwarna kuning. Air kemih umumnya

berwarna gelap karena bilirubin dibuang melalui ginjal. Gejala lain dapat muncul tergantung pada penyebabnya, misalnya:

peradangan hati (hepatitis) bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, mual muntah, dan demam penyumbatan empedu bisa menyebabkan gejala kolestasis

Jika penyebabnya adalah penyakit hati (misalnya hepatitis virus), biasanya jaundice akan menghilang sejalan dengan perbaikan penyakitnya. Namun jika penyebabnya adalah penyumbatan pada saluran empedu, biasanya akan dilakukan pembedahan atau endoskopi sesegera mungkin untuk membuka saluran yang tersumbat tersebut.

http://synerbiz.net/solusi-penyakit-dengan-produksynergyworldwide/pengobatan-batu-empeduserta-pencegahannya/ Pengobatan Batu Empedu serta pencegahannya Published On Friday, September 17, 2010 By admin. Under: SOLUSI PENYAKIT. Tags: batu empedu, empedu, INFO KESEHATAN, manfaat, manfaat noni supreme, manfaat produk herbal, manfaat spirulina, pengobatan batu empedu, produk synergy worldwide, solusi batu empedu, tips kesehatan, tips sehat

Kandung empedu merupakan organ berbentuk buah pir kecil yang terletak diperut sebelah kanan, dan tersembunyi di bawah hati. Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Selama makan, kandung empedu akan berkontraksi (menciut) sehingga mengeluarkan sedikit cairan empedu yang berwarna hijau kecoklatan ke dalam usus halus. Cairan empedu berguna dalam penyerapan lemak dan beberapa vitamin, seperti vitamin A,D,E, dan K. Empedu merupakan campuran dari asam empedu, protein, garam-garam kalsium, pigmen dan unsur lemak yang disebut kolesterol.Sebagian dari empedu yang memasuki usus halus akan diteruskan dan dikeluarkan melalui feses.Kelainan utama yang dapat timbul pada kandung empedu adalah terbentuknya batu. Hal ini juga dapat terjadi pada saluran empedu. Batu empedu disebabkan oleh perubahan secara kimiawi pada empedu seseorang. Batu empedu terbentuk dari endapan kolesterol,

pigmen bilirubin dan garam kalsium yang mengeras, namun kebanyakan batu kandung empedu terbentuk dari kolesterol. Timbulnya batu empedu akan menjadi masalah bila masuk ke salah satu saluran yang menuju ke usus halus. Kadang-kadang batu dapat terbentuk dalam saluran empedu itu sendiri, misalnya karena bekas jahitan pada suatu operasi.Pada kandung empedu, batu dapat menyebabkan peradangan yang disebut kolestitis akut, hal ini karena adanya pecahan batu empedu di dalam saluran empedu yang menimbulkan rasa sakit. Batu-batu yang melalui kantong empedu dapat menyangkut di dalam hati dan saluran empedu, menghentikan aliran dari empedu ke dalam saluran pencernaan. Di samping itu, terdapat faktor lainnya yang memulai terjadinya proses pembentukan batu empedu. Unsur ini bisa berupa protein yang terdapat pada cairan lendir yang dibentuk kandung empedu dalam jumlah kecil. Hal ini memungkinkan kolesterol, bilirubin, dan garam kalsium membentuk partikel seperti kristal padat. Bentuk dari batu empedu bermacam-macam, yaitu batu yang terbentuk dari kolesterol berwarna kuning dan mengkilat seperti minyak, batu yang terdiri dari pigmen bilirubin bisa berwarna hitam tetapi keras atau berwarna coklat tua tetapi rapuh. Ukurannya juga bermacam-macam dari yang kecil hingga sebesar batu kerikil, tetapi rata-rata berdiameter 1 2 cm.Meskipun penyakit kantong empedu tidak menunjukkan gejala, pada keadaan memburuk gejala

yang biasa ditimbulkan adalah serangan pada waktu makan makanan yang mengandung lemak tinggi jika seseorang sudah mengidap batu empedu. Hal ini terjadi karena lemak tersebut memicu hormon merangsang kantung empedu berkontraksi sehingga memaksa empedu yang tersimpan masuk ke dalam duodenum yaitu jalan keluar menuju usus kecil, jika batu menghambat aliran empedu maka akan timbul gejala seperti sakit yang akut pada sebelah kanan atas perut dan mengarah ke punggung, antara bahu dan ke dada depan. Gejala lainnya yaitu kolik, sendawa, gas dalam perut, pencernaan, berkeringat, mual, muntah, kedinginan, suhu tubuh agak tinggi, penyakit kuning (bila batu empedu menghalangi saluran empedu), dan feses berwarna coklat. Penyakit batu kandung empedu dan saluran empedu biasanya menyerang orang-orang berusia antara 20 50 tahun. Penyakit ini 6 kali lebih sering terjadi pada wanita sampai usia 50 tahun. Di atas usia tersebut sama untuk kedua jenis kelamin. Selain itu, wanita yang mengalami lebih dari 2 kali kehamilan, maka resiko mendapatkan batu empedu semakin tinggi. Obesitas/kegemukan mempunyai resiko menderita batu empedu lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak obesitas. Beberapa upaya pencegahan terbentuknya batu empedu yang dapat ditempuh antara lain menjaga berat badan agar tetap normal, menurunkan kolesterol, dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung serat. Tetapi di lain pihak, diet keras untuk menurunkan

berat badan dengan cepat dapat merangsang hati untuk mengeluarkan kolesterol dalam jumlah besar ke dalam cairan empedu, sehigga dapat menimbulkan batu empedu. Untuk mengetahui apakah tubuh kita terdapat batu empedu digunakan suatu alat pendeteksi batu empedu yang disebut ultrasound, yaitu dengan menggunakan gelombang suara yang tidak dapat didengar telinga. Gelombang suara ini diarahkan ke tubuh dan pantulan gelombangnya kemudian diolah komputer yang akan menunjukkan ada atau tidaknya batu empedu. Selain itu batu empedu dapat diketahui melalui foto sinar X dan pemeriksaan darah di laboratorium. Bagi penderita batu empedu, prinsip utama perawatannya yaitu mengistirahatkan kandung empedu. Hindari makanan berlemak karena lemak merangsang kandung empedu untuk bekerja keras. Kandungan protein dalam diet cukup 1 1 gram per berat badan setiap hari. Kalori perlu pula dibatasi, karena kebanyakan penderita batu empedu juga penderita obesitas. Bahan makanan yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan juga harus dihindari. Sumber Tulisan : http://tipsehat.blogspot.com/

http://optimisplus.blogspot.com/2010_11_17_archive.html0 Batu empedu adalah timbunan satu atau lebih batu kecil di kandung empedu. Bila batu empedu berada di kandung empedu, kondisinya disebut kolelitiasis, bila di saluran empedu disebut koledokolitiasis. Kandung empedu adalah kantung kecil di bawah hati, di sisi kanan perut, yang menyimpan empedu, cairan kuning yang diproduksi oleh hati. Selama makan, kandung empedu berkontraksi dan mengeluarkan empedu yang kemudian mengalir ke usus untuk membantu mencerna lemak. Besar dan jumlah batu empedu berbeda-beda pada setiap pasien, dari yang hanya sebesar pasir sampai sebesar bola golf. Sebagian besar batu empedu terbentuk dari kolesterol yang mengkristal, sebagian lainnya terbuat dari pigmen empedu (bilirubin) atau campuran keduanya. Proses pembentukan batu empedu umumnya lambat, dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala lainnya. Penyebab dan Faktor Risiko Penyebab pasti batu empedu tidak diketahui. Kemungkinan penyebabnya adalah:

empedu mengandung terlalu banyak kolesterol empedu kurang mengandung garam empedu kandung empedu tidak berkontraksi sempurna infeksi gangguan darah (anemia sel sabit). Usia diatas 40 tahun Kelebihan berat badan

Batu empedu dua kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada laki-laki dan dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi kejadiannya meningkat seiring usia. Penderita diabetes memiliki risiko yang lebih

tinggi mengidap batu empedu, dan masalah kandung empedu lainnya. Kelebihan berat badan juga merupakan faktor risiko yang signifikan untuk batu empedu. Gejala Pada kebanyakan kasus, batu empedu tidak menimbulkan gejala atau tanda-tanda. Jika batu empedu mengendap di saluran (koledokolitiasis) dan menyebabkan penyumbatan, tanda-tanda dan gejala berikut dapat dirasakan:

Nyeri tiba-tiba di bagian kanan atas perut dan dapat menjalar hingga ke bahu dan punggung. Nyeri biasanya dimulai dalam waktu 30 menit setelah makan makanan berlemak atau berminyak. Nyeri biasanya intens, berat dan konstan, dan dapat berlangsung hingga berjam-jam. Serangan nyeri bisa kambuh (berulang) dalam rentang harian, bulanan atau bahkan tahunan.

Gejala umum lain dari batu empedu adalah:


Mual dan muntah. Kembung atau sendawa. Penyakit kuning (kulit dan mata menjadi berwarna kuning).

Pengobatan medis Pengobatan dalam bentuk apa pun biasanya tidak diperlukan bila batu empedu tidak menimbulkan gejala yang mengganggu. Obat-obatan jarang diberikan untuk mengobati batu empedu. Pada beberapa kasus di mana operasi tidak dapat dilakukan atau berisiko, obat berbasis asam empedu mungkin diberikan untuk mengencerkan batu empedu yang terbuat dari kolesterol. Namun, obat tersebut hanya efektif untuk batu berukuran kecil dan tidak mencegah pembentukan batu empedu bila pengobatan dihentikan.

Kandung empedu bukanlah organ penting dan bisa dibuang dengan aman. Laparoskopi kolekistostomi, yang menggunakan sayatan kecil, adalah metode pembedahan yang kini paling umum dilakukan untuk membuang kandung empedu. Metode ini mengurangi rasa sakit dan mempersingkat waktu pemulihan dibandingkan dengan operasi bedah terbuka. Pengobatan alami/herbal Beberapa ahli herbal menyarankan konsumsi 20 ml minyak zaitun yang dicampur jus lemon setengah butir dua kali sehari untuk menghilangkan batu empedu. Untuk efek pembersihan liver dan sistem limfatik yang lebih kuat, bisa ditambahkan black seed oil (minyak habbatussauda) dalam konsumsi harian. Dimulai dengan 5 ml per hari menjadi 10 ml dan lalu 15 ml bila dampaknya tidak terlalu kuat (terutama bagi orang yang sensitif). Hal ini akan menyebabkan tinja encer untuk beberapa hari, yang merupakan bagian dari proses pembersihan. Konsumsi black seed oil beberapa bulan akan meningkatkan fungsi liver dan organ dalam dan mencegah pembentukan batu empedu baru. Pencegahan Risiko pembentukan batu empedu dapat dikurangi dengan menjalani gaya hidup sehat, terutama untuk menjaga berat badan. Menerapkan pola makan yang tidak mengandung banyak lemak jenuh tampaknya juga membantu mengurangi risiko batu ginjal. Sebuah studi epidemiologi selama 14 tahun yang dilakukan Harvard Medical School menunjukkan bahwa orang yang memakan lebih banyak makanan lemak tak jenuh beresiko lebih kecil terkena batu empedu. Faktor-faktor risiko utama lain seperti usia dan berjenis kelamin wanita jelas tidak dapat diubah.

Anda mungkin juga menyukai